Diagnosis Kanker Ginjal

Diagnosis Kanker Ginjal

Kanker ginjal merupakan salah satu penyakit sistem ekskresi nan cukup berbahaya bila tak ditangani dengan sahih sebab tumbuhnya sebuah jaringan dalam ginjal dengan tak terkendali. Anda nan merasa mengalami masalah dalam buang air kecil, sering merasa sakit di sekitar kandung kemih, atau ingin menambah ilmu pengetahuan tentang kanker ginjal , artikel ini sepertinya cocok buat menambah investasi pengetahuan Anda.

Kanker ginjal atau hipernefroma ( Renal cell carcinoma, RCC, hypernephroma ) merupakan jenis kanker nan terdapat pada bagian ginjal atau disebut tubulus renal proksimal . Sekitar 80% kasus nan terjadi ialah kanker ginjal pada dewasa. Perawatan awal dari kanker ginjal yaitu melalui nefrektomi radikal atau parsial serta didukung dengan perawatan nan membantu.

Saat kanker ginjal ini terbatas pada parenkimia renal, kemungkinan selamat lima tahun yaitu sekitar 60-70 persen. Namun, hal ini dipandang rendah sebab metastase menyebar. Kanker ginjal tahan terhadap terapi radiasi dan kemoterapi walaupun beberapa kasusnya merespon pada imunoterapi. Beberapa terapi kanker ( sunitinib, temsirolimus, bevacizumab, interferon-alpha , dan mungkin sorafenib ) sudah membuktikan pencegahan kanker ginjal walaupun buktinya belum diuji coba.



Gejala-Gejala Kanker Ginjal

Ada beberapa gejala generik dari kanker ginjal, di antaranya sebagai berikut.

  1. Adanya darah dalam urine. Hal ini membuat urine berwarna sedikit kemerahan dan muncul rasa nyeri ketika buang air kecil.
  2. Munculnya rasa nyeri pada salah satu sisi ginjal di sekitar perut nan sukar dihilangkan.
  3. Adanya gumpalan nan cukup padat pada salah satu sisi perut atau keduanya.
  4. Kehilangan berat badan secara cepat dalam beberapa bulan terakhir.
  5. Badan terasa demam dan kurang nyaman.
  6. Merasakan mudah lelah dan kurang bersemangat beraktivitas.

Perlu diingat tanda-tanda kanker ginjal tersebut bukan berarti Anda langsung mengidap penyakit kanker. Tanda-tanda itu ialah ciri-ciri generik kanker ginjal. Infeksi pada perut, adanya kista, dan beberapa karena lain, juga dapat menimbulkan gejala nan sama. Oleh sebab itu, diperlukan penaksiran lebih dalam sehingga benar-benar diketahui simpulan penyakit dari gejala-gejala nan tampak tersebut.



Diagnosis Kanker Ginjal

Untuk mendiagnosis kanker ginjal , umumnya, pihak medis (dokter ataupun rumah sakit) melakukan langkah-langkah sebagai berikut.

  1. Melakukan inspeksi fisik. Ini merupakan inspeksi awal terhadap kesehatan pasien. Mengukur suhu tubuh, tekanan darah, serta meraba bagian perut buat mengetahui letak rasa sakit sebenarnya.
  2. Tes urine. Dokter juga melakukan tes air seni pasien buat mengetahui struktur fisik dan kandungan urine tersebut.
  3. Tes darah. Penentuan sebuah penyakit dalam tak cukup hanya dengan tes fisik dan urine. Tes darah di dalam laboratorium sangat krusial buat mengetahui kondisi kesehatan ginjal. Misalnya, bila dalam darah ditemukan banyak senyawa creatinine , kemungkinan ginjal tak bisa bekerja dengan baik.
  4. Intravenous pyelogram (IVP). Ini merupakan upaya dokter buat mengetahui keberadaan tumor atau kanker di dalam ginjal. Dokter menyuntikkan zat rona ( dye ) ke dalam vena pasien. Zat tersebut akan berjalan melalui tubuh dan mengumpul di ginjal sehingga terlihat pada X-rays. X-rays selanjutnya akan mendeteksi anomali atau keanehan nan terjadi dalam ginjal dan saluran kemih.
  5. CT scan . Alat ini mengambil serentetan gambar nan cukup detail dari ginjal. Termasuk, keberadaan tumor atau kanker ginjal.
  6. Tes ultrasound. Tes ini menggunakan sonogram nan merupakan hasil pantulan dari gelombang ultrasonik nan ditembakkan ke ginjal. Dengan tes ini, tumor atau kanker ginjal akan tampak.
  7. Biopsi. Merupakan pengambilan sejumlah jaringan nan diduga mengalami kelainan seperti tumor atau kanker, lalu diamati di bawah mikroskop. Sel-sel kanker akan terlihat jelas jika diamati dengan mikroskop nan memadai.


Stadium Kanker Ginjal

Ada empat tahapan perkembangan kanker ginjal, yaitu sebagai berikut.



1. Stadium I

Pada stadium awal ini, tumor berukuran kurang lebih 7 sentimeter. Sel-sel kanker ginjal tak lebih besar dari bola tenis. Sel-sel tersebut hanya berada di ginjal.



2. Stadium II

Sel tumor pada stadium ini sudah berukuran lebih besar, namun masih berada di ginjal.



3. Stadium III

Tumor tak meluas di sekitar ginjal, namun menyebar melalui sistem getah bening. Dengan kata lain, tumor telah menyerang kelenjar dan jaringan lemak di daerah ginjal.



4. Stadium IV

Pada stadium IV, tumor telah meluas di luar jaringan berserabut nan mengelilingi ginjal. Sel kanker ginjal ditemukan pada lebih dari satu simpul getah bening.



Penyembuhan Kanker Ginjal

1. Operasi

Operasi merupakan perawatan nan generik pada kanker ginjal. Biasanya, operasi diakhiri dengan pengangkatan salah satu organ ginjal. Pengangkatan ginjal ini disebut dengan nephrectomy .



2. Arterial Embolization

Arterial embolization ialah terapi buat menyusutkan tumor dengan cara menyuntikkan suatu senyawa ke dalam pembuluh darah buat menghalangi genre darah ke dalam ginjal. Halangan ini mencegah tumor buat tumbuh.



3. Terapi Radiasi

Merupakan cara pengobatan kanker ginjal dengan menggunakan sinar-sinar radiasi buat membunuh sel-sel kanker ginjal.



4. Terapi Biologi

Terapi Biologi ialah tipe pengobatan dengan menggunakan kemampuan alamiah tubuh (sistem imun) buat melawan kanker. Hal ini dilakukan dengan menambah jumlah zat-zat sistem imun sehingga menyerang sel-sel kanker.



5. Kemoterapi

Pernyakit kenker ginjal ialah satu dari sekian banyak penyakit nan ditakuti oleh sebagian orang sebab tak menunjukkan gejalanya. Ketika sudah terdeteksi, ternyata telah menyebar ke organ lainnya dan sulit buat disembuhkan serta diobati. Kini, ada inovasi terbaru buat pergobatan kanker ginjal yaitu dengan teknik kemoterapi.

Cara ini mampu menunjukkan asa nan besar buat memperpanjang umur penderita kanker ginjal stadium lanjut. Akan tetapi, teknik kemoterapi ini pun dapat sangat merugikan sebab imbas racun nan ditimbulkannya. Seorang pakar dari University of California Davis, Amerika Serikat, berhasil mengidentifikasi suatu cara buat menghambat prosedur pemulihan sendiri oleh gen pada sel-sel kanker ginjal. Cara ini harapkan bisa memperbesar kesuksesan kemoterapi kanker ginjal, menjadikannya lebih efektif, serta bisa lebih ditoleransi.

Pengobatan terbaru kanker ginjal bekerja dengan cara merusak kestabilan sel kanker ginjal pada taraf DNA sehingga meminimalisir kemampuan sel kanker buat menggandakan diri. Para peneliti, sudah mengetahui bahawa gen p21 mempunyai peranan krusial buat memulihkan DNA sel kanker dan memiliki potensi memotong kegunaan bagi pengobatan tersebut. para peneliti pun berupaya mengidentifikasi susunan nan mampu mengganggu jalur itu.

Untuk keperluan penelitian di masa nan akan datang, tim peneliti akan memokuskan perhatian pada tiga calon zat buat memastikan konsentrasi terendah nan dapat saja membuatnya tetap efektif. Selain itu, juga buat mengoptimalkan kandungan antikanker ginjalnya. Lalu, riset akan mencoba bahan tersebut dengan pengobatan baku kepada hewan sebelum dicoba pada manusia. Pengobatan ini dilakukan dengan memasukkan obat-obat antikanker melalui pembuluh darah maupun sistem pencernaan.

Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, diharapkan berbagai alternatif pengobatan buat mengatasi berbagai penyakit, seperti kanker ginjal bisa menjadi solusi penyembuhan. Meskipun demikian, alangkah baiknya jika kita mencegah kanker ginjal dengan mengelola pola makan nan sehat serta memperbanyak mengonsumsi air putih demi kesehatan ginjal.