Pemicu Pusing

Pemicu Pusing

Pusing . Banyak dari kita sering mengucapkan kata nan satu ini. Pusing ialah salah satu kata nan biasanya mewakili keadaan orang nan biasa berkata. “Lagi pusing, nih,” sambil memijat-mijat pelan kepalanya. Dapat saja teman itu sedang mengalami masalah berat dalam jiwanya atau memang dia sedang menderita sakit kepala atau pusing. Lantas adakah dari kita nan belum pernah merasakan pusing?

Artikel kali ini sedikitnya akan mencoba membahas mengenai ke-pusing-an nan dapat menyerang bagian kepala. Namun alangkah lebih baik kita coba lihat definisi nan dapat membuat rasa pusing sering mucul.



Definisi dan Jenis-jenis Pusing

Secara definisi, pusing ialah sebuah gangguan nan memengaruhi kinerja tubuh, nan kemudaian menjalar memengaruhi ekuilibrium tubuh. Atau dapat juga pusing diakibatkan dari pengaruh obat. Gejala pusing ini biasanya menyerang semua usia, meski memang lebih banyak menyerang usia lanjut.

Pusing atau sakit kepala secara lebih sederhana dapat dipetakan menjadi dua bagian. Bagian pertama utama dan sekunder. Sakit kepala atau pusing, ialah penyakit utamanya nan disebut (pusing) primer. Sementara sakit kepala (pusing) nan disebut sekunder ialah pusing nan disebabkan oleh penyakit lain seperti hipertensi atau cedera kepala dan lainnya.

Kita kemudian mengenal pusing utama ini, seperti pusing tegang, nan mengakibatkan sakit kepala nan menyebabkan tegangnya otot ( tension-type headache ), migrain juga klaster. Yang paling banyak dialami orang, ialah pusing kepala tegang otot, atau mungkin dari kita pernah mengalaminya? Sakit kepala ini menjalar pada kedua belah sisi kepala (bilateral). Rasanya akan menekan dan kadang rasanya berat.

Pusing atau sakit kepala model ini biasanya terjadi lantaran posisi tubuh nan sporadis bergerak. Atau Anda sering sekali berlama-lama dalam posisi nan itu-itu saja, atau terlalu lama membaca, bekerja dengan posisi duduk monoton di hadapan komputer, atau terlalu banyak berpikir. Mulai sekarang ada baiknya kita mewaspadai gejala ini. Karena dari Norma di atas itu dapat memicu datangnya pusing, atau nan disebut sakit kepala tegang otot.

Terkadang ada orang nan memegang kepalanya dengan sebelah tangan saja, dan mengeluh kepalanya sakit hanya di posisi sebelah saja. Atau sering kita menyebutnya sakit kepala setengah, pusing nan hanya setengah saja, atau sering kita kenal dengan sebutan migrain.

Jalur proses terjadinya migrain disebabkan jika tension-type headache melibatkan otot-otot di sekitar kepala, kemudian migrain mulai menyerang pembuluh darah nan ada di sekitar kepala. Jika sudah demikian, kepala kita akan terasa berdenyut-denyut. Awalnya memang pembuluh darah hanya berkontraksi (vasokonstriksi), nan kemudian diikuti melebarnya pembuluh darah (vasodilatasi). Memang banyak tahapan sebelum terjadinya pusing nan satu ini.

Ada beberapa peringatan sebelum agresi migrain menyerang. Fase ini disebut prodrome, seperti berubahnya mood kita, perubahan sensasi atau perasaan kita, baik itu bau dan rasa, atau lelah dan ketegangan otot, itu ialah salah satu bagian dari ancaman migrain. Atau ganguan visual, nan biasa disebut uura, nan lebih dulu mendahului pusing.

Memang tak semua tanda-tanda migrain diawali dengan apa nan disebut aura. Dalam istilah migrain, aura merupakan gangguan penglihatan seolah Anda melihat sinar berpendar. Selanjutnya ialah nyeri kepala. Biasanya satu sisi saja berdenyu-denyut, sebelum mengalami pusing nan berat. Terkadang disertai mual, atau pada sebagian orang dapat mengalami muntah, nan kemudian tiba-tiba mendadak menjadi sensitif dengan cahaya.

Rasa pusing ini akan muncul selama empat sampai tujuh puluh dua jam. Jika nyeri menyerang, bisanya dapat hilang dengan hanya Anda membawanya istirahat lalu tidur. Jika ada gejala tak dapat makan, atau belum fokus konsntrasi, dan kelelahan, itu ialah salah satu tanda-tanda bahwa penyakit pusing migrain Anda akan segera berakhir. Atau dalam istilah kedokteran menyebutnya Postdrome .



Pemicu Pusing

Pusing kepala juga dipicu dari banyak hal, salah satu contohnya, badah panas dan penerimaan cahaya nan berlebihan, mencium bau nan cukup menyengat, mengonsumsi makanan tertentu, lelah, pikiran nan stress dan tegang, hingga faktor hormonal. Sebagian orang mengalami migrain saat haid.

Pusing sebelah ini akan datang jika terlalu kelelahan. Kadang rasa pusing sebelah ini dapat reda dengan sendirinya. Ternyata pusing juga tak semuanya berpusat pada kepala, ada salah satu gejala nan disebut klaster (sama seperti migrain), namun penyakit pusing ini hanya terjadi pada pembuluh darah sekitar kepala. Ada nan unik dari gejala ini, yaitu berpusat pada bagian sekitar salah satu dari dua mata, nan kemudian mata akan lebih gampang mengeluarkan air.



Mengatasi Pusing Tanpa Obat

Meski pusing dapat dengan sendirinya sembuh dan berangsur membaik, namun jangan dianggap sepele. Salah satu dalam mencegah penyakit pusing agar tak kembali datang ialah dengan meminum obat pereda nyeri (analgesik). Dengan obat ini, rasa pusing dapat sedikit diatasi.

Memang banyak jenis analgesik nan dapat digunakan dengan kondusif atau parasetamol nan banyak tersedia di toko obat. Tapi, sebelum Anda memutuskan ingin meredakan pusing di kepala dengan obat, ada baiknya Anda pikirkan lagi, semisal dengan melakukan hal nan tak menggunakan obat. Artinya setiap kali terserang pusing, tak lantas bergantung pada obat. Anda dapat mengatasinya tanpa obat.

Caranya seperti apa? Ada beberapa cara nan dapat dilakukan buat mengurangi pusing kepala tanpa obat. Dalam hal tension type headache , dapat juga dilakukan dengan metode relaksasi otot, dengan pemijatan nan lembut, biasakan mengubah posisi tidur atau saat Anda duduk sesering mungkin, dan hindari terpaku pada satu posisi saja, juga cara lain nan dirasakan cukup sesuai.

Khusus buat pusing nan disebabkan migrain, perlu mengenali terlebih dulu pemicunya. Karena setiap penderita migrain bhineka faktor pemicu timbulnya. Jika Anda sudah mengenali, maka segera hindari agar tak mengundang migrain itu datang lagi. Hindari suara-suara nan sangat mengganggu kenyamanan telinga Anda, juga cahaya atau suhu panas nan terlalu berlebihan, dalam kondisi penderita migrain, cukup dengan dibawa tidur dan istirahat saja.

Bagi penderita migrain dan pusing kepala klaster, seandainya pereda nyeri tak mampu buat meredakan, sehingga nyeri itu masih saja mengganggu, baiknya Anda segera mengonsumsi obat jenis lain nan lebih cepat mengkontraksi pembuluh darah nan ada di sekitar kepala.

Antara lain ergotamin juga golongan triptan (sumatriptan) nan dijumpai dalam nama kemasan paten dan terpuji keampuhannya. Dalam hal pencegahan pusing kepala sebelah agar tak datang lagi, antara lain obatnya ialah golongan beta bloker (propanolol, atenolol), antidepresan trisiklik (spt: amitriptilin, imipramin, dan dll). Harus diingat, meski begitu, obat-obat ini tentu harus dari resep dokter.

Sekadar catatan, ada hal nan perlu juga diperhatikan dalam menggunakan obat analgesik. Jika Anda menggunakan obat ini secara berlebihan, justru akan memicu pusing sakit kepala nan kemudian kita sebut “rebound headache” nan jika kita sering menggunakan obat tersebut, semacam ada ‘candu’ sehingga kita ingin menggunakan obat ini terus-terusan.

Bisa juga disebut dengan ‘putus obat’, ketika obat pusing nan Anda minum efeknya habis, Anda serasa mempunyai dorongan buat meminun obat nan sama lagi, dan lagi. Meskipun Anda sedang tak pusing.

Nah, itulah sedikit info mengenai pusing atau sakit kepala nan sering dan banyaknya menimpa kita. Semoga info nan sederhana ini bisa bermanfaat dan dapat dijadikan surat keterangan sebelum memilih obat dan cara mengatasi pusing di kepala nan tidak juga kunjung reda.