IMF dan Bank Dunia, Dua Organisasi Pinjaman Dunia
Bumi Indonesia nan menawan telah memikat para inlander datang buat menjajah. 350 tahun Indonesia dijajah Belanda. Lalu Jepang. Dan negara lain antri ingin mengecap manis Indonesia. Sekarang Indonesia telah merdeka.
Namun, penjajahan kini menyaru pada ragam bentuk. Masuk pada lini budaya, politik, dan ekonomi. Nama terakhir paling seksi diperbincangkan. Ekonomi Indonesia saat krisis 98 direcoki oleh kepentingan asing. Soeharto tunduk pada IMF. Pinjaman luar negeri mengucur deras masuk ke rekening APBN.
Globalisasi
Era ekonomi berada pada fase globalisasi. Borderless world . Global tanpa batas wilayah. Ekonomi kian terintegrasi. Membaur satu negara dengan nan lain. Bahkan, melebur seperti nan negara debitor lihat di Eropa (uni eropa). Globalisasi telah di depan mata. Indonesia kini bahkan jadi leader di Asean.
Beberapa tahun ke depan, 2015, kawasan ekonomi Asean akan terintegrasi. Dan Indonesia ialah motor penggerak integrasi ekonomi tersebut. Negara debitor sudah bukan konsumen semata, tapi juga user . Pemakai paham globalisasi.
Globalisasi tentu membawa manfaat. Namun, globalisasi berdosis tinggi justru membawa kemudaratan. Globalisasi kata Mahatir Mohamad ibarat negara debitor membuka ventilasi di pagi hari. Tentu udara segar akan masuk. Namun, jika terlalu lama debu dan serangga pun dapat ikut masuk.
Globalisasi harus berdasar pada national interest . Negara debitor harus fokus pada kepentingan nasional. Masalah penting terletak di sini. Pasar nasional negara debitor belum kompetitif. Para pengusaha lokal masih kalah kelas ketimbang korporat internasional. Globalisasi ala Indonesia harus mampu mengakomodasi situasi pelik demikian.
Debt Trap
Nah, pemikiran buat memakai pinjaman luar negeri harus berada pada kerangka di atas: national interest . Polemik pinjaman luar negeri Indonesia sempat bergema ketika pemilu 2009. Kala itu, ekonomi Indonesia dianggap ditopang oleh pinjaman luar negeri. Defisit APBN negara debitor ditambal oleh dana asing. Maka Indonesia disebut ekonomi “busa” (gelembung ekonomi).
Negara debitor dapat bercermin dari Yunani nan ambruk sebab terlalu banyak utang. Beberapa negara amerika latin juga mengalami hal serupa. Terutama setelah menerima pinjaman dari forum moneter internasional (IMF).
Indonesia layak mengikuti jejak Argentina. Kondisi ekonomi di Argentina pun pernah serupa dengan Indonesia. Menerima pinjaman IMF. Tapi, Argentina sukses keluar dari jeratan utang tersebut. Para pengamat menyebut debt trap sebab utang nan diberikan tak gratis. No free lunch .
Kompensasi dan konsesi jadi timbal balik. Misal lewat deregulasi, kontrak migas, dsb. Indonesia harus waspada terhadap kejadian demikian. Beberapa dawai diplomatik nan dibocorkan wikileaks mengafirmasi hal tersebut. Bung Karno mengukuhkan jati diri Indonesia dengan berdikari. Tidak bergantung pada orang lain. Indonesia perlu merintis ke arah berdiri di kaki sendiri.
IMF dan Bank Dunia, Dua Organisasi Pinjaman Dunia
Jika Anda mengalami kesulitan membedakan antara Bank Global dan Dana Moneter Internasional, jangan takut, sebab Anda tak sendirian. Banyak orang hanya memiliki sedikit ide tentang apa lembaga-lembaga lakukan dan tak akan mampu buat membedakan antara keduanya.
Bahkan JM Keynes, seorang bapak pendiri dari dua institusi dan dianggap sebagai ekonom paling cemerlang pada abad kedua puluh, mengakui bahwa ia bingung dengan beda antara kata-kata ‘moneter' dan 'Bank'
karena keduanya ialah satu bentuk dari satu sama lain nan tak beririsan malah berdampingan. Kebingungan antara dua istilah masih berlaku. Mari negara debitor mencoba buat memahami sedikit tentang kedua forum keuangan itu.
Bank Global
Bank Global merupakan salah satu dari dua forum keuangan besar diciptakan sebagai hasil dari Konferensi Bretton Woods tahun 1944. Ini dibentuk pada tanggal 27 Desember 1945, di Washington DC ini menyediakan donasi teknis dan keuangan bagi negara-negara terbelakang buat skema pengembangan seperti membangun jalan, sekolah, rumah sakit, dll
Tujuan primer ialah buat menghilangkan kemiskinan dari dunia. Sebanyak 185 negara anggota Bank Dunia, nan saat ini dipimpin oleh Robert B. Zoellick. Kelompok Bank Global ialah organisasi induknya.
Dana Moneter Internasional (IMF)
IMF secara resmi diselenggarakan pada tanggal 27 Desember 1945, dan seperti dalam kasus Bank Dunia, nan bermarkas di Washington DC Tujuan utamanya ialah buat mendorong kerjasama moneter global, meningkatkan perdagangan internasional, meningkatkan kesempatan kerja, stabilitas keuangan kondusif dan mengurangi kemiskinan.
Ini terlihat setelah kebijakan makroekonomi, khususnya akibat pada nilai tukar dan neraca pembayaran. IMF, seperti Bank Dunia, menawarkan donasi keuangan kepada negara-negara miskin, menjadikannya sebagai pemberi pinjaman internasional last resort. Saat ini, Dana Moneter Internasional dipimpin oleh Dominique Strauss-Kahn.