Mengetahui Perkembangan Bayi Bulan Kedua

Mengetahui Perkembangan Bayi Bulan Kedua

:

Memiliki anak ialah impian bagi semua pasangan suami istri nan baru menikah. Dari umur bayi bulan ke bulan akan ada perkembangannya. Kali ini penulis akan membahas bagaimana perkembangan kelangsungan bayi bulan kedua. Untuk lebih jelasnya, berikut ini ulasan lengkapnya.



Mengetahui Perkembangan Bayi Bulan Kedua

Pada bayi di bulan kedua ini, ada perkembangan-perkembangan nan cukup banyak pada si bayi. Berikut ini perkembangannya.



Perkembangan Pendengaran dan Respons

Ia sudah bisa membedakan suara-suara nan akrab dengannya. Selain itu, bayi juga menjadi pendengar nan baik. Ia sangat bahagia jika dipeluk, digendong ibunya, dan akan merespons dengan tangisannya jika ada orang lain nan memeluknya atau menggendongnya. Selain itu, ia mulai bahagia menggerakkan tangannya jika sedang merasa bahagia dan ia mulai suka mengisap jari atau jempolnya.

Untuk asi si bayi dua bulan ini, sebagai ibu harus mengetahui tanda-tanda si bayi mulai kelaparan seperti mengecap bibirnya, tak perlu harus menunggu si bayi menangis. Seorang ibu juga harus menjaga makanannya jangan sampai keinginan diet mngganggu kesehatan si bayi.

Selain itu, jika ingin membuat perut ideal, perlu ada tahapan buat pengecilan tubuh atau perut sebab habis melahirkan. Bayi di bawah usia lima bulan akan terganggu pada masalah pencernaannya dan ini disebut kolik, yaitu sang bayi akan menangis sepanjang hari namun tak perlu dikhawatirkan jika kolik berhenti, ibu tetap dapat tenang.



Mengangkat Kepala

Bayi di bulan kedua ini, buat kepalanya, sang bayi sudah bisa mengangkat kepalanya dan menoleh kiri kanan saat tengkurap. Pada minggu keenam atau delapan, sang bayi sudah bisa mengangkat kepalanya bahkan saat telentang. Saat si ibu menggendongnya, ia juga bisa mengangkat kepalanya. Namun harus diingat, agar tetap menopang kepalanya saat menggendong bayi. Bayi mengangkat kepalanya saat digendong hanya sebentar.

Selain itu, si bayi juga sudah bisa berbicara dan tersenyum. Berbicara memang tak bisa berkomunikasi layaknya orang dewasa nan bisa berbicara, tetapi dengan mendengung dan menggumam, ia terlihat seperti berbicara sendiri. Ia juga bisa tersenyum, apalagi ketika sang bayi menunjukkan senyum nan menandakan kebahagiaan.



Menghisap Jempol dan Bermain dengan Jarinya

Saat si ibu berbicara, sang bayi akan melihat mulut ibu nan bisa mengeluarkan suara. Pada usia ini juga, menghisap jari atau jempolnya kerap kali ia lakukan. Ia sangat suka bermain dengan jari-jemarinya. Ia akan bahagia menghisap apa saja nan ada di genggamannya. Oleh sebab itu, meski waspada apa nan dilakukan sang bayi, jangan sampai ia menelan benda nan berbahaya.

Perkembangan lainnya buat bayi di bulan kedua ini ialah adanya perkembangan atau pertumbuhan dari kepala hingga ujung kaki. Otot lehernya sudah mulai kuat buat menopang kepalanya sendiri. Dari perkembangan otot leher akan diikuti oleh punggung, dada, dan punggung bawah. Kaki si bayi ialah perkembangan terakhir. Kakinya akan mulai menguat.



Memberi Makan

Semua nan dibahas di atas ialah perkembangan kebaikan dari pertumbuhan si bayi. Akan tetapi, dalam memerhatikan pertumbuhan si bayi, ada beberapa permasalahan, contohnya si bayi nan sulit makan. Bagi ibu, buat makanan si bayi sudah diatur sedemikian rupa agar si bayi makan makanan nan telah ibu siapkan. Namun terkadang, si bayi menolak buat memakan makanannya. Dari hal tersebut, bukan ibu menuruti keinginan bayinya. Itu sama saja membuat masalah baru. Dalam hal ini, akan merusak kesehatan sang bayi.

Ibu perlu kesabaran agar si bayi mau memakan makanannya. Hal nan perlu dilakukan agar si bayi mau memakan makanannya, yaitu ciptakan rutinitas pada si bayi. Buatlah jadwal makan saat si bayi merasa lapar. Jangan memaksa si bayi buat menghabiskan makanannya, namun pelan-pelan saja, jangan membuatnya merasa tertekan sebab akan menurunkan selera makannya dan dia akan rewel.

Apabila si bayi menolak, tak perlu menyerah. Berikanlah makanan nan sama setelah beberapa hari. Menurut para ahli, balita akan menolak makanannya sebanyak sepuluh kali hingga akhirnya ia menyukai makanannya. Ibu juga perlu memberikan variasi terhadap makanan si bayi, dapat dari rasa makanannya atau bisa diubah dari penyajiaannya. Saat makan, ciptakan suasana fokus terhadap makanan. Jangan memberi makan si bayi saat menonton TV. Untuk porsi makanan juga jangan terlalu banyak, cukup porsi kecil saja. Jika harus tambah, disesuaikan apakah si bayi masih lapar.

Masih pada masalah makanan pada bayi di bulan kedua ini, berilah makanan sayur dan buah. Sayur memang biasanya tak disukai si bayi, tetapi berilah buah sebagai penggantinya atau sebaliknya, sebab ini mengandung nutrisi nan sangat baik untuk tubuh si bayi. Ibu juga harus mencontohkan bagaimana makan sayur dan tunjukkan bahwa sayur enak, sehingga lama-kelamaan si bayi akan mau makan sayur juga.

Memberikan pujian bagi si bayi saat memakan makanan sehatnya, tetapi jangan cepat emosi jika si bayi mulai tak mau memakan makanannya. Boleh juga menceritakan dengan kata-kata bahwa sayur atau buah nan dimaksud enak rasanya. Jauhkan Norma memaksa atau mengancam, seperti jika tak dihabiskan sayurannya, tak boleh main. Hal ini bisa membuat bayi menjadi tertekan dan stres dalam masalah makanan.

Hal nan krusial dan perlu diingat dalam memberikan makanan ialah kekonsistenan para kedua orangtua harus seimbang. Jangan sampai si ibu bilang ya dan ayah bilang tidak . Ini akan membuat si bayi bingung sendiri sehingga tentunya dia akan mengambil keputusan di mana ia merasa lebih beruntung.



Imunisasi

Bayi pada usia dini perlu adanya konservasi nan aktif, maksudnya bayi rentan terkena penyakit sebab dia tak tahu apa nan dia lakukan. Dia hanya melakukan apa nan ada di depannya. Sebagai ibu, tentu harus memerhatikannya dengan benar, terutama dengan kesehatan si bayi.

Imunisasi contohnya. Imunisasi ialah memasukkan bakteri melalui suntikan nan sudah dilemahkan. Para ibu tak perlu takut. JDengan memasukkan bakteri nan sudah dilemahkan, ini justru akan menimbukkan kekebalan tubuh pada si bayi. Jika ada bibit penyakit nan datang pada tubuh si bayi, kekebalan tubuh akan melawannya. Saat nan tepat buat imunisasi ialah bagi bayi usia hingga lima tahun dan diimunisasi sampai dua belas kali dengan jadwal nan terpisah tentunya.

Pemberian imunisasi sudah semakin mudah sekarang ini dan bisa diberikan melalui vaksin. Imunisasi memang baik, tetapi memang bisa terjadi imbas samping seperti demam atau nan bekas disuntik akan membengkak. Namun, hal ini tak membahayakan sebab dengan sendirinya gejala ini akan hilang.

Dapat disimpulkan bahwa bayi pada bulan di bawah lima tahun memang perlu hati-hati, baik dalam pembentukkan karakter dari orangtua ataupun contoh-contoh nan diberikan kepada si bayi. Ibu jangan pernah menyerah atau cepat emosi dalam menghadapi si bayi. Perkembangan bayi juga sebaiknya diketahui oleh si ibu agar bisa melihat apabila ada gejala nan tak lazim.

Imunisasi sangat diperlukan si bayi buat kekebalan tubuh si bayi dan keamanan. Ibu nan habis melahirkan jangan terlalu memikirkan diri sendiri dan mengabaikan si bayi. Kesehatan bayi bulan kedua sangatlah penting, sehingga ibu harus tetap menjaga kesehatan juga, jangan sampai kesehatan anak terabaikan.