Teknologi Mobil Hybrid

Teknologi Mobil Hybrid

erapa kira-kira harga mobil hybrid ? Masih beberapa bulan kemarin, santer terdengar gebrakan karya anak negeri tentang pembuatan mobil Rajawali Esemka nan cukup berhasil nan dimotori oleh siswa-siswa SMK di kota Solo. Menyeruaknya mobil ini setelah diangkat ke ranah media dan dipopulerkan oleh Mantan Walikota Surakarta, Joko Widodo, sebagai mobl dinas walikota.

Beliau pula nan mengusulkan dan mengantarkan mobil Rajawali menuju uji emisi dan uji laik jalan, meskipun pada tes perdananya, mobil tersebut belum lulus uji namun diuji selanjutnya, berhasil laik jalan dan telah mulai diproduksi. Hanya tinggal menuju para investor buat memasyarakatkan mobil tersebut.



Teknologi Mobil Hybrid

Setelah berhasil dengan dengan Rajawali Esemka, kembali anak negeri mencoba beralih mengembangkan mobil nan cukup menyita perhatian, yakni Tucuxi. Tucuxi ialah mobil listrik protesis alumnus ITS, Danet Suryatama bersama Kupu-Kupu Malam. Mobil ini merupakan salah satu karya nan cukup fenomenal di ranah transportasi, mengingat belum banyak dikembangkan di Indonesia tentang mobil listrik , terlebih lagi mobil tersebut benar-benar protesis dalam negeri sendiri, hanya beberapa komponen seperti motor listrik dan baterai nan masih impor.

Namun, sedikit disayangkan, proyek nan menelan dana 3 milyar tersebut harus kandas pasca kecelakaan nan terjadi pada Tucuxi di Plaosan, Magetan, Jawa Timur setelah menabrak tebing akibar kegagalan mesin (rem) nan dikendarai oleh pemberi proyek sendiri, Menteri BUMN Dahlan Iskan. Sebuah awalan nan baik buat perkembangan transportasi di Indonesia dan karya nan layak buat dikembangkan serta dihargai meski belum sepenuhnya sempurna.

Perkembangan teknologi dan transportasi memicu manusia buat berkarya lebih dan berkembang. Bahkan hal tersebut sudah masuk ke materi pelajaran sekolah hingga sekolah menengah pun telah mampu menciptakan mobil seperti pada fakta di atas.

Perkembangan nan pesat seiring dengan arah zaman, mengharuskan teknologi nan sejalan dengan keadaan lingkungan, dengan telah diketahui bersama sumbangan nan cukup besar dari emisi bahan bakar fosil cukup memberikan suplai kalor di planet nan dihuni oleh manusia ini.

Oleh karenanya, teknologi transportasi dan teknologi nan lain diharapkan dan diarahkan menuju pada pengurangan emisi karbon, seperti pada statuta MDGs ( Millenium Development Goals ) yakni penjamin lingkungan nan bersifat sustainable . Termasuk pada bidang transportasi dan industri nan tak sedikit memberikan pengaruh pada kesetimbangan gas dan panas di bumi, maka keduanya harus mengusahakan teknologi nan terbaik nan bisa mereduksi emisi gas nan dihasilkan.

Beberapa penemuan telah diluncurkan pada bidang transportasi misalnya pengurangan emisi karbon dengan menggantikan bahan bakar fosil dengan bahan baka r alami, misal biodiesel, biosolar, bioetanol dan sebagainya. Termasuk juga ialah pembuatan mobil listrik sebab penggerak nan digunakan ialah listrik bukan bahan bakar sebagai penggerak utama. Dan nan lainnya misalnya ialah mobil hybrid. Mobil jenis ini memang belum terkenal sebagaimana mobil listrik sebab mungkin pemberitaan nan sedikit.

Hybrid berarti ialah perpaduan antara dua atau lebih sistem menjadi satu sistem nan mengadopsi laba dari seluruh sistem nan digabung. Maka bisa diambil konklusi bahwa mobil hybrid ialah mobil nan mengandung lebih dari satu sistem nan mana sistem tersebut saling berhubungan dengan kinerja nan lebih baik.

Mobil hybrid secara generik menggunakan penggerak mesin dengan dua hingga tiga jenis, yakni baterai, motor listrik dan bahan bakar. Terdapat tiga sistem pada hybrid electric vehicle (mobil listrik hibrida), sebutan primer dari mobil hybrid, yakni sistem seri, sistem paralel dan sistem seri paralel.

Teknologi nan sering dikembangkan ialah sistem seri. Sistem seri tak mengizinkan bahan bakar buat menjadi penggerak primer mesin. Bahan bakar nan digunakan ialah sebagai pemicu generator saja. Bahan bakar dialirkan menuju generator buat menimbulkan suatu arus, arus ini menyuplai pada baterai dan motor listrik. Baterai dan motor listrik nan disuplai arus dari generator sebagai penggerak transmisi mobil.

Sistem nan kedua ialah sistem hybrida paralel. Sedikit berbeda dengan sistem nan pertama, bahan bakar menjadi salah satu suplai daya buat menggerakkan mesin. Kinerja dari bahan bakar sebagai penggerak dibantu oleh motor listrik nan disuplai oleh arus dari baterai ketika mesin mobil mulai menyala dan bergerak. Keduanya (bahan bakar dan motor listrik) menyuplai tenaga pada mesin secara bersama, menyebabkan beban pembakaran bahan bakar oleh mesin terkurangi.

Sistem nan terakhir ialah perpaduan antara kedua sistem sebelumnya nan dikembangkan buat teknologi nan lebih baik, yaitu seri paralel. Ketika mobil baru awal buat bergerak, penggerak mobil ialah motor listrik. Suplai arus diberikan oleh baterai ketika mobil mulai bergerak, dan pada keadaan ini bahan bakar tak difungsikan.

Bahan bakar akan tergunakan ketika mobil mulai bergerak dengan sedikit kecepatan lebih tinggi atau akselerasi. Pada keadaan tersebut, bahan bakar difungsikan sebagai pensuplai arus nan diberikan oleh generator pada baterai. Baterai akan meneruskan arus menuju ke motor listrik. Pada keadaan tersebut pula bahan bakar terkadang membantu konvoi mobil saat pengaliran bahan bakar menuju mesin mobil. Jika hal tersebut dipenuhi, maka beban mesin terkurangi dan pembakaran bahan bakar lebih sedikit.

Pada sistem seri dan paralel, saat kondisi kecepatan mobil tinggi maka penggerak nan bekerja dibebankan kepada bahan bakar sebagai driving force primer nan dibantu oleh baterai. Fungsi baterai tak sepenuhnya mensuplai power, hanya sesekali sebab baterai akan cepat habis jika tergunakan secara penuh meski pengisian potensial pada baterai tetap berlangsung pada kondisi jalan dengan kecepatan tinggi.

Hal tersebut terjadi ketika mobil diinginkan berkecepatan tinggi dan stabil pada jalan menanjak. Baterai mungkin tak sanggup menjadi penggerak utama, sehingga bahan bakar sebagai pembantu utama. Hal tersebut sudah membuat mobil berjalan stabil, namun jika diinginkan berjalan dengan kecepatan tinggi, maka motor listrik akan bekerja pula. Akhirnya, tiga penggerak dari sistem bekerja.

Pada keadaan ini, bahan bakar sedikit banyak akan termakan, sebab berfungsi ganda yakni menjaga keadaan mobil stabil dan menjaga suplai arus pada baterai. Namun jika keadaan berkecepatan rendah (jalan mendatar), bahan bakar tersebut akan di-stop penggunaannya. Pada akhirnya tetap saja penggunaan bahan bakar akan tetap irit.

Penghematan bahan bakar nan diklaim oleh salah satu produsen mobil ini sekitar 15 %. Dalam acuan kilometer nan ditempuh, penggunaan 1 liter bensin bisa menempuh kurang lebih 25 km. Sumber lain menyebutkan, Prius produksi dari perusahaan otomotif ternama Toyota mampu menempuh jeda 38 km buat 1 liter bensin . Sebagai perbandingan, mobil dengan mesin berkapasitas rendah teririt (bukan hybrid) menempuh jeda 19 km/Liter.

Dan buat mesin diesel non-hybrid ialah 30 km/Liter. Salah satu hal nan menarik lagi dari mobil ini ialah anti bising. Di Indonesia sendiri, tingkat kebisingan sudah cukup membuat tekanan darah naik. Mobil ini mengurangkan kebisingan dari desingan mesin nan digunakan pada kecepatan-kecepatan rendah. Namun, hal tersebut perlu menjadi perhatian juga, sebab bisa membahayakan pemakai jalan nan tua netra.

Nah, itulah klarifikasi mengenai harga mobil hybrid. Semoga bemanfaat.