Macam-macam Barang nan Disukai Kolektor Barang Antik
Bicara soal hobi, sepertinya tak akan pernah ada habisnya. Hobi menjadi satu-satunya pilihan buat menghilangkan penat dan jenuh sebab aktiftas. Ada kalanya hobi itu akan bergeser kepada nilai finansial. Seperti kolektor barang kuno misalnya, ia dapat menjelma menjadi sebuah kekayaan besar. Harga barang kuno akan semakin mahal sebab nilai antiknya itu.
Barang kuno atau barang antik jelas sekali mendapatkan loka tersendiri di hati para penggemar. Mereka berlomba-lomba buat melestarikan. Mulai dari usaha pemerintah buat membangun loka penyimpanan aneka barang antik, sampai perseorangan nan mengkoleksinya dalam rangka kesukaan saja.
Pelestarian barang kuno atau antik jelas sangat bermanfaat sekali. Sebab, dengan adanya barang antik itu, kita dapat menggali sejarah suatu peradaban atau bangsa. Pembangunan museum oleh pemerintah ialah hal tepat dalam mempertahankan karakter suatu bangsa.
Bukankah sejarah ialah prolog bagi masa depan? Setiap bangsa memiliki sejarah dan setiap bangsa wajib buat mencari tahu serta mempertahankan sejarah dari daerahnya masing-masing.
Mengenal Kolektor Barang Antik
Seperti namanya, kolektor berarti pengkoleksi. Sedangkan barang kuno dapat diartikan dengan barang-brang tempo dulu atau barang kuno. Dikatakan kuno ketika barang itu sudah benar-benar langka. Jadi, kolektor barang kuno ialah pengkoleksi barang-barang antik nan memiliki nilai sejarah tinggi.
Di samping itu ada juga barang nan tak benar-benar kuno, berumur 15-30 tahun saja. Umumnya sebuah benda dengan kerentangan waktu selama itu sudah sangat sporadis didapatkan. Makanya dikategorikan sebagai barang kuno.
Banyak kejadian besar nan dimulai dari koleksi para kolektor barang kuno ini, berupa temuan sejarah nan cukup menggemparkan. Salah satunya nan cukup terkenal ialah alkitab iblis. Alkitab dengan berat mencapai 150 kilogram ini dulunya dianggap sebagai barang biasa.
Namun, setelah kolektor melihat ada keanehan pada alkitab itu, maka ia kemudian memutuskan buat menelitinya. Malah kolektor akan mendapatkan laba jika koleksinya itu dibeli dnegan harga tinggi. Alkitab iblis dibuat di abad 13. Menurut berita, aliktab iblis itu sekarang berada di Praha setelah sebelumnya menjadi koleksi Rudolf II selama lebih dari 350 tahun.
Jika di Indonesia kebanyakan kolektor hanya mengoleksi benda seni saja, di luar negeri banyak orang justru mengoleksi benda seni nan mengandung ilmu pengetahuan, seperti alkitab iblis nan sudah disebutkan di atas. Dan salah satu koleksi para kolektor benda kuno lainya ialah manuskrip Voynich .
Manuskrip ini pertama kali muncul tahun 1912 dari seorang kolektor buku kuno di Roma, Italia. Manuskrip ini diyakini telah berusia ratusan tahun hingga dikoleksi oleh kolektor nan bernama Wilfrid M. Voynich.
Awalnya, buku antik ini hanya terlihat seperti pegangan para pengembala domba. Namun Voynich menyadari bahwa ada sesuatu nan ganjil dari buku itu. Ia pun berinisiatif buat menyimpannya. Dan berharap dapat menemukan sesuatu dari buku nan bertulsikan bahasa kode nan rumit dan aneh itu. Selanjutnya Voynich meminta para kriptolog nan ada di zamannya buat bersama-sama memecahkan rangkaian kode aneh itu.
Setelah penelitian nan cukup lama, para kritptolog tetap saja tak dapat memecahkan rangkaian bahasa aneh itu. Mereka hanya menduga kalau buku itu berasal dari Eropa dan dibuat sekitar abad 17. Lalu seiring dengan perkembangannya, manuskrip itu dinamakan dengan Voynich sinkron dengan nama penemunya.
Mansukrip itu hanya berukuran 7x5 cm dan memiliki jumlah halaman sekitar 240. Di dalamnya berisi tulisan nan susah serta aneh disertai dengan ilustrasi berupa gambar wanita dan rerumputan. Manuskrip itu diperkirakan hanya berisi sekitar 30 huruf saja dengan jumlah karakter 170.000.
Tahun berganti, tetap belum ada nan dapat memecahkan rahasia dalam manuskrip itu. Banyak pihak berspekulasi bahwa manuskrip itu berisi catatan pengobatan dan ada nan menyimpulkan bahwa isi manuskrip itu hanya sebuah ilmu pengetahuan antik dari Eropa. Namun, tak ada nan dapat mengetahui asal-muasal bahasa nan digunakan sebab bahasa itu tak terkait dengan satu bahasa antik pun di Eropa.
Pada tahun 1978, ada seorang kriptolog nan berspekulasi bahasa nan digunakan ialah bahasa Ukraina. Pada tahun 1987, ada kriptolog nan menyimpulkan lagi kalau bahasa nan ada di manuskrip itu ialah bahasa campuran antara Inglish, Jerman, dan Belanda nan dibuat oleh kaum cathar. Kaum ini dianggap sesat di Perancis pada abad pertengahan. Namun belum ada satu pun nan dapat memecahkan rahasia itu secara pasti.
Malah pada tahun 2004 di sebuah jurnal kriptolog terdapat pernyataan nan cukup mencengangkan dari seseorang bernama Gordon Rugg. Ia seorang dosen ilmu komputer dan psikolog di Universitas Keele, di Inggris. Dalam jurnalnya, ia menyatakan bahwa manuskrip Voynich ialah hoax .
Lalu, apa tujuannya? Mudah saja. Tujuannya ialah uang. Pada awalnya tulisan itu dibuat dan ditujukan kepada raja Rudolp II. Beliau tertarik dengan keindahannya dan membelinya dengan 600 dukat emas atau setara dengan 50.000 dollar Amerika Perkumpulan di zaman sekarang.
Macam-macam Barang nan Disukai Kolektor Barang Antik
Di Indonesia sendiri, barang dengan jenis uang antik sangat digemari. Bukan tanpa sebab, sebab uang antik Indonesia ada nan dicetak dengan kadar perak dan emas mencapai 99,99%. Oleh sebab itu banyak pemburu barang kuno nan menginginkannya. Berikut daftar barang nan paling digemari kolektor:
1. Uang antik baik logam maupun kertas, biasanya uang antik dalam bentuk logam lebih banyak dicari sebab kadar emas maupun peraknya nan mencapai 99%.
2. Sepeda onthel, biasanya nan dicari nan bertahun 1924 ke atas atau 1980 ke atas. Semakin antik semakin tinggi nilai antiknya, maka harga jual semakin tinggi.
3. Bebatuan, batu seperti mirah delima dan sejenisnya.
4. Kartu pos, ini juga banyak peminatnya meski dari harga jualnya tak begitu tinggi.
5. Lampu hias, lampu hias zaman dulu banyak nan menggunakan bebatuan orisinil seperti kristal dan sejenisnya, juga dengan kualitas nan bagus. Khususnya lampu hias dari Eropa. Di Indonesia sendiri, peminat lampu hias antik cukup banyak. Harganya juga dapat tinggi, tergantung taraf keunikannya.
6. Meja dan kursi, ini juga menjadi buruan kolektor meski kadang harganya tak terlalu tinggi.
7. Piring dan cawan, terkenalnya ialah cawan atau piring dari Cina masa lampau. Bukan hanya kolektor dari Indonesia, dari luar negeri juga banyak nan mengincar barang ini.
8. Buku kuno, meskipun ada, namun di Indonesia khususnya kurang terdengar kolektor buku antik apalagi nan mengandung ilmu pengetahuan tinggi. Mungkin sebab perawatannya nan susah sehingga kolektor di Indonesia kurang menyukainya.
9. Arloji, ada nan meminati meski tak begitu banyak
10. Lukisan, ini banyak peminatnya dan dapat bernilai tinggi. Apalagi lukisan dari daerah Eropa seperti lukisannya Leonardo da Vinci nan feneomenal itu. Monalisa ialah lukisan nan sudah berumur ratusan tahun dan harga jualnya buat lukisan orisinil dapat mencapai miliaran rupiah.
Sebenarnya masih banyak lagi jenis barang kuno nan menjadi kegemaran para kolektor. Tapi, 10 barang nan disebutkan di atas kiranya cukup mewakilinya. Nah, semoga beruntung, Siapa tahu menemukan salah satu di antaranya, di loka nan tak diduga sama sekali. Jangan dibuang ya! Siapa tahu jadi miliarder dadakan.[]