Kedua, Saat Cinta Dalam Hati Merasa Kehilangan

Kedua, Saat Cinta Dalam Hati Merasa Kehilangan

Perpisahan kadang harus dilakukan oleh orang nan dulunya pernah mencinta. Tidak dapat dipungkiri bahwa cinta dalam hati nan awalnya bersemi mengembang yang latif dapat hilang dan tergerus oleh kekecewaan dan ketidakpuasan. Saat rasa kecewa itu hadir, cinta dalam hati mulai goyah. Ketika cinta dalam hati goyah, hati menjadi galau dan tak tenang.

Bila tak hati-hati menata rasa sakit hati sebab kecewa, fisik pun akhirnya menjadi sakit juga. Makan, minum, tidur, semuanya tidak enak.
Bila rasa kecewa itu semakin mendalam dan pertengkaran sering terjadi, cinta dalam hati pun hilang perlahan hingga akhirnya terucap kata perpisahan.

Ketika hal itu terjadi, hati menjadi berat, kepala langsung pusing, tubuh pun lemas. Cinta telah berlalu. Namun, pada masa-masa berpisah itu, terkadang bayang kekasih masih melintas. Apa tanda kalau cinta dalam hati itu sebenarnya masih ada dan tidak hilang. Cinta dalam hati itu hanya ‘bermeditasi’ sejenak.



5 Tanda Cinta Dalam Hati Masih Ada

Ada lima tanda kalau tali cinta dalam hati masih terikat kuat.



Pertama, Saat Cinta Dalam Hati Merindu

Tanda pertama kalau cinta dalam hati masih ada padahal sudah menyatakan putus ialah ketika cinta dalam hati itu seolah merindu dan tidak tahan buat tak menemui sang kekasih hati. Ketika perasaan ini masih begitu kuat, temuilah kekasih hati itu dan tataplah matanya beberapa saat. Katakan bahwa masih ada rindu sehingga datang menemuinya. Tak harus ragu dan tidak harus gengsi mengakui kalau tidur tidak nyenyak tanpa ada ucap selamat malam darinya.

Ucapkanlah dengan penuh perasaan. Tunggulah reaksinya. Ketika matanya menatap dengan belai rindu nan terpancar, itulah artinya bahwa dia pun masih merasakan cinta dalam hatinya. Katakan kalau perpisahan tidak harus memisahkan. Ungkapkan keinginan buat kembali merajut kehidupan bersama dan mengesampingkan semua ego dan gengsi nan selama ini menjadi penyakit nan membaut cinta dalam hati tergoyahkan.

Saling memahami memang menjadi bagian nan sangat krusial ketika cinta dalam hati telah sama-sama disemai. Misalnya, seorang suami sering mengatakan, “ Kalau itu maumu, ya, lakukan saja .” Kalau istri tak sensitif, sang istri tentunya akan dengan percaya dirinya melanjutkan apa nan mau dia lakukan. Padahal sebenarnya, sang suami tidak mampu berkata ‘ tidak ’. Ungkapan ketidaksetujuannya ialah dengan berkata, “ Kalau itu maumu .”

Bila sang istri paham pribadi suaminya nan tidak dapat berkata ‘ tidak ’, maka ketika suami mengatakan, “Kalau itu maumu ,” istri tak akan melanjutkan rencananya.

Suami pun begitu. Ketika istrinya akan sangat marah dan sewot kalau sang suami tak menegurkannya lebih dari satu hari ketika mereka sedang bertengkar, akan segera menyapa istrinya dengan mesra sehingga pertengkaran mereka terhapus oleh kemesraan nan terjalin kembali. Bila saling memahami selalu berusaha dihadirkan bersama dengan cinta dalam hati, maka cinta itu akan selalu tumbuh bersama.



Kedua, Saat Cinta Dalam Hati Merasa Kehilangan

Sesaat setelah perpisahan terjadi, mungkin saja hati menjadi lega dan bergegas meninggalkan kekasih. Tapi hanya dalam waktu beberapa jam, cinta dalam hati seolah memberontak dan merasa kehilangan pegangan. Itulah tanda kalau cinta dalam hati tak mau pergi. Sapalah sang kekasih. Kirimlah pesan singkat bila masih ragu apakah perasaan tersebut hanya milik sendiri atau ternyata dia pun merasakan hal nan sama.

Bila jawabannya ‘ iya ’, jangan tunda buat tak menemuinya. Kalau pun pekerjaan membuat rendezvous terhambat, teleponlah ia. Katakan bahwa perpisahan begitu menyiksa dan serasa isi jiwa dan batin kosong tanpa limpahan cinta dalam hati nan terdalam. Jangan ragu dan jangan merasa dialah nan harus melakukan hal tersebut. Saling mendahului mengungkapkan rasa kehilangan ialah lebih baik daripada saling menunggu dan merasa gengsi. Jangan lukai dan sakiti cinta dalam hati sendiri. Jujur terhadap perasaan ialah sesuatu nan harus diakui agar cinta dalam hati bersemi kembali.



Ketiga, Ketika Cinta Dalam Hati Bergejolak

Bisa jadi perpisahan telah terjadi selama tiga hari. Selama itu juga masih saja memeriksa profil mantan kekasih dan masih merasa cemburu ketika ada nan sedikit jahil dan centil kepada mantan kekasih. Baju nan mirip milik kekasih saja sudah cukup membuat gugup. Itu artinya, cinta dalam hati mulai bergejolak.

Kalau gejolak cinta dalam hati ini semakin menjadi, jangan ragu mengungkapkannya kepada mantan kekaksih. Siapa tahu dia pun merasakan hal nan sama. Kalau ternyata dia tak merasakan hal nan sama, jangan putus asa. Tapi jangan juga terlalu ngotot dan terlihat memaksakan diri. Tunggulah beberapa saat atau beberapa hari. Berilah perhatian lebih kepada mantan kekasih. Perhatikanlah apakah tanda adanya gejolak cinta dalam hati. Kalau tak ada, jangan menyerah. Cinta memang harus diperjuangkan.

Bila memang cinta dalam hati sang mantan kekasih tidak bergejolak sama, itulah tandanya harus pergi dan menyerahkan semua jalan cinta kepada nan nantinya berhak mendapatkannya. Namun, ketika tahu bahwa mantan kekasih pun merasakan hal nan sama, jangan ragu buat mengutarakan perasaan gejolak cinta dalam hati tersebut.



Keempat, Cinta Dalam Hati nan Membara

Seorang suami nan telah menceraikan istrinya merasa menyesal dan merasa bahwa cinta dalam hatinya malah membara ketika jauh dari istrinya. Itulah pertanda bahwa sang suami masih mencintai istrinya dan bahwa ucap kata perpisahan hanyalah bentuk emosi nan tidak terkendali.

Pulanglah segera dan temui sang istri. Minta maaflah dan saling memaafkan. Lalu ikrarkanlah buat rujuk lagi. Rasakanlah perasaan setelah mengungkapkan ikrar rujuk tersebut.

Adakah perasaan ingin memeluk sang istri? Bila ada, jangan ragu, peluklah sang istri nan menangis dan merasa begitu tersentuh. Belailah rambutnya dan eluslah punggungnya dengan lembut. Katakan bahwa kata-kata pedas nan sempat terlontar ialah kekhilafan nan tidak akan terulang kembali. Itulah tanda, kalau cinta dalam hati masih membara dan tidak ingin terpisahkan dengan tali pengikat cinta itu sendiri.

Bicaralah dengan pelan dan lembut betapa perpisahan begitu menyiksa dan tidak dapat berbuat apa-apa sebab tak dapat berkonsentrasi. Istri nan mendengar ungkap cinta dalam hati suaminya tersebut, niscaya akan merasa tersentuh dan ikut larut dalam buai cinta nan masih membara. Selanjutnya, berikan waktu sejenak kepada diri dan pergilah ke suatu loka nan akan membuat nostalgia cinta kembali menyelimuti cinta dalam hati.



Kelima, Cinta Dalam Hati nan Membuat Tubuh Sakit

Setelah perpisahan terjadi, tubuh menjadi semakin kurus dan tak nafsu makan. Itulah tandanya kalau cinta dalam hati masih ada. Perbaikilah diri dan jangan menunggu terlalu lama buat mengungkapkan apa nan bersemayam dalam hati. Katakanlah kepada kekasih betapa kehadirannya sangat berarti dan begitu berpengaruh dalam perjalanan langkah kehidupan selanjutnya.

Tidak harus pihak laki-laki nan mengungkapkan perasaan terlebih dahulu. Wanita pun tak menjadi masalah ketika berusaha buat mengakui kalau cinta dalam hatinya masih ada. Cukup dengan mengatakan bahwa ada rasa nan aneh tak menjadi istrinya lagi. Lalu tulislah pesan singkat nan mengungkapkan kalau ingin rujuk lagi. Tentu saja ikrar rujuk harus diungkapkan oleh suami. Tetapi istri, boleh minta buat rujuk lagi.

Cinta dalam hati itu tak dapat dilihat apalagi diraba. Tapi efeknya luar biasa. Kalau cinta dalam hati itu bergelora, kehidupan akan berjalan begitu menggairahkan. Sebaliknya ketika cinta dalam hati terganggu, roda hayati seolah selalu berada di bawah. Sedih, pilu, galau sepanjang hari.