Tugas Individu Pekerja

Tugas Individu Pekerja

Keselamatan kerja di dapu r memang harus di jaga terutama bagi pegawai nan setiap hari kerjanya di restoran, pantry hotel, perusahaan katring. Dapur merupakan area merah, di sana terdapat sejumlah benda-benda berbahaya seperti tabung gas, kompor, minyak panas, air mendidih. Dan peralatan masak nan tajam.

Aturan tentang keselamatan kerja karyawan termasuk mereka nan berkerja di dapur sudah cukup detail. Hanya saja pada implementasinya, anggaran keselamatan kerja seringkali banyak diabaikan oleh karyawan dan sporadis juga dievaluasi oleh perusahaan.

Akibatnya keselamatan kerja di dapur cukup rawan. Padahal banyak sekali sudah banyak terjadi kasus kecelakan kerja di dapur misalnya kebakaran, kebakaran sebab ledakan kompor gas, ada karyawan nan luka terpapar minyak panas dan masih banyak lagi.

Diantaranya mereka tak mau ribet dengan urusan keselamatan, mereka beralasan bahwa pekerjaan mereka di dapur juga sudah cukup banyak menyita pikiran dan menguras tenaga.

Hal ini tentu saja ada benarnya, tetapi jika melihat pada besarnya resiko nan harus ditanggung oleh para pekerja di dapur, tentu saja sesulit apa pun pekerjaannya, para karyawan nan bekerja di dapar perlu memperhatikan anggaran keselamatan kerja. Sebab menjaga keselamatan berarti menjaga titipan hayati dari Tuhan.



Tugas Perusahaan

Berikut ini beberapa hal nan perlu dilakukan oleh perusahaan buat para karyawannya dalam urusan menjaga keselamatan kerja di dapur.

  1. Training dan simulasi

Memberikan training dan mensosialisasikan anggaran keselamatan kerja di dapur, karena dapat jadi para karyawan bukan tak mau menjaga keselamatan, namun mereka tak tahu apa nan harus mereka lakukan buat menjaga keselamatan.

  1. Menerapkan anggaran baku kerja

Mengimplementasikan anggaran keselamatan kerja d dengan cara melengkapi peralatan dan wahana nan mendukung keselamatan kerja di dapur seperti pemadam kebakaran dan pintu darurat. Hal ini tentu saja dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan buat keselamatan karyawannya.

  1. Pemeriksaan peralatan

Mengecek secara rutin implementasi SOP nan mengatur keselamatan kerja di dapur, dan menegur karyawan nan mengabaikan anggaran keselamatan kerja, karena dapat jadi karyawan tersebut menjadi sumber bencana. Selain itu juga perusahaan wajib melakukan penilaian terhadap sistem keselamatan kerja, secara berkala. Fungsinya agar menekan angka kecelakaan kerja.

  1. Memberikan agunan asuransi.

Jika perusahaan memperkerjaan lebih dari 10 karyawan, maka perusahaan tersebut wajib melindungi semua karyawannya dengan asuransi kesehatan. Bagaimana pun juga tidak semua pekerjaan memiliki resiko masing-masing. Sebenarnya asuransi kesehatan ialah hak bagi karyawan nan bekerja di area merah. Asuransi kesehatan bertujuan buat memberikan rasa nyaman ketika bekerja.



Tugas Individu Pekerja

Persoalan keselamatan kerja, tentu tak sahih jika mengandalkan perusahaan saja, karena sehebat apa pun anggaran keselamatan kerja di dapur, nan paling menentukan ialah individu itu sendiri, berikut ini ialah beberapa hal nan perlu dilakukan karyawan buat menjaga keselamatan kerja.

  1. Memahami anggaran keselamatan kerja dan tanyakan kepada supervisor anda jika tak memahami anggaran tersebut. Biasanya setiap pegawai baru, sebelum bekerja harus membaca dahulu baku dan alur kerja di perusahaan barunya.
  2. Aplikasikan anggaran keselamatan kerja tersebut dalam tugas keseharian Anda. Tanpa perlu diawasi sebenarnya bekerja sinkron baku keselamatan kerja itu sudah menjadi Norma nan inheren pada hayati seorang chef maupun asistennya.
  3. Memberi usulan nan baik jika wahana pendukung keselamatan kerja dirasa belum cukup, sinkron dengan anggaran keselamatan kerja.
  4. Teliti dan hati-hati. Orang nan sudah lama bekerja dan merasa nyaman dengan pekerjaannya, biasanya selalu lengah. Terjadikan sebuah kecelakaan kerja salah satu faktornya ialah human error / kesalahan manusia. Sumbernya ya dari kelengahan pekerja itu sendiri. Maka dari itu perlu teliti dan hati –hati ketika kerja. Ini semuanya demi keselamatan diri sendiri dan semua orang nan bekerja di belakang layar.

Beruntung jika perusahaan Anda cukup peduli dengan keselamatan kerja di dapur, namun jika tak tentu ada baiknya jika anda memberi saran kepada perusahaan. Sepakat atau tidak, tentu nan membuat keputusan ialah Anda sendiri.




Tips menghindari bahaya di dapur rumah

Setiap rumah niscaya memilik dapur sendiri dan seperangkat alat masak nan tidak sedikit. Namun demikian hanya sedikit orang nan ketika membangun rumah tidak mengindahkan bagaimana membangun dapur nan kondusif dan lega. Bahkan ada juga dapur nan tidak memiliki ventilasi atau jendela nan baik. Padahal syarat meletakan kompor gas, itu perlu sebuah ventilasi atau jendela nan lebar agar sirkulasi udara berjalan dengan baik. Ada juga nan menata peralatan masak secara serampangan sehingga menimbulkan potensi kecelakaan.
Berikut ini merupakan cara-cara bagaimana kerja di dapur nan aman.

  1. Tabung Gas

Tabung gas merupakan benda nan memiliki potensi bahaya besar. Terkadang tidak selamanya tabung gas itu dalam kondisi nan baik. Jika Anda tiba-tiba menghadapi masalah pada tabung gas nan bocor. Biasanya tabung gas bocor ditandai dengan bau gas nan menyengat. Langkah pertama ialah matikan kompor, sumber-sumber barah lainnya. Kemudian copot selang regulatornya, buka semua ventilasi agar bau gas keluar ruangan. Langkah selanjutnya bawa tabung tersebut ke luar rumah. Biar gas itu bocor sampai habis.

Sedangkan perawatan rutin kompor gas selangnya sebaiknya di servis setahun dua kali. Penggantian selang dan regulator sebaiknya setahun dua kali. Namun jika selang sudah terlihat tidak baik atau digigit tikus sebaiknya langsung diganti saja.

Sebaiknya letakan tabung gas dekat dengan jendela, agar gas dapat keluar.

  1. Air mendidih & minyak panas

Memasak air hingga mendidih atau minyak panas bekas gorengan sebaiknya diletakan di loka nan jauh dari jangkuan anak-anak, misalnya meja. Selama memasak air mendidih sebaiknya jangan ditinggal pergi atau jauh dari pantauan Anda. Jangan biarkan balita Anda mendekat pada panci atau wajan nan tengah dipakai buat memasak. Jangan meletakan sembarangan pisau, garpu dan benda tajam lainnya.

  1. Kompor

Letakan kompor pada loka mudah terjangkau. Posisi kompor sebaiknya sejajar dengan pinggang orang dewasa, sekitar 90 cm – 100 cm. Posisi memasak lebih ideal dengan berdiri dari pada duduk. Memasak sambil duduk akan menyebabkan badan mudah capek.

Jangan letakan kompor di lantai apa lagi kompor gas, sebab akan menyebabkan genre gas dari tabung menuju kompor tidak berjalan dengan baik. Justru malah berbahaya nanti, regulator dapat meledak. Nah sebaiknya kompor ditaruh pada meja kecil.

  1. Saklar dan stop kontak

Masalah kelistrika pada dapur, sebaiknya jangan terlalu banyak memasang saklar. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan konsleting listrik. Satu saklar maksimal buat tiga stop kontak. Pasang stop kontak listrik jauh dari cipratan air, jangan dekat dengan kamar mandi maupun genangan air.

  1. Peralatan masak

Di dapur itu setiap hari harus rapi, dan tertata setelah selesai digunakan langsung dibersihkan lagi dan dikembalikan di tempatnya. Sedangkan peralatan dapur nan tajam disimpan agak jauh dari jangkauan anak –anak. Demikian juga bahan-bahan kuliner pun seperti Lombok, merica dan sejenisnya lebih baik disimpan pada tempatnya.

  1. Kebersihan lantai

Lantai di dapur kerap terkene minyak goreng dan menyebabkan lantai jadi licin. Kondisi ini sangat berbahaya, dapat menyebabkan orang terpleset. Maka dari itu pastikan setiap hari lantai dapur harus dipel, dengan cairan pembersih lantai. jangan biarkan lantai juga kotor, ini dapat mengundang lalat, tikus dan kecua. Dapur harus higenies, sebab dari dapur kita memulai proses mengolah makanan. Jangan biarkan kondisi dapur anda kotor dan bau, sehingga memngganggu selera makan keluarga.

  1. Sediakan selalu kotak P3K di rumah

Kecelakaan rumah tangga paling banyak terjadi di dapur. Misalnya tangan teriris pisau sewaktu memotong sayuran, atau terciprat minyak panas ketika menggoreng ikan. Potensi –potensi luka saat kerja di dapur semakin sering. Maka dari itu siapkan satu kota P3K nan terdiri dari cairan antiseptic pembersih luka, perban, kapas, obat-obatan. Jika terjadi luka dapat langsung diobati.



Tips mengobati luka bakar

Jangan panik ketika Anda mengalami kecelakan sewaktu berada di dapur atau menolong teman nan luka sebab terbakar, atau terkena peralatan dapur. Berikut ini sedikit tips ringkas pertolongan pertama pada kecelakaan kerja.

Pengobatan pertama pada luka bakar ringan ialah segera bersihkan area nan terluka dengan kassa. Kemudian siramlah luka bakar pada air nan mengalir, fungsinya buat menghilangkan rasa panas di kulit hingga terasa dingin. Kemudian bersihkan dengan anduk, lalu oleskan area nan terbakar dengan obat. Luka bakar sebaiknya jangan diolesi dengan pasta gigi atau minyak, justru menyebabkan luka tambah parah dan rawan terinfeksi.

Demikian sekilas tentang keselamatan kerja di dapur. Semoga artikel ini bermanfaat.