1. Komunikasi Massa

1. Komunikasi Massa

Komunikasi merupakan ilmu nan lintas displin. Maknanya ialah ilmu nan dibentuk dan berada di antara disiplin ilmu lainnya, seperti ilmu psikologi, politik, antropologi, sosiologi, ekonomi, manajemen, dan kebahasaan. Jadi dari sifat ini, akan terbentuk macam-macam komunikasi nan dapat dipelajari terpisah di dalam ilmu komunikasi sendiri.

Macam-macam komunikasi itu dilahirkan oleh para pakar nan merupakan pakar murni dari bidang nonkomunikasi. Seperti Carl Hovland merupakan ahli Psikologi, Dan Nimmo merupakan ahli politik, Cutlip merupakan ahli manajemen, Hymes merupakan ahli antropologi, begitu seterusnya.

Berikut ini macam-macam komunikasi nan dapat Anda pelajari dalam studi komunikasi.



1. Komunikasi Massa

Komunikasi massa termasuk macam-macam komunikasi. Komunikasi massa merupakan studi komunikasi nan menitikberatkan pada penyampaian pesan, dari individu atau kelompok, pada kelompok lainnya melalui suatu saluran nan dinamakan media.

"Dalam bahasa Indonesia, pengertian komunikasi massa diartikan sebagai komunikasi dengan massa menggunakan peralatan teknik mencetak ataupun elektronika. Yang pada dasarnya merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris "Comunication" atau "Mass Comunication", nan sebenarnya bermakna 'Mass Media Communication" atau sering juga disebut " Mediated Communication" (Palapa dan Atang, 1983)

Komunikasi massa ialah kegitan komunikasi nan mengharuskan unsur-unsur nan terlibat di dalamnya saling mendukung dan bekerja sama. Untuk terlaksananya kegiatan komunikasi massa, selain manusia sebagai objek terpenting, juga diperlukan peralatan komunikasi/agregat. Sementara itu, menurut Astrid Susanto, nan dimaksud komunikasi massa ialah "Komunikasi dengan orang banyak nan tidak sejenis dalam latar belakang sosial, budaya, pendidikan dan ekonominya" (Susanto, 1982:74).

Berdasarkan definisi-definisi di atas, komunikasi massa bisa diartikan sebagai berikut:

Pertama, komunikasi massa ialah komunikasi nan ditujukan pada masyarakat, kepada khalayak nan luar biasa banyaknya. Ini tak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang nan membaca atau semua orng nan menonton televisi. Agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar didefinisikan.

Kedua, komunikasi massa ialah komunikasi nan disalurkan oleh pemancar-pemancar nan audio/visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan logis bila didefinisikan menurut bentukny, seperti radio, televisi, surat kabar, majalah, film, buku dan pita. (Effendy, 1990:21).



2. Etnografi Komunikasi

Menurut Hymes(1974), istilah etnografi komunikasi sendiri menunjukkan cakupan kajian berlandaskan etnografi dan komunikasi. Cakupan kajian tak bisa dipisah-pisahkan, misalnya hanya mengambil hasil-hasil kajian dari linguistik, psikologi, sosiologi, etnologi, lalu menghubung-hubungkannya.

Fokus kajiannya hendaknya meneliti secara langsung terhadap penggunaan bahasa dalam konteks situasi eksklusif sehingga bisa mengamati dengan jelas pola-pola aktivitas tutur, dan kajiannya diupayakan tak terlepas (secara terpisah-pisah), misalnya tentang gramatika (seperti dilakukan oleh linguis), tentang kepribadian (seperti psikologi), tentang struktur sosial (seperti sosiologi), tentang religi (seperti etnologi), dan sebagainya.

Etnografi pada dasarnya merupakan suatu bangunan pengetahuan nan meliputi teknik penelitian, teori etnografi, dan berbagai macam pelukisan kebudayaan. Etnografi bermakna membangun suatu pengertian nan sistematik mengenai semua kebudayaan manusia dan perspektif orang nan telah mempelajari kebudayaan itu.

Berdasarkan klarifikasi Hymes di atas bisa disimpulkan bahwa inti dari etnografi komunikasi ialah upaya buat memperhatikan situasi komunikatif, peristiwa komunikatif, dan tindak komunikatif dari kejadian nan menimpa orang atau kelompok budaya nan ingin kita pahami. Serta berupaya memperhatikan makna tindakan dari kejadian nan menimpa orang nan ingin kita pahami.

Situasi merupakan seting generik dan konteks terjadinya komunikasi. Menurut Hymes situasi komunikatif merupakan peristiwa komunikatif atau peristiwa-peristiwa lain nan terjadi di masyarakat, misalnya situasi pasar, terminal bus, atau pusat perbelanjaan. Peristiwa komunikatif merupakan unit dasar buat tujuan deskriptif.

Peristiwa komunikatif menurut Hymes adalah "peristiwa-peristiwa nan dipengaruhi kaidah penggunaan bahasa. Sedangkan tindak komunikatif menurut Hymes seperti pernyataan, permohonan, perintah, dapat verbal dan non verbal" (Ibrahim, 1992).



3. Psikologi Komunikasi

Psikologi komunikasi termasuk macam-macam komunikasi . Psikologi komunikasi atau sering disingkat sebagai psikom merupakan salah satu pendekatan dari macam-macam komunikasi nan melahirkan ilmu komunikasi sendiri. Atau lebih tepatnya psikologi ialah ibu dari kelahiran ilmu komunikasi. Dalam psikologi komunikasi, unsur nan akan dipelajari ialah sebagai berikut:

  1. Penyerapan informasi eksternal melalui proses mendengarkan atau membaca dan lain-lain, semisal melalui organ-organ indera nan menyerap suara dan warna, kata-kata nan diucapkan dan semua data eksternal diberikan pada jalur inderanya. Absorpsi ialah proses nan objektif.

  2. Interpretasi dari rangsangan nan diterima melibatkan menggunakan prosedur otak dan menganalisis rangsangan eksternal serta rincian seperti aktualisasi diri dan halus petunjuk verbal verbal dan non sehingga menjadikan interpretasi sebagai proses subjektif.

  3. Reaksi terhadap informasi nan diperoleh melalui konduite feedback , semisal menggunakan jalur komunikasi fisik seperti berbicara, bahasa atau aktualisasi diri melalui gerakan paras dan tubuh. Reaksi ialah hasil dari sebuah proses subyektif dan obyektif. Hal ini berlangsung ketika di proses dengan rangsangan tertentu. Kita semua memiliki satu set tanggapan nan dapat diprediksi nan objektif, tapi bergantung bagaimana kita menafsirkan situasi, alias tanggapan selalu subjektif, reaksi mungkin berbeda-beda. Reaksi dapat meniru Anda tersenyum ketika Anda melihat seseorang tersenyum atau dapat sebaliknya seperti ketika seseorang mencoba buat melihat Anda dan Anda mencoba buat berpaling.

Umumnya, pendekatan psikologi pada komunikasi, mengikuti teori psikologi nan telah ada. Lalu, para pakar komunikasi mengambil aspek nan perlu dalam kajian pengembangan keilmuan komunikasi sendiri.



4. Komunikasi Politik

Komunikasi politik termasuk macam-macam komunikasi. Komunikasi politik ialah subbidang dan merupakan ragam atau macam macam komunikasi dan ilmu politik nan berkaitan dengan bagaimana cara menyebar informasi dan mendapatkan pengaruh politik.

Awalnya, studi mengenai, pengaruh komunikasi massa, terhadap kehidupan politik. Seperti publik speaking, pidato politik, dan kampanye. Sejak munculnya internet, jumlah data buat menganalisis sisi politis dan media, atau komunikasi menjadi makin beragam, dan peneliti nan beralih ke metode komputasi buat mempelajari dinamika komunikasi politik.

Bidang perhatian komunikasi politik ada dua bidang utama:

  1. Pemilihan generik / kampanye - komunikasi politik terlibat dalam kampanye buat memenangkan pemilu.

  2. Operasi pemerintah - Peran ini biasanya dipenuhi oleh Departemen Komunikasi, Teknologi Informasi atau entitas politik nan sama di Indonesia dipegang oleh Departemen Penerangan, dan sekarang Depkominfo. Seperti entitas pemerintahan lainnyam departemen ini bertugas menjaga undang-undang komunikasi dan bertanggung jawab buat menetapkan kebijakan telekomunikasi, peraturan serta mengeluarkan lisensi penyiaran, siaran pers, dll.

Menurut James Chesebro (1973), ada lima pendekatan krusial buat komunikasi politik kontemporer:

  1. Machiavellian - yakni komunikasi dan hubungannya dengan kekuasaan.

  2. Iconic - simbol krusial dalam komunikasi politik.

  3. Ritualistik - sifat Redundant dan dangkal dari tindakan politik - manipulasi simbol.

  4. Konfirmasi - aspek politik nan dipandang proses dukung mendukung.

  5. Dramatistic - persitiwa politik secara simbolis


5. Komunikasi Bisnis

Komunikasi bisnis termasuk macam-macam komunikasi. Komunikasi bisnis merupakan pendekatan komunikasi nan digunakan buat mempromosikan produk, jasa, atau organisasi; menyampaikan informasi dalam bisnis; atau berurusan dengan masalah hukum nan berkaitan dengan bisnis. Ini juga merupakan cara menjelaskan interaksi jalinan komunikasi di dalam rantai pasokan, misalnya konsumen dan produsen.

Komunikasi bisnis mencakup berbagai topik, termasuk pemasaran, branding, interaksi pelanggan, konduite konsumen, periklanan, interaksi masyarakat, komunikasi dalam perusahaan, penelitian, manajemen reputasi, komunikasi interpersonal, keterlibatan karyawan, komunikasi online , dan manajemen program. Hal ini erat kaitannya dengan bidang komunikasi profesional dan komunikasi teknis.

Dalam bisnis, komunikasi juga meliputi berbagai saluran dan keterkaitannya dengan media komunikasi massa, termasuk Internet, media cetak, radio, televisi, media ambient, dan sebagainya. Komunikasi Bisnis juga bisa merujuk pada komunikasi internal. Seorang manajer komunikasi biasanya akan mengelola komunikasi internal.
Dan masih banyak lagi macam-macam komunikasi, selain contoh nan telah disebutkan. Semakin banyak pendekatan baru nan di temukan di lapangan oleh para peneliti komunikasi, semakin panjang pula daftar dari macam-macam komunikasi.