Meninjau Kabupaten-Kabupaten di Wilayah Eks Karesidenan Banyumas

Meninjau Kabupaten-Kabupaten di Wilayah Eks Karesidenan Banyumas

Banyumas diproyeksikan sebagai pusat perekonomian di Jawa Tengah bagian selatan. Banyumas menyimpan sumber daya alam nan bervariasi, tapi belum sepenuhnya digarap secara serius. Diproyeksikan juga eks Karesidenan Banyumas bakalan menjadi daerah nan memberikan kontrobusi terbesar di Jawa Tengah. Potensi meliputi pertanian, tambang, dan laut.

Keunikan budaya Banyumas nan menjadi karakteristik khas masyarakat Banyumas ialah bahasanya nan ngapak-ngapak , berbeda jauh dengan bahasa Jawa model timuran, seperti Solo dan Yogyakarta nan cenderung lebih halus. Bahasa Banyumas dapat dilihat dari Intonansi dan kata-katanya lebih tegas, terkadang kalau mendengar orang Banyumas ngomong akan terdengar lucu bagi mereka nan berasal dari Jawa bagian timur.



Karakter Masyarakat Banyumas

Orang Banyumas memang beda dengan nan lain karakter orang Banyumas lebih terbuka, dalam penyampaiannya pun apa adanya, tanpa ada basa basi. Karena dilihat dari posisi Banyumas nan jauh dari pusat pemerintahan keraton, istilahnya adoh ratu cedak watu dan ditunjang geografisnya nan cenderung berbukit-bukit tapi tanahnya subur.

Geografisnya nan berat ikut mempengaruhi karakter manusia Banyumas nan lebih terbuka dalam komunikasinya dan penyampaian pendapatnya tanpa harus basa basi. Orang Banyumas dalam menerangkan dalam menerangkan sesuatu, bahkan ketika ada sesuatu nan tidak berkenan pun mereka langsung menolak, tanpa harus berbelit-belit.

Sifat masyarakat Banyumas nan terbuka terhadap siapa saja dan mudah menjalin persaudaraan dengan siapa saja nan berlainan suku dan agama pun dapat diterima sebagai saudara sendiri. Dalam bahasa Jawanya ialah pasedulurane kuat atau bahasa Indonesianya persaudaraannya kuat. Demikian juga ketika orang Banyumas merantau keluar daerah maupun luar pulaupun, dia dengan mudah dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya.



Karesidenan Banyumas

Banyumas merupakan bekas karisidenan nan berada di Jawa Tengah. Eks Karisidenan Banyumas beribu kota di Purwokerto. Mengapa di sebut karesidenan? Karesidenan merupakan bentuk pembagian wilayah nan diterapkan di masa penjajahan Belanda. Satu karesidenan teradapat tiga sampai empat kabupaten. Karesidenan dikepalai oleh residen, nan bertempat tinggal Purwokerto, ibu kota karesiden.

Kabupaten-kabupaten di bawah wilayah karesidenan Banyumas:

  1. Cilacap,
  1. Purwokerto,
  1. Banjarnegara,
  1. Purbalingga,
  1. Purwokerto.

Namun setelah memasuki masa pemerintahan modern, fungsi karesidenan dibubarkan dan jabatan residen diganti menjadi pejabat pembantu gubernur buat wilayah bekas karesidenan Banyumas.

Fungsi karesidenan masih berlaku buat klasifikasi plat nomor kendaraan bermotor, seperti di wilayah karesidenan Banyumas depannya menggunakan huruf R. Demikian juga dengan penomoran kendaraan bermotor buat wilayah karesidenan lain seperti Surakarta nan menggunakan AD, Karesidenan Kedu dengan plat nomor awalan AA dan lain sebagainya.



Meninjau Kabupaten-Kabupaten di Wilayah Eks Karesidenan Banyumas

Empat kabupaten nan dulu dalam wilayah karesidenan Banyumas sangat berperan dalam kontribusi kemajuan perekonomian provinsi Jawa Tengah. Keempat kabupaten ini memiliki potensi sumber daya alam nan berbeda, begitu pun dengan potensi pariwisatanya ternyata beragam. Sayangnya potensi sumber daya alam belum sepenuhnya dikelola dengan serius, promosi guna mengundang investor ternyata tidak berjalan maksimal.

Sungguh menarik mengulas lebih dalam tentang keempat kabupaten dalam wilayah karesidenan Banyumas.



Kabupaten Banyumas

Kabupaten Banyumas beribu kota Purwokerto, dulu bekas ibukota karesidenan Banyumas saat Belanda berkuasa. Kabupaten Banyumas berada di barat daya. Jeda tembuh dari Semarang sekitar 250 km, atau butuh empat jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Kabupaten Banyumas miliki wilayah administrasi seluas 1.329,02 km2 , meliputi 27 kecamatan dan 331 desa. Penduduk Kabupaten Banyumas menurut catatan statistik berjumlah 1.752.846 jiwa.

Perekonomian Kabupaten Banyumas ditopang dari berbagai esektor, antara lain pertanian, industri menengah dan industri kecil / UKM, pariwisata. Banyumas merupakan daerah nan paling maju dari segi pertumbuhan ekonominya di antara ke tiga kabupaten di wilayah karesidenan Banyumas. Total pendapatan daerah pada 2011 ialah Rp.172.487.675.175.

Objek wisata terkenal di Banyumas ialah Baturaden, nan lokasinya berada di kaki Gunung Slamet. Dalam satu area objek wisata Baturaden terdapat sarana bermain anak, kolam renang air panas nan bersumber dari gunung Slamet, air terjun dan kolam pancing. Sedangkan masakan khas kabupaten Banyumas antara lain, Soto Sokaraja, Getuk Goreng, kripik dan mendoan.



Kabupaten Purbalingga

Kabupaten Purbalingga berada di timur Kabupaten Banyumas. Purbalingga menjadi terkenal berkat sentra perajin bulu mata palsu, wig dan pembuatan manekin. Luas wilayah Kabupaten Purbalingga, 7.777,64 km2. Ditinjau dari geografisnya Purbalingga berada di 101° 11" Bujur Timur - 109°35" Bujur Timur dan 7°10" Lintang Selatan - 7°29 Lintang Selatan.

Purbalingga berdiri menjadi kabupaten sejak 8 Desember 1830, jadi usianya sampai sekarang sudah dua abad lebih. Sejak berdiri sampai sekarang Kabupaten Purbalingga membawahi 18 kecamatan, dan 239 desa. Jumlah penduduk sampai tahun 2011 berkisar 890.779 jiwa.

Pembangunan industri skala menengah di Purbalingga lebih maju, banyak investor dari Korea menjalankan usahanya di Purbalingga, terutama industri rambut palsu. Di Purbalingga saja ada sekitar tiga puluh tiga pabrik pembuatan rambut palsu nan di kelola oleh orang Korea. Taraf pengguran di Kabupaten Purbalingga paling sedikit di antara tiga kabupaten lain di Karesidenan Banyumas.

Objek wisata terkenal di Purbalingga ialah Owabong, semacam komplek kolam renang dan waterboom. Bahkan water boom di Owabong paling bagus di Jawa Tengah. Objek wisata ini tidak hanya menyuguhkan permainan air saja, pengunjung dapat menikmati taman reptile, ATV dan area paint ball dan air soft gun.



Kabupaten Banjarnegara

Banjarnegara merupakan kabupaten terkecil di karesidenan Banyumas bahkan di Jawa Tengah kalau dilihat melalui peta, posisi Kabupaten Banjarnegara berada di tengah-tengah pulau Jawa. Kontur tanah di banjarnegara nan berbukit-bukit bahkan kotanya pun dikelilingi oleh perbukitan sehingga menjadi kendala buat perkembangan kota, maupun mendirikan area industry besar.

Luas wilayah di bawah adminitrasi Kabupaten Banjarnegara sekitar 1.096,74 km2, topografinya sebagian besar 60 % perbukitan, letaknya 1000 meter di bawah permukaan laut. Sementara, area dataran nan banyak digunakan sebagai huma pertanian. Banjarnegara memiliki potensi pertanian dan pertambangan alam nan dijadikan sebagai kontribusi primer pemasukan daerah.

Komoditas pertanian dari Banjarnegara nan berada di dataran tinggi ialah kentang, sayuran dan buah-buahan. Sedangkan dari sektor perikanan Banjarnegara sudah mulai punya nama. Sektor perikanan terbanyak dari usaha karamba dan kolam air deras. Yang paling banyak dibudidayakan ialah ikan gurame, nila dan tawes.



Kabupaten Cilacap

Cilacap merupakan kabupaten nan terluas di wilayah karesidenan Banyumas bahkan paling luas se-Jawa Tengah. Total luas Kabupaten Cilacap 2.142,59km² hampir 3 %nya luas Jawa Tengah. Cilacap diproyeksikan sebagai pusat industri di wilayah Jawa Tengah bagian selatan. Letak Cilacap nan berada di pinggir samudera Hindia dan berdekatan dengan Jawa Barat, letak nan sangat strategis buat sebuah komplek industri skala besar. Cilacap juga memiliki pelabuhan nan lumayan besar dan sering disingahi kapal tangker dan kapal peti kemas.

Cilacap tidak lepas dengan Nusakambangan, sebuah komplek penjara nan berada di pulau Nusakambangan. Penjara ini merupakan penjara loka pembuangan narapidana kelas berat dan koruptor. Pulau ini sangat tertutup sebab fungsinya sebagai loka pembinaan narapidana dan dipakai sebagai loka pelatihan militer bagi pasukan khusus.

Masih banyak lagi potensi wilayah Banyumas nan belum digarap dan patut ditinjau oleh investor asing, sebab hasil bumi di Banyumas begitu melimpah, misalnya potensi sumber geothermal di Dieng Banjarnegara, geothermal nan dapat dijadikan pembangkit tenaga listrik. Kemudian potensi pariwisatanya pun majemuk dari dataran tinggi sampai pantainya ada, semua. Maka kunjungilah Banyumas dan Anda akan mengerti.