Beragam Miras Lokal

Beragam Miras Lokal

Miraskepanjangan dari minuman keras. Minuman keras ialah minuman nan mengandung alkohol lebih dari 10 persen. Miras mengandung alkohol, sebab dibuat dari proses fermentasi dan diperam begitu lama sehingga kandungan alkoholnya meningkat. Minuman ini merupakan jenis minuman nan sudah sejak lama dikonsumsi manusia.

Minuman berfermentasi kalau diminum akan menimbulkan sensasi hangat di badan. Oleh sebab itu, minuman jenis ini hanya dikonsumsi di daerah berhawa super dingin saja, seperti di Eropa. Namun minuman keras kalau dikonsumsi melebihi takaran, akan memberikan imbas memabukan.

Jika orang terlalu banyak menegak minuman beralkohol, dia kehilangan kontrol tubuh, otak tidak dapat bekerja maksimal sebab sensasi pusing nan dirasakan. Tindakan orang mabuk tidak terkendali, sepenuhnya oleh hasratnya.

Mengingat imbas jelek nan ditimbulkan dari aneka miras, maka setiap negara memiliki kontrol ketat terhadap peredarannya. Tak semua orang boleh konsumsi minuman beralkohol ini. Di Amerika pun toko minuman beralkohol dibatasi keberadaannya dan konsumen di bawah 21 tahun dilarang keras membeli minuman beralkohol.

Di Indonesia, undang-undang melarang memproduksi, menjual, dan mengedarkan miras secara serampangan. Apalagi mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Dalam ajaran Islam menetapkan, miras ialah salah satu dari sekian benda nan diharamkan.



Sejarah Miras

Minuman keras dipercayai sudah ada sejak 6000 tahun nan lalu. Ketika itu manusia menemukan cara memeramkan sari buah dengan sistem peragian. Wine pertama kali diciptakan di Mesir pada 4000 SM. Selain wine, orang Mesir antik juga membuat bir dari gandum. Awalnya, wine ialah minuman prestesius, orang menganggap minuman para Dewa. Wine dipakai buat ritual persembahan para Dewa.

Peradaban Cina tercatat sudah mengenal pembuatan minuman keras pada masa 5000 SM. Orang Cina membuat arak dengan bahan beras, madu, dan sari buah nan difermentasikan. Arak menjadi minuman resmi kerajaan. Arak selalu hadir dalam pesta-pesta kerajaan, ritual, dan masih banyak lagi. Arak juga dipakai buat pengobatan tradisional. Alkohol nan terkandung dalam arak bisa mengobati luka, agar steril. Mitos antik meyakini mengonsumsi arak nan dicampur dengan bahan herbal lainnya bisa meningkatkan stamina tubuh.

Bagaimana dengan Indonesia? Miras lokal sudah ada sejak zaman kerajaan Nusantara. Minuman fermentasi bikinan masyarakat Indonesia bahan utamannya dari air nira, nan difermentasi secara tradisional. Minuman keras, kalau di Jawa Tengah disebut ciu, sedangkan di Bali namanya arak. Sedangkan di Manado dan Ambon, namanya sopi.

Sebelum ajaran Islam masuk, minuman keras dikonsumsi secara bebas, dari raja sampai rakyat jelata. Namun ketika ajaran Islam disebarkan oleh Walisongo, arak mulai ditinggalkan sebab diharamkan oleh Islam. Orang nan minum arak, salatnya tidak diterima oleh Allah. Pada VOC, perdagangan minuman keras berada di bawah monopoli VOC. Minuman keras merupakan komoditi dagang nan menguntungkan. Sentra-sentra produksi arak diawasi oleh Belanda, produksi arak harus langsung di setor ke VOC.



Beragam Miras Lokal

Indonesia ternyata memiliki khazanah minuman fermentasi tradisional. Hampir di seluruh Indonesia, terdapat sentra produksi minuman beralkohol nan dibikin secara manual, dengan produksi terbatas. Bahan-bahan membuat minuman fermentasi mudah didapat, misalnya beras ketan, air nira, tebu, dan buah-buahan sebagai perasa.

Menurut sejarah, cara pembuatan minuman tradisional di Indonesia diajarkan oleh orang Cina nan berimigrasi ke Nusantara. Fakta sejarah ini dibuktikan dari kecenderungan arak Cina dan Indonesia, yakni sama-sama menggunakan beras sebagai bahan utamanya.Berikut ini merupakan jenis minuman keras orisinil Indonesia nan masih diproduksi hingga saat ini.

  1. Arak

Arak merupakan minuman keras nan paling tua dikonsumsi manusia. Miras jenis ini dibuat dari beras dan beras ketan nan dikasih ragi. Cara membuat arak beras, yaitu beras dikukus sempai setengah matang. Kemudian taruh pada tampah dan diratakan. Setelah itu, baru ditaburi biang ragi dan disimpan pada loka nan kering selama tiga hari agar terjadi proses fermentasi. Kemudian, beras nan sudah menjadi tape, diperas guna diambil airnya.

Tahap selanjutnya, air hasil perasan beras, kemudian disuling guna diambil araknya. Setelah itu, arak muda disimpan dalam wadah steril agar kadar alkoholnya meningkat. Kadar alkohol arak putih 40 persen, sedangkan brem 20 persen. Bali merupakan sentra produksi arak terbaik. Arak dari Bali penggemarnya sampai luar negeri. Walau produksi arak diatur ketat oleh undang-undang, ternyata di sana arak sangat bebas diperjualbelikan.

  1. Tuak

Tuak merupakan minuman keras nan berasal dari Sumatra Utara. Tuak dibikin dari air aren, nira, dan dicampur dengan aneka buah agar menghasilkan cita rasa. Penyulingan tuak masih dilakukan secara tradisional. Rona tuak kuning keruh dan rasanya manis kepahitan. Kadar alkohol tuak tidak sebanyak arak, hanya 10 persen sampai 20 persen saja. Walau demikian, kalau diminum kelewat banyak niscaya memabukan. Di Sumatra Utara, tuak dijual bebas di warung-warung tuak atau lapo. Tuak dijual dalam dosis liter.

  1. Ciu

Ciu dibuat dari air nira dan tape ketan nan disuling. Daerah paling prominen pembuatan ciu di Jawa ialah di Banyumas, Bengkonang, dan Sukoharjo. Ciu Bengkonang begitu kondangnya di seluruh Jawa. Karakteristik khas ciu Bengkonang, berwarna jernih dan rasanya lebih halus daripada arak Bali. Sedangkan kadar alkoholnya mencapai 30 persen sampai 40 persen.

Guna menekan angka kriminalitas, pemerintah daerah setempat membina dan mengarahkan pembuat ciu buat memproduksi ethanol. Kadar alkohol ethanol lebih tinggi daripada ciu. Oleh sebab itu, ethanol itu nanti dijual kepada produsen kosmetik dan pabrik obat.



Beragam Miras Produk Luar Negeri

Banyak sekali jenis minuman keras luar negeri. Bahannya dibuat dari bermacam-macam buah-buahan dan biji-bjian. Walau jenisnya berbeda, tapi proses pembuatannya sama, yakni fermentasi dan penyulingan. Di Eropa dan Amerika, minuman beralkohol diproduksi secara massal, sebab market terbesar ada di sana. Berikut ini merupakan macam-macam minuman keras produk luar negeri.

  1. Wine

Wine terbuat dari sari buah anggur nan difermentasikan dan disuling. Guna memperoleh cita rasa anggur nan sempurna, wine harus disimpan dalam gudang bawah tanah selama lebih dari lima tahun. Semakin lama umur anggur, semakin enak rasanya dan tentu mahal harganya. Negara penghasil wine terbesar, yaitu Prancis, Afrika Selatan, Selandia Baru, Inggris, Amerika, dan Australia. Orang Italia biasa meminum segelas anggur merah ketika santap malam. Dipercayai mengonsumsi satu gelas anggur merah sebelum tidur bisa menyehatkan jantung.

  1. Whiskey

Whiskey merupakan minuman keras asal Skotlandia. Whiskey dibuat dari biji gandum. Penyulingan whiskey dilakukan dua kali agar menghasilkan whiskey dengan cita rasa baik. Setelah itu, disimpan dalam tong kayu guna dimatangkan. Lama penyimpanan minimal 4 tahun buat mencapai kadar alkohol whiskey 40 persen.

  1. Vodka

Rusia tidak akan lepas dengan vodkanya. Karakter vodka sangat keras dimulut, namun efektif buat menghangatkan badan seketika. Vodka dibuat dari malt yang disuling beberapa kali, sehingga menghasilkan vodka bening dengan kadar alkohol 30 persen sampai 60 persen. Vodka merupakan campuran buat minuman Bloddy Marry, Singapura Sling, dan lain-lain.

Dalam setiap label minuman keras impor, terdapat slogan drink responsibly . Jargon itu merupakan anjuran nan dikeluarkan oleh pihak berwenang. Artinya, "minumlah secara bertanggungjawab". Maksudnya, peminum tidak boleh mengonsumsi miras secara berlebihan.

Apapun jenis dan alasannya, sudah terbukti minuman beralkohol merupakan biang kejahatan. Oleh sebab itu, pemerintah melarang peredaran minuman beralkohol secara bebas. Banyak kasus kriminal nan bermula dari meminummiras. Selain itu, mengonsumsi minuman ini secara hiperbola bisa menyebabkan kerusakan organ tubuh.