Waspada, Lemak dalam Belut Cukup Tinggi

Waspada, Lemak dalam Belut Cukup Tinggi

Bentuknya memang menggelikan. Terutama bagi para wanita. Licin, dengan bentuk badan memanjang seperti ular. Namun, siapa nan menyangka di balik bentuknya nan menggelikan tersebut, kandungan gizi belut ternyata cukup banyak.

Tidak banyak nan tahu bahwa belut sebenarnya ialah salah satu jenis ikan. Ikan nan ini memang berbeda dengan ikan-ikan kebanyakan. Belut tak memiliki sirip dan bentuk badannya tak pipih seperti kebanyakan bentuk ikan.

Jika dikelompokkan berdasarkan suku, belut ialah “bangsa” ikan dari suku synbranchidae . Belut hanya bisa ditemukan di daerah-daerah nan memiliki iklim tropis.

Bentuk belut, bulat memanjang, persis seperti ular. Ukuran panjang belut 8 centimeter hingga 1 meter. Meskipun termasuk dalam salah satu jenis ikan, belut tak suka berenang. Belut lebih suka bergelut dengan lumpur. Maka dari itu, belut banyak ditemukan di sawah.

Di Indonesia, menangkap belut di sawah sepertinya sudah menjadi tradisi bagi sebagian warganya. Biasanya para penangkap belut akan “melancarkan aksinya” pada malam hari. Belut nan memiliki fungsi mata tak begitu baik, akan lebih mudah ditangkap pada malam hari.

Meskipun berbeda bentuk dan habitat dengan ikan, namun bila berbicara tentang kandungan gizi dan citarasa, belut memiliki “kedudukan” nan tak terlalu beda jauh. Hal nan menjijikan dari belut hanya pada bentuk dan habitatnya, sedangkankandungan gizi belutdan rasa dagingnya patut buat disandingkan dengan berbagai sumber protein lain.



Kandungan Gizi Belut

Belut mengandung protein nan cukup tinggi. Jumlah protein nan terkandung dalam daging belut kurang lebih sama dengan jumlah protein nan terdapat pada daging sapi, dan lebih tinggi daripada kandungan protein pada sebutir telur.

Protein nan terkandung dalam belut juga mudah dicerna sehingga belut dapat dikonsumsi dan dijadikan sumber protein buat segala usia. Balita hingga usia nan sudah lanjut.

Belut mengandung asam esensial dan asam nonesensial. Kandungan berbagai asam amino esensial dalam belut, seperti aspartat, lisin, isoleusin, leusin, dan glutamat. Kandungan lisin dan isoleusin dalam belut menyumbangkan nutrisi nan dipercaya baik bagi tumbuh bunga anak. Pada orang dewasa, kandungan dua asam ini juga baik buat menjaga kandungan nitrogen agar tetap seimbang.

Jika Anda pernah mengonsumsi belut, Anda niscaya akan tahu rasa gurih alami dari daging belut. Rasa gurih tersebut dihasilkan dari glutamat nan terkandung dalam belut. Sehingga, ketika Anda memasak belut, Anda tak perlu menambahkan penyedap makanan, dan kuliner Anda pun akan menjadi lebih sehat. Bebas dari Monosodium glutamat buatan.

Belut juga mengandung arigin nan merupakan bagian dari asam amino nonesensial. Arigin pada belut bisa membantu merangsang hormon pertumbuhan pada manusia. Jenis asam nonesensial ini juga bisa membantu meningkatkan kekuatan otot, mengurangi timbunan lemak, serta bisa menghambat tumbuhnya sel-sel kanker pada payudara.

Kandungan gizi belut lainnya ialah fosfor, zat besi, vitamin A dan B. Fosfor dalam belut jumlahnya lebih banyak daripada fosfor nan ada pada telur. Fosfor berguna buat kesehatan tulang. Mengonsumsi banyak makanan nan mengandung fosfor akan mencegah Anda terkena osteoporosis sejak dini.

Zat besi pada belut pun tak kalah penting. Jika fosfor bermanfaat buat tulang, maka zat besi berfungsi buat melancarkan genre darah nan mengandung oksigen ke seluruh tubuh.

Oksigen dalam darah tersebut membantu tubuh buat mengubah karbohidrat, protein, dan lemak menjadi tenaga. Jika tubuh kekurangan zat besi, nan terjadi ialah tubuh akan mengalami gejala 5 L. Lemah, letih, lunglai, lelah, dan lesu.Hal itu disebabkan sebab oksigen dalam darah tak bisa membantu mengubah karbohidrat, protein, dan lemak menjadi tenaga secara optimal.

Kandungan gizi belut yang terakhir ialah vitamin A dan B. Vitamin A baik buat penglihatan dan sistem reproduksi Anda, sedangkan vitamin B krusial buat pertumbuhan otak, pembentukan hormon, sel darah merah, serta protein dalam tubuh.



Waspada, Lemak dalam Belut Cukup Tinggi

Meskipun kandungan gizi belut terhitung tinggi, namun ada satu hal nan harus diwaspadai dari belut, yaitu kandungan lemak. Ya, belut memiliki kandungan lemak nan cukup tinggi, yaitu mencapai 27 gram per 100 gram. Kandungan lemak dalam belut ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kandungan lemak dalam sebutir telur dan sepotong daging.

Di antara kelompok ikan, belut termasuk golongan ikan nan memiliki kadar lemat nan tinggi. Kandungan lemak dalam belur hampir sama dengan kandujngan lemak pada daging babi. Menurutr publikasi nan dikeluarkan oleh Singapore General Hospital, belut termasuk makanan nan memiliki kadar kolesterol tinggi sehingga wajib buat diwaspadai.

Meskipun memiliki kadar lemak nan tinggi, kita tak perlu menghindari belut dalam pola makan kita. Bagaimana pun, lemak memiliki peranan krusial sebagai sumber energi, penyedia asam lemak esensial, dan tentu saja sebagai pembawa vitamin larut lemak (A, D, E, dan K).

Pada lemak ikan, terkandung vitamin D nan cukup tinggi, yaitu 10 kali lipat jika dibandingkan daging dan 50 kali lipat jika dibandingkan dengan vitamin D nan ada pada kandungan susu. Vitamin D sangat berguna bagi tubuh buat melakukan proses penyerapan kalsium dan menghalangi dari proses divestasi kalsium dari tulang atau resorpsi.

Cara buat mengurangi kadar lemak pada belut ialah dengan cara dipanggang di atas bara api. Proses pemanggangan akan menyebabkan lemak dalam belut mencair dan keluar dari daging belut sehingga menetes ke bara api. Lebih baik, belut tak diolah dengan cara digoreng. Hal ini dilakukan agar kadar lemak dalam belut tak bertambah banyak.



Sumber Energi dan Protein

Dilihat dari kandungan gizi belut, terdapat banyak nilai energi, yaitu 303 kkal per 100 gram daging. Nilai energi belut lebih tinggi jika dibandingkan dengan telur (162 kkal/100 gram tanpa kulit) dan daging sapi (207 kkal per 100 gram). Hal itulah nan membuat belut sangat baik sebagai sumber energi.

Selain itu, belut pun memiliki kandungan protein nan cukup tinggi, yaitu 18,4 gram/100 gram. Seperti jenis ikan lainnya, belut memiliki kandungan protein nan cukup tinggi sehingga sangat cocok sebagai sumber protein bagi semua kelompok usia, dari bayi hingga dewasa.

Dalam kandungan gizi belut, protein belut pun mengandung beberapa asam amino nan memiliki kualitas bagus, yaitu leusin, lisin, asam aspartat, dan asam glutamat. Leusin dan isoleusin merupakan asam amino esensial nan sangat dibutuhkan buat pertumbuhan anak-anak dan menjaga ekuilibrium nitrogen pada orang dewasa.Tingginya kadar glutamat pada belut menjadikan belut terasa enak dan gurih sehingga dalam proses pemasakan belut tak perlu lagi tambahan penyedap rasa.

Sementara itu, kandungan gizi belut, khususnya arginin (asam amino nonesensial) bisa mempengaruhi hormon pertumbuhan manusia nan populer dengan sebutan human growth hormone (HGH). Hormon ini akan membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di dalam tubuh. Hasil uji laboratorium pun menunjukkan bahwa arginin berfungsi menghambat peryumbuhan sel-sel kanker payudara.



Jenis Belut

Selain mengetahu kandungan gizi belut, kita pun harus mengetahu secara garis besar mengenai jenis belut. Di Indonesia, dikenal 3 jenis belut, yaitu belut sawah, belut rawa, dan belut bermata kecil. Belut sawah merupakan jenis belut nan paling populer di Indonesia. Belut sawah memiliki bentuk tubuh panjang bulat seperti ular, tapi tak bersisik. Panjang belut pada umumnya sekitar 10 cm hingga 3 meter.

Proses penangkapan belut dilakukan sama seperti menangkap ikan, yaitu dengan menggunakan pancing atau kail. Cara lainnya dengan mengeringkan air kolam sehingga belut mudah diambil.

Itulah klarifikasi mengenaikandungan gizi belut. Semoga artikel ini bermanfaat. Selamat membaca!