Website Software Free Download dan Dilema Pemerintah

Adakah software free nan benar-benar free? Jawabannya, tentu saja banyak. Bahkan, ada software free nan "halal" dan ada juga software free nan "haram". Anda tentu penasaran dengan penggunaan istilah halal dan haram dalam sebuah software , bukan? Tenang, dalam artikel ini kita akan membeberkannya dengan jelas. Namun, sebelum menyelami lebih dalam mengenai software free nan halal dan haram, ada baiknya pembaca sekalian menyimak sajian berikut.

Apa kaitan software free dengan aktivitas pembajakan? Lantas, adakah software free di Indonesia? Jawabannya, "Apa sih nan ga ada di Indonesia?" Ya, beruntunglah para pengguna komputer di Indonesia, sebab dapat dengan leluasa memiliki sejumlah software free tanpa mengeluarkan biaya sedikit pun.

Secara legalitas, mungkin perbuatan mendapatkan software free ini dilarang, namun buat menghentikan aktivitas ini sepertinya sebuah PR nan sangat besar.

Software free sangat identik dengan pembajakan. Meski ada beberapa produsen software nan melabeli produknya "software free", namun banyak juga produsen software nan memasang sejumlah bandrol eksklusif pada setiap produknya. Artinya, produsen tersebut tak menciptakan produknya buat dinikmati masyarakat luas nan memang tak bersedia mengeluarkan sejumlah uang buat membeli produk mereka.

Namun sayang, tak semua masyarakat memiliki cukup uang buat membeli software berbandrol tersebut. Masyarakat cenderung mencari software free buat diterapkan dalam komputer pribadinya. Masyarakat nan melek teknologi tentu tak kesulitan menemukan "tempat" buat mendapatkan software free tersebut.

Masyarakat rela menghabiskan waktu berjam-jam di hadapan komputer nan terhubung dengan internet buat memperoleh software free nan mereka butuhkan. Ya, masyarakat akan lebih memilih men- download software free ketimbang harus membelinya dengan biaya nan rata-rata tak sedikit buat setiap software tersebut.

Ada banyak software free nan sebenarnya tak benar-benar free nan dapat masyarakat dapatkan dari internet, terutama dari situs penyedia software free nan sudah sangat menjamur. Tidak benar-benar free di sini maksudnya, banyak juga software berbandrol nan dijadikan versi software free- nya dengan cara dibajak.

Secara hukum dan legalis, menggunakan software free hasil bajakan memang tak dianjurkan, bahkan boleh dibilang dilarang oleh hukum. Tak hanya pelaku pembajakan saja nan akan mendapatkan hukuman terkait penggandaan tanpa izin ini, penggunanya pun sama-sama bersalah.

Namun apa daya, kemampuan ekonomi masyarakat nan terbatas menjadikan aktivitas mendapatken software free ini sebagai salah satu kegiatan legal. Sudah banyak sekali usaha pemerintah buat menekan taraf pembajakan di Indonesia.

Namun, semakin kuat dan besar usaha mereka buat memberangus pembajakan, justru semakin besar pula kasus pembajakan ini terjadi. Tak hanya terjadi pada pembajakan software free saja, kasus pembajakan ini pun banyak pula terjadi pada produk lain, seperti lagu, film, dan hal apa saja nan dipasarkan melalui internet.

Bukannya masyarakat tak takut akan imbauan dan seruan aparat berwajib tentang bentuk sanksi atas pembajakan, tetapi kemampuan hemat nan terbatas dan faktor kebutuhan nan mendesak atas software free inilah nan membuat imbauan pihak berwajib tidak pernah berhasil. Bahkan, kedua hal ini lagi-lagi kerap dijadikan sebagai kambing hitam atas budaya pembajakan ini.

Budaya pembajakan? Ya, bagi masyarakat Indonesia, pembajakan sudah seperti halnya sebuah budaya nan dijunjung tinggi. Bahkan, dalam hal ini sudah ada slogan spesifik nan dihasilkan dari budaya ini. "Selama dapat mendapatkannya secara gratis, buat apa mengeluarkan uang?" ialah slogan nan sering diutarakan para pemakai software free ketika ditanya alasan mengapa melakukan perbuatan melanggar hukum ini.

Salah satu upaya pemerintah nan dianggap paling mumpuni dalam usaha pencegahan pembajakan software free nan tak benar-benar free ini ialah dengan melakukan pemblokiran situs-situs penyedia layanan free download . Namun, jangankan di Indonesia, di negara lain seperti Amerika Perkumpulan pun upaya membendung pembajakan ini kerap menemui jalan buntu.

SOPA dan PIPA nan didengungkan presiden Barrack Obama pun tak serta merta mematikan aktivitas lalu lalangnya software free di global maya. Masih saja ada situs penyedia layanan download software free nan tak tersentuh dengan langkah antisipasi tadi. Ya, kemajuan teknologi nan sangat tinggi menjadikan banyak orang, baik nan berniat baik maupun nan berniat dursila semakin pintar. Cara A dapat diatasi dengan cara B, cara B, dapat disiasati dengan cara C, dan demikian seterusnya.

Dengan demikian, usaha pemerintah akan senantiasa menemui jalan buntu. Mungkin, cara terbaik buat menghentikan pembajakan ialah dengan menutup arus internet. Namun, cara tersebut sudah niscaya akan menimbulkan kontra dari banyak pihak nan sama-sama memanfaatkan internet buat hal-hal nan positif.

Jika ditarik konklusi secara sepihak, khusunya dari pandangan penulis pribadi, sepertinya pemerintah tengah mendapati sebuah kondisi nan dilematis terhadap keberadaan website nan menyediakan aneka software free download di Internet. Di satu pihak, pemerintah ingin menghentikan pembajakan, namun di pihak lain, pemerintah juga tentu tak ingin merugikan masyarakatnya nan berniat memanfaatkan perkembangan teknologi secara positif.

Jika pemerintah menutup semua akses internet, entah berapa banyak masyarakat nan tak dapat menikmati akses informasi mutakhir nan terjadi di seluruh dunia, entah berapa banyak pula masyarakatnya nan terkungkung dalam dangkalnya ilmu pengetahuan nan sudah dimiliki. Namun, jika membiarkan akses internet tetap bisa dinikmati, entah seberapa besar pembajakan nan merugikan berbagai pihak telah dilakukan. Intinya, pemerintah harus pintar-pintar memposisikan diri.

Dalam global maya, ada banyak sekali website nan menyediakan software free download nan dapat dinimati masyarakan secara luas. Salah satu website nan paling lengkap menyajikan software free download ialah filehippo.com. Dalam website ini setidaknya ada 16 kategori software free nan dapat didapatkan masyarakat secara cuma-cuma alias gratis.

Ya, ke-16 kategori nan tersedia dalam website ini tak hanya menyediakan satu dua software free download saja, tapi ada banyak software free nan terdapat dalam masing-masing kategori. Anda tentu ingin mengetahui software free apa saja nan terdapat dalam ke-16 kategori tersebut, bukan? Berikut ini daftar lengkapnya.

1. Firefox 12.0 Beta 1

1. Opera 11.61

1. Safari 5.1.4

1. eMule 0.50a

1. FrostWire 5.3.3

1. uTorrent 3.2 Beta 26883

1. Google Talk 1.0.0.104 Beta

1. Windows Live Messenger 2011 (15.4.3538)

1. Yahoo! Messenger 11.5.0.192

1. CuteFTP 8.3.4 Home

1. FileZilla 3.5.3

1. FlashGet 3.7.0.1195

1. Adobe Reader 10.1.2

1. Foxit Reader 5.1.4.0104

1. OpenOffice.org 3.4.0 Beta 1

1. Notepad++ 5.9.8

1. VMware Player 4.0.2

1. AntiVir Personal 12.0.0.898

1. Avast! Free Antivirus 7.0.1426

1. AVG Free Edition 2012.0.1913 (32-bit)

1. Comodo Internet Security 5.10.228257

1. Sygate Personal Firewall 5.6.2808

1. ZoneAlarm Free 10.1.079.000

1. 3DMark Vantage 1.1.0

1. Autoruns 11.21

1. CCleaner 3.16.1666

1. 7-Zip 9.22 Beta (32-bit)

1. WinRAR 4.11 (32-bit)

1. WinZip 16.0.9715

1. Hamachi 2.1.0.166

1. RealVNC 4.1.3

1. VLC Media Player 2.0.1

1. Winamp 5.623 Full

1. Windows Media Player 11

1. DAEMON Tools Lite 4.45.3

1. DVD Shrink 3.2.0.15

1. 
   
   Nero Multimedia Suite 11.2.00400

1. Google Desktop 5.9.1005.12335

1. WindowBlinds 7.3

1. Yahoo! Widget Engine 4.5.2

1. FastStone Image Viewer 4.6

1. Paint.NET 3.5.10

1. Picasa 3.9 Build 135.87

1. AMD Catalyst Drivers 12.2 XP

1. DirectX 9.0c (Jun 10)

1. NVIDIA Forceware 296.10 WHQL XP