Kerugian Situs Jejaring Sosial

Kerugian Situs Jejaring Sosial

Apa itu situs jejaring sosial ? Siapa sih nan tak tahu Facebook, Twitter, Woordpress, dan Multiply? Deretan nama itu ialah jenis situs jejaring sosial di internet nan sangat akrab di telinga orang. Hampir setiap orang, baik tua muda, laki-laki maupun perempuan, di kota maupun di desa sudah dapat dipastikan memiliki akun di situs jejaring sosial tersebut, minimal pernah mendengarnya.

Kemajuan teknologi nan begitu pesat membuat situs jejaring sosial menjadi topik primer perbincangan di semua kalangan, baik profesional, pendidikan maupun siswa. Dengan fitur-fitur nan ditawarkan, situs-situs ini sukses menarik minat masyarakat dunia. Antusiasme diperlihatkan dengan makin meningkatnya pengguna akun situs jejaring sosial tersebut dari hari ke hari.

Berikut ini beberapa jenis situs jejaring sosial.

  1. Facebook
  2. Twitter
  3. blog (wordpress, multiply)
  4. Linkedln
  5. Friendster
  6. MySpace


Keuntungan Situs Jejaring Sosial

1. Memudahkan Orang dari Segala Penjuru Global Saling Berhubungan

Adakah teman atau keluarga nan sudah bertahun-tahun tak pernah berjumpa dengan Anda? Bingung ke mana mencari sebab kehilangan kontak alamat dan nomor telepon. Nah, disinilah kegunaan positif situs jejaring sosial dapat Anda dapatkan. Tinggal memasukkan nama dan Anda dapat berjumpa di global maya (tentu dengan syarat orang nan Anda cari mempunyai akun di jejaring nan sama dengan Anda).

Atau barangkali Anda ingin berkomunikasi dengan biaya murah dengan teman, relasi, dan saudara Anda? Situs-situs ini pun dapat Anda manfaatkan. Cukup mengakses internet, aktifkan akun dan Anda pun siap menyapa orang-orang nan ingin Anda sapa. Mudah dan murah, bukan?



2. Penyebaran Informasi Menjadi Lebih Cepat

Berita politik, sosial budaya, informasi krusial seperti kelahiran, kematian, dan apa pun itu sekarang dengan mudah dan cepat dapat Anda peroleh lewat situs jejaring sosial. Bahkan kecepatan warta di situs-situs ini agar bsia dibaca publik lebih cepat daripada media cetak atau elektronik. Anda pun dapat mengakses situsnya lewat handphone .



3. Terbentuknya Komunitas-komunitas nan Sinkron dengan Minat dan Hobi

Apa pun hobi Anda, tinggal pilih dan masuk menjadi anggota komunitas tersebut. Anda dapat memperbanyak jaringan pertemanan dengan orang dengan hobi dan tujuan nan sama. Banyak ilmu nan dapat Anda peroleh asal Anda rajin menyimak dan aktif terlibat diskusi.



4. Wahana Bisnis dan Promosi

Jaringan pertemanan nan mencapai ratusan bahkan ribuan orang dapat dimanfaatkan buat mempromosikan bisnis Anda. Gunakan fitu-fitur nan disediakan dan manfaatkan semaksimal mungkin situs jejaring ini buat bisnis dan promosi. Jaga keprcayaan pelanggan agar bisnis Anda dapat bertahan, bahkan makin berkembang.



Kerugian Situs Jejaring Sosial

1. Privacy Terganggu

Niat awal Anda membuat akun jejaring sosial mungkin sekadar ingin tahu atau ingin menjalin tali silahturahmi dengan mitra lama. Untuk memudahkan mencari teman Anda pun, Anda berinisiatif memasukan foto-foto pribadi bahkan keluarga, termasuk foto pasangan dan anak-anak.

Awalnya Anda tak punya pikiran macam-macam. Tapi tahukah Anda bahwa dengan terlalu mengumbar data dan foto pribadi , secara tak langsung kehidupan pribadi menjadi terganggu. Anda tiba-tiba mendapat telepon atau email dari seseorang nan tak dienal. Mengajak berkenalan, pretensi mengajak berbisnis, bahkan nan lebih parah ikut berkomentar negatif tentang Anda di situs tersebut.

Setiap orang nan melihat akun Anda, tiba-tiba dapat dengan bebas melihat semua foto dan data pribadi Annda. Waktu istirahat pun menjadi terganggu dengan bunyi dari HP, pertanda bahwa ada postingan atau komentar nan masuk ke wall anda. Apalagi jika Anda menggunakan BB. Ini tentu sangat mengganggu, bukan?



2. Tidak Ada Batasan dalam Pergaulan

Saat berinteraksi dengan masyarakat secara langsung, biasanya kita sudah mempunyai bekal etika dan kebiasaan apa saja nan berlaku serta menjadi pedoman dalam bergaul. Namun, etika dan kebiasaan itu terkadang tak berlaku di global maya. Etika berteman antara lelaki dan perempuan pun terkadang dilanggar.

Bermula dari sekadar sapa, berlanjut saling curhat, dan berakhir dengan interaksi terlarang. Tidak ada rasa malu walau masing-masing sudah punya pasangan. Tidak ada rasa tanggung jawab moral padahal di belakang ada anak-anak. Ketika akhirnya terjadi bencana, akhirnya toh diri sendiri nan rugi.

Anda harus dapat belajar membedakan mana teman nan baik dan tidak, mana nan mengajak pada kebaikan, dan mana nan mengajak pada keburukan. Untuk itulah sine qua non rambu-rambu dalam menggunakan situs jejaring sosial. Bebas dan sopan sebaiknya menjadi motto Anda. Tetap berpegang pada etika, norma, dan agama.



3. Etika Berbicara dan Berpendapat Terkadang Dilanggar

Menjadi pusat perhatian orang memang dapat membuat seseorang bangga. Namun apa artinya bila pusat perhatian itu didapat dengan cara nan kurang bijak. Berbicara dan mengeluarkan pendapat tetap sine qua non etikanya walau itu di global maya sekalipun.

Dahulukan orang lain buat berbicara dan tunggu dia menyelesaikan pendapatnya, baru Anda dapat berbicara. Jangan mentang-mentang tak bertatap muka, lantas Anda pun dapat senaknya menggunakan kata-kata nan kasar. Ingat ya, apa nan Anda tulis di situs jejaring sosial itu mewakili pribadi Anda dan dibaca ribuan orang.



4. Pengenalan Berkurang

Aktivitas nan kian padat, jalan macet, dan tuntutan hayati nan semakin tinggi, terkadang membuat orang enggan melakukan aktivitas lain setelah sampai di rumah. Dampak rasa malas tersebut, orang cenderung mengalihkan kebutuhan bersosialisainya pada internet dan situs jejaring sosial ialah solusinya.

Karena merasa sudah mempunyai banyak teman di global maya, maka ada kesamaan masyarakat enggan buat sekadar berteman dan bertegur sapa dengan tetangga dan keluarga. Toh semua dapat diatasi dengan saling berbincang di facebook, misalnya.

Memang Anda dapat mempunyai teman banyak, bahkan ribuan, namun tahukah Anda terasa ada nan berbeda jika Anda betul-betul bersosialisi secara nyata? Ada rasa bahagia, kedekatan secara emosional, dan rasa saling membutuhkan, bukan hanya sekadar berbentuk tulisan.



5. Kecanduan Internet

Ketika internet belum secanggih sekarang, komputer hanya digunakan sebagai wahana buat mempermudah pekerjaan. Namun ketika makin berkembang, internet menjadi barang wajib. Tiada hari tanpa membuka akun situs jejaring sosial seolah menjadi motto hayati masyarakat, terutama di daerah perkotaan.

Situs nan dibuat buat ajang pergaulan akhirnya bagai pedang bermata dua. Di satu sisi dibutuhkan, namun di sisi lain membelenggu manusia. Waktu terbuang percuma, kegiatan nan tertunda sebab sibuk membuka akun dan saling chat, bahkan terkadang lupa makan dan ibadah.

Tidak ada nan bisa mengendalikan kecanduan pada situs-situs ini selain diri sendiri. Seharusnya Anda dapat memberikan waktu pada diri sendiri berapa jam dalam sehari waktu buat membuka akun Anda. Anda pun harus dapat menyusun skala prioritas semua kegiatan Anda dalam sehari, seminggu bahkan sebulan. Bila perlu, buka akun hanya pada hari eksklusif saja buat menghindari waktu dan perhatian nan terbagi. Jangan lebih meski apa pun nan terjadi.



6. Kehidupan Pribadi Menjadi Konsumsi Publik

Ketika menulis status di wall atau mengunduh foto-foto pribadi, berarti Anda harus siap-siap menerima komentar, baik nan setuju atau tak setuju, suka atau tak suka. Semua data pribadi Anda, keluarga, dan apa nan Anda lakukan menjadi sesuatu nan bukan sifatnya pribadi lagi.

Semua terpapar di depan mata orang dan tak dapat Anda tutup-tutupi lagi. Karena itu Anda harus selektif, mana nan boleh di posting dan mana nan tidak. Jangan sampai semua berbalik menjadi bumerang bagi Anda dan keluarga.



7. Aksi Pornografi

Era keterbukaan juga membawa akibat negatif bagi keluarga, utamanya anak-anak. Bahaya pornografi, intaian pengidap pedofilia semakin lama membuat orangtua khawatir. Bermula dari ajakan buat berteman, kemudian saling tukar telepon, berjumpa di satu tempat. Anak-anak nan belum paham tentang global luar percaya begitu saja ketika bujuk rayu mulai diucapkan. Akhirnya hal-hal nan tak diinginkan pun menimpa anak-anak.

Demikian pula dengan pornografi. Orang-orang nan tak bertanggung jawab sengaja memasukkan foto-foto tak senonoh nan sasarannya ialah anak dan remaja. Hal ini tentu mengkhawatirkan sebab tak setiap saat orangtua dapat mendampingi putra-putrinya.

Menyalahkan situs jejaring sosial sebagai sumber masalah rasanya kurang bijaksana. Teknologi dibuat dengan tujuan memudahkan hayati manusia. Bila pada akhirnya timbul imbas negatif di kemudian hari, tentu ini semua berpulang pada pribadi masing-masing. Telisik kembali tujuan Anda menggunakan situs jejaring tersebut.