Cara Kerja Komputer terhadap Penyimpanan Data
Berbicara mengenai cara kerja komputer , maka kita akan mengenal sistem komputer pada umumnya. Sistem komputer ialah kumpulan dari beberapa elemen komputer, seperti perangkat keras, perangkat lunak, dan pemakai nan saling berinteraksi buat mendapatkan informasi nan diinginkan.
Jadi, cara kerja komputer ditentukan oleh tiga elemen komputer nan telah dipaparkan di atas. Jika tak ada hubungan salah satu dari ketiga elemen tersebut, maka komputer tak akan bisa bekerja secara maksimal atau bahkan tak bisa berfungsi sama sekali.
Untuk itu, kita harus mengenal cara kerja komputer secara baik. Penasaran dengan cara kerja komputer nan sebenarnya? Mari kita tilik bersama-sama.
Berbagai Proses pada Cara Kerja Komputer
Ada beberapa karakteristik pada sistem komputer modern, antara lain sebagai berikut.
- Menerapkan konsep stored program. Ada sebuah proses di dalam komputer di mana sebelum data diolah di dalam register CPU maka data akan ditampung terlebih dahulu di dalam RAM. Manfaatnya agar komputer memiliki cadangan data ketika kita salah melakukan sebuah proses. Untuk itu, kita bisa menggunakan fitur Undo atau Redo pada komputer kita sebab data nan akan diproses sebelumnya telah tersimpan di dalam RAM terlebih dahulu.
- Menggunakan konsep IC lanjutan. IC ialah Integrated Circuit atau lebih akrab dipanggil chip. IC sendiri ialah perangkat semikonduktor nan digunakan buat menjalankan komponen komputer seperti mikroprosesor. Semakin banyak IC terpasang pada sebuah komponen elektronika maka kemampuan komponen nan dihasilkan akan semakin besar.
- Mengenal konsep Encoder-Decoder. Encoder ialah sebuah device atau perangkat nan digunakan buat mengubah bahasa nan dikenal oleh manusia ke dalam bahasa nan dikenal oleh komputer. Decoder ialah kebalikan dari Encoder. Dengan perangkat ini maka Anda akan melihat data nan kompleks menjadi mudah dimengerti, seperti melihat folder, melihat file, atau melihat tombol. Padahal, di dalam komputer itu sendiri, hal-hal tersebut diinterpretasikan ke dalam bahasa biner nan hanya dipahami oleh komputer.
Selain mengenal cara kerja komputer modern , kita juga akan mengenal perangkat lunak nan menjadi pemicu jalannya proses pada komputer. Perangkat lunak sendiri terbagi menjadi tiga kategori, yaitu perangkat lunak aplikasi, perangkat lunak bahasa pemrograman, dan perangkat lunak sistem operasi. Berikut klarifikasi mengenai ketiga kategori perangkat lunak tersebut.
- Perangkat lunak pelaksanaan merupakan perangkat lunak nan diciptakan buat menyelesaikan persoalan secara khusus dan bersifat spesifik pada satu bidang tertentu, seperti Microsoft Word. Bukan hanya hal tersebut, beberapa perangkat lunak pelaksanaan juga diciptakan hanya buat bersenang-senang, seperti pelaksanaan permainan.
- Perangkat lunak bahasa pemrograman merupakan perangkat lunak nan diciptakan bagi pemakai nan hendak membuat sebuah pelaksanaan atau program. Perangkat lunak bahasa pemrograman ini ialah sebuah perangkat nan telah memudahkan para pemakainya buat menulis script program tanpa harus bersusah-payah masuk ke dalam command prompt dan menuliskan script di sana. Contoh perangkat lunak kategori ini ialah DEV C++ nan digunakan buat menulis bahasa pemrograman C dan C++.
- Perangkat lunak sistem operasi merupakan perangkat lunak nan digunakan buat menjalankan seluruh kegiatan pada komputer. Tanpa adanya sistem operasi, maka komputer tak akan bisa berjalan. Mengapa demikian? Peran sistem operasi sendiri ialah sebagai antarmuka antara perangkat lunak dengan perangkat keras. Untuk itu, tak mungkin bisa menjalankan perangkat lunak pelaksanaan dan bahasa pemrograman tanpa terpasang sistem operasi pada komputer. Contoh perangkat lunak kategori ini ialah Microsoft Windows.
Hubungan antara Perangkat Lunak dengan Perangkat Keras
Mengenal cara kerja komputer tak paripurna jika hanya mengenal nama dari beberapa komponen nan terkait. Untuk itu, kita harus mengetahui interaksi antara perangkat lunak dan perangkat keras di dalam cara kerja komputer.
Perangkat lunak nan memiliki interaksi dekat dengan perangkat keras ialah sistem operasi. Dengan adanya sistem operasi, maka seluruh kegiatan pelaksanaan di dalam komputer kita akan ‘diasuh’ oleh sistem operasi buat berinteraksi dengan perangkat keras.Ada beberapa pekerjaan sistem operasi pada cara kerja komputer, antara lain sebagai berikut.
- Manajemen Proses. Sistem operasi akan melakukan berbagai tugas penjadwalan terhadap komputer seperti: membuat file, menghapus file, menunda proses, melanjutkan proses, sinkronisasi antar file, hingga komunikasi antar arsip tersebut. Hal-hal nan berkaitan dengan menunda serta melanjutkan proses sangat jelas bahwa sistem operasi membutuhkan RAM buat menampung proses sementara waktu dan register sebagai memori nan akan menampung proses nan sedang berjalan. Sementara hal-hal nan berkaitan dengan pengolahan arsip maka akan berhubungan dengan Control Unit, sebuah komponen pemrosesan seperti sistem operasi di dalam CPU.
- Manajemen Main-Memory. Sistem operasi harus mengatur dan mengalokasikan jumlah memori nan dibutuhkan serta alamat memori nan diperlukan buat menampung sebuah proses. Jika tidak, maka akan banyak proses nan terintervensi atau bahkan bisa terjadi hang sebab memori tak cukup buat menampung beban proses.
- Manajemen Sistem Input-Output. Sistem operasi juga dituntut buat bisa melakukan berbagai hal berkaitan dengan masukan dan keluaran suatu proses data. Beberapa hal nan berkaitan dengan manajemen sistem input-output ialah buffering atau penampungan data, scheduling atau penjadwalan data, spooling atau meletakkan sebuah job ke dalam buffer, dan mengalokasikan driver buat perangkat-pernagkat komputer nan terhubung.
- Manajemen File. Terdapat empat hal krusial dalam manajemen file, diantaranya ialah membuka file, menulis file(rename, copy, paste, atau write data), menyimpan file, dan menghapus file.
- Manajemen Penyimpanan Sekunder. Manajemen penyimpanan sekunder erat hubungannya dengan penyimpanan sekunder, seperti harddisk. Pelaksanaan di komputer pada umumnya akan menyimpan arsip atau data pada penyimpanan sekunder sebab penyimpanan utama bersifat sementara dan ukurannya terbatas. Untuk itu, sistem operasi juga ‘mengasuh’ arsip maupun data nan akan disimpan di dalam penyimpanan sekunder dengan memperhatikan aspek keamanan, efisiensi, dan optimalisasi.
- Proteksi dan Keamanan. Sistem operasi juga harus menyediakan layanan keamanan bagi komputer nan disinggahinya sebab tanpa adanya keamanan nan memadai maka komputer akan sangat mudah buat diserang, diancam, dan diganggu oleh berbagai bentuk kejahatan cyber dari luar komputer tersebut. Untuk itu, sistem operasi biasanya menyediakan layanan keamanan seperti firewall dan antivirus bawaan sistem operasi tersebut.
Cara Kerja Komputer terhadap Penyimpanan Data
Setelah memahami beberapa hal di atas, tampaknya tak terlalu rumit buat mengerti cara kerja komputer secara umum. Setelah kita pelajari, ternyata cara kerja komputer sangat berkaitan erat dengan penyimpanan atau penampungan data. Untuk itu, mari kita mengenal sedikit tentang penyimpanan komputer.
Komponen penyimpanan pertama nan akan kita bahas ialah RAM atau singkatan dari Secara acak Access Memory, di mana komponen ini bertugas buat menyimpan data atau proses secara sementara. Analogi RAM sama seperti antrian tiket. Jika Anda sedang memesan sebuah tiket bioskop maka orang lain harus mengantri di loka nan telah tersedia. Jika tak maka akan terjadi kekacauan.
Komponen penyimpanan kedua, di dalam cara kerja komputer ialah register. Register ialah komponen penyimpanan di dalam CPU nan bertugas buat menampung data nan sedang diproses. Jadi, analoginya sama dengan antrian tiket, jika RAM ialah loka mengantri maka register ialah loket nan bertugas buat menjalankan proses penjualan tiket.
Komponen penyimpanan ketiga ialah harddisk atau USB disk atau perangkat apapun nan sering kita gunakan buat menyimpan file. Komponen ini bersifat sekunder, di mana akan bertugas buat menjadi asisten RAM. Jika memori di dalam RAM kurang maka penyimpanan sekunder ini bisa menjadi penampung sementara sebab kapasitasnya nan lebih besar dibandingkan RAM.
Analogi komponen penyimpanan ini sama seperti bangku tunggu pada antrian tiket. Jika antrian telah terlalu panjang, maka pengantri bisa menunggu pada bangku nan telah disediakan agar tak berdesak-desakan pada antrian.