Memelihara Indukan Guppy
Siapa nan tak terpikat dengan estetika dan kelucuan ikan ini? Badannya nan mungil berwarna-warni. Sirip-siripnya melambai kesana-kemari saat ia menggerakkan badan di dalam air. Gayanya dalam berenang juga sangat menggemaskan. Ikan guppy memang primadonanya ikan hias. Tidak ada satupun akurium nan tak tertarik buat dihuninya.
Gemasnya Memelihara Ikan Guppy
Selain harganya nan bervariasi dan bisa dijangkau semua golongan, ikan bersirip cantik ini ternyata sangat mudah buat dipelihara. Di pasaran, kisaran harga nan beredar ialah antara Rp 1.500,- hingga ratusan ribu rupiah. Tergantung dari jenis, dan uniknya estetika dari sisik ikan penghias akuarium ini. Guppy juga merupakan ikan nan tahan banting serta tak cengeng, asalkan airnya tak mengandung beberapa zat kimia berbahaya (tercemar), ia akan tumbuh dengan baik.
Nilai hemat dari ikan hias ini tentu saja sangat menarik buat dijadikan peluang bisnis. Bagaimana tidak? Dengan memelihara Guppy, Anda tak hanya sekedar menuruti hobi, tapi dapat pula mendatangkan uang. Nah, tertarik buat mengetahui seluk-beluk budi daya ikan guppy? Berikut ini ialah beberapa hal krusial seputar budi daya guppy.
Karakteristik Guppy
Nilai hemat nan dimiliki oleh ikan bersirip latif ini timbul dari kemudahan cara budi daya, estetika dan keunikan warnanya, serta keragaman bentuknya. Guppy nan dikenal ‘tahan banting’ juga tak terpengaruh dengan adanya disparitas temperatur. Saat ini, para pakar telah menemukan sekitar 30 jenis guppy nan berada di dunia. Guppy juga telah menjadi ikan lokal nan merambah pasar ekspor, sehingga nilai ekonomisnya semakin tinggi.
Mengamati bentuk morfologis ikan berwarna latif ini, Anda akan menemukan beberapa disparitas nan terdapat pada ikan betina, dan demikian halnya pada ikan jantan. Pada ikan jantan, corak dan bentuknya lebih khas ketimbang betina. Guppy ialah ikan nan memiliki sifat reproduksi tinggi, sehingga dapat bertelur beberapa kali dalam selang waktu tertentu.
Oleh sebab itu, guppy dewasa dan anak-anak harus dipisahkan, agar tak terjadi adanya perkawinan nan tak sehat, sehingga dapat menurunkan kualitas dan kuantitas guppy di masa nan akan datang.Guppy ialah jenis ikan nan mempunyai sifat ovavivipar.
Pada ikan semacam ini, pembuahan nan terjadi akan berada di dalam tubuh, kemudian pada masa ke dua puluh hari, telur-telur ini akan menetas di dalam tubuh betina. Selain itu, kemampuan betina dalam menyimpan dan menjaga sperma dari si jantan cukup bagus. Sehingga selang seminggu hingga empat puluh hari, betina bisa bertelur lagi. Sehingga, Anda dapat mendapatkan anak-anak guppy lebih banyak dari sebelumnya.
Memelihara Indukan Guppy
Indukan dipelihara dalam wadah eksklusif nan berbeda dengan guppy lainnya. Indukan nan dipilih ialah ikan nan telah berumur 40 hari dengan fisik nan sehat. Indukan ini diberi pakan alami berupa kutu air, dan juga larva agar kesehatannya terpelihara dengan baik. Selain itu, perlu diadakan penggantian air hingga beberapa kali dalam seminggu. Caranya ialah dengan mengalirkan hingga 40 persen air, kemudian isilah dengan air segera.
Proses Pemijahan Ikan Guppy
Seperti halnya ikan nan lainnya, pemijahan guppy dilakukan di dalam wadah tersendiri. Bedanya, guppy dapat melakukan pemijahan masal ataupun pemijahan berpasangan. Perbandingan dari indukan , ialah 1:1 antara indukan betina dan indukan jantan. Waktu nan dibutuhkan oleh guppy dalam memijah cukup lama, sekitar empat hingga tujuh hari. Baru setelah itu, indukan jantan dikembalikan di wadahnya, sementara indukan betina dipelihara dalam akuarium spesifik buat menunggu menetasnya telur.
Dua minggu kemudian, Anda bisa mencermati guppy mana nan sedang bertelur dari bentuk badannya. Cara spesifiknya ialah dengan melihat adanya area kegelapan di area anal, juga menggembungnya perut. Induk betina nan ternyata tak dalam keadaan hamil dikembalikan pada wadah pemeliharaan indukan seperti semula. Sedangkan indukan nan sedang hamil dipelihara hingga menetas.
Pemeliharaan Anak Guppy
Ketika guppy telah ditetaskan, maka Anda bisa melihat betapa ikan ini sangat mudah dalam bereproduksi. Satu indukan betina guppy biasanya akan menelurkan sekitar lima puluh hingga dua ratus lima puluh ekor larva.Larva guppy dari telur nan menetas ini diberi pakan dari makanan alami yaitu arteatamia, biasa disebut sebagai kutu air.
Untuk mendapatkan kutu air, Anda tak perlu risi sebab dapat dijumpai di toko-toko peralatan perikanan terdekat.Wadah nan digunakan buat memelihara anakan ikan guppy dapat berupa wadah beton, dapat juga berupa bak plastik. Lengkapi wadah ini dengan sistem aerasi sehingga asupan oksigen buat anakannya lebih terjaminnya. Selain itu, penggantian air juga sangat perlu dilakukan, karena air nan keruh bisa mengganggu kesehatan anak-anak guppy.
Pendederan atau penyeleksian anak-anak guppy dilakukan saat anakannya berusia sekitar satu bulan. Pada bulan pertama ini, Anda bisa mencermati bentuk sirip, bagian ekor, hingga bentuk analnya dengan baik. anak-anak nan telah siap dijual, dapat ditempatkan pada loka tersendiri, sementara sisanya bisa dipelihara secara spesifik buat dijadikan sebagai indukan.
Membuat Indukan Menetaskan Anak Guppy Jantan
Guppy jantan memiliki harga nan lebih mahal daripada betina. Sebab, guppy jantan memiliki sirip, ekor, dan sisik nan lebih latif dibandingkan betina. Karena itu, kebanyakan pembudidaya menginginkan buat memelihara guppy jantan.Untuk mendapatkan anak guppy jantan, maka bisa digunakan diferensiasi kelamin.
Cara ini menggunakan hormon kejantanan (androgen), sebagaimana donasi dari mehyltestosteron. Pemberian hormon ini dilakukan manakala betina guppy sedang hamil. Pemberian takaran ialah sekitar 2 mg/l buat satu liter air. Untuk menghasilkan larutan dari takaran hormon ini, maka hormon dilarutkan dalam air dan alkohol 70 persen. Kemudian dicampurkan pada air dalam wadah guppy betina.
Pemanenan Guppy
Guppy nan telah berumur 1-2 bulan sebenarnya sudah siap buat dipanen, dan dipasarkan. Biasanya, guppy diletakkan di dalam wadah plastik nan telah diberi oksigen sehingga ikan tak kehabisan suplai oksigen di loka penangkaran dan pemasaran .Untuk memanen guppy, cermati dulu keadaan fisik dari guppy. Apakah ikan tersebut sehat, kuat, dan juga lincah. Apabila Anda sudah mendapati bahwa ikan tersebut dalam kondisinya nan paling bagus, maka guppy siap dipanen.
Berhati-hatilah dalam meletakkan guppy di dalam plastik beroksigen. Sebab, perlakuan nan kasar hanya akan membuat guppy stres. Sebelum pemanenan, maka guppy harus menjalani pemberokan. Pemberokan dilakukan agar guppy tak muntah di dalam wadah. Muntahan guppy hanya akan membuat air di dalam wadah menjadi tercemar sehingga guppy akan banyak nan mati. Sebab itulah pemberokan dilakukan sehari sebelum memanen guppy.
Pengangkutan guppy menuju loka pemasaran, dapat menggunakan mobil pick up ataupun dapat juga menggunakan sepeda motor. Hanya saja, sebaiknya Anda memilih mengangkut guppy dengan menggunakan mobil saja. Sebab, goncangan nan dihasilkan tak terlalu mengkhawatirkan. Sehingga guppy tak menjadi mabuk.
Ketika hasil panen guppy telah sampai di loka pemasaran, maka pindahkanlah guppy dengan sangat hati-hati. Kemudian tatalah guppy di dalam wadah plastik sedemikian rupa. Nah, saat itulah guppy siap buat dipasarkan! Semoga bermanfaat.