Struktur Kacang Kedelai

Struktur Kacang Kedelai

Seperti nan sudah kita ketahui, kacang kedelai merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan nan biasa digunakan sebagai bahan dasar dari berbagai makanan khas Asia Timur. Kedelai ini biasanya dijadikan bahan dasar makanan seperti kecap, tempe, tahu, dan lain sebagainya. Berdasarkan ilmu arkeolgi, tanaman kedelai ini sudah ada sejak 3500 tahun lalu dan berada di Asia Timur.

Seperti nan sudah kita ketahui, kacang kedelai terdiri dari dua jenis, nan pertama kedelai putih dan kedelai hitam. Kedelai hitam digunakan sebagai bahan dasar buat kecap, dan kedelai putih biasa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tempe serta tahu dan sebagainya. Pembuatan tempe dan tahu ini diperkenalkan oleh pendatang dari China sejak maraknya perdagangan dengan orang Tiongkok.

Kandungan nan dimiliki kacang kedelai, seperti nan sudah kita ketahui ialah merupakan sumber primer protein botani dan minyak botani terbanyak di antara jenis tanaman lain di dunia. Negara penghasil tanaman kedelai terbesar adalah Amerika Perkumpulan . Sedangkan di Asia sendiri, tanaman kedelai ini mulai di budidayakan sekitar 1910.



Keanekaragaman dan Budidaya Tanaman Kedelai

Seperti nan sudah kita jelaskan di atas, kacang kedelai mempunyai dua jenis nan berbeda. Glycine max merupakan kedelai putih nan mempunyai biji berwarna putih atau kekuningan dan dapat juga berwarna hijau. Dan jenis kedelai lainnya ialah Glycine soja yaitu kedelai hitam atau lebih dikenal dengan kedelai hitam dengan biji nan berwarna hitam.

Glycine max atau juga disebut kedelai putih. Jenis kedelai ini merupakan tanaman nan tumbuh di wilayah beriklim subtropis. Tanaman kedelai putih ini tumbuh di wilayah seperti di Negara China atau RRC, dan di Jepang bagian selatan. Sedangkan buat Glycine soja cenderung tumbuh di wilayah dengan iklim tropis. Negara nan beriklim tropis biasanya terdapat di wilayah Asia Tenggara .

Di Indonesia sendiri kacang kedelai merupakan bahan primer nan paling banyak diminati. Indonesia merupakan negara nan memiliki konsumen terbanyak dalam konsumsi pengolahan makanan nan berasal dari kedelai putih. Masyarakat Indonesia banyak memilih makanan nan terbuat dari kedelai putih seperti tahu dan tempe. Kedua olahan kedelai itu merupakan sumber protein nan dijual dengan harga nan terjangkau.

Budidaya kedelai pun banyak dilakukan. Dalam proses penanamannya, ada beberapa hal nan harus diperhatikan. Penanaman kedelai ini biasanya dilakukan dengan melubangi huma nan akan dipakai sebagai perkebunan dengan jeda sekitar 20 hingga 30 centimeter.

Untuk penanaman kedelai ini, Anda dapat memilih huma persawahan atau huma perkebunan kering. Penanaman kedelai juga biasanya dilakukan di penghujung musim hujan. Penanaman kedelai ini biasanya dimulai saat padi selesai dipanen. Sehingga, huma bekas penanaman padi tersebut dapat digunakan buat menanam kedelai.

Pada masa pemupkan tanaman kedelai, buat membantu pertumbuhan pada tanaman kedelai tersebut, kita bisa berikan nitrogen dan fosfat. Hal ini selain buat membantu masa pertumbuhan pada tanaman kedelai, nitrogen juga bisa mempengaruhi hasil dari tanaman kedelai tersebut.

Namun, ketika pertumbuhan kedelai ini sudah berkembang, penggunaan nitrogen ini dapat dihentikan. Karena, penggunaan nitrogen dalam perkembangan kedelai tak berpengaruh apapun.

Tanaman kedelai memiliki sistem perakaran nan disebut dengan akar tunggang. Tanaman ini juga memiliki terna dikotil nan ditandai dengan tanaman dengan sedikit dengan percabangan. Tanaman jenis ini dapat berubah menjadi tanaman tipe perambat jika pencahayaan dalam pertumbuhan ini dirasa kurang.



Struktur Kacang Kedelai

1. Biji

Biji kacang kedelai berkeping dua nan terbungkus dengan kulit biji nan baisanya berwarna putih, hijau, hitam, atau coklat. Kulit biji ini tak mengandung jaringan endosperma sehingga dapat melindungi isi dari biji tersebut.

Sedangkan hiklum nan terdaat di dalam biji merupakan jaringan bekas biji nan inheren pada dinding kulit kaedelai tersebut. pada umumnya, bentuk biji kedelai ini berbentuk bulat lonjong, namun ada pula bentuk biji nan bundar dan sedikit pipih.



2. Kecambah

Biji kedelai ini selanjutnya akan berkecambah. Kecambah ini biasanya digunakan buat sayuran nan biasa kita kenal dengan sebutan dengan tauge. Tauge ini terbentuk dari biji kedelai nan sudah mengering.



3. Perakaran

Seperti nan sudah kita jelaskan di atas, tanaman kedelai ini memiliki sistem perakaran nan disebut dengan akar tunggang. Sistem akar tunggang pada tanaman kedelai ini membentuk percabangan ke arah samping nan pertumbuhannya tak jauh dengan tanaman tersebut.

Akar dalam tanaman kedelai ini memiliki fungsi sebagai tempoat bertumpunya tumbuhan tersebut terhadap tanamannya. Selain itu, akar tunggang ini juga digunakan sebagai alat buat mengangkut air maupun unsur hara di dalam tanah dan juga sebagai poengikat nitrogen buat membantu dalam petumbuhan tanaman kedelai tersebut.



4. Batang

Pertumbuhan dalam tanaman kedelai ini sangat bergantung pada jeda antara tanaman kedelai satu dengan tanaman kedelai lain. Ini dikarenakan bila jeda tanaman kedelai terlalu dekat, maka pertumbuhan percabangan pada tanaman tersebut akan berkurang. Dan sebaliknya, jika jeda antara tanaman kedelai ini sedikit jauh, percabangan akan tumbuh lebih banyak. Pada umumnya, percabangan pada tanaman kedelai ini biasa berjumlah 4 hingga 6 cabang dalam satu tanamannya.



5. Bunga

Bunga nan terdapat pada tanaman kedelai ini dapat dikatakan sempurna. Bunga di dalam tanaman kacang kedelai ini memiliki kembang pejantan dan kembang betina nan bisa menghasilkan sebuah polong. Namun di sini tak semua kembang pada tanaman kedelai dapat menjadi sebuah polong, hanya sekitar 60 % dari seluruh tanaman kedelai nan dapat menghasilkan polong dari kembang tersebut.



6. Buah

Buah nan terdapat atau nan dihasilkan dari tanaman kedelai ialah polong. Buah dari tanaman kedelai ini bisa dihasilakn sekitar 100 hingga 250 buah polong dari sebuah tanaman kedelai tersebut.



7. Daun

Pada tanaman kedelai ini, daun pertama nan tumbuh terbentuk di batang. Dalam setiap buku daunnya terdapat kandungan nan dapat tumbuh hingga pada akhirnya akan menguning dan akhirnya akan gugur.



Produk Olahan dari Kedelai

Di Indonesia, kedelai ini merupakan suatu bahan makanan primer nan merupakan sumber protein nabati. Di Indonesia sendiri jenis kedelai nan banyak dijadikan sebagai bahan makanan ialah kacang kedelai putih. Kedelai ini banyak digemari oleh masyarakat. Dari mulai bijinya nan dijadikan sebagai bahan makanan hingga tanamannya nan dapat dijadikan pupuk atau pakan ternak .

Sebagai pemanfaatan utamanya, kedelai lebih banyak digunakan oleh manusi pada bagian bijinya. Biji kedelai ini adalah nan disebut kacang kedelai. Biji kedelai banyak mengandung protein dan lemak. Dalam kacang kedelai juga terdapat bahan gizi krusial seperti vitamin nan di dalamnya terdapat asam fitat dan lesitin nan baik buat kesehatan kita.

Olahan nan dibuat dari kedelai ini diolah menjadi tahu atau tofu nan banyak digemari banyak masyarakat. Selain itu kacang kedelai juga bisa diolah menjadi bermacam-macam saus penyedap seperti kecap, tauco, tausi dan lainnya. Kedelai juga bisa dijadikan sebagi bahan makanan buat pembuatan tempe dan makanan lainnya.

Selain makanan, kedelai juga dapat diolah menjadi produk minuman. Susu kedelai memiliki kandungan gizi nan juga tak kalah dengan susu nan dihasilkan oleh hewan seperti sapi, atau kambing.



Manfaat Kedelai

Kedelai mengandung minyak, protein, serta vitamin dan mineral nan bisa membantu kulit kita agar tetap terawat. Minyak nan terkandung dalam kacang kedelai bisa bermanfaat bagi kecantikan kulit, terutama wanita. Kandungan kedelai ini dapat menutrisi kulit menjadi lebih baik.

Kedelai juga bisa menjadi bahan makanan nan menjadi sumber protein dan vitamin nan banyak bermanfaat bagi tubuh. Kedelai juga disebut-sebut bisa mencegah penyakit kanker dan menghindarkan kita dari polusi nan dursila bagi tubuh kita.

Demikianlah seputar kacang kedelai, ternyata ada banyak kegunaan nan terkandung dalam kedelai. Jadi, bagaimana? Siap memasukkan menu tahu tempe secara rutin ke dalam kuliner sehari-hari?