Jenis Virus

Jenis Virus

Virus selalu dianggap merugikan manusia. Hepatitis, demam berdarah dengue , dan AIDS merupakan contoh penyakit-penyakit mematikan nan disebabkan oleh virus. Namun, sebenarnya virus tak selalu merugikan. Lalu, apa kegunaan virus ?



Definisi Virus

Kata virus berasal dari kata nan sama dalam bahasa Latin, nan artinya 'racun'. Virus ialah mikroorganisme nan hanya terdiri atas materi genetik nan diliputi selubung pelindung. Istilah virus pertama kali digunakan pada 1890-an buat menggambarkan penyebab penyakit nan lebih kecil daripada bakteri.

Di luar sel, virus tak bisa bereproduksi, tetapi di dalam sel hayati virus bisa menggandakan diri beberapa kali dan membahayakan inangnya dalam proses tersebut. Ada 3.600 tipe virus. Ratusan di antaranya diketahui menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, bakteri, dan tanaman.



Jenis Virus

Virus mengandung DNA atau RNA sebagai materi genetik mereka. Virus herpes simplex dan virus hepatitis B merupakan virus DNA. Virus RNA memiliki enzim bernama reverse transcriptase (transkriptase balik) nan menjadi katalisis reaksi transkripsi balik RNA utas tunggal menjadi DNA utas ganda sehingga virus tersebut dapat membuat versi DNA-nya sendiri. Virus hepatitis C dan HIV termasuk virus RNA.



Manfaat Virus

Penelitian terhadap virus dan hubungan mereka dengan sel inang merupakan bidang kajian primer biologi molekuler (cabang biologi nan mengkaji kehidupan pada skala molekul).

Misalnya, adanya messenger RNA (RNA pembawa pesan), nan membawa kode genetik dari DNA buat menentukan protein nan dibuat oleh sel, ditemukan pada penelitian bakteriofag nan membelah diri pada bakteri. Bakteriofag ialah tipe virus nan memerlukan suatu bakteri buat menggandakan diri.

Penelitian bakteriofag juga berguna buat menggambarkan faktor-faktor biokimia nan nan memulai dan mengakhiri penggunaan informasi genetik. Pengetahuan mengenai bagaimana penggandaan virus dikendalikan berguna buat memahami peristiwa-peristiwa biokimia pada organisme nan tingkatannya lebih tinggi.

Virus berguna sebagai model sistem buat mempelajari peristiwa-peristiwa nan mengendalikan informasi genetik sebab virus sebenarnya merupakan potongan-potongan kecil informasi genetik nan berbeda dengan informasi genetik sel. Hal ini memungkinkan para ilmuwan mempelajari sistem penggandaan nan lebih kecil dan lebih sederhana, tetapi berlangsung pada prinsip nan sama dengan sel inang.

Salah satu tujuan primer penelitian virus ialah memahami prosedur penggandaan mereka dan cara mengendalikan pertumbuhan virus sehingga penyakit-penyakit nan disebabkan virus bisa dieliminasi. Penelitian terhadap penyakit nan disebabkan virus juga memberi banyak kontribusi dalam memahami respon imun tubuh terhadap penyebab-penyebab penyakit menular.

Antibodi pada serum darah, sebagaimana sekresi pada membran mukosa, nan membantu tubuh mengeliminasi unsur-unsur asing seperti virus, makin bisa dipahami dengan mempelajari responnya terhadap infeksi dampak virus.

Para ilmuwan sekarang berkonsentrasi pada penelitian buat mengisolasi gen-gen virus tertentu. Gen-gen ini bisa digunakan dalam sistem kloning molekuler buat memproduksi sejumlah besar protein virus eksklusif nan bisa dimanfaatkan sebagai vaksin.



Perkembangan Virus

Setelah mengkaji kegunaan virus, ada baiknya juga dibahas tentang perkembangan vrus hingga akhirnya ditemukan vaksin. Ini artinya, adanya kegunaan virus bagi manusia.

Sejatinya, virus ditemukan sejak zaman sebelum masehi. Yaitu, di Memphis, ibukota Mesir Antik pada tahun 1400 SM. Inovasi ini berawal dari ditemukan virus dalam hieroglyph hingga terbukti adanya penyakit poliomyelitis .

Bukti lain juga membuktikan bahwa adanya virus sejak zaman sebelum masehi adalah, dengan kematian Raja Firaun Ramses nan dipercaya terserang virus smallpox nan terjadi pada tahun 1196 SM.

Namun pada tahun 1798, Edward Jenner menemukan ada beberapa pemerah susu bahwa mereka kebal terhadap virus pox. Inovasi ditemukan lantaran di dalam susu ada virus pox nan bisa melindungi manusia dari fox. Maka terciptalah vaksin buat melindungi manusia dari virus.

Lalu penelitian mengenai virus mulai dilakukan dari penelitian mengenai penyakit mosaik nan menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dari membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak.

Pada tahun 1883, seorang ilmuan Jerman, Adolt Mayer menemukan bahwa penyakit mosaik tersebut bisa menular ketika tenaman nan ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman nan sakit tersebut.

Dari hasil penelitian tersebut, Adolf tak menemukan mikroba pada getah tanaman nan sakit tadi, sehingga dia menyimpulkn bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri nan lebih kecil lagi nan tak bisa dilihat dengan mikrosop.

Dimitri Ivanowsky nan berasal dari Rusia, pada tahun 1892, menemukan pada getah daun tembakau penyakit mosaik meskipun sudang disaring dengan penyaring bakteri. Dari hasil tersebut, Ivanowsky menyimpulkan bahwa ada dua kemungkinan nan terjadi. Kemungkina pertama, bakteri tersebut terbentuk sangat kecil sehingga bisa melawati saringan atau bakteri penyebab sakit itu mengeluarkan toksin nan bisa menembus saringan.

Kemungkinan kedua ialah menemukan agen infeksi di dalam getah nan sudah disaring. Agen infeksi tersebut bisa bereproduksi sebab kemampuannya buat menimbulkan penyakit, setelah beberapa kali ditransfer antartanaman tak sedikitpun mengalami pengurangan.

Dari hasil penelitian ini, ditarik konklusi bahwa patogen mosaik tembakau bukan sebuah bakteri. Tapi, homogen cairan hayati pembawa penyakit nan lebih dikenal dengan contagium vivum fludium .

Lalu Loeffler dan Frosch pada tahun 1898 memberikan konklusi bahwa penyakit mulut dan kaki sapi disebabkan oleh sesuatu nan tak bisa dilewati bakteri, sehingga mereka menyatakan bahwa patagoennya ialah bakteri nan sangat kecil.

Banyak sekali inovasi virus nan ditemukan oleh para ahli. Wendel Meredith misalnya, ia melakukan kajian lebih mendalam daro pendapat Beijerinck nan sukses mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosak nan saat ini dikenal dengan nama virus mosaik tembakau.

Virus ini awal pertama kali divisualisasikan dengan mikrosop elektron oleh tiga orang ilmuan Jerman nan bernama G. A Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska pada tahun 1939.

Meski sebelumnya, Peyton Rous di tahun 1911 telah meneliti seekor ayam nan sehat. Jika diinduksi dengan sel tumor dari ayam nan sakit, maka ayam nan sehat tadi akan terkena kanker. Kemudian Rous meneliti penyebab penyakit tersebut dan ternyata hal tersebut disebabkan oleh sesuatu nan bisa diikuti oleh bakteri.

Hal inilah nan menyebabkan Rous berani dengan lantang memproklamirkan bahwa penyakit kanker yeng terdapat pada ayam disebabkan oleh sel virus nan terdapat pada sel tumor ayam nan sakit. Sehingga, menginfeksi pada sel ayam nan sehat. Inovasi tersebut merupakan inovasi virus onkogenik, yaitu virus nan bisa menyebabkan tumor, sehingga virus tersebut dinamakan dengan Rous Sarcoma Virus.



Ciri-Ciri Virus

Setelah mempelajari perkembangan virus, tidak salah juga di dalam artikel ini diuraikan tentang ciri-ciri virus nan sudah generik diketahui.

  1. Virus tidaklah berbentuk sel, sebab ia tak mempunyai protoplasma, dinding sel, sitoplasma dan nukleus.
  2. Virus juga bisa digolongkan sebagai benda hayati dengan alasan sebab ia memiliki kemampuan metabolisme, reproduksi dan asam nukleat.
  3. Virus juga bisa digolongkan sebagai benda wafat sebab bisa dikristalkan dan tak mempunyai protoplasma.
  4. Virus berkembang biak dengan cara membelah diri dan hanya bisa dilakukan di dalam sel hidup.
  5. Virus juga bersifat parasit.
  6. Untuk melihat virus tidak dapat dilakukan dengan menggunakan mata telanjang, tapi harus dengan menggunakan mikrosop elektron.


Mengenal Virus nan Terdapat pada Manusia

Sejatinya, virus nan menyerang tubuh manusia cukup banyak. Namun penulis di dalam artikel ini hanya menjelaskan jenis virus nan sudah lazim didengar atau dibaca.



  1. HIV (Humman Immunodeficiency Virus)

Virus ini sangat berbahaya. HIV ialah jenis virus nan menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia dan merusak fungsi sistemnya. Akibat dari agresi virus ini ialah berkurangnya sistem kekebalan tubuh dengan cepat.

HIV merupakan penyebab munculnya penyakit AIDS. Virus ini menular melalui interaksi kelamin, transfusi darah, jarum injeksi nan terkontaminasi, serta pada bayi saat dalam kandungan, jika ibunya terjangkit HIV



  1. Virus Flu Burug (Avian Influenza Virus)

Virus ini dikenal dengan sebutan H5N1. Virus nan menginfeksi manusia ini berasal dari jenis unggas nan terinfeksi influenza. Virus ini sangat berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian pada penderitanya.



  1. Virus Demam Berdarah

Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus nan disebut dengan Flavivirus . Virus ini disebabkan pada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti . Orang nan terinfeksi virus ini mengalami gejala seperti demam tinggi nan disertai tanda merah-merah pada kulit.

Tanda nan lainnya adalah, mual-mual, pusing dan berkurangnya jumlah trombosit dalam darah. Jika tidaak diobati dengan segera, penyakit nan disebabkan virus ini dapat menyebabnya kematian.

Inilah artikel sederhana nan mengupas manfaat virus bagi umat manusia plus hal-hal nan berhubungan dengan virus secara singkat dan sederhana.