Penyebaran SARS

Penyebaran SARS

Beberapa tahun nan lalu global sempat heboh. Kehebohan ini terjadi lantaran banyaknya orang meninggal global dampak suatu penyakit aneh. Saat itu, di China tercatat kasusnya mencapai angka 8096 dan merengggut kematian sebanyak 774 jiwa. Nama penyakitnya ialah penyakit SARS.



Virus dan Penyakit SARS

SARS ( Severe Acute Respiratoty Syndrome) ialah suatu jenis penyakit pernapasan dampak virus nan pertama kali terjadi di beberapa negara Asia. Penyakit ini kemudian menyebar ke Amerika dan Eropa. Virusnya bernama SARS-CoV (SARS Coronavirus) nan menyerang saluran pernapasan bagian atas.

Para pakar percaya, SARS pertama kali berkembang di dalam tubuh binatang. Hal ini berdasarkan temuan mereka akan virus nan sama di dalam tubuh musang. Musang ini di Cina dikonsumsi sebagai makanan saat keadaan terdesak.

Virus telah ditemukan sejak zaman sebelum masehi. Hal tersebut terbukti dengan adanya beberapa inovasi di Memphis, ibu kota Mesir Kuno, tahun 1400 SM, mengenai infeksi virus dalam hieroglyph dan membuktikan adanya penyakit poliomyelitis .

Selain itu, pada tahun 1196 SM, Raja Firaun Ramses V meninggal sebab dipercaya terserang virus smallpox. Di negara Cina juga, virus smallpox menyerang masyarakatnya.

Akan tetapi, pada tahun 1798, Edward Jenner menemukan pada beberapa pemerah susu bahwa mereka kebal terhadap virus pox. Hal tersebut terjadi sebab di dalam susu sapi ada virus pox nan bisa melindungi manusia dari pox, sehingga terciptalah vaksin buat melindungi manusia dari virus.

Kemudian, penelitian mengenai virus mulai dilakukan dari penelitian mengenai penyakit mosaik nan menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak.

Pada tahun 1883, seorang ilmuan Jerman, Adolf Mayer, menemukan bahwa penyakit mosaik tersebut bisa menular ketika tanaman nan ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman nan sakit tersebut.

Dari hasil penelitian tersebut, Adolf tak menemukan mikroba pada getah tanaman nan sakit tadi, sehingga dia menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri nan lebih kecil lagi nan tak bisa dilihat dengan mikrosop.

Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky, dari Rusia, menemukan pada getah daun tembakau penyakit mosaik meskipun sudah disaring dengan penyaring bakteri.

Dari hasil tersebut, dia menyimpulkan bahwa ada dua kemungkinan nan terjadi, yaitu bakteri tersebut berbentuk sangat kecil sehingga bisa melewati saringan atau bakteri penyebab sakit itu mengeluarkan toksin nan bisa menembus saringan.

Kemudian, kemungkinan nan kedua ini tak dipakai lagi oleh martinus Beijerinck, dari Belanda, sebab dia menemukan agen infeksi di dalam getah nan sudah disaring. Agen infeksi tersebut bisa bereproduksi sebab kemampuannya buat menimbulkan penyakit, setelah beberapa kali ditransfer antartanaman, tak berkurang.

Dari hasil penlitian tersebut, akhirnya ditarik konklusi bahwa patogen mosaik tembakau bukan sebuah bakteri, tapi berupa contagium vivum fluidum , yaitu homogen cairan hayati pembawa penyakit.

Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch mengatakan bahwa penyakit mulut dan kaki sapi disebabkan oleh sesuatu nan tak bisa dilewati bakteri, sehingga mereka menyimpulkan bahwa patogennya ialah bakteri nan sangat kecil.

Pada tahun 1935, pendapat Beijerinck terbukti setelah Wendell Meredith Stanley, dari Amerika, sukses mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik. Sekarang ini, penyakit mosaik dikenal dengan nama virus mosaik tembakau.

Virus tersebut ialah virus nan pertama kali divisualisasikan dengan mikrosop elektron oleh ilmuan Jerman G. A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska, pada tahun 1939.

Peyton Rous, pada tahun 1911 telah meneliti tentang seekor ayam nan sehat jika diinduksi dengan sel tumor dari ayam nan sakit, maka ayam nan sehat tadi akan terkena kanker. Kemudian Rous meneliti penyebab penyakit tersebut dan ternyata hal tersebut disebabkan oleh sesuatu nan bisa dilalui oleh bakteri.

Hal tersebut kemudian disimpulkan oleh Rous bahwa penyakit kanker pada ayam tersebut disebabkan oleh sel virus pada sel tumor ayam nan sakit, sehingga menginfeksi pada sel ayam nan sehat. Inovasi tersebut merupakan inovasi pertama virus onkogenik, yaitu virus nan bisa menyebabkan tumor, sehingga virus tersebut dinamakan Rous Sarcoma Virus .

Pada tahun 1933, Dr Richard E Shope, menemukan virus shope papilloma virus dan cottontail rabbit papilloma virus . Virus ini ialah salah satu virus nan menyebabkan kanker pada manusia.

Pada tahun 1935, Wendell Stanley ialah orang nan pertama kali nan sukses mengkristalkan virus Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan virus ini tetap aktif meskipun dikristalkan.

Pada tahun 1952, Martha Chase dan Alfred Hershey sukses menemukan bakteriofage , yaitu homogen virus nan memiliki inang bakteri, sehingga hanya bisa bereplikasi di dalam sel bakteri.

Sejarah inovasi jenis virus tersebut semakin berkembang. Dengan adanya peralatan teknologi nan canggih, memudahkan para peneliti buat menemukan berbagai macam virus nan beredar di muka bumi ini.

Dengan adanya peralatan canggih juga, para peneliti bisa menemukan berbagai macam vaksin buat mencegah perkembangan virus nan bisa menyebabkan penyakit.

Sebagai mahluk hidup, virus memiliki ciri-ciri nan sangat berbeda dengan kebanyakan mahluk hayati lainnya. Berikut ini ialah beberapa ciri-ciri spesifik nan dimiliki oleh virus.

  1. Tidak berbentuk sel, sebab tak mempunyai protoplasma, dinding sel, sitoplasma, dan nukleus.
  2. Dapat digolongkan benda hayati (memiliki kemampuan metabolisme, reproduksi, dan memiliki asam nukleat) dan benda wafat (dapat dikristalkan dan tak mempunyai protoplasma).
  3. Berkembang biak dengan cara membelah diri dan hanya dapat dilakukan di dalam sel hidup.
  4. Bersifat parasit.
  5. Hanya mikroskop elektron nan mampu melihat bentuk virus.


Penyebaran SARS

Seperti halnya penyakit pernapasan lain, SARS terjadi dampak adanya kontak langsung dengan air ludah atau cairan nan tersembur saat batuk. Jadi, Anda tak akan tertular oleh penderita SARS jika hanya lewat sebentar saja. Butuh kontak intens agar virus itu dapat menyebar.

Misalnya saja, berada dalam satu ruangan tertutup dalam waktu lama. Bahkan ibu (penderita SARS) nan melahirkan bayi tak akan bisa menularkan SARS kepada bayinya saat melahirkan.



Gejala SARS

Gejala penyakit SARS nan terjadi biasanya ialah demam, batuk kering, napas pendek, susah bernapas (sesak), sakit kepala, sakit otot, sakit tenggorokan, diare, malaise (gelisah), dan hilang selera makan. Gejala-gejala tersebut dapat terjadi selama 3 hingga 7 hari atau paling lama 10 hari.



Pengobatan SARS

Pengobatan para penderita SARS biasanya dilakukan dengan perawatan intensif di rumah sakit, terutama jika terjadi sesak napas. Penderita akan ditempatkan di ruang isolasi agar tak menyebarkan virus ke mana-mana.

Obat nan dipakai biasanya ialah obat nan mengandung kortikosoid dan antivirus ribavirin. Walaupun demikian, obat ini belum 100% efektif mengobati SARS. Dan, sampai saat ini, belum ada satu pun obat nan efektif dalam mengobati SARS.

Kematian penderita pasien biasanya ialah sebab adanya penyakit lain nan ada di dalam tubuh penderita, misalnya saja diabetes dan penyakit jantung.



Pencegahan SARS

Cara paling baik dalam mencegah SARS ialah dengan menghindari area/ loka terjadinya kasus SARS. Tak hanya itu, menghindari kontak intensif dengan orang-orang nan terinfeksi (penderita) SARS juga absolut dilakukan.

Virus memiliki peranan nan menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan. Peranan virus nan menguntungkan, di antaranya bisa digunakan buat membuat antitoksin, buat melemahkan bakteri, dan buat reproduksi vaksin. Sedangkan peranan nan merugikan, di antaranya menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.

Virus nan beredar di lingkungan sekitar kita memang ada nan bahaya dan ada nan menguntungkan. Untuk mencegah terjangkit virus nan berbahaya, maka kita harus memulainya dengan pola hayati nan sehat.

Dengan hal-hal nan kecil saja, seperti mencuci tangan sebelum makan. Hal tersebut memang sepele, tapi apabila tak dibiasakan akan mengakibatkan tubuh terserang virus.

Berbagai cara nan mengurangi risiko terjangkitnya penyakit SARS juga krusial buat dilakukan. Misalnya, saja ialah dengan sering-sering mencuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan beralkohol.

Gunakan juga masker epilog hidung buat melindungi atau mengurangi kemungkinan udara nan tercemar virus SARS masuk ke dalam sistem pernapasan. Kebiasaan Negara Jepang dalam memakai masker di loka umum, sepertinya memang harus ditiru. Sekali pun sedang tak menyebar endemi penyakit tertentu.

Demikian informasi mengenai penyakit SARS, nan merupakan penyakit virus menular. Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi Anda. Mulailah melakukan pola hayati sehat dari sekarang!