Jenis Keputihan pada Wanita

Jenis Keputihan pada Wanita

Keputihan pada wanita memang sesuatu hal biasa di kalangan mereka sendiri. Bahkan kaum Adam sendiri pun tidak menganggap hal itu menjadi sesuatu nan wah . Biasa-biasa saja sebab keputihan pada wanita dianggap sesuatu nan lazim terjadi pada diri wanita.

Maka dari sinilah, keputihan kemudian tak mendapat perhatian nan begitu serius. Padahal jika tak disikapi dengan benar, dapat saja keputihan pada wanita menjadi suatu masalah nan lebih serius lagi.



Makna Keputihan Pada Wanita

Dalam global medis, keputihan pada wanita disebut dengan istilah Fluor Albus . Atau dalam makna nan lebih jelas ialah terjadinya proses sekresi pada vaginal secara tak normal, spesifik pada kaum perempuan. Bagi Anda, para kaum wanita, mungkin sudah tahu betul bagaimana rasanya jika mengalami keputihan. Kerena disebabkan oleh jamur dan infeksi maka nan terasa ialah rasa gatal nan tentu sangat tak membuat nyaman di area dalam vagina juga areal mulut luar vagina.

Nah , gatal inilah nan kemudian kerap kali disebut keputihan. Karena pengaruh bakteri, virus, jamur, atau juga parasit nan kurang mendapatkan perhatian kebersihan dari si wanita. Bermula memang hanya terasa gatal nan menganggu, namun jika tetap dibiarkan begitu saja maka keputihan pada wanita sangat berpotensi menjalar lalu mengakibatkan terjadinya peradangan menuju saluran kencing wanita.

Jika ini sudah terjadi, biasanya terjadi rasa pedih atau perih pada diri si penderita pada saat dia melakukan aktivitas buang air kecil. Nah , tentu sangat tak mengenakkan, bukan? Maka dari itu, masalah keputihan pada wanita sekali lagi harus disikapi dengan baik dan bijak demi kesehatan dan kenyamanan si penderita itu sendiri.

Tak ada salahnya, Anda mengenal lebih jauh tanda-tanda dan penyebab terjadinya keputihan pada diri wanita. Hal ini krusial ini dalam menyikapi keputihan pada wanita.



Jenis Keputihan pada Wanita

Sekali lagi keputihan pada wanita, bukan sesuatu nan asing di kalangan wanita. Hampir seluruh wanita di Indonesia bahkan di global mungkin, pernah mengalaminya. Selain itu, keputihan pada wanita ternyata tak hanya diderita wanita dewasa, melainkan dapat menyerang wanita berbagai umur atau dalam kata lain keputihan pada wanita tak memandang usia.

Bahkan dalam catatan global medis, perempuan nan sedang mengalami kehamilan pun seringkali menderita keputihan saat ia menjalani prosesi kehamilannya. Nah , jika membicarakan jenis keputihan pada wanita biasanya dapat dilihat dari penyebabnya itu sendiri. Ada nan memang disebabkan oleh sesuatu nan memang normal terjadi pada wanita atau fisiologis, namun ada juga penyebab nan memang tak normal atau patalogis.

Keputihan pada wanita nan memang berasal dari kondisi normal atau fisiologis maka cairan memiliki kesamaan berwarna jernih namun ada nan agak terlihat kekuningan serta bersifat kental namun tak bau atau memberikan rasa gatal pada si penderitanya. Hal normal ini kerap kali ditemui pada kondisi wanita sedang fertile dan terjadi pada saat sebelum dan sesudah haid terjadi, pada kondisi wanita sedang hamil, atau bahkan saat wanita mendapatkan rangsangan seksual nan tinggi.

Namun, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh meningkatnya aktivitas fisik pada diri wanita. Membicarakan penanganannya sendiri, keputihan pada wanita jenis ini tak perlu terlalu dirisaukan dan sibuk melakukan pengobatan nan mahal-mahal. Cukup dirawat saja dengan dengan cara membasuhkan air rebusan daun sirih. Atau juga dapat dilakukan dengan cara memberikan jenis sabun pembersih vagina memang banyak dijual di pasaran, akan tetapi demi mengindari imbas nan tak diinginkan, menggunakan daun sirih lebih banyak dianjurkan.

Karena jika terjadi hal hiperbola pada penggunaan sabun pembersih vagina dapat menjadi masalah tersendiri, semisal mematikan flora doderleins nan memang sengaja diciptakan pada diri wanita, guna menjaga taraf keasaman di dalam vagina nan mampu menyerap aroma tak sedap. Jadi tetep perhatikan masalah pada vagina Anda, salah satunya ialah keputihan pada wanita ini.

Sementara itu, pada kasus keputihan pada wanita nan bersifat tak normal atau patologis, memang disebabkan oleh infeksi pada areal vagina, terkena benda asing atau sesuatu nan menyentuhnya dengan cara kasar. Penyebab infeksi sendiri berasala dari virus, bakteri, jamur, serta parasit bersel satu nan dalam bahasa ilmiah disebut dengan Trichomonas vaginalis .

Keputihan pada wanita jenis ini juga dapat disebabkan hal lain, semisal terjadinya iritasi dampak terlalu sering berinteraksi dengan bahan pembersih vagina, iritasi, dari aktivitas interaksi seks, serta juga dapat dipicu oleh alat kontrasepsi dan penggunaan tampon.



Tanda Keputihan pada Wanita

Keputihan pada wanita sekali lagi harus disikapi dengan baik sebab dapat saja memicu ketidakharmonisan dalam berumah tangga ke depannya. Untuk mengetahui telah terjadi keputihan pada wanita maka dapat dikenali dari adanya atau keluarnya cairan putih kekuningan atau juga cairan putih kelabu nan keluar dari saluran vagina wanita.

Sifat cairan ini sendiri jika disentuh, sangat encer atau sesekali kental, bahkan dapat pada termin berbusa. Pada sebagian perempuan, hal ini dianggap normal sebab merupakan proses nan biasa terjadi pada sebelum atau sesudah wanita mengalami siklus bulanan atau menstruasi. Pada kasus tertentu, terjadi rasa gatal nan menganggu.

Sementara itu, ada juga tanda keputihan nan ada pada bayi perempuan nan baru seminggu atau sepuluh hari dari kelahirannya. Cairan pada lubang vagina bayi ini ialah dampak pengaruh hormon nan dihasilkan plasenta atau juga urin, sedangkan pada gadis-gadis muda, keputihan pada wanita dapat ditandai sesaat sebelum masa pubertas. Tidak usah resah, sebab memang pada lazimnya hal ini menghilang sendirinya, tak harus terlalu dikhawatirkan.



Penyebab Keputihan Pada Wanita

Sementara itu, keputihan pada wanita juga disebabkan oleh beberapa hal nan sepatutnya diwaspadi agar terhindar dari ketidaknyamanannya. Beberapa penyebab pada kasus keputihan pada wanita nan banyak ditemui atau secara generik adalah, kebanyakan memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan terutama sekali setiap sehabis buang air kecil maupun buang air besar.

Selain itu, penggunaan celana dalam amat ketat dengan bahan nan kasar, memakai toilet kotor, Norma membersihkan vagina nan tak baik, yakni dari ke arah lubang anus menuju depan vagina sehingga kotoran-kotoran anus singgah di vagina, seringkali memakai nan bukan miliknya alias bertukar celana dalam atau handuk orang lain, tak rutin menjaga kebersihan vagina.

Selain itu, semua keputihan pada wanita juga terjadi diakibatkan oleh hal luar vagina semisal terlalu lelah sebab banyak beraktivitas, stres nan menggunung, bahkan pola hayati nan tak sehat dapat menyebabkan keputihan pada wanita.

Maka dari itu, usahakan agar tak mengalami keputihan pada wanita usahakan makan harus teratur, melakukan olah raga, dan cukup waktu tidur. Sementara itu, jika melihat dari cairan nan keluar dari kasus keputihan pada wanita, maka akan dapat dideteksi apa nan menjadi penyebabnya.

Sebut saja jika disebaskan oleh terjadinya infeksi kencing nanah, cairan nan dihasilkan pun akan kental, mengandung nanah. Sementara itu, kuning kehijauan ialah rona nan dihasilkan dari kasus ini, sedangkan keputihan pada wanita nan disertai bau busuk sangat memungkinan disebabkan oleh adanya kanker nan diderita.

Nah , setelah mengetahui masalah keputihan pada wanita, semoga saja dapat menjadi wawasan nan bermanfaat. Tak hanya bagi kaum perempuan, para kaum bapak pun tidak ada salahnya mengetahui masalah keputihan pada wanita buat disampaikan kepada istri atau anak-anaknya.



Cara Mencegah Keputihan pada Wanita

Masalah keputihan merupakan hal nan sudah tak asing lagi di kalangan wanita. Hal ini sering kali menjadi pembicaraan di antara kaum wanita dalam kehidupan sehari-hari, selain masalah mensturasi ataupun masalah tentang kewanitaan lainnya.
Keputihan pada wanita memang sesuatu nan bisa menggangu aktivitas. Bahkan, sering kali menjadi masalah serius. Bila tak dideteksi dan tak dicegah sejak dini, keputihan dapat menjadi pemicu primer penyakit kanker seviks atau infeksi lainnya. Namun, Anda tak perlu cemas. Jika Anda rajin merawat daerah kewanitaan, risiko terkena kanker sangatlah kecil.
Keputihan dalam global kedokteran dikenal dengan nama Leukore nan artinya ialah sebagai gejala nan ditandai keluarnya cairan dari organ kewanitaan nan bukan berupa darah. Keluarnya keputihan pada dasarnya ialah normal, nan harus diwaspadai ialah keputihan nan tak normal. Oleh sebab itu, setiap wanita harus mengenali jenis keputihan tersebut.



Keputihan Normal

Jenis-jenis keputihan normal ialah sebagai berikut.

  1. Keputihan nan terjadi pada bayi nan baru lahir dengan usia sekitar 10 hari. Hal ini terjadi sebab pengaruh estrogen dari plasenta terhadap rahim dan vagina.
  2. Keputihan nan keluar pada saat masa fertile atau sebelum menstruasi. Hal ini juga dipengaruhi oleh hormon estrogen.
  3. Keputihan nan terjadi apabila wanita nan sudah menikah dirangsang sebelum melakukan interaksi suami istri. Hal ini terjadi dampak pengeluaran transudasi dari dinding vagina.
  4. Keputihan nan keluar pada saat terjadi kehamilan. Keputihan Abnormal

Jenis-jenis keputihan abnormal memiliki karakteristik sebagai berikut.

  1. Cairan berwarna seperti susu kental, lengket dengan bau nan tak begitu menyengat, kemungkinan terjadi radang pada leher rahim dan vagina.
  2. Cairan nan keluar berwarna cokelat, encer seperti air, dan lembap. Hal ini menandakan wanita tersebut menderita penyakit vaginitis, servitis, dan gangguan pembuluh darah.
  3. Cairan nan keluar berwarna abu-abu dengan disertai darah encer seperti air dan berbau busuk. Ini menandakan wanita tersebut menderita penyakit ulkus vagina dan harus waspada terhadap kanker leher rahim ataupun kanker serviks.
  4. Cairan nan keluar berwarna merah muda, cair, dan tak berbau, menandakan adanya infeksi bakteri. Hal ini disebabkan sebab wanita tersebut kelebihan hormon estrogen. Cairan nan keluar berwarna putih, encer berbintik-bintik banyak, disertai bau apek dan nyeri pada saat buang air kecil. Hal ini menandakan wanita tersebut terkena infeksi jamur
  5. Cairan nan keluar berwarna kuning kehijauan, berbusa, sangat banyak serta gatal dan berbau tak sedap. Kemungkinan terjadi infeksi nan disebabkan kuman protozoa. Cairan nan keluar berwarna kuning kental, sangat banyak terasa panas dan gatal pada daerah kewanitaan, menandakan terjadinya infeksi oleh bakteri Nisseria gonorrhoe.


Tips Mencegah Keputihan
  1. Bersihkanlah daerah kewanitaan Anda dengan menggunkan pembersih nan kadar pH-nya sinkron dengan sekitar vagina. Tujuannya buat menjaga kesimbangan pH sekaligus menghilangkan bakteri nan tak bersahabat.
  2. Jangan memakai bedak pada organ kewanitaan sebab bedak mengandung partikel-partikel halus nan meyebabkan terjadinya bakteri.
  3. Saat akan berpakaian, usahakan daerah kewanitaan kita selalu dalam keadaan kering.
  4. Gunakan baju dalam nan kering. Apabila basah atau lembap segera ganti baju tersebut dengan baju dalam nan bersih.
  5. Gunakan bahan baju dalam nan bisa menyerap keringat, seperti bahan katun.
  6. Gunakan selalu baju luar, terutam celana panjang nan tak terlalu ketat. Lebih baik Anda menggunkaan rok atau bahan non jeans agar sirkulasi udara di sekitar kewanitaan Anda stabil.
  7. Saat menstruasi sering-seringlah mengganti pembalut. Waktu penggantian pembalut maksimal 7 jam.
  8. Gunakan panty liner seperlunya saja, yaitu ketika Anda keluar rumah. Ketika berada di rumah tak perlu memakai panty liner.