Pencegahan dan Pengobatan Sembelit

Pencegahan dan Pengobatan Sembelit

Sembelit merupakan suatu hal nan sering atau mungkin sudah lumrah kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun penyakit ini kadang sering kita sepelekan, namun terkadang tak sporadis pula hal ini sering mengganggu kenyamanan kita dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Penyakit ini sering juga disebut dengan konstipasi, di mana terdapat masalah atau kelainan pada sistem percernaan kita saat seorang manusia atau juga mungkin hewan mengalami keadaan di mana tinja atau feses nan ada dalam pencernaan berlebih sehingga mengalami kesulitan buat dikeluarkan atau dibuang sehingga menyebabkan rasa sakit pada perut si penderita.

Konstipasi nan cukup hebat disebut juga dengan nama obstipasi. Obstipasi nan terus berlanjut dan semakin parah pada akhirnya akan mengakibatkan kanker usus pada penderita konstipasi. Kebanyakan orang sering mengabaikan pentingnya buang air besar secara rutin dan teratur sebab padatnya jadwal dan kesibukan nan harus mereka jalani, sehingga tak sporadis mereka hanya buang air beberapa hari sekali atau bahkan mungkin juga seminggu satu kali.

Kebiasaan inilah nan merupakan salah satu karena pemicu terjadinya sembelit pada seseorang. Diperkirakan, bahwa 80% orang nan hayati di global ini pernah mengalaminya. Orang nan mengalami sakit ini pada awalnya akan mengabaikan gejala nan terjadi sebab sakit ini seolah sudah menjadi hal nan lumrah dialami oleh banyak orang. Mereka baru akan pergi ke dokter atau rumah sakit jika dirasa sakit ini telah terlalu parah atau sudah tak bisa mereka tangani sendiri.

Di negara-negara maju, semisal Amerika data kunjungan penderita penyakit ini ke rumah sakit terhitung sekitar 2,5 juta orang. Dari sekian jumlah penderita nan datang ke rumah sakit tersebut sekitar 100.000 orang membutuhkan perawatan di rumah sakit tersebut. Berdasarkan data tersebut bisa kita simpulkan bahwa di negara maju sekalipun penyakit ini merupakan hal nan sudah generik terjadi.

Untuk data nan ada di Indonesia belum bisa dipastikan berapa jumlahnya, namun diperkirakan jumlahnya juga tak sedikit, sebab total pengeluaran buat obat pencahar nan ada di negara ini mencapai 800 juta dollar. Orang nan terkena konstipasi jika tak segera ditangani maka akan mengalami sakit wasir, tumor ganas, atau kanker usus besar.

Hal itu sebab semakin lama kotoran ada dan tersimpan di dalam perut, maka akan membuat kontak dengan dinding-dinding usus kita semakin bertambah sehingga sangat rawan meyebabkan terjadinya perubahan atau mutasi sel nan ada pada dinding usus. Sembelit sendiri didefinisikan sebagai kurang normalnya frekuensi buang air besar dari waktu normal nan biasanya dibutuhkan dan disertai rasa sakit saat mengelurakan kotoran atau feses.

Konstipasi ini biasanya terjadi sebab kurangnya mobilitas si penderita, kurang minum, kurang serat, depresi, sering menunda buang air besar, dan Norma menggunakan obat pencahar. Konstipasi ini dibagi menjadi dua, yaitu konstipasi utama dan konstipasi sekunder.

Konstipasi utama ialah konstipasi nan terjadi tanpa disebabkan oleh kelainan organik maupun biokimia setelah dilakukan inspeksi nan saksama pada tubuh sang penderita. Sedangkan konstipasi sekunder ialah konstipasi nan disebabkan oleh adanya penyakit lain pada penderitanya, semisal penyakit kanker usus besar ataupun kencing manis.



Makanan nan Bisa Mengakibatkan Sembelit

Makanan merupakan salah satu hal nan paling memiliki penguasaan terhadap terjadinya konstipasi. Beberapa makanan nan sebaiknya kita hindari agar tak terkena konstipasi ialah sebagai berikut.

  1. Makanan hasil olahan. Makanan ini mencakup berbagai jenis makanan beku, burger, maupun pizza. Hal ini sebab pada umumnya makanan olahan sangat minim akan serat, selain itu nutrisi nan ada pada makanan ini juga nisbi kecil sebab sebagian telah terbuang saat proses pengolahan. Karena itulah makanan olahan nan minim serat ini akan membuat pencernaan Anda sedikit terganggu sehingga perlu dihindari buat dikonsumsi.
  2. Berbagai jenis biskuit. Biskuit merupakan makanan nan mengandung banyak gula dan lemak, namun kandungan seratnya sangat kurang. Sebaiknya makanan ini tak dikonsumsi secara berlebih buat menghindari konstipasi.
  3. Daging. Daging biasanya merupakan makanan nan mengandung lemak tinggi. Jika makanan ini dikonsumsi tanpa adanya asupan serat nan seimbang akan memicu terjadinya sembelit pada pencernaan kita.
  4. Kafein. Kafein ini biasanya terdapat pada kopi atau minuman berenergi. Jika kita mengonsumsi kafein sebaiknya kita memerhatikan asupan air pada tubuh kita, sebab kafein bisa memicu kehilangan cairan tubuh pada tubuh sehingga bisa mengganggu sistem pencernaan kita.
  5. Makanan berminyak. Minyak nan ada pada makanan akan mengganggu dan memperlambat terjadinya proses pencernaan makanan pada perut kita, sehingga bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Karena itu, ada baiknya makanan berminyak ini dihindari atau paling tak kita kurangi buat dikonsumsi.
  6. Produk dari susu. Susu memiliki kandungan lemak jenuh dan hampir tak mengandung serat. Inilah kenapa makanan ini sebaiknya juga patut kita waspadai jika kita ingin terhindar dari penyakit ini.


Pencegahan dan Pengobatan Sembelit

Ada beberapa hal nan bisa dilakukan buat mencegah terjadinya konstipasi pada tubuh kita, di antaranya ialah sebagai berikut,.

  1. Jangan terlalu sering jajan di sembarang tempat, sebab faktor kebersihan dan kesehatan makanan tak terjamin.
  2. Menghindari makanan nan memiliki kandungan lemak dan kandungan gula nan terlalu tinggi.
  3. Mengonsumsi air putih antara 1,5 sampai 2 liter dalam sehari.
  4. Melakukan olahraga nan cukup seperti berjalan kaki atau jogging.
  5. Membiasakan diri buat lebih teratur buang air besar dan tak menahan saat ingin buang air besar.
  6. Mengonsumsi makanan nan cukup mengandung serat dari sayuran maupun buah-buahan.

Adapun pengobatan nan bisa dilakukan jika seseorang telah terlanjur menderita sembelit ialah dengan mengadakan perubahan gaya hayati pada si penderita. Penderita nan ingin sembuh dianjurkan mengonsumsi makanan nan memiliki jumlah serat nan cukup, yaitu 25 gram dalam sehari.

Dengan adanya asupan serat nan cukup pada makanan selama sekitar 2 sampai 4 minggu maka diharapkan para penderita sembelit tersebut bisa sembuh. Serat nan dianjurkan buat dikonsumsi ialah serat nan diperoleh dengan melakukan diet berimbang dan berasal dari sayur dan buah-buahan sebanyak 50 sampai 60%, protein sebanyak 30%, dan lemak sebanyak 20 sampai 30%.

Selain itu, konsumsi air tubuh juga harus memadai yakni sekitar 30 sampai 60 cc per jam serta diimbangi dengan melakukan olahraga nan cukup. Serat nan dikonsumsi oleh tubuh akan berfungsi menahan air buat membantu tubuh dalam melunakkan dan melembapkan serta memberikan berat pada feses sehingga feses atau tinja akan menjadi mudah buat dibuang dan dikeluarkan dari dalam tubuh.

Penggunaan obat pencahar juga diperbolehkan buat mengatasinya jika memang merasa diperlukan selama tak dikonsumsi dalam jangka waktu nan panjang sehingga tak akan menimbulkan imbas samping nan berbahaya. Selain itu, penggunaan prebiotik juga diketahui bisa membantu proses penyembuhan penyakit ini.

Prebiotik ialah bakteri hayati nan ditambahkan pada makanan dan memiliki sifat atau imbas nan menguntungkan dengan membantu meningkatkan kesehatan flora nan ada di dalam usus. Taraf efektivitas dari prebiotik ini tergantung pada galur bakteri nan terkandung di dalamnya. Beberapa jenis prebiotik nan bermanfaat bagi pencernaan ialah Lactobacillus acidophilu, Lactobacillus rhamnosus, dan Bifidobacterium bifidu.

Adapun jenis makanan nan telah difortifikasi dengan prebiotik antara lain ialah produk olahan susu semisal yoghurt. Karena itu, konsumsi prebiotik juga sangat dianjurkan dalam kehidupan sehari-hari agar pencernaan kita tetap sehat dan bebas dari sembelit.