Jenis Penyakit Jantung

Jenis Penyakit Jantung

Bagi sebagian orang, Artikel Kesehatan Jantung sangatlah krusial sebab bisa menambah pengetahuan mereka tentang cara menjaga kesehatan jantung dan mengetahui gejala penyakit jantung. >Mudah-mudahan artikel kesehatan jantung ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Mendengar sakit jantung agresi jantung, atau kata-kata lain nan berhubungan dengan gangguan jantung akan membuat siapa pun merasa ngeri. Alasannya, semua orang tahu bahwa jantung merupakan organ nan boleh dikatakan sebagai “pusat kehidupan”. Rusak atau terganggunya jantung akan berpengaruh pada sistem tubuh secara holistik nan tak sporadis bermuara pada kematian.



Artikel Kesehatan Jantung: Sosialisasi Jantung

Artikel kesehatan jantung di bagian ini membahas tentang sosialisasi jantung. Jantung merupakan organ berupa otot dengan bentuk kerucut, berongga, basisnya di atas, dan punckanya dibawah. Apex-nya atau puncaknya miring ke sebelah kiri. Sementara itu, berat jantung ialah 300 gram. Itulah penganalan jantung pada artikel kesejatan jantung bagian pertama.

Di dalam artikel kesehatan jantung berikut ini, akan dijelaskan fungsi jantung cara bekerjanya. Agar jantung berfungsi secara efisien dalam memompa, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi bergantian. Kerja pompa atau laju denyut-denyut jantung dikontrol secara alami oleh “pengatur irama” nan terdiri atas sekelompok spesifik disebut nodus sinotrialis (berada di dalam serambi kanan). Implus listrik nan ditransmisikan dari nodus sinotrialis kepada kedua serambi, mengakibatkan keduanya berkontraksi dengan serentak. Kemudian, arus listrik tersebut disalurkan ke dinding-dinding bilik sehingga bilik-bilik ini berkontraksi juga dengan serentak. Periode kontraksi ini dikenal dengan istilah systole .

Pembahasan dalam artikel kesehatan jantung selanjutnya ialah periode relaksasi pendek. Periode ini berlangsung 0.4 detik sebelum impuls berikutnya datang dan disebut diastole . Saat jantung dalam keadaan santai, nodus sintrialus menghasilkan kira-kira 60-72 impuls setiap menit. Produksi impuls-impuls tadi dikontrol oleh suatu bagian syaraf nan disebut sistem syaraf otonom. Sistem syaraf ini bekerja di luar keinginan manusia. Sistem listrik built-in inilah nan menghasilkan kontraksi-kontraksi oto jantung berirama (denyut jantung). Itulah klarifikasi mengenai sosialisasi jantung dalam artikel kesehatan jantung nan penulis sajikan.



Artikel Kesehatan Jantung: Jenis Penyakit Jantung

Pada arikel kesehatan jantung di bagian ini, akan dibahas jenis penyakit atau gangguan apa saja nan bisa menyerang jantung? Bagaimana cara mengatasinya? Pada dasarnya, penyakit atau gangguan pada jantung terdiri dari beberapa jenis, di antaranya ialah sebagai berikut.



1. Jantung Koroner

Penyakit jantung pertama nan dibahas dalam artikel kesehatan jantung ini ialah jantung koroner. Jantung koroner merupakan penyakit jantung paling generik diderita orang di berbagai negara. Penyakit ini dianggap sebagai pembunuh “kelas kakap”. Apa nan menyebabkan penyakit jantung koroner? Berdasarkan penelitian para pakar dalam bidang kedokteran, jantung koroner disebabkan oleh atherosclerosis, yaitu penumpukan zat lemak nan membentuk plaque di dalam arteri koroner (pembuluh nan bertugas menyuplai darah ke otot-otot jantung). Jika penumpukan zat lemak ini dibiarkan terus-menerus, lama-kelamaan hal ini akan memicu penyempitan arteri koroner dan akan mengakibatkan kurangnya pasokan darah nan membawa oksigen ke otot-otot jantung.

Bagian selanjutnya nan dibahas dalam artikel kesehatan jantung ini ialah gejalanya. Gejala generik dari jantung koroner ini ialah angina pectoris , yaitu rasa sakit nan menyesak di dada nan menyebar ke leher, rahang, punggung, dan lengan kiri. Sering kali juga diikuti dengan rasa pusing, mual, dan keluarnya keringat dingin. Gejala ini biasanya akan timbul ketika seseorang melakukan kegiatan nan cukup berat atau nan memerlukan emosi nan tinggi.

Berikutnya nan dibahas dalam artikel kesehatan jantung ini ialah faktor primer penyebab jantung koroner. Faktor primer nan menjadi penyebab jantung koroner salah satunya ialah kandungan kolesterol nan tinggi dalam darah sebagai dampak mengonsumsi makanan-makanan nan banyak mengandung lemak jenuh. Kebiasaan merokok dan meminum minuman beralkohol juga dipercaya bisa memicu terjadinya jantung koroner. Selain itu, penyakit-penyakit, seperti tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, dan obesitas (kelebihan berat badan) juga bisa menjadi penyebab tak langsung dari agresi jantung koroner.

Jantung koroner sulit diatasi, tetapi bisa dikontrol dengan mengubah cara hayati dan mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Cara hayati nan disarankan buat para pengidap jantung koroner antara lain ialah tak merokok, tak meminum minuman keras, melakukan olah raga nan rutin dan ringan, serta mengkonsumsi makanan-makanan nan rendah kolesterol. Itulah pembahasan mengenai cara mengontrol jantung koroner nan disajikan dalam artikel kesehatan jantung ini.



2. Stigma Congenital

Penyakit jantung kedua nan dibahas dalam artikel kesehatan jantung ini ialah stigma congential . Stigma congenital ialah gangguan pada jantung nan dialami oleh bayi nan baru dilahirkan. Salah satu kasus stigma congenital yang banyak ditemukan ialah adanya lubang kecil (kebocoran) di antara ruang atrium kiri dan kanan atau di antara ruang ventricle kiri dan kanan. Keadaan ini akan menyebabkan gangguan secara menyeluruh terhadap prosedur pertukaran oksigen dan karbon dioksida di dalam paru-paru.

Selain itu, terdapat stigma congenital lain nan gejalanya bisa diamati secara langsung, yaitu nan dikenal dengan sebutan tetralogi Fallot . Bayi nan mengalami stigma ini sering disebut dengan “ bayi biru ”. Hal ini sebab pada permukaan kulit bayi tersebut terdapat rona kebiru-biruan di bagian-bagian tertentu. Rona kebiruan tersebut disebabkan sebab sel-sel di bawah kulit tersebut kekurangan oksigen.

Selanjutnya, dalam artikel kesehatan jantung ini, akan dibahas penyebab stigma congential . Penyebab stigma congenital ini belum bisa diidentifikasi secara pasti, tetapi para pakar dalam bidang kedokteran meyakini bahwa stigma ini disebabkan oleh faktor turunan (genetika), infeksi virus eksklusif pada bayi, dan penggunaan obat-obat kimia eksklusif oleh ibu hamil.

Pada dasarnya, stigma congenital tidak terlalu merisaukan para dokter. Karena berdasarkan catatan global kedokteran, stigma congenital sejauh ini bisa diatasi dengan baik melalui teknologi pembedahan atau operasi. Itulah penyakit kedua nan dibahas dalam artikel kesehatan jantung ini.



3. Kesalahan Fungsi Katup Jantung

Penyakit ketiga nan dibahas dalam artikel kesehatan jantung ini ialah kesalahan fungsi katup jantung. Kesalahan katup jantung merupakan gangguan pada jantung nan ditandai dengan tak berfungsinya katup-katup jantung dengan baik. Ketika katup-katup tak berfungsi dengan baik, maka prosedur pemompaan darah keluar jantung dan kembalinya darah ke jantung akan terganggu, sehingga hal ini akan menyebabkan pasokan oksigen ke bagian-bagian tubuh eksklusif tak terjadi secara proporsional. Kesalahan katup jantung bisa disebabkan atau dipicu oleh beberapa hal di antaranya infeksi jaringan penghubung, hipertensi, rematik, dan proses penuaan.

Kesalahan katup jantung biasanya bisa dideteksi dengan menggunakan stetoskop. Jika jantung mengalami kesalahan pada katupnya, maka ketika dideteksi dengan stetoskop akan terdengar suara ekstra di antara dua detak jantung normal. Gangguan jantung ini biasanya bisa diatasi melalui operasi. Itulah pembahasan singkat mengenai kesalahan katup jantung nan disajikan dalam artikel kesehatan jantung ini.



4. Arrhythmia

Penyakit jantung nan dibahas dalam artikel kesehatan jantung ini adalah Arrhytmia. Arrhythmia merupakan gangguan pada jantung nan ditandai dengan tak normalnya irama detaknya. Gangguan ini disebabkan sebab tak normalnya kontraksi otot-otot jantung, baik nan terjadi pada atrium maupun ventricle . Arrhythmia pada ventricle bisa menimbulkan akibat nan lebih berbahaya daripada nan terjadi pada atrium. Hal ini sebab arrhythmia pada ventricle bisa mempengaruhi kemampuan jantung dalam memompa darah.

Dalam tahapan ringan arrhythmia tidak memerlukan pengobatan, tetapi pada tahapan eksklusif harus dikontrol dengan menggunakan obat-obatan. Adapun jenis obat-obatan nan disarankan buat penderita arrhythmia antara lain ialah digitalis, propanolol , dan disopyramide . Itulah klarifikasi penyakit arrhythima dalam artikel kesehatan jantung ini.



5. Gagal Jantung

Penyakit terakhir nan dibahas dalam artikel kesehatan jantung ini ialah gagal jantung. Gagal jantung merupakan kondisi tak berfungsinya jantung, yaitu ketidakmampuan jantung buat memompa darah dengan volume nan sinkron seperti nan diperlukan tubuh. Kegagalan jantung ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas, pembengkakan hati dan sendi.

Itulah pengetahuan mengenai jantung dan penyakit jantung nan disajikan dalam artikel kesehatan jantung ini. Semoga bermanfaat!