Pengertian Batik Indonesia Kini

Pengertian Batik Indonesia Kini

Apakah Batik itu? Pengertian batik menurut masyarakat generik di Indonesia ialah kain bercorak nan digambar dengan teknik eksklusif dan motif tertentu. Tapi, benarkah hal itu ialah pengertian sebenarnya dari batik? Apakah batik hanya ada di Indonesia? Sebenarnya kata batik berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa yaitu “amba” dan “titik”.

Namun, berdasarkan bahasa proto-austronesia batik berasal dari bahasa “becik” nan artinya ialah membuat tato. Pengertian batik itu sendiri ialah proses penulisan gambar atau ragam hias pada media apapun dengan menggunakan lilin batik (malam) sebagai alat pewarna. Lilin batik diaplikasikan pada kain buat mencegah adanya penyerapan rona saat melakukan proses pewarnaan.

Pengertian batik di atas telah disepakati pada Konvensi Batik Internasional di Yogyakarta pada tahun 1997. Namun, masyarakat awam mengenal batik sebagai corak atau motif suatu kain padahal batik ialah suatu teknik pembuatan kain. Ada juga pihak nan menyebutkan pengertian batik secara berbeda. Yudoseputro menyebutkan pengertian batik sebagai gambar nan ditulis pada kain dengan mempergunakan malam sebagai media sekaligus epilog kain batik.

Pengertian batik lainnya nan banyak berkembang di masyarakat ialah batik merupakan bahan pakaian nan dibuat berupa tekstil buat keperluan kelengkapan hayati sehari-hari. Batik ialah salah satu bentuk seni antik dalam melakukan pewarnaan kain. Batik tak hanya ada di Indonesia saja tapi sebelumnya batik sudah ada di negara lain.

Sebelumnya, teknik pewarnaan kain ini telah dikenal di Mesir pada abad ke 4 SM dengan ditemukannya bukti sejarah berupa kain pembungkus mumi nan dilapisi malam buat membentuk suatu pola. Di daratan Asia sendiri teknik seperti batik juga ditemukan di Tiongkok pada masa Dinasti Tang.

Di Jepang batik ditemukan pada zaman Dinasti Nara dan disebut “Ro-Kechr”. Selain itu juga ditemukan teknik semacam batik di daerah Bangkok dan Turkestan Timur. Di India tepatnya di India Selatan terdapat homogen kain batik lukisan lilin nan dinamakan Palekat. Perkembangan batik di India mencapai puncak pada abad 17-19. Di Afrika, teknik seperti batik diyakini ada di daerah seperti Nigeria nan dikembangkan oleh suku Yoruba dan di Senegal nan dikembangkan oleh suku Soninke dan Wolof.

Di Indonesia sendiri batik dipercaya sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit dan sangat populer pada abad 18 dan pada awal abad 19. Semua batik nan dihasilkan ialah batik tulis. Baru pada abad ke 20 dikenal adanya batik cap yaitu sekitar tahun 1920-an. Sejarawan G. P Rouffaer melaporkan bahwa canting sebagai alat buat membuat pola gringsing ditemukan di Kediri sejak abad ke-12.

Detail ukiran nan ditemukan pada kain nan dikenakan pada arca Prajnaparamita membentuk pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit nan mirip dengan pola batik tradisional Jawa. Pola tersebut hanya bisa dibuat dengan menggunakan canting sehingga dari sini terlihat bahwa canting sebagai alat pembuat pola pada batik sudah ada sejak abad ke-12.

Lain halnya dengan pendapat J.L.A Brandes seorang arkeolog Belanda serta F.A Sutjipto. Mereka berdua meyakini bahwa tradisi batik berasal dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Wilayah-wilayah tersebut ialah wilayah nan tak dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi antik membuat batik.

Pada awalnya batik dibuat di atas bahan berwarna putih nan terbuat dari kapas. Kain nan digunakan bernama kain mori. Saat ini batik tak hanya dibuat di atas kain mori tapi juga di atas kain seperti sutera, polyester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Untuk membuat motif batik digunakan canting dengan cairan lilin sebagai tintanya.

Pewarnaan kain biasanya dimulai dengan warna-warna muda kemudian disusul dengan rona tua dan gelap. Setelah mengalami beberapa proses pewarnaan kain batik dicelupkan ke dalam bahan kimia buat melarutkan lilin. Adapun peralatan nan digunakan dalam proses pembuatan batik diantaranya ialah soga, lerak, canting, malam, dan akar wangi.



Jenis dan Motif Batik

Jika kembali merujuk ke pengertian batik nan menuju pada suatu seni nan berhubungan dengan teknik pewarnaan kain maka sudah jelas bahwa batik ialah suatu produk seni nan memiliki banyak corak dan pilihan. Berdasarkan jenisnya batik bisa dibagi menjadi tiga macam, yaitu:



  1. Batik Tulis

    Pengertian batik tulis ialah batik nan dibuat dengan menggambar lilin batik di kain dengan menggunakan canting. Pembuatan batik tulis biasanya membutuhkan waktu 2-3 bulan.



  2. Batik Cap

    Pengertian batik cap yaitu batik nan proses penggambaran coraknya menggunakan cap sinkron dengan motif nan diinginkan. Prosesnya lebih cepat dari batik tulis yaitu sekitar 2-3 hari



  3. Batik Lukis

    Pengertian batik lukis yaitu dibuat dengan cara langsung melukis pada kain putih



  4. Batik Kombinasi Cap Tulis

    Pengertian batik kombinasi cap tulis yaitu batik nan proses penggambaran malam pada kain menggunakan teknik kombinasi canting dan cap. Pengertian batik sebagai gambar nan ditulis di atas sebuah kain tentunya menghasilkan berbagai macam corak dan motif batik.

Berdasarkan motifnya batik bisa dibagi menjadi beberapa motif antara lain ialah Batik Tiga Negeri, Batik Jawa Hokokai 1942-1945, Batik Buketan asal Pekalongan, Batik Buketan, dan Batik Lasem. Berdasarkan coraknya batik juga dapat dibagi menjadi beberapa corak. Corak batik itu terdiri atas Batik Kraton, Batik Sudagaran, Batik Cuwiri, Batik Petani, Batik Tambal, Batik Sida Mukti, Batik Sekar Jagad, Batik Pringgondani, Batik Kawung, Batik Sida Luhur, Batik Sida Asih, dan Batik Semen Rama.



Pengertian Batik Indonesia Kini

Pengertian batik kini sudah melewati batas-batas nan menjadikan batik sebuah seni dan teknik pewarnaan kain. Batik saat ini tak hanya sebuah produk seni tapi juga merupakan sebuah tren fashion. Saat ini banyak pemuda nan sudah tak malu menggunakan batik sebagai pilihan pakaian baik dalam saat santai ataupun formal.

Walaupun ada sisi negatif dari boomingnya batik Indonesia yaitu adanya serbuan batik dari Cina dan klaim dari negeri tetangga Malaysia. Pada tanggal 2 Oktober 2009 batik Indonesia mendapatkan pengakuan global internasional. Batik ditetapkan sebagai warisan budaya buat budaya lisan dan bendawi oleh UNESCO.

Batik juga semakin menjadi tren dengan diwajibkannya karyawan-karyawan di perkantoran buat menggunakan batik pada hari-hari tertentu. Di global olahraga juga batik masuk sebagai corak pada seragam pertandingan Timnas Sepakbola Indonesia. Bahkan Piyu, salah seorang seniman juga membuat sebuah pola batik di gitarnya.

Perkembangan batik saat ini juga telah didukung dengan pelaksanaan ilmu pengetahuan lain sehingga membuat desain batik lebih unik lagi. Pelaksanaan tersebut ialah batik fraktal nan dibuat dengan konsep dasar prinsip matematika.

Kenyataan bahwa batik berbentuk fraktal dan geometris telah mendorong dibuatnya sebuah pola desain batik agar dapat dibuat dengan donasi komputer. Namun, tentu saja pembuatan batik tak akan meninggalkan pola tradisional menggunakan canting dan malam sebab di situlah sebenarnya keunikan dan nilai keindahan batik berada.

Dengan ditemukannya batik sebagai pola geometris maka dibuatlah sebuah software alat bantu buat mendesain batik menjadi batik fraktal. Pembuatan batik fraktal ini berdasarkan tiga termin dalam ornamentasi batik yaitu klowongan-isen-harmonisasi.

Tiga termin ornamentasi batik ini dicetuskan oleh H. Santosa Doellah dalam publikasinya nan berjudul Batik: The Impact of Time and Environment . Klowongan ialah proses penggambaran desain batik secara umum, isen ialah proses pengisian bagian-bagian dari ornamen dari pola nan ditentukan, serta nan terakhir ialah harmonisasi nan berkaitan dengan penempatan latar belakang dari desain secara holistik sehingga menunjukkan harmonisasi secara umum. Begitulah pengertian batik bisa dijelaskan.