Minuman Ale Ale Mengandung Resiko Ancaman Kanker

Minuman Ale Ale Mengandung Resiko Ancaman Kanker

Cuaca nan panas dan gerah di siang hari, tentunya akan segar jika minum sirup nan segar. Apalagi jika minuman sirup tersebut dingin, niscaya menyegarkan dan menghilangkan dahaga. Sepertinya para produsen minuman kemasan terinspirasi dari sini. Walaupun semakin banyak jenis dan nama minuman ringan berkemasan saat ini, tak membuat para produsen minuman kehabisan ide. Penemuan dan daya kreativitas terus digulirkan. Buktinya, kehadiran minuman Ale Ale nan baru-baru ini ada di pasaran.

Dengan cuaca panas nan setiap hari melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia. Merupakan peluang usaha nan bagus buat para produsen minuman segar berkemasan. Walaupun sudah banyak berbagai merk minuman lain. Mereka tak takut kehilangan pasar. Umumnya kebanyakan dari kalangan anak-anak nan menjadi penyuka minuman ini. Namun bukan hanya anak-anak saja. Orang dewasa pun banyak nan mengonsumsinya. Terutama jika udara sedang panas-panasnya.



Minuman Kemasan Pendatang Baru

Di Indonesia sendiri minuman ringan sangat banyak jenisnya. Dimulai dengan adanya teh botol nan saat ini mulai dibuat teh dengan kemasan gelas. Lalu mulai banyak minuman teh berkemasan dengan berbagai merk. Lalu mulai berkembang menjadi minuman dengan berbagai rasa nan menggugah selera saat hawa panas mulai menyengat. Tidak tanggung-tanggung, berbagai minuman kemasan ini telah menyebar ke berbagai daerah. Bahkan di desa-desa kecilpun sudah mengenal minuman jenis ini.

Walaupun terbilang "pendatang baru", minuman Ale Ale sudah punya loka tersendiri di hati para penyuka minuman ringan di Indonesia. Bersaing dengan minuman lainnya nan dapat dibilang "senior", seperti Mount Tea, Frutang, dan minuman homogen lainnya. Mungkin sebab rasanya nan segar dan bervariasi rasa. Membuat orang suka buat meminumnya. Dari anak kecil hingga orang dewasa niscaya mengenal dan tak asing dengan minuman merk ini.

Mungkin, keberhasilan minuman Ale Ale merebut hati para konsumen disebabkan pemilihan namanya nan unik, Ale Ale. Mengingatkan akan teriakan khas suporter Piala Global 1998, yaitu "Go… Go… Go... Ale... Ale... Ale..."

Rasanya nan segar di lidah dengan berbagai varian rasa pun, jadi poin plus. Ada rasa jeruk nan segar, juga rasa strawberry nan menggugah selera dengan manisnya nan segar dan nikmat. Membuat semua orang menyukainya. Namanya pun mudah diingat sehingga orang nan mau beli pun lebih memilih membeli sesuatu nan ada di ingatan mereka. Seperti nama unik dari minuman kemasan ini, Ale Ale.

Apalagi dengan bentuknya nan praktis, berbentuk gelas plastik, jadi bahan pertimbangan konsumen memilih minuman ini. Sekali minum sudah menghilangkan dahaga. Serta mudah dibawa dan ringan. Jika habis pun, dapat langsung dibuang di loka sampah. Tidak merepotkan, menunjang gaya hayati praktis masyarakat perkotaan. Harganya pun sangat terjangkau siapa saja. Dengan harga nan murah sudah dapat mendapatkan minuman segar, nikmat dan praktis.



Gaya Hayati Praktis

Jaman semakin berubah. Jika dulu orang akan bersusah payah dulu membuat minuman dari sirup. Namun saat ini semua sudah semakin berubah dan beralih menjadi gaya hayati baru nan semakin memudahkan mereka. Memang, sekarang ini, gaya hayati masyarakat Indonesia, terutama di perkotaan, mulai beralih semakin praktis. Dulu, jika kita berkunjung ke rumah tetangga atau kerabat, biasanya disuguhi minuman bergelas. Baik hanya air putih maupun sudah dicampur minuman pemanis atau penyegar lainnya.

Hal itu sudah sporadis ditemui sekarang. Masyarakat kota sudah mulai tertulari gaya hayati praktis di segala lini kehidupan. Termasuk, dalam urusan memilih minuman berkemasan. Karena tak perlu takut minumannya kemanisan atau rasa nan kurang pas jika membuat sendiri. Minuman kemasan sudah pas takarannya dengan lidah kebanyakan orang Indonesia. Jadi tak perlu repot-repot membuatnya, tinggal beli saja buat simpanan jika ada tamu nan berkunjung. Apalagi tak perlu repot buat membersihkan wadahnya.

Semua hal niscaya ada imbas negatifnya. Termasuk gaya hayati praktis seperti itu. Jika saat ini sedang gencar-gencarnya dilakukan kampanye hayati sehat dan go green. Namun gaya hayati nan seperti ini sangat kontraproduktif dengan wacana lingkungan hayati tersebut. Kita tahu bahwa minuman plastik berkemasan termasuk jenis sampah nan sulit didaur ulang, sampah nonorganik.

Sangat bertentangan dengan harapan memang. Di sisi lain masih saja suka menggunakan barang nan akan menjadi sampah nan sulit didaur ulang namun di sisi lain ikut berkampanye dan mendukung buat gaya hayati sehat dan kembali ke alam. Semua daerah saat ini sedang digalakkan buat hayati sehat peduli lingkungan.

Butuh puluhan hingga ratusan tahun bagi alam, tanah, buat mengurainya. Bahkan, ada kandungan eksklusif di sampah plastik nan merupakan racun bagi tanah. Membuat tanah menjadi kehilangan kesuburannya. Hal ini seperti memberi warisan pada anak cucu kita dengan sampah nan semakin menumpuk sebab sulit dan lamanya waktu daur ulang.

Akibat dari hal ini, sampah dari minuman plastik berkemasan akan menggunung di tempat-tempat pembuangan sampah atau TPA. Jika diperhatikan dengan cermat, sampah gelas minuman kemasan merupakan jenis sampah terbanyak, selain plastik-plastik kemasan konsumsi rumah tangga lainnya, sampo, sabun, deterjen, dan makanan ringan.

Jika dibakar pun, asap nan timbul dapat menjadi polutan berbahaya bagi saluran pernapasan manusia. Tidak hanya itu, ekuilibrium lapisan ozon juga terganggu. Ujung-ujungnya, global warming pun jadi ancaman terbesar umat manusia. Ada kalanya terkadang dibuat buruan oleh para pencari sampah plastik seperti pemulung. Namun hal ini juga bukan solusi sebab sampah plastik gelas ini nantinya akan didaur ulang menjadi barang baru. Namun barang ini tentu memiliki kualitas nan jelek dan berbahaya bagi kesehatan.



Minuman Ale Ale Mengandung Resiko Ancaman Kanker

Selain itu, minuman berkemasan tak lepas dari bahaya pengawet dalam setiap kandungan nan dimilikinya. Jika berlebihan, ancaman penyakit kanker selalu mengintai. Kesehatan peminumnya jadi taruhan. Mungkin dalam jangka waktu nan pendek hal ini tak begitu terlihat pengaruhnya. Namun dalam jangka panjang niscaya akan beresiko pada kesehatan peminumnya. Termasuk penyakit kanker tak akan tanggung-tanggung buat menjangkiti peminumnya.

Selain zat pengawet, ada juga zat pewarna nan terkandung didalamnya. Zat pewarna ini jika berasal dari zat pewarna makanan masih dalam tingkat kondusif dikonsumsi. Namun jika minuman tersebut dibuat dengan campuran zat pewarna nan berbahaya tentu sangat tak bagus buat kesehatan. Lagi-lagi, kanker tak hanya mengintai namun juga akan menyerang penikmat minuman berkemasan. Apalagi jika minuman ini diminum terus setiap hari dalam jangka waktu panjang. Sangat tak baik buat kesehatan.

Bahaya kanker tak hanya datang dari kandungan minuman. Bahaya kanker dapat berasal dari kemasan plastiknya. Krusial diketahui bahwa setiap wadah minuman plastik berkemasan punya nomor atau kode di bagian dasarnya. Minuman dengan kemasan plastik sangat rawan buat dikonsumsi sebab dari plastik tersebut mengandung zat nan tak baik bagi kesehatan.

Setiap kode atau nomor itu mengindikasikan taraf keamanan dan seberapa kali wadah minuman berkemasan itu boleh digunakan lagi. Teliti dalam melihat dan mengetahui kandungan nomor wadah kemasan nan aman, jadi agunan kesehatan tubuh. Karena banyak pengusaha nakal nan tak mengindahkan kesehatan para konsumen. Dengan memakai plastik bekas buat didaur ulang lagi buat dijadikan wadah minuman berkemasan.

Bahan plastik nan kondusif digunakan ialah plastik dengan kode bernomor 2, 4 dan 5. Anda harus benar-benar memperhatikan hal ini. Namun ada beberapa produk nan tak memberikan informasi secara jelas tentang kualitas plastik tersebut, apakah kondusif atau tak dengan tak memberi kode pada kemasan tersebut. Kebanyakan buat kemasan minuman menggunakan kode nomor 5 yakni dibuat dari polypropylene nan kondusif digunakan.

Ada juga produk dengan kemasan nan di beri kode 7. Namun tak diketahui secara niscaya kode tersebut dibuat dari bahan apa. Sehingga harus siaga dan berhati-hati dalam memilih. Perlu diperhatikan dan mencari tahu apa saja bahan nan terkandung didalam kemasan tersebut. buat menghindari bahan-bahan nan berbahaya buat kesehatan tubuh,

Masih tertarik mengonsumsi minuman plastik berkemasan? Selama tak menjadi gaya hayati dan disiplin dalam membuang sampah, tak masalah mengonsumsinya. Namun tetap selektif dan hati-hati serta memperhatikan hal-hal nan akan membahayakan tubuh Anda.