Bagian Primer Karya Ilmiah

Bagian Primer Karya Ilmiah



Format Penulisan

Panduan penulisan karya ilmiah nan ditetapkan oleh sebuah perguruan tinggi dapat saja tak persis sama dengan pedoman homogen nan ditetapkan oleh perguruan tinggi lain. Meskipun demikian, disparitas itu umumnya bukan pada hal nan mendasar.

Secara umum, pedoman penulisan karya ilmiah menentukan format penulisan sebagai berikut:
• Bagian awal
• Bagian primer
• Bagian akhir



Bagian Awal Karya Ilmiah

Bagian awal terdiri dari:
• Sampul depan

Ada beberapa unsur nan harus terdapat pada sampul depan ini, antara: judul, lambang/logo perguruan tinggi, nama dan nomor induk mahasiswa, nama perguruan tinggi, kota loka perguruan tinggai berlokasi, dan tahun. Rona sampul depan ini berbeda buat setiap perguruan tinggi.
• Halaman judul

Halaman judul memuat tulisan nan sama dengan nan terdapat pada sampul depan.
• Lembar pengesahan

Lembar ratifikasi ini harus mencantumkan tanda tangan dosen pembimbing. Beberapa perguruan tinggi juga mensyaratkan pencantuman tanda tangan dosen penguji.
• Prakata

Prakata berisi uraian singkat tentang maksud penyusunan karya ilmiah, penjelasan, dan ucapan terima kasih. Prakata tak mengandung hal-hal nan bersifat ilmiah.
• Abstrak

Abstrak ialah intisari penelitian. Abstrak dibuat dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris.
• Daftar isi
• Daftar tabel
• Daftar gambar
• Daftar lampiran
• Daftar arti lambang atau singkatan



Bagian Primer Karya Ilmiah

Dalam pedoman penulisan karya ilmiah disebutkan bahwa bagian primer sebuah karya tulis ilmiah terdiri dari:
• Pendahuluan
Memuat latar belakang dan tujuan penulisan karya ilmiah. Pada latar belakang atau halaman pendahuluan ini ditulis hal-hal mengenai bagaimana peneliti atau penulis hendak meneliti objek kajiannya sinkron dengan program studi nan dipilih atau diambil. Penulis juga tak hanya menuliskan latar belakang, melainkan juga perumusan masalah, restriksi masalah, tujuan penelitian dilakukan, sumber data nan didapatkan, serta metode penelitian nan digunakan buat mengkaji objek penelitiannya.

Perumusan masalah dibuat agar pembaca mengetahui sejauh mana penulis membahas objek penelitiannya dalam sebuah pemikiran dan pendapat. Hal ini akan menjadi tolak ukur nan nantinya menimbulkan simpulan mengenai apakah penelitian ini perlu dilanjutkan dengan penelitian-penelitian lainnya atau penelitian ini sudah memberikan jawaban nan konkrit mengenai masalah nan ada.
Dalam hal ini, penulis juga harus menyampaikan secara singkat namun jeals mengapa masalh tersebut menjadi suatu hal nan harus dibahas dan diselesaikan dengan melakukan penelitian dalam karya ilmiah atau tugas akhir.

Hal nan kemudian perlu ditulis dalam pendahuluan ialah tujuan dilakukan penelitian ini. Tujuan penelitian akan sangat koheren dengan perumusan dan restriksi masalah sehingga tujuan nan dikemukakan seyogyanya memiliki peranan dalam menjawab semua pertanyaan dan masalah nan dirumuskan sebelumnya.

Selanjutnya ialah sumber data, yakni bahan-bahan penelitian didapatkan darimana. Hal ini krusial buat disampaikan agar penelitian bersifat objektif dan kualitatif tanpa memandang pendapat penulis sebagai sesuatu nan utama.

Terkakhir ialah metode penelitian nan digunakan buat mengupas atau membahas apa nan menjadi permasalahan dalam penelitian nan dilakukan. Sama halnya dengan sumber data, metode penelitian ini juga wajib disampaikan buat meyakinkan pembaca bahwa hal-hal nan disampaikan dalam karya tulis merupakan hal nan ilmiah dan didapatkan secara objektif bukan semata-mata pada pandangan subjektif penulis saja.

• Landasan Teori

Memuat kerangka konseptual (conseptual framework) dan tinjuan pustaka (literature review), yaitu uraian sistematis tentang teori, pemikiran, dan hasil penelitian terdahulu nan berhubungan dengan penelitian nan dilakukan oleh penulis. Bagian ini juga memberikan uraian singkat tentang teori dan metode analisis nan digunakan.
Landasan teori ini dibuat buat memberikan pemahaman terhadap pembaca mengenai majemuk hal nan berhubungan dengan objek penelitian dan bagaimana objek tersebut dikaji serta dibedah dengan pisau nan secara spesifik diciptakan buat pembedahan masalah ilmiah tersebut.

Tanpa landasan teori, maka suatu penelitian tak akan dianggap sebagai penelitian nan absah sebab tak menyertakan hukum-hukum atau teori nan sudah diakui oleh masyarakat, baik masyarakat awam maupun masyarakat akademis nan sudah memahami teori-teori akademik.

• Metodologi Penelitian

Merupakan citra sistematis dan logis mengenai interaksi antarvariabel penelitian. Bentuknya berupa bagan atau fungsi matematis nan disertai dengan uraian tentang keterkaitan antarvariabel. Metodologi penelitian ini terdiri dari:

o Model/kerangka pikir
o Hipotesis
o Definisi operasional
o Loka dan waktu penelitian
o Pengumpulan data
o Pengolahan dan analisis data

• Hasil Penelitian dan Pembahasan

Memuat klarifikasi teoretis, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau statistik, tentang penelitian nan dilakukan. Hasil penelitian bisa disertai dengan tabel, grafik, diagram, foto dan sebagainya nan disertai dengan penjelasan. Pembahasan penelitian juga mengemukakan perbandingan antara hasil nan diperoleh dengan teori atau penelitian-penelitian sebelumnya.
Pembahasan dilakukan dengan merujuk pada semua nan telah disebutkan di atas. Jika permaslaah dikaji tanpa memandang metode penelitian, maka sebuah penelitian tak akan dianggap sebagai sesuatu nan absah dan objektif. Namun, penulis juga tetap dapat memasukkan nilai-nilai atau pandangan pemikirannya dengan tetap berpedoman pada teori nan digunakan.

Sebagai contoh, buat meyakinkan pembaca bahwa penelitian nan dilakukan merupakan hasil pandangan nan khusus, maka seorang penulis wajib menuliskan pandangan-pandangan pembuat teori lainnya nan mendukung paradigmanya sendiri. Dengan demikian, karya tulis tak akan dinyatakan sebagai pandangan subjektif belaka.

• Konklusi dan Saran

Kesimpulan merupakan pernyataan singkat mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Saran merupakan rekomendasi nan ditujukan buat pengembangan bidang kajian nan diteliti. Saran harus relevan dengan hasil penelitian.

Di dalam konklusi terdapat hal-hal atau poin-poin krusial nan ditemukan oleh penulis, baik secara langsung maupun tidak, mengenai hal-hal nan berkaitan dengan aa nan telah dibahas dan diteliti.

Dalam bagian ini juga penulis menyertakan saran mengenai penelitian lebih lanjut nan dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya agar rumusan masalah tak hanya menjawab permasalahan nan saat ini dibahas dan dipertanyakan saja, melainkan juga mampu memberikan pandangan dan jawaban terhadap pertanyaan lanjutan sebagai bentuk kritik atas karya tulis sebelumnya.



Bagian Akhir Karya Ilmiah

Panduan penulisan karya ilmiah menentukan bahwa bagian akhir karya ilmiah terdiri dari:

• Daftar Pustaka

Memuat pustaka atau literatur nan digunakan dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah. Daftar pustaka ini dibuat secara alfabetis dengan mengikuti tata cara penulisan daftar pustaka.
Daftar pustaka ini dibuat sebagai bukti bahwa penelitian dilakukan secara kualitatif dengan berpedoman pada teori-teori nan sudah ada sebelumknya nan dilakukan oleh peneliti dengan taraf kualitas nan mungkin lebih tinggi atau sama dengan penulis.

• Lampiran

Bagian ini digunakan buat menempatkan data atau keterangan lain nan berfungsi melengkapi uraian nan disajikan pada bagian primer karya ilmiah. Dengan lampiran, maka bukti penelitian nan dilakukan menjadi aktual dan terpercaya.

Dari gambaran di atas, bisa disimpulkan bahwa pedoman penulisan karya ilmiah tak hanya menyangkut sisi teknis saja, melainkan juga kegunaan dan berbagai manfaat nan nantinya diberikan oleh penulis dalam karya tulisnya.