Aneka Kerajinan Anyaman dari Bahan Lainnya

Aneka Kerajinan Anyaman dari Bahan Lainnya

Di rumah Anda niscaya ada barang-barang nan dibuat dengan teknik anyaman. Salah satu contohnya ialah kipas dari bambu. Kipas tersebut dibuat dari bambu dengan menggunakan teknik anyaman. Barang-barang nan dibuat dengan dianyam banyak dijumpai pada barang kerajinan anyaman dan peralatan fungsional.

Jika pergi ke kota Tasikmalaya, di daerah Rajapolah Anda akan menemukan sentra produksi dan penjualan barang kerajinan. Di antara barang kerajinan tersebut ada barang nan dibuat dengan teknik menganyam. Misalnya, kipas dari bambu, besek, boboko, kukusan, sendal, tas, kap lampu, dan lain-lain. Pusat kerajinan anyaman tak hanya ada di Tasikmalaya, daerah lain pun banyak, seperti di Kalimantan, Sumatra, dan beberapa provinsi lainnya. Masing-masing daerah memiliki karakteristik khas tersendiri dalam ragam atau corak kerajianannya.



Kerajinan Anyaman Bambu

Bambu memiliki majemuk fungsi, mulai dari bisa digunakan menjadi pilar bangunan hingga dibentuk menjadi rupa-rupa kerajinan. Di tangan orang-orang nan terampil dan kreatif, bambu dapat diolah menjadi kerajinan tangan artistik nan layak jual lagi fungsional. Salah satu bentuk kerajinan dari bambu ialah anyaman. Seni menganyam erat dengan budaya masyarakat Indonesia. Banyak barang tradisional sehari-hari nan dibuat dengan cara dianyam, seperti kipas sate, bakul loka nasi, topi caping, dan sebagainya.

Kerajinan anyam dari bambu berarti bahan utamanya ialah bambu. Bambu nan digunakan biasanya tak terlalu muda dan tak terlalu tua sehingga mudah buat dianyam. Jenis bambu nan bagus buat dibuat anyaman ialah jenis bambu tali sebab tak mudah patah dan seratnya halus. Agar hasil anyaman bertahan lama, bambu nan telah dipotong dan dibelah tipis dijemur selama satu minggu agar kadar air dalam bambu berkurang. Di antara kerajinan anyam dari bambu ialah kap lampu, kipas bambu, bilik bambu, tampah, bakul, kukusan, dan topi caping.

Ada majemuk teknik menganyam. Setiap teknik menghasilkan tekstur dan estetika nan berbeda, sehingga fungsinya pun berbeda. Proses pembuatan suatu jenis kerajinan memerlukan teknik menganyam nan berbeda. Inilah teknik-teknik anyaman tersebut:

  1. Anyaman tunggal. Teknik anyaman tunggal ialah teknik di mana bambu dianyam satu-satu (secara tunggal). Teknik ini digunakan buat membuat benda-benda seperti saringan, tampan, cerangka, dan lain-lain.

  2. Anyaman bilik. Teknik anyaman bilik ialah teknik di mana bambu dianyam secara silang berurutan (dua-dua). Teknik ini digunakan buat membuat benda-benda seperti bilik, nyiru, dan lain-lain.

  3. Anyaman teratai. Teknik anyaman teratai membuat kerajinan anyam nan dibuat memiliki bentuk akhir nan artistik dan indah. Biasanya teknik unik ini digunakan dalam membuat bilik, agar bilik terlihat lebih latif dan menarik.

  4. Anyaman kembang cengkih. Teknik anyaman seperti ini bisa dijumpai pada benda-benda seperti kipas, kecempeh atau tolok, sangku, dan lain-lain.



Membuat Kipas, Salah Satu Kerajinan Anyaman Bambu

Salah satu bentuk kerajinan anyam dari bambu nan cukup sederhana ialah kipas sate. Selain bentuknya nan sederhana sehingga mudah dibuat, bahan-bahan pembuatannya pun mudah didapat. Bahan-bahan nan dibutuhkan buat membuat kipas sate ini ialah bambu, kayu, dan tali rotan. Selain bahan-bahan, persiapkan juga peralatan berikut ini:

  1. Gergaji

  2. Pisau raut

  3. Golok

  4. Paku

Sederhana, bukan? Persiapan pertama dalam membuat kipas ini ialah mengolah bambu. Gunakan bambu tali. Jika Anda mengambil langsung dari pohonnya, pangkas bambu per buku dengan gergaji agar rapi lalu bersihkan kulit dengan cara mengeriknya dengan rapi dan teratur. Kulit tersebut jika tak dibersihkan berpotensi melukai kulit. Setelah itu lakukanlah langkah-langkah berikut ini:

  1. Belah dan iris bambu sinkron dengan ukuran bulatan bambu.

  2. Keringkan di bawah terik matahari atau panggang di atas tungku.

  3. Setelah benar-benar kering, sabit dengan pisau raut nan tipis, tajam, dan keras. Sabit tipis-tipis agar bambu nan akan dianyam lebih lentur.

  4. Cek kembali barangkali bambu tersebut perlu dikeringkan. Caranya, raut bulu pori-pori daging bambu itu, jika mekar dan susah dibersihkan, artinya bambu masih harus dikeringkan.

  5. Raut dengan hati-hati. Bambu nan tipis mengering sulit diraut, karenanya butuh ketelitian dan ketekunan agar bambu teraut dengan rapi.

Jika sudah selesai mengolah bambu, langkah selanjutnya ialah melakukan penganyaman. Untuk menganyam kipas, Anda perlu memiliki keterampilan dasar menganyam terlebih dahulu. Dalam menganyam, pastikan Anda ulet, tak cepat bosan apalagi putus asa. Jangan bersikap kaku, santai saja. Jika perlu, putar musik kesukaan agar perasaan Anda lebih rileks. Siapkan bambu nan hendak dianyam di loka nan kering dan bersih. Pastikan juga loka Anda menganyam datar dan bersih. Setelah semuanya siap, lakukan langkah-langkah berikut:

  1. Siapkan 2 irisan bambu, nan satu menghadap dagingnya sedangkan nan lain menghadap kulitnya.

  2. Persiapkan sumbu tengah berupa irisan bambu panjang. Sumbu lain sebaiknya ukurannya zig-zag agar mudah dianyam saat dibalikkan.

  3. Buat sudut kipas dengan cara menyilang dan melipat irisan bambu sejajar dengan bagian sumbu tengah, caranya ialah dengan menambah bahan anyaman.

  4. Anyam dengan hitungan satu-tiga-satu, serta dua anyaman buat ke arah samping.

  5. Anyam terus sampai berbentuk segitiga, kemudian balikkan.

  6. Lanjutkan proses penganyaman sampai kipas berbentuk segi empat.

Untuk gagang kipas, gunakan kayu nan sudah dirapikan sehingga terlihat indah. Anda dapat menggunakan kayu apa pun nan tak mudah patah dan berjamur. Sebagai tali pengikat kipas dan gagangnya, gunakanlah rotan. Gagang dan kipas dapat disatukan dengan cara membuat celah pada gagang lalu menjepitkan kipas di celah tersebut. Buatlah lubang-lubang pada bagian kipas di sisi gagang menggunakan paku. Lubang-lubang tersebut berfungsi buat memasukkan tali rotan nan akan mengikatkan kipas pada gagangnya. Selanjutnya ikatkan menggunakan tali rotan.



Aneka Kerajinan Anyaman dari Bahan Lainnya

Tidak hanya bambu, bahan kerajinan anyam ada banyak ragamnya. Kerajinan anyam bisa dikelompokkan berdasarkan bahan nan digunakannya. Selain bambu, ada juga nan terbuat dari mendong, eceng gondok, daun pandan, dan sampah plastik. Motif menganyam nan digunakan dikenal dengan motif anyaman sasak, anyaman kepang, dan anyaman pita.

1. Anyaman Mendong

Selain bambu, anyaman bisa dibuat dengan menggunakan bahan mendong. Mendong berasal dari tanaman mendong, homogen alang-alang nan tumbuh di rawa-rawa atau loka tergenang. Sebelum digunakan, mendong harus dicuci dulu, dijemur sampai kering, diberi rona jika perlu, dan diberi pengawet agar tahan lama. Aneka kerajinan dari bahan mendong, antara lain sendal, tas, loka tisu, topi, dan lain-lain.

2. Anyaman Eceng Gondok

Eceng gondok sangat mudah dibudidayakan sehingga bisa dijadikan bahan standar pembuatan aneka kerajinan anyaman . Seperti halnya mendong, eceng gondok nan akan digunakan harus dicuci dan dikeringkan, diberi rona jika perlu dan diberi pengawet agar tahan lama. Anyaman eceng gondok bisa dibuat kerajinan, seperti tas, sendal, alas duduk, loka tisu, bahkan kursi.

3. Anyaman Rotan

Selain bambu, ada bahan lain dari alam nan tidak kalah berkualitas, yaitu rotan. Rotan diperoleh dari hutan. Kerajinan anyaman nan dibuat dengan rotan, antara lain loka tisu, kursi, keranjang pakaian, tudung saji, mainan anak, dan lain-lain.

4. Anyaman Berbahan Plastik Kemasan

Sampah berupa bekas kemasan plastik bisa dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan anyaman. Hal ini berdampak luar biasa sebab bisa mengurangi residu sampah nan sulit didaur ulang. Salah satu contoh anyaman nan dibuat ialah berupa tas belanja atau tas sekolah. Plastik nan digunakan dapat dari bekas bungkus kopi, deterjen, sabun pembersih lantai, dan kemasan lain.