Batu Bara

Batu Bara

Para pemilik kendaraan pribadi harus lebih berhemat pada tahun ini. Hal ini berkaitan dengan restriksi penggunaan bahan bakar bersubsidi. Untuk mengendalikan penggunaannya diterapkan dengan memakai stiker barcode. Restriksi ini selain sebagai upaya penghematan sebagai langkah menekan harga bahan bakar juga buat menciptakan langit biru.



Tak Tertahankan

Bahan bakar minyak semakin terbatas. Harganya semakin tinggi, selain dipacu oleh konflik politik nan ada di Timur Tengah juga dipicu oleh penggunaan BBM nan semakin banyak. Di suatu daerah nan mengalami kelangkaan harga premium dapat mencapai Rp25.000 per liternya.

Jangankan di daerah nan jauh dari pusat eksplorasi minyak, di daerah nan merupakan pusat eksplorasi minyak saja, harga premium eceran dapat mencapai Rp8.000 per liter. Harga minyak tanah sudah lebih dulu meroket setelah program konversi ke gas selesai dilaksanakan.

Ternyata ada hal menarik nan dapat dicermati di balik program konversi ini. Minyak tanah ternyata dapat diolah menjadi bahan bakar jet. Bagi pemerintah mengubah minyak tanah atau minyak lampu ke bahan bakar jet tentunya akan lebih menguntungkan daripada menjualnya ke rakyat dengan harga bersubsidi.

Apalagi cadangan gas Indonesia masih banyak. Bagi rakyat pun sebenarnya penggunaan gas lebih bagus dan lebih ekonomis selain lebih cepat. Jadi program ini sama-sama menguntungkanlah, baik bagi pemerintah maupun bagi rakyat Indonesia.

Adanya program konversi minyak tanah ke gas ini awalnya cukup mengagetkan kebanyakan dari masyarakat kita. Mereka sudah berpuluh-puluh tahun terbiasa menggunakan kompor minyak tanah ini. dan seakan menjadi hal nan tidak biasa buat beralih ke kompor gas.

Namun pemerintah sudah menyiasati dengan memberikan pengganti kompor gas secara perdeo kepada seluruh anggota masyarakat. Sehingga memang mereka tidak akan kesulitan buat mencari kompor ini di pasaran. Mereka hanya tinggal buat membeli isi ulang tabungnya sebab pemerintah pun juga sudah memberikan donasi tabung gas perdeo bersamaan dengan kompornya.

Program konversi ini memang seakan mendadak dilakukan oleh pemerintah. Namun memang tindakan ini aalah sebuah usaha buat menkan kemungkinan habisnya minyak tanah. Karena memang dirasakan bahwa cadangan minyak tanah Indonesia telah sangat berkurang.

Namun bila dicermati dengan lebih teliti maka hal ini sejatinya masih jauh dari hal nan sesungguhnya. Indonesia ialah negara nan kaya akan sumber daya alam nan dikandungnya. Indonesia masih menyimpan banyak sekali cadangan sumber energi nan masih potensial.

Hanya saja permasalahan utamanya tak terletak pada ada tidaknya cadangan sumber energi itu di dalam bumi, namun mengenai proses pengolahannya. Pemerintah Indonesia seakan terus mengulangi kesalahannya dengan memberikan hak dan wewenang buat pengurusan dan pengolahan sumber daya alam itu sendiri.

Pemerintah telah berpuluh-puluh tahun ini memberikan hak pengolahan sumber daya alam nan ada di dalam perut bumi Indonesia ke pihak asing atau swasta. Pemerintah beralasana bahwa dengan itu, indonesia akan lebih mendapatkan laba jika dibandingkan dengan jika Indonesia mengolahnya sendiri.

Namun hal ini ialah sebuah kesalahan nan besar. Karena dari hasil nan melimpah dari pengolahan sumber daya alam ini, pihak Indonesia hanya menerima sebagian kecil darinya. Sedangkan sebagian besar masuk ke dalam laba perusahaan pengolahan sumber daya alam ini.

Inilah sejatinya nan menjadikan adanya opini bahwa indonesia telah berada di ambang habisnya seluruh tambang minyak nan ada. Semuany amemnag terjadi sebab hasilnya dikeruk oleh pihak lain.

Dengan itu semuanya maka ialah sebuah wacana buat menaikan harga bahan bakar ini. dengan itu maka memang harus dicari sumber alternatif energi lain nan bisa menggantikan keberadaan dari minyak bumi ini dan seluruh hasil pengolahannya.

Keberadaan bahan bakar nan ada saat ini memang masih sangat bergantung pada bensin. Sebagian besar kendaraan bermotor menggunakan bahan bakar bensin ini. itulah sebabnya jika ada wacana dari pemerintah buat menaikan harga dari bensin ini maka hal itu akan menyebabkan akibat jelek di dalam masyarakat sebab akan mengoncangkan kestabilan harga dari barang nan paling banyak digunakan.

Untuk bahan bakar memasak, kebanyakan nan digunakan saat ini ialah gas LPG atau liquid Petroleum Gas. Inilah nan menjadi pengganti dari bahan bakar minyak nan telah mengalami konversi.

Bahan bakar LPG ini memang dinilailebih murah harganya saat ini dibandingkan dnegan harga minyak tanah. Untuk satu tabung isi ulang gas LPG ukuran 13 kilo bisa diperoleh dengan kisara n harga empat belas sampai lima belas rupiah.

Dan buat ukuran kegiatan memasak rumah tangga maka satu tabung ini paling tak bisa digunakan buat sekitar enam hari pemakaian. Tergantung dari pemakaian juga.

Dibandingkan dengan harga satu liter minyak tanah nan jauh lebih tinggi, sekitar sepuluh sampai lima belas ribu rupiah. Jauh lebih mahal. Ditambah lagi, saat ini dirasakan lebih sulit buat mencari keberadaan minyak tanah di pasaran dibandingkan dengan mencari tabung gas LPG.

Ditambah lagi penggunaan minyak tanah nan dirasakan lebih boros. Mungkin hanya bisa dipakai antara satu atau dua hari buat satu liter dan sekali lagi semuanya tergantung dari pemakaian.

Untuk alasan inilah maka banyak sekali nan sudah meninggalkan kompor minyak tanah mereka dan beralih ke kompor gas. Selain memang dirasakan pemakaian kompor gas jauh dipandang lebih mudah dan nyaman dibandingkan dengan pemakaian kompr minyak tanah.



Inovasi

Selangitnya harga dari bahan bakar memang menjadi dasar majemuk penemuan dalam bidang teknologi. Misalnya, buat menghemat dana membeli bahan bakar solar sebagai bahan bakar genset di pasar buah Gamping, Sleman, Yogyakarta, sekarang pihak pengelola pasar dan UGM bekerja sama dengan Swedia membuat genset berbahan bakar buah-buahan busuk.

Memang tak semua buah-buahan nan dapat dipakai buat diubah menjadi gas nan bisa membangkitkan genset nan dapat menghasilkan 800 watt listrik tersebut. Tapi, hal ini benar-benar membantu selain pengelolaan sampah juga membantu memenuhi kebutuhan listrik bagi 500 keluarga setempat. Proyek seharga Rp 1,6 miliar ini memang mahal tapi buat jangka panjang, proyek ini bisa menjadi alternatif pemecahan masalah kelistrikan nan memakan banyak bahan bakar.

Menurut info nan dapat dipercaya, proyek ini juga dikembangkan bekerja sama tak hanya dengan pihak UGM tapi juga pihak universitas besar nan ada di pulau Kalimantan, Sumatra, Sulawesi bahkan Papua. Dengan demikian, produksi buah-buahan nan melimpah di seluruh Indonesia tidak harus menjadi limbah lagi nan dapat mengganggu indera penciuman.

Ide tersebut berawal dari kota Boras nan ada di Swedia. Sekitar puluhan tahun nan lalu, pemerintah kota Boras melarang penduduknya buat membuang sampah organik mereka sebab sampah-sampah tersebut akan dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan gas nan bisa dijadikan sebagai pemasok kebutuhan 30% energi nan dibutuhkan oleh kota Boras.



Batu Bara

Selain gas, bahan bakar murah juga dapat menggunakan briket batu bara. Tapi sebab briket ini agak rumit dalam penggunaannya, jadi bagi rumah tangga, bahan bakar satu ini kurang diminati.

Hal ini memang dapat jadi masih belum mendapatkan perhatian dan dukungan konkret dari pemerintah. Sehingga masyarakat kurang mengenal apa tiu sumber bahan bakar alternatif nan menggunakan briket batu bara ini.

Karena memang watak dari kebanyakan penduduk Indonesia ialah melakukan atau menjalankan apa nan telah banyak dilakukan oleh sebagian besar masyarakat nan lainnya. Mereka tidak ingin buat menjadi berbeda dengan nan lainnya atau melakukan hal nan tidak sama dengan apa nan dilakukan oleh kebanyakan dari masyarakat.

Itulah sebabnya masyarakat masih enggan buat menggunakan sumber energi batu bara ini. atau sumber energi ini masih tidak banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia walaupun sudah dipastikan bisa menjadi sumber energi alternatif.

Jikalau ada dukungan dari pemerintah terhadap perkembangan dan pemasaran produk briket batu bara ini maka bisa diyakinkan bahwa bahan bakar nan satu ini akan mendapatkan perhatian dari masyarakat. Dan akan banyak pula nan beralih buat menggunakan bahan bakar ini jika dirasa bahan bakar ini lebih memberikan laba dibandingkan dengan bahan bakar nan ada.

Itulah citra mengenai perbandingan harga bahan bakar saat ini nan ada. Untuk itulah maka tidak salah jika memang harus banyak melakukan inovasi.