3. Sarah Azhari Dizolimi

3. Sarah Azhari Dizolimi

Bagi orang Indonesia, niscaya mengenal sosok Sarah Ashari . Siapa nan tidak kenal dengan Sarah Ashari, aktris cantik jelita yang mempesona. Kecantikan dan kemolekan tubuhnya mungkin membuat banyak wanita seantero nusantara ingin seperti dirinya cantik, seksi, populer, kaya, dan sukses. Benarkah demikian?

Silakan Anda ketik kata "Sarah Ashari" di search engine , perhatikan website apa nan akan muncul. Ternyata, hampir seluruh website berisi kata-kata sebagai berikut : bugil, sexy, telanjang, mesum, dan lain-lain. Bila sudah begini, apa konklusi Anda? Tentu, merupakan hak siapa pun termasuk Sarah Ashari buat melakukan apa saja sesukanya.

Namun juga merupakan hak warga negara Indonesia lainnya buat mendapatkan konservasi dari bahaya pornografi. Pornagrafi? Ya! Karena apa nan telah Sarah Ashari lakukan, diakui atau tidak, suka atau tidak, telah menambah hingar bingar global pornografi Indonesia khususnya di global maya. Daripada Sarah Ashari terus menerus menebar pesona di global maya dengan segala kelebihan nan diberikan Tuhan atas kemolekan paras dan tubuhnya itu, lebih baik ia mendaftarkan diri menjadi presiden Indonesia. Loh! Mengapa demikian? inilah beberapa alasannya:



1. Sarah Ashari Seorang Wanita

Berbahagialah wanita Indonesia sebab Republik ini sangat mengapresiasi wanita nan lahir di negara ini. Buktinya, berbagai kebijakan pemerintah makin memihak kepada wanita Indonesia. Mulai dari pembentukan berbagai komisi perlindungan, seperti Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, komisi konservasi perempuan dan anak, serta disahkannya undang-undang spesifik nan membela kepentingan perempuan, seperti Undang-undang KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), hingga diberikannya jatah 30 % perempuan di parlemen.

Padahal, di era-era sebelumnya perempuan Indonesia terkesan hanya sekadar sebagai penghias dan pelengkap penderita saja, seperti sepenggal lirik lagu "sejak dulu wanita dijajah pria". Dengan kondisi euphoria perempuan seperti itulah Sarah Ashari hadir sehingga semua tingkah polahnya seakan ada pembenarannya. Entah itu atas nama HAM, atas nama seni, atau sebagai bentuk kebebasan berekspresi.

Oleh sebab itu, mumpung angin baik sedang berhembus kepada para wanita Indonesia, mengapa tak sekalian saja Sarah Ashari mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia. Sebab bukankah komposisi perempuan di Indonesia lebih banyak dari pada prianya? Kalau hitung-hitung secara gender, berarti Sarah Ashar berpeluang memenangi pemilihan presiden Indonesia bila didukung oleh seluruh perempuan Indonesia.



2. Sarah Ashari Sangat Populer

Saat ini masyarakat Indonesia sangat menggemari dengan segala sesuatu nan bersifat populer. Lihat saja acara televisi. Berbagai kontes pencarian talenta pemenangnya ditentukan oleh popularitas mereka, bukan berdasarkan skill dan kemampuan nan sebenarnya. Berbagai polling dan SMS sekan telah menjadi juri nan adil sekaligus solusi dalam sebuah ajang kompetisi. Pemenang Pemilukada di berbagai loka juga banyak nan berasal dari kalangan seniman populer seperti Dede Yusuf (Wagub Jawa Barat), Rano Karno (Wagub Banten), Zumi Zola (Bupati Tanjung Jabung Timur), Dicky Candra (Wakil Bupati Garut), dan lain-lain. Kondisi seperti ini dapat dimanfaatkan oleh Sraah Ashari, dengan kepopulerannya ia niscaya dapat bersaing dengan para politisi lainnya.



3. Sarah Azhari Dizolimi

Dalam berbagai kesempatan, Sarah Ashari merasa dizolimi dampak beredarnya foto-foto telanjang dirinya di internet. Ia bersikeras wanita nan ada di foto tersebut bukanlah dirinya, namun hanyalah orang lain nan kebetulan wajahnya mirip dengannya. Ia bahkan merasa menjadi korban dari orang-orang nan tidak bertanggung jawab. Bila sahih demikian, maka Sarah Ashari berpeluang menjadi Presiden Indonesia. Bukankah Susilo Bambang Yudoyono dan Megawati, dua presiden Indonesia terakhir sukses memenangkan pemilihan Presiden sebab sebelumnya merasa dizolimi? Anda tentu masih ingat saat Megawati merasa dizolimim oleh Soeharto di masa orde baru.

Demikian pula dengan Susilo BAmbang Yudhoyono nan merasa dizolimi oleh Taufik Kiemas dengan mengatakan "SBY itu jenderal, tetapi seperti anak kecil". Ia pun dizolimi dengan tuduhan istrinya nan memang bernama "Kristiani" itu beragama Kristen, sesuatu nan tak berdasarkan fakta nan nyata. Jadi, salah satu kunci keberhasilan menjadi presiden Indonesia ialah : "harus merasa dizolimi". Dan Sarah Ashari memiliki hal tersebut.



4. Sarah Ashari Masih Berusia Muda

Isu usia muda saat ini layak dijual di sasana politik Indonesia. Hal ini terinspirasi dari kemenangan Barack Obama dalam pemilihan presiden Amerika Serikat. Barack Obama memang masih beusia 47 tahun, usia nan tergolong muda dalam sejarah presiden Amerika. Geliat pemimpin muda lalu merambah ke negara tetangga, yaitu Thailand, pemimpin baru negara tersebut kini ditangan seorang wanita cantik beusia 44 tahun nan bernama Yingluck Shinawatra.

Tentu hal ini bila menjadi tren dunia, maka lagi-lagi Sarah Ashari berpeluang menjadi pemenang. Sebab ia tidak kalah cantik dengan Yingluck Shinawatra, ia pun juga lebih muda usianya. Dibanding dengan para poitisi wanita calon presiden Indonesia lainnya seperti Megawati Soekarno Putri, Ani Yudoyono, Tutut Soeharto, atau Sri Mulyani sekalipun, Sarah Ashari lah nan paling muda usianya. Artinya, ia lebih berpeluang menjadi pemenang.



5. Sarah Ashari Sangat Menghibur

Dari sekian alasan di atas, maka alasan inilah nan paling dikedepankan. Indonesia ialah negara nan sedang sakit sebab warga negaranya pun sedang sakit. Hal tersebut tercermin dari mencuatnya berbagai kasus nan membuat kita menggeleng-gelengkan kepala. Kondisi ini dipotret secara puitis oleh Bang Iwan Fals dalam sebuah lagunya nan berjudul "Orang-orang kalah" di bawah ini :



Orang-orang kalah

Malam nan gelap mencekik bumi
Anjing menggonggong bayi merintih
Orang dipaksa saling memojokkan
Buta langkah buta mata hatinya

Hati nan menganga
Kosong tidak berdarah
Tidak bercahaya

Manusia sembunyi dibalik wajahnya
Kata kata kudus berubah makna
Hukum rimba telah menjadi dewa
Siapa kalah terkubur hidupnya

Mayat mayat hidup
Sumbang suaranya
Dimana tempatnya?

Mereka nan telah kalah
Terkapar tidak berdaya
Mencoba mengucap doa
Berserakan dijalan menjadi srigala

Ya, seperti itulah kondisi Indonesia saat ini. Orang-orang nan dipaksa saling memojokkan. Dipaksa dan terpaksa buat buta langkah dan buta mata hatinya, sehingga hati nan merupakan raja dan bagian nan paling menentukan mobilitas langkah manusia pada akhirnya menjadi menganga, kosong tidak berdarah dan tak bercahaya.

Orang-orang munafik nan melakukan praktek bejat dengan bersembunyi dengan topeng kebaikan, mengumbar ayat-ayat kudus sembari mengeruk laba pribadi dan menjadikan hukum rimba sebagai dewa. Tak mengherankan bila pada saat nan sama akan lahir manusia-manusia serigala, yaitu rakyat kecil nan kalah dan tersisih dari kerasnya persaingan hayati dampak orang-orang besar dengan tingkah polah seperti ini.

Di tengah kondisi seperti ini, Sarah Ashari dapat memanfaatkan momentum dan peluang nan ada. Masyarakat nan sakit tentu perlu obat. Dan salah satu obat paling mujarab ialah hiburan. Sebab dengan hiburan orang bisa tertawa walau sesaat. Buktinya, ada terapi tawa buat pengobatan berbagai penyakit. Di mana orang nan sakit diajak tertawa-tawa secara rutin walau tanpa sebab.

Acara televisi nan laris pada saat ini ialah hiburan, mulai dari hiburan musik seperti acara dahsyat dan sejenisnya, lawakan ala Sule di OVJ hingga kocaknya Soleh Solihun di acara Stand Up Comedy. Dan buat urusan menghibur, tak ada calon Presiden Indonesia nan lebih menghibur dari pada Sarah Ashari!