Tanggapan dan Kritik Keong Racun Sinta Jojo

Tanggapan dan Kritik Keong Racun Sinta Jojo

Lip synch keong racun Sinta Jojo sempat menjadi kenyataan nan populer. Berawal dari kepopuleran di global maya, kemudian beranjak ke global nyata. Gaya dan cara inilah nan menjadi awal tren seniman dadakan di media Youtube. Keong racun Sinta Jojo ini terdiri dari wanita cantik, yaitu Jovita Adityasari dikenal dengan sapaan Jojo, mojang Bandung mahasisiwi Universitas Pasundan (UNPAS) angkatan 2008. Dan, Shinta Nurmansyah dikenal dengan sapaan Sinta, mojang Bandung mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Pada awalnya, aksi keong racun Sinta Jojo mampu menarik perhatian pengguna internet di lembaga online Indonesia, yaitu Kaskus. Kemudian, dilanjutkan oleh situs Detiknet nan memberi julukan keong racun Sinta Jojo sebagai Duo Keong Racun

Hebohnya video keong racun Sinta Jojo mengantarkan mereka ke ladang-ladang uang, tawaran-tawaran dari produk iklan, menjadi model dan lain sebagainya berdatangan, Sebutlah ikan Sosis So-Nice, serta iklan layanan masyarakat nan menyerukan tak menikah di usia muda.

Tak hanya sampai situ, keong racun Sinta Jojo mengantarkan mereka menjadi model video klip "Keong Racun" nan dinyanyikan Putri Penelope, dan diproduseri oleh Charlie ST 12. Bahkan, Sinta dan Jojo banyak mengisi acara/ menjadi bintang tamu dan host di acara-acara televisi, dan dari kesuksesan keong racunnya pula, mereka mendapatkan beasiswa buat kuliah.

Dulu, buat menjadi seorang seniman ialah hal nan sulit, membutuhkan kapital bakat, keahlian, kemampuan, konsistensi serta kerja keras nan total. Namun, di zaman teknologi dan informasi nan lebih terbuka dan bebas seperti sekarang ini, hanya dengan memanfaatkan internet saja bermodalkan kamera webcam dari komputer/ laptop apa pun nan menjadi ide (nyanyi, akting, sulap, lip synch , dll) kemudian mengunggahnya di Youtube, dapat dengan cepat mengubah nasib seseorang menjadi seniman dadakan. Pola ini lah nan sekarang menjadi tren.

Keberuntungan dan rezeki dari kapital video lip synch bukan hanya dirasakan oleh keong racun Sinta Jojo. Hal ini pun dirasakan pula oleh beberapa orang sesudahnya, tengoklah Briptu Norman dengan lipsing lagu India "Caya-Caya" nan mengantarkannya menjadi seniman sinetron, menuju dapur rekaman.

Lalu, pertanyaannya ialah “Mengapa dapat heboh, dapat begitu disukai oleh banyak orang?” Padahal, mereka tak benar-benar sedang menyanyi hanya melakukan lipsing artinya, hanya menirukan atau menyepertikan lagu tersebut, menjadi seolah-olah suara nan keluar ialah suara mereka.

Namun, walaupun hanya dengan aksi lip synch keong racun Sinta Jojo, mereka mampu menarik perhatian para pengguna internet nan dalam jangka waktu satu bulan videonya diunggah kurang lebih hampir sepuluh juta pengunjung. Kepopuleran keong racun Sinta Jojo bahkan sampai mengalahkan lagu nan dibawakan oleh seniman nan sebenarnya.

Lip synch bukan hanya dilakukan oleh orang-orang nan ada dimedia Youtube saja, cara bernyanyi nan hanya menggerak-gerakkan bibir juga dilakukan oleh beberapa artis-artis baik seniman lokal maupun seniman mancanegara. Biasanya, lipsing dilakukan pada waktu konser-konser atau acara-acara musik di televisi atau panggung-panggung. Bagi sebagian orang, cara seniman bernyanyi dengan lipsing dianggap bahwa seniman tersebut tak mampu menunjukkan suaranya.



Mengapa Keong Racun Sinta Jojo Disukai

Sesudah keberhasilannya mengeluarkan lip synch keong racun Sinta Jojo, mereka mengeluarkan lip synch “Ku hamil duluan” lagunya Tuti Wibowo. Dalam video ini, keong racun Sinta dan Jojo memakai baju hamil dengan perut bunting. Namun sayang, video kedua ini kurang begitu ramai diperbincangkan tak seperti keong racun Sinta Jojo sebagai karya awalnya.

Kembali lagi ke pertanyaan nan sempat dipaparkan di atas “Mengapa keong racun Sinta Jojo dapat heboh, dapat begitu disukai, digandrungi banyak orang?” Niscaya ada beberapa keunikan dari video lipsing mereka, nan akhirnya mampu menyedot perhatian banyak orang. Keunikan lip synch mereka, di antaranya sebab beberapa hal sebagai berikut:

  1. Warna dan gaya kedua mojang ini tampak luwes membawakan lagu keong racun. Gaya ABG mereka nan menyindir lelaki hidung belang lebih dapat tersampaikan.
  2. Setingan nan sederhana, gaya mereka tak dibuat-buat, keong racun Sinta Jojo tampak lucu dan ceria.
  3. Gerak bibir nan meyakinkan, sinkron dengan lirik dan dibarengi pula dengan ekspresi.
  4. Keberuntungan Keong racun Sinta Jojo juga diakibatkan sebab kondisi saat ini, di mana semakin banyak pengguna internet di Indonesia ditambah dengan kondisi orang gandrung berkomunikasi di media jejaring sosial.
  5. Masyarakat Indonesia membutuhkan hiburan nan renyah, merasa penat dengan keadaan dan situasi bangsa Indonesia nan setiap harinya dijejali oleh berita-berita kriminal, kekerasan, korupsi dan banyak lagi berita-berita nan membuat ketakutan, emosi, dan pikiran nan berkerut-kerut.
  6. Adanya peranan media massa. Keong racun Sinta Jojo sebelumnya memang sudah terkenal, namun masih di global maya, para pengguna kaskus nan kemudian merambah ke global jejaring, lalu mereka diuntungkan dengan ekspose media massa baik cetak maupun elektronik. Barulah Sinta dan Jojo dikenal lebih luas lagi, bukan hanya dikalangan pengguna internet saja namun orang-orang nan tak mengakses internet jadi dapat mengenalnya.
  7. Waktu nan tepat, nan dimaksud tepat di loka ini ialah kemunculan keong racun Sinta dan Jojo pada waktu situasi dan kondisi tepat pada saat itu, sebab kenyataan hidung belang menjadi topik perbincangan dimasyarakat, sehingga liriknya menjadi semacam insinuasi namun dengan bahasa nan ringan dan lucu.


Lirik Keong Racun Sinta Jojo

Dasar kau keong Racun
Baru kenal sudah ajak tidur
Ngomong nggak sopan santun
Baru kenal sudah ajak tidur

Kau anggap saya ayam kampung
Kau rayu diriku
Kau goda diriku
Kau colek diriku

Eh ku takut sekali
Tanpa basa basi kau ngajak happy-happy
Eh kau tidak tahu malu
Tanpa basa basi kau ngajak happy happy.

Mulut kumat kemit
Matanya melorot
Lihat body semok
Pikiranmu jorok

Mentang mentang kau kaya
Aku dianggap jablay
Dasar koboy kucai
Ngajak chek-in dan santai

Sorry-sorry Jack
Jangan remehkan aku
Sorry sorry sorry bang
Ku bukan cewek murahan.

Lirik di atas sebenarnya sangat sederhana, begitu ringan dan orang akan mudah menghapalnya. Lagu keong racun nan diciptakan oleh Fertile Tahroni atau akrab disebut Buy Akur diciptakan pada 2008, memang menggelitik dan mampu menyindir para lelaki hidung belang, lahirnya lirik lagu keong racun sebab inspirasi dari kawannya nan selalu ganti-ganti pacar alias playboy. Pria asal bandung ini, memang dikenal sebagai pencipta musik dengan gaya hidupnya nan sangat sederhana.



Tanggapan dan Kritik Keong Racun Sinta Jojo

Namun, para pakar berpendapat lain, dengan alasan-alasan nan tampaknya perlu juga kita pertimbangkan dan pahami, sebagian dari mereka berpendapat bahwa kenyataan keong racun Sinta Jojo sangat bergantung pada perubahan sosial, nan sifatnya selalu bergerak maju bergerak. Dan media penyebaran dengan menggunakan media jejaring sosial mampu dengan cepat tersebar.

Di Indonesia, gaya hiburan seperti ini akan mendapat ruang. Hal ini dikarenakan adanya ketidakstabilan situasi dan kondisi bangsa ini. Oleh karenanya, kadang kenyataan seniman dadakan tak mampu bertahan cukup lama.

Kritik dan saran berdatangan dari berbagai pihak, tak dipungkiri karena dampak dari munculnya keong racun Sinta Jojo merupakan dampak dari perubahan sosial, dampak dari adanya keberagaman teknologi dan pengetahuan nan sangat terbuka dan cukup canggih serta mudah digunakan. Menjadi pembawa perubahan dan peran nan cukup besar. Merubah pola dan struktur nan ada sebelumnya.

Namun, hal ini mampu dmanfaatkan oleh keong racun Sinta Jojo nan keberhasilan, kesuksesan-nya bak mendapatkan emas nan berlimpah, alhasil ini pula nan menjadi tantangan bagi duo keong racun buat langkah selanjutnya, mempertahankan eksistens, talenta dan kemampuannya.

Jangan sampai kenyataan lip synch ini dianggap menjadi jalan pintas nan instan. Keong racun Sinta Jojo atau orang-orang nan menjadi seniman dadakan mendapatkan sebuah peluang. Semacam langkah awal dimana gerbang terbuka bagi mereka, dan selanjutnya kreativitas, keuletan dan kemampuan mereka lah nan akan menjawab dan membuktikannya.