Kebudayaan dalam Peradaban
Berbicara mengenai peradaban tentunya tidak dapat terlepas dari apa nan disebut kebudayaan. Ya, definisi peradaban bisa dikatakan sebagai kebudayaan nan mengalami kemajuan nan tinggi. Salah satu peradaban nan paling dikenal tentu saja ialah peradaban Mesir kuno. Pada masa sebelum masehi, negeri ini telah memiliki kebudayaan nan sangat tinggi, berbeda dengan bangsa lain nan taraf kebudayaannya masih rendah.
Definisi Peradaban
Apa nan menjadi objeknya? Manusia ialah objek peradaban itu sendiri. Arti peradaban merupakan seni membentuk masyarakat nan secara terus menerus dilakukan menuju kesempurnaan. Peradaban membuat orang-orang nan biasanya tinggal dekat dengan sumber kehidupan seperti sungai, danau maupun laut, buat tinggal menetap dengan pandangan atau ideologi, politik, sosial, budaya nan terbentuk menjadi sesuatu nan kompleks dan secara bergerak maju mengalami perkembangan sinkron dengan zamannya.
Terbentuknya sebuah peradaban tak terlepas dari pengaruh kebudayaan di suatu wilayah. Kebudayaan, menurut Ki Hajar Dewantara, merupakan buah budi manusia dalam hayati bermasyarakat. Akal dan pikiran suatu individu akan menghasilkan budi atau konduite nan akan dipergunakannya dalam melakukan hubungan dengan sesamanya atau dengan makhluk hayati lain dan alam sekitarnya.
Manusia disebut makhluk nan berbudaya sebab ia memiliki akal budi nan bisa dipakainya dalam proses belajar mengenal segala sesuatu nan ada di sekitarnya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, baik lahir maupun batin.
Kebudayaan memiliki unsur-unsur nan menjadi penentu terbentuknya peradaban nan menjadi pembeda antara satu negara dengan negara lainnya. Di antara unsur-unsur budaya itu ialah sebagai berikut.
- Bahasa, sebagai alat komunikasi sosial nan bisa dimengerti baik lisan maupun tulisan.
- Organisasi sosial, meliputi kekerabatan, sistem kenegaraan, asosiasi, dan komunitas tertentu.
- Sistem religi, agama dan kepercayaan, termasuk di dalamnya upacara keagamaan, komunikasi agama, serta nilai dan pandangan hidup.
- Mata pencaharian, bercocok tanam, mengumpulkan makanan, pertanian, perikanan, perdagangan, dan jasa.
- Teknologi dan kebutuhan hidup, sandang, pangan, papan, peralatan komunikasi, perhiasan, kegiatan produksi, distribusi, dan transportasi.
- Pengetahuan, meliputi ilmu tentang diri manusia pribadi, konduite antarsesama, flora dan fauna, serta ruang dan waktu.
- Ragam kesenian, seperti sastra, drama, seni lukis dan gambar, seni pahat dan ukir, seni musik dan vokal, relief dan desain bangunan, serta seni dekorasi.
Ilmu sejarah sebagai salah satu disiplin ilmu nan mempelajari perkembangan peradaban, membagi 3 periode peradaban, yaitu periode klasik, pertengahan, dan modern. Periode klasik dimulai pada zaman kebudayaan Yunani dan berakhir pada abad ke 5 M, sedangkan periode pertengahan dimulai sejak abad ke 6 M sampai abad ke 15 M, yaitu ketika Romawi Timur atau Byzantium runtuh. Sementara periode modern sejak abad 15 M hingga abad 19 Masehi.
Agama dan kepercayaan menjadi pengaruh nan cukup kuat dalam pembentukan peradaban periode klasik. Pada periode pertengahan, peradaban dititikberatkan pada ilmu pengetahuan dan filsafat. Perkembangan teknologi dalam sistem ekonomi industri menjadi hal nan krusial dalam periode modern.
Definisi Budaya
Budaya bukan hanya sekedar tumpukan rambang fenomena, atau bukan sekedar Norma nan lazim, melainkan tertata rapi dan penuh makna. Menganalisis konsep kebudayaan perlu dilakukan dengan pendekatan dimensi wujud dan isi dari wujud kebudayaan. Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, dan diantaranya wujud sebagai benda.
Menurut Kroeber dan Klukhon, kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi nan diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol nan menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda materi; pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.
Budaya juga tak lepas dari pengaruh komunikasi, sebab keduanya mengandung hubungan sosial antar manusia. Proses hubungan sosial pada dasarnya ialah suatu proses komunikasi. Yakni proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dalam wujud simbol (Effendy, 1998: 14).
Kebudayaan dalam Peradaban
Koentjaraningrat, menyatakan masalah kebudayaan dan peradaban hanya soal istilah saja. Istilah definisi peradaban biasanya dipakai buat bagian-bagian dan unsur-unsur kebudayaan nan “harus” dan “indah”, seperti kesenian, ilmu pengetahuan, serta sopan santun dan sistem pergaulan nan kompleks dalam suatu masyarakat dengan struktur nan kompleks.
Tetapi pada sisi lain, istilah peradaban juga dipakai buat menyebut suatu kebudayaan nan mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan nan maju dan kompleks.
Peradaban berasal dari kata adab nan artinya kesopanan, kehormatan, budi bahasa, etika, dan lain-lain. Versus dari mudun ialah biadab, tidak tahu adab dan sopan santun. Menurut pakar antropologi De Haan, arti peradaban merupakan versus dari kebudayaan.
Peradaban ialah seluruh kehidupan social, politik, ekonomi, dan teknologi. Jadi, definisi peradaban ialah semua bidang kehidupan buat manfaat praktis. Sebaliknya, kebudayaan ialah semua nan berasal dari hasrat dan gairah nan lebih tinggi dan murni nan berada di atas tujuan praktis dalam interaksi masyarakat, misalnya musik, seni, agama, ilmu, filsafat, dan lain-lain. Jadi, lapisan atas ialah kebudayaan sedang lapisan bawah ialah peradaban.
Kaum humanis (pendukung De Haan) menganggap bahwa dominasi kehidupan praktis (peradaban) atas kehidupan rohaniah hanya mementingkan dominasi kehidupan sehari-hari atau kehidupan netral semata-mata, sedangkan pihak lain hanya mementingkan kehidupan rohaniah atau kebudayaan.
Sedangkan, Sedilot mengatakan bahwa peradaban ialah khazanah pengetahuan dan kecakapan teknis nan meningkat dari angkatan ke angkatan dan sanggup berlangsung terus. Hanya manusia nan selalu mencari, memperkaya, dan mewariskan pengetahuan atau kebudayaan.
Dari segi morfologi, peradaban berarti kebudayaan nan telah sampai pada taraf jenuh, nan telah berlangsung secara terus menerus. Beals dan Hoiyer, mengatakan bahwa peradaban ( civilization ) sama dengan kebudayaan ( culture ) apabila dipandang dari segi kualitasnya, tetapi berbeda dalam kuantitas, isi, dan kompleks pola-polanya. Koentjaraningrat, menyatakan dalam global ilmiah juga ada kata “peradaban” di samping “kebudayaan”.
Paham peradaban ialah bagian-bagian dari kebudayaan nan mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, system kenegaraan, dan ilmu pengetahuan nan luas sekali. Untuk saat ini pengertian nan generik dipakai ialah peradaban merupakan bagian dari kebudayaan nan bertujuan memudahkan dan mensejahterakan hidup.
Definisi Peradaban dalam Peradaban Mesir Kuno
Beberapa alasan menyebutkan bahwa peradaban antik biasanya tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat di daerah nan berada di sekitar lembah sungai atau pantai. Ini sebab sungai dan pantai merupakan prasarana perhubungan dengan bangsa lain, juga sungai dan pantai merupakan sumber kehidupan.
Peradaban sungai Mesir terletak di Lembah Sungai Nil. Bagi bangsa Mesir sungai Nil ialah sumber kehidupan dan pusat perhubungan antarbangsa. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan jika peradaban Mesir antik sangat maju dibanding dengan bangsa lain. Beberapa fakta nan menyebutkan bahwa mesir antik telah memiliki kebudayaan nan tinggi, di antaranya sebagai berikut.
1. Pemerintahan
Bangsa Mesir sudah mengenal bentuk pemerintahan kerajaan. Adalah daerah Mesir Utara nan beribukota Memphis dengan raja Menes, nan pertama kali menjalankan bentuk pemerintahan kerajaan ini.
2. Kepercayaan
Bangsa Mesir percaya pada dewa-dewa (polytheisme). Mereka memuja banyak dewa, dengan Dewa Ra atau Dewa Matahari sebagai dewa paling tinggi nan dipuja oleh sebagian besar masyarakat Mesir kuno. Bangsa Mesir juga percaya ada kehidupan baru setelah kematian. Oleh sebab itu pada pada waktu pemakaman mal nan meninggal akan diikutsertakan.
3. Bangunan
Bangunan bangsa Mesir dengan kemegahan dan rahasia nan terkandung di dalamnya sampai saat ini masih dapat dinikmati dan membawa kekaguman tersendiri bagi masyarakat modern. Salah satu bangunan Mesir nan dimaksud tentu saja ialah Piramida. Bangunan dengan bentuk limas ini dibangun sejak dinasti ketiga buat makam raja-raja Mesir.
4. Seni Patung
Bangsa Mesir meninggalkan seni patung nan sangat mengagumkan dengan ukuran nan besar-besar meskipun saat itu belum ditemukan alat-alat atau teknologi canggih seperti nan dimiliki zaman modern seperti sekarang ini. Seni patung Mesir menggambarkan dewa dewi maupun raja dan keluarganya. Seni patung Mesir berhubungan dengan bangunannya.
5. Seni Lukis
Media lukis nan dipakai Bangsa Mesir antik ialah papyrus. Lukisan memiliki fungsi sebagai upacara pelengkap kematian atau upacara keagamaan. Bentuk lukisan Bangsa Mesir tak memiliki perspektif, posisi manusia semuanya dengan posisi menyamping. Selain itu, Bangsa Mesir pun sudah mengenal karya sastra. Ini terbukti dengan ditemuannya kitab talkin protesis Bangsa Mesir. Itulah citra generik tentang definisi peradaban dan kebudayaan tinggi bangsa Mesir Kuno.