Akibat Suami Takut Istri

Akibat Suami Takut Istri

Tidak semua laki-laki dikaruniai paras dan suara nan karismatik serta penuh wibawa nan mampu menaklukkan wanita dengan sekali kerlingan sehingga sangat disayangi dan disegani istrinya. Bahkan, laki-laki nan dianggap begitu menakutkan dan sangat disegani di loka kerja, ternyata merupakan salah satu suami takut istri dalam arti nan sesungguhnya.

Istilah suami takut istri ialah sebuah istilah baru nan sangat bertentangan dengan apa nan diajarkan di dalam islam. Karena islam telah menetapkan suami sebagai pemilik posisi teratas dalam kehidupan berumah tangga. Suamilah nan menjadi pemimpin istri dan juga seluruh anggota keluarga nan lain.

Namun dalam hal suami takut istri ini, seorang istri lebihlah dominan dibandingkan dengan suaminya. Sang suami lebih menuruti apa nan dikehendakinya. Sedangan si istri lebih ditakuti ketika ada hal nan tak sinkron dengan apa nan membuat dirinya merasa senang.



Suami Takut Istri: Tak Sinkron Dengan Hukum Islam

Pertentangan nan terjadi ialah bahwa sejatinya segala hal nan dilakukan oleh istri dalam kehidupan berumah tangganya ialah buat menggapai keridhoan suaminya. Itulah nan telah ditetapkan di dalam Islam.

Ketika suami bahagia terhadap apa nan dilakukan oleh istrinya maka pahalalah nan didapat namun ketika apa nan dilakukan oleh istri hanya membuat jengkel dan suami tidak suka maka tentu si istri telah berbuat dosa.

Kehidupan rumah tangga ialah salah jalan termudah nan telah ditetapkan oleh Alloh buat menggapai ridhoNya. Dengan ini akan lebih mudah bagi para suami atau pun istri buat mendulang pahala.

Apa nan dilakukan oleh istri di dalam kehidupan rumah tangganya ialah bentuk pemenuhan kewajiban dia terhadap suaminya. Setiap hal sepele nan ia lakukan asalkan membuat suami senang, akan bernilai ibadah di sisi Alloh. Sekecil apa pun perbuatan itu, misalnya ialah mengambilkan minum buat suami atau pun hanya tersenyum manis ketika suami akan berangkat bekerja.

Itulah kehidupan rumah tangga ideal nan digariskan oleh Islam. Suamilah nan lebih dominan dalam rumah tangga. Karena memang suami ialah pemimpin dalam rumah tangga. Ia memiliki tanggung jawab nan besar buat mengarahkan kehidupan rumah tangganya ke arah nan memang baik dan benar.

Dalam aplikasi kewajiban seorang istri, ia melakukannya dengan lemah lembut dan penuh dengan kesopanan. Tidak dengan nada nan tinggi melebihi suami atau pun dengan ketidaksenangan nan ditampakkan pada raut wajahnya.

Istri memiliki kewajiban buat taat kepada apa nan diperintahkan oleh suaminya. Apa pun itu selama tak pada perintah nan tidak sinkron dengan ajaran Islam. Misalnya suami menyuruh istri buat mencuri atau tak melaksanakan sholat. Dalam keadaan seperti itulah istri boleh menolak perintah suami.

Namun buat hal-hal nan mubah atau nan diperbolehkan, istri tetap harus taat terhadap perintah suami. Misalnya, jika suami lebih menyukai istrinya buat berada di rumah saja dan meinggalkan pekerjaannya di luar. Maka nan harus dilakukan istri ialah menuruti kehendak ini tanpa sedikit pun melakukan perdebatan dengan suami.

Selain kewajiban buat taat, istri pun juga wajib buat melayani suami. Istri berkewajiban buat menyediakan dan mengurusi semua hajat suami seperti makan, minum, atau hal nan lain. Pelayanan istri ini dilakukan dengan penuh keridhoan maka akan mendatangkan ridho Alloh pula bagi si istri.

Penghormatan kepada suami juga harus dilakukan oleh si istri. Istri memang harus menghormati suami sebagai suaminya, orang nan telah menjadi imam baginya, juga sebagai orang nan telah diberikan hak nan begitu besa oleh Alloh dalam kehidupan istri.

Realisasi dari penghormatan ini ialah istri tak boleh menentang kehendak suami atau bahkan mendebatnya. Istri juga tak boleh berkata kasar kepada suami. Bahkan buat berkata pun nada suara nan dikeluarkan istri seharusnya tak boleh lebih tinggi dari nada suara suami. Hal ini sebab memang dilakukan buat menunjukkan penghormatan nan besar bagi suami.

Beberapa hal tersebutlah nan harus dilakukan oleh istri terhadap suaminya. Namun dalam istilah suami takut istri tidaklah demikian. Justru suamilah nan berada dalam posisi di bawah si istri. Ialah nan lebih takut kepada istrinya ketimbang istrinya nan lebih takut kepada suami. Tentu ini benar-benar bertentangan dengan Islam.



Faktor-Faktor Penyebab Suami Takut Istri

Banyak hal nan menjadi faktor penyebabkan suami takut kepada istrinya. Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Kurangnya Ilmu

Inilah mengapa dalam Islam, sebelum seorang wanita dan lelaki menikah, sangatlah dianjurkan bagi mereka buat memahami bagaimana hakikat pernikahan dalam Islam.

Apa nan telah diatur oleh Islam dalam hal pernikahan memang harus dikuasai. Termasuk juga hal tentang kewajiban dan hak nan dimiliki oleh suami dan juga istri. Dengan dominasi tentang hal ini, diharapkan tidak akan terjadi hal nan tidak sinkron dengan ajaran Islam ini nan salah satunya ialah suami takut kepada istrinya ini.

2. Utang Budi

Suami nan merasa berutang budi kepada istri atau keluarga istri biasanya akan merasa kurang berwibawa. Apalagi, bila si suami kerja pada perusahaan milik keluarga istri dan istri mempunyai wewenang sangat besar di perusahaan tersebut. Lain lagi bila sang istri sangat tahu posisi dan kondisinya, suami pun bisa bekerja dengan sangat profesional sehingga keadaan suami takut kepada istrinya tidak akan terjadi.

3. Cari Aman

Istri nan super cerewet, sensitif, dan temperamental, cenderung akan membuat suami terlihat takut pada istrinya. Padahal, suami hanya tidak ingin mencari masalah nan akan membuat malu keluarga. Dalam hal ini, suami hanya mencari kondusif dan tidak ingin bertengkar.

Kesabaran suami seperti ini akan membuat sang istri semakin ngelunjak dan merasa mendapat angin. Si istri, bahkan, akan mengira bahwa dialah penguasa suaminya. Suami tidak mampu berkembang dan mungkin akan menenggelamkan diri dalam karier dan kehidupan sosialnya sendiri.

4. Cemburuan dan Penuntut

Seorang istri nan sangat cemburuan dan sangat menuntut juga dapat membuat suami terkesan takut istri. Istri selalu mengontrol apapun aktivitas nan dilakukan suaminya. Istri terlalu banyak menuntut sehingga suami rela melakukan banyak hal demi sang istri. Bila dituruti, lama-lama sang istri akan menjadi seorang demagog nan akan membuat kedudukan suami berada jauh di bawahnya.

5. Penghasilan Istri Lebih Tinggi

Istri nan mempunyai penghasilan biasanya akan mempunyai daya tawar tinggi. Apalagi, bila penghasilan istri menjadi sumber primer pemasukan keuangan keluarga. Suami akan merasa tidak berharga dan akan menuruti semua keinginan istrinya. Kalau sudah begini, kondisi suami takut kepada istrinya akan terpupuk dengan sangat baik.

Hal terkadang justru membuat istri semakin jauh dari ajaran Islam. Ia akan merasa lebih tinggi kedudukannya dibandingkan dengan suami. Ia pun merasa bahwa ia bisa berbuah sesuka hatinya tanpa harus mempertimbangkan apakah suaminya menyukai apa nan ia lakukan ataukah tidak. Istri akan lebih merasa bisa mengatur jalannya rumah tangga. Sedangkan suami haruslah mengikuti dan setuju dengan apa nan ia inginkan.



Akibat Suami Takut Istri

Suami takut istri terjadi bukan dalam satu malam, melainkan melalui suatu proses panjang nan tanpa disadari menumbuhkan benih ketakutan nan terkungkung di dalam jiwa sang suami. Ketika ketakutan itu berbuah pemberontakan, biasanya suami akan mencari wanita lain tapi tidak mampu menceraikan istri pertamanya. Dapat juga ketakutan itu berbuah "perbudakan" tak langsung nan akhirnya membuat suami tidak mampu memberikan nafkah batin kepada sang istri.

Lambat laun, keadaan ini akan membuat suami sakit stroke, jantung, darah tinggi, dan diabetes. Ditambah lagi, ketidakmampuan si suami dalam mengatasi kenakalan atau masalah anak-anaknya. Faktor ini akan semakin membuat suami terpuruk. Bila keadaan ekonomi juga menunjang kondisi ini, kehidupan suami istri itu bagai di neraka global dan tidak akan menemukan tujuan pernikahan nan sesungguhnya.

Suami nan berada di bawah ketiak istri seperti ini, selain akan mengalami krisis rasa percaya diri, akan merasa terisolasi dalam pergaulan. Bila sang suami tidak mampu bangkit dan menunjukkan karakter suami nan sebenarnya, dapat saja menyebabkan depresi nan berujung bunuh diri.

Suami takut istri memang ialah sebuah hal nan banyak terjadi saat ini. Karena memang semakin banyak orang nan jauh dengan pemahaman nan sahih tentang ajaran islam. Demikianlah citra bagaimana rumah tangga dimana istri lebih dominan daripada suaminya. Semoga kita bisa terhindar dari kedaan seperti itu.