Pentingnya Menjaga Kesehatan Hidung

Pentingnya Menjaga Kesehatan Hidung

Bila terjadi pilek kita sering tak memperdulikan dan menganggapnya penyakit rigan. Namun, bila tak diperhatikan pilek nan terjadi dapat dikarenakan alergi dan bisa bersifat menahun atau nan biasa dikenal dengan alergi hidung .

Alergi hidung atau dalam bahasa kedokteran disebut rhinitis alergi. Rhinitis alergi sendiri yakni merupakan gangguan kepekaan atau reaksi sensitivitas dari dalam tubuh terhadap benda-benda tertentu.



Penyebab Alergi Hidung

Ada dua penyebab alergi pada hidung yakni :

1. Alergi Hidung Musiman (Hay Fever)

Biasanya alergi ini terjadi dikarenakan terjadinya kontak langsung dengan sesuatu nan menimbulkan alergi (allergen) dari lingkungan luar seperti debu, polusi udara, asap, kecoa, bau menyengat, jamur, dan lain sebagainya.

2. Alergi nan Terjadi Secara Terus Menerus (Parennial).

Alergi ini biasanya terjadi sebab kontak berlangsung secara terus menerus dengan penyebab alergi tersebut.

Alergi hidung mempunyai beberapa gejala, antara lain yakni bersin-bersin secara berurutan lebih dari lima kali disertai cairan nan bening dan bersifat encer atau hidung sering tersumbat secara tiba-tiba nan kadang-kadang disertai gatal pada bagian hidung. Dan hal ini biasanya berlangsung setiap kali terjadi kontak dengan penyebab alergi tersebut.

Ada juga beberapa gejala lain nan terkadang timbul yakni bayangan gelap di bawah mata ( allergic shiner ), mempunyai Norma menggosok-gosok hidung nan biasa dilakukan anak-anak ( allergic salute ), timbulnya garis pada bagian depan hidung ( allergic crease ).

Penyebab alergi hidung bisa masuk ke dalam tubuh kita melalui beberapa cara, antara lain sebagai berikut.

1. Alergen Inhalan

Yang dimaksud Alergen Inhalan yakni penyebab alergi nan masuk bersamaan dengan udara pernafasan, contohnya yakni debu, serpihan epitel dari bulu binatang, dan jamur.

2. Alergen Ingestan

Yang dimaksud sengan Alergen Ingestan yakni alergi nan masuk ke saluran cerna, berupa makanan, misalnya susu, telur, coklat, ikan, dan udang.

3. Alergen Injektan

Yang dimaksud dengan Alergen Injektan yakni alergi nan masuk melalui suntikan atau tusukan, contohnya seperti penisilin, atau sengatan lebah.

4. Alergen Kontaktan

Yang dimaksud dengan Alergen Kontaktan yakni alergi nan masuk dengan cara terjadinya kontak dengan kulit atau jaringan mukosa, contohnya seperti bahan kosmetik atau perhiasan.

Salah satu cara buat mengatasi alergi hidung ini yakni dengan mencari penyebab alergi nan terjadi pada hidung, lalu menghindari penyebab terjadinya alergi tersebut.

Selain itu, olahraga di pagi hari secara teratur disertai dengan latihan pernafasan dapat menjadi salah satu cara mengurangi keluhan alergi hidung.



Pentingnya Menjaga Kesehatan Hidung

Hidung merupakan salah satu organ terpenting dalam hayati manusia. Melalui organ ini, kita bisa bernapas, menghirup oksigen, juga mencium bebauan. Organ tubuh nan satu ini memiliki peran nan sangat krusial bagi manusia. Jika organ ini terganggu, maka aktivitas pun menjadi terganggu. Hidung pun memiliki kaitan pada proses produksi vokal. Sebagai organ tubuh nan cukup vital, organ pernafasan ini mesti dijaga dengan benar.

Cedera pada hidung bukan tak mungkin menyebabkan fungsinya berubah atau berkurang, terlebih jika organ ini terserang penyakit. Jika hal itu terjadi, maka fungsinya akan terganggu, proses bernapas terganggu pula, begitupun dengan aktivitas.

Jika kita tak bisa menghirup oksigen melalui hidung, maka selang ialah mediator agar oksigen bisa tetap dikonsumsi oleh tubuh. Sudah tentu, penggunaan selang atau alat bantu pernapasan mengindikasikan bahwa terjadi kesalahan pada organ kita, entah pada organ pernapasan entah pada salurannya.

Gangguan pada organ ini bisa terjadi sebab hal-hal tidak terduga seperti terserang virus atau bakteri. Inipun bisa terjadi sebab adanya trauma seperti alergi, penyumbatan, dan infeksi neoplasma. Selain itu, masuknya benda asing ke dalam rongga hidung, seperti manik-manik dan karet penghapus, bisa menyebabkan ganguan. Namun hal tersebut bisa diatasi dengan menjaga kesehatan. Berikut ialah contoh gangguan nan bisa terjadi pada organ pernafasan ini



Penyakit Generik Alergi Hidung

1. Flu

Penyakit nan satu ini nan banyak dialami oleh manusia. Flu merupakan penyakit nan disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Itu sebabnya, orang nan menderita flu akan lebih mudah menularkan virus flunya terhadap orang lain. Terlebih jika orang nan tertulari tak memiliki daya tahan tubuh nan baik.Flu biasanya diobati dengan obat flu.

Sesungguhnya obat flu tidaklah membantu menghilangkan virus penyebab flu. Flu merupakan penyakit nan disebabkan oleh virus nan terjadi sebab kurangnya kekebalan tubuh. Maka, pengobatannya pun harus dengan cara mengembalikan kekebalan tubuh. Daya tahan tubuh nan berkurang bisa menyebabkan virus flu menyerang.

Daya rahan tubuh bisa dijaga dengan mengatur pola hayati dan menjaga asupan makanan. Kekurangan vitamin C dan kekurangan minum air putih bisa menyebabkan kondisi tubuh menjadi lemah dan rentan dimasuki virus. Itu sebabnya, mereka nan terserang flu sebaiknya banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan. Juga tak melupakan minum air putih nan banyak.

Flu bisa menyerang selama satu minggu lamanya. Namun, seseorang nan terserang flu bisa mempercepat proses penyembuhan dari flu dengan mengonsumsi sayur, buah, dan air putih. Flu nan biasanya bisa bertahan selama satu minggu, akan berangsur pulih hanya dalam waktu tiga hari.

Pemberian obat bagi penderita flu, biasanya bukan obat untu meredakan flu, melainkan obat antibiotik nan berfungsi buat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus. Jadi, ketika flu menyerang, nan harus ditingkatkan ialah kekebalan tubuh melalui asupan nan memiliki kandungan vitamin C nan cukup tinggi.



2. Sinusitis

Sinusitis ialah penyakit lainnya nan sangat mengganggu dan cukup berbahaya. Sinusitis terjadi sebab adanya infeksi permukaan sinus di sekitar organ ini nan disebabkan mikroorganisme.

Rongga pada organ ini memiliki empat sinus, yakni sinus maksilaris nan letaknya di pipi, sinus ermoidalis nan letaknya di kedua mata, sinus frontalis nan terletak di dahi, dan sinus sfenoidalis nan terletak di belakang dahi. Sinusitis bisa terjadi sebab beberapa hal, yaitu peradangan nan terjadi di sekitar rongga hidung, kelainan pada hidung , dan kelainan pada gigi.

Sinusitis nan disebabkan peradangan di rongga sinus terjadi sebab pilek nan menahun sebagai dampak alergi pada sari kembang dan debu. Sinusitis pun bisa disebabkan oleh adanya bakteri atau virus nan masuk ke area sinus dan adanya gangguan genre udara dan gangguan proses pengeluaran cairan mukus.

Cairan mukus nan mengental pun bisa menjadi penyebab terjadinya gangguan pengeluaran cairan mucus sehingga cairan mucus tak bisa keluar melalui lubang drainase. Jika cairan mucus tak keluar dan berada dalam rongga sinus, bisa membahayakan karena menjadi loka bersarangnya bakteri, virus, juga jamur.

Asap rokok bisa menjadi penyebab primer rusaknya rambut halus nan mendorong cairan mucus keluar dari rongga sinus. Asap rokok nan dimaksud bukan hanya asap rokok pada perokok aktif saja, namun perokok pasif nan menghirup asap rokok pun bisa mengalami kerusakan rambut halus.

Sinusitis dikategorikan berdasarkan periode (lamanya penyakit) dan jenis peradangannya. Dari segi periode, sinusitis diklasifikasikan menjadi sinusitis akut, subakut, dan kronis. Dikatakan sinusitis akut jika penyakit tersebut kurang dari 30 hari. Sementara sinusitis subakut buat rentang waktu satu hingga tiga bulan, dan sinusitis kronis jika penyakit tersebut telah diderita melebihi tiga bulan.

Dari segi jenis peradangan, sinusitis diklasifikan menjadi sinusitis infeksi dan noninfeksi. Sinusitis infeksi terjadi sebab virus da nada juga nan terjadi sebab bakteri. Sementara sinusitis noninfeksi terjadi sebab adanya alergi dan iritasi bahan kimia. Jika sinusitis akut tak segera ditangani/diobati, maka akan menyebabkan berlanjut pada strata sinusitis subakut bahkan kronis.

Gejala generik nan dirasakan penderita sinusitis adalah sakit kepala, rasa nyeri di sekitar wajah, dan mengalami demam. Selain itu, penderita akan terlihat pucat, terjadi perubahan rona ingus, nyeri saat menelan, tersumbatnya hidung, dan disertai batuk. Pada beberapa kasus, jika kepala tertunduk maka sakit kepala akan terasa lebih sakit, dan mengalami bersin dengan intensitas nan cukup sering.

Untuk mengetahui penyakit sinusitis, perlu dilakukan CT Scan dan MRI. Namun, proses tersebut membutuhkan biaya nan cukup mahal. Diagnosa bisa dilakukan dengan melakukan inspeksi fisik nan menunjukkan adanya kemerahan disertai pembengkakan pada rongga organ ini. Selain itu, rona ingus berubah menyerupai nanah, dan terlihat pembengkakan pada mata dan dahi.

Cairan sinus dalam rongga organ ini diambil buat mengetahui jenis infeksi dan pengobatan nan harus dilakukan. Pengobatan nan dilakukan pada penyakit sinusitis nan disebabkan virus ialah dengan memberikan obat penghilang rasa nyeri. Sinusitis nan disebabkan virus tak diberikan pengobatan antibiotik karena dikhawatirkan virus akan kebal terhadap antibiotik.

Baik flu maupun sinusitis tidak lepas dari alergi hidung. Acap kali terkena debu, maka akan mudah terserang penyakit sinusitis. Demikian haknya dengan flu, acap kali terkana hujan atau hal-hal nan sensitif dengan hidung maka alergi hidung pun bakal terjadi. Tak ada solusi nan paling tepat, selain selalu menjaga kesehatan hidung.