Polusi Udara di Luar Ruangan

Polusi Udara di Luar Ruangan

Polusi udara ialah masuknya zat-zat kimia, masalah partikulat atau bahan-bahan biologis nan berbahaya atau membuat manusia atau organisme hayati lain tak nyaman, atau bisa juga menyebabkan kerusakan pada lingkungan alami atau lingkungan protesis manusia ke dalam atmosfir. Polusi udara tersebut bisa disebabkan oleh sumber-sumber alami ataupun hasil dari kegiatan manusia.

Atmosferadalah suatu sistem gas alami nan bergerak maju dan rumit nan krusial buat menopang kehidupan pada planet bumi. Penipisan ozon stratosfer dampak polusi udara telah dikenali sebagai ancaman bagi kesehatan manusia maupun ekosistem bumi. Polusi udara di dalam ruangan dan kualitas udara perkotaan ialah dua masalah polusi terburuk di global berdasarkan laporan Loka Berpolusi Paling Buruk Sedunia oleh Blacksmith Institute.

Ketika orang berpikir mengenai polusi udara, biasanya mereka memikirkan mengenai kabut asap, hujan asam, klorofuorkarbon atau CFC dan bentuk lain dari polusi udara di luar ruangan. Tetapi tahukah Anda bahwa polusi udara juga bisa terdapat di dalam rumah atau bangunan lain? Setiap tahun kesehatan banyak orang dipengaruhi oleh zat-zat kimia nan terdapat pada udara di dalam bangunan.

Banyak penelitian mengenai polusi udara nan sedang dilakukan pada laboratorium dan universitas. Tujuan dari penelitian tersebut ialah buat menemukan jalan keluar dan buat mendidik masyarakat tentang masalah ini. Dua loka nan mengerjakan penelitian ini ialah Universitas California, Berkeley dan LNBL.

Mari kita pelajari lebih mendalam mengenai berbagai jenis polusi udara, dampaknya pada manusia dan apa nan sedang atau tak dilakukan buat memperbaiki masalah tersebut.



Pengertian dan Jenis Polusi Udara

Sebelum membicarakan lebih lanjut mengenai polusi udara, mari kita mengenal udara terlebih dahulu. Udara memasok kita dengan oksigen nan dibutuhkan oleh badan buat agar bisa hidup. Udara mengandung 99,9% nitrogen, oksigen, uap air dan gas inert atau gas mulia. Kegiatan manusia bisa melepaskan zat-zat ke udara, sebagian darinya bisa menyebabkan masalah bagi manusia, tanaman dan hewan.

Ada beberapa jenis polusi udara dan akibat dari polusi udara nan diketahui dengan baik nan sering juga didiskusikan. Beberapa polusi udara tersebut ialah kabut asap, hujan asam dan imbas rumah kaca, serta lubang-lubang dalam lapisan ozon. Masing-masing masalah tersebut memiliki akibat nan serius buat kesehatan kita dan makhluk hayati lain sebagaimana juga sebagai lingkungan secara keseluruhan.

Salah satu jenis polusi udara ialah divestasi partikel-partikel hasil pembakaran bahan bakar buat energi ke udara. Asap mesin diesel ialah contoh nan tepat buat masalah partikulat ini. Partikel-partikel berukuran sangat kecil dengan ukuran sekitar 2,5 mikron atau sekitar 0,0001 inci. Polusi udara jenis ini terkadang disebut sebagai polusi “karbon hitam”. Knalpot pembuangan dari pembakaran bahan bakar pada mobil, perumahan dan industry ialah sumber primer polusi udara.

Beberapa pihak nan berwenang percaya bahwa bahkan kayu dan arang nan terbakar pada tanur dan loka pemanggang bisa melepaskan jumlah jelaga nan signifikan ke udara. Jenis lain dari polusi udara ialah divestasi gas berbahaya seperti belerang dioksida, karbon monoksida, nitrogen oksida dan uap kimia.

Hal-hal tersebut bisa turut ambil bagian dalam reaksi kimia lebih lanjut ketika zat-zat tersebut mencapai atmosfer, dan membentuk kabut asap dan hujan asam. Polusi udara juga harus dipertimbangkan di dalam rumah kita, kantor dan sekolah. Beberapa dari polusi ini bisa dihasilkan oleh kegiatan di dalam rumah seperti merokok dan memasak.

Di Amerika Serikat, sekitar 80% hingga 90% dari waktu dihabiskan di dalam bangunan, sehingga gambaran pada polusi udara di dalam ruangan nan berbahaya dapat cukup serius. Maka dari itulah kita harus mewaspadai baik itu polusi udara di luar ruangan maupun polusi udara di dalam ruangan.



Polusi Udara di Luar Ruangan

Kabut Asap ialah salah satu polusi udara di luar ruangan dalam skala besar. Kabut Asap ini disebabkan oleh reaksi kimia antara beberapa polusi udara nan berasal dari berbagai macam sumber, terutama knalpot kendaraan dan emisi industri. Perkotaan sering menjadi pusat dari kegiatan-kegiatan jenis ini, dan banyak orang nan menderita dari akibat Kabut Asap.

Pada setiap kota, penyebab-penyebab nan niscaya dari polusi udara bisa berbeda. Hal tersebut bergantung dari lokasi geografis, suhu, angin dan faktor cuaca, polusi udara menyebar secara berbeda. Namun demikian, terkadang hal tersebut tak terjadi dan polusi udara bisa naik ke taraf nan berbahaya.

Suatu inverse suhu terjadi ketika udara di dekat bumi lebih dingin ketimbang udara di atasnya. Pada kondisi tersebut polusi tak bisa naik dan akan menyebar. Perkotaan dikelilingi oleh pegunungan juga bisa mengalami polusi udara nan terperangkap. Inversi bisa terjadi dalam berbagai musim. Inversi musim dingin bisa menyebabkan polusi partikulat dan karbon monoksida. Sedangkan inverse musim panas lebih sering menyebabkan kabut asap.

Konsekuensi lain dari polusi udara di luar ruangan ialah hujan asam. Ketika suatu polutan seperti asam belerang menyatu dengan tetesan air di udara, maka air atau salju bisa menjadi terasamkan. Akibat dari hujan asam pada lingkungan bisa sangat serius. Tumbuhan bisa rusak dengan hancurnya dedaunan mereka, meracuni tanah dan mengubah kandungan kimia dari danau dan sungai.

Kerusakanyang disebabkan oleh hujan asam (akibat polusi udara) membunuh pepohonan, membahayakan hewan, ikan dan kehidupan liar lainnya. USGS (United State Geological Survey), EPA (Enviromental Protection Agency) dan Environment Canada ialah beberapa forum nan sedang aktif mempelajari masalah hujan asam.

Efek rumah kaca (penyebab polusi udara) atau nan biasa disebut juga sebagai pemanasan dunia secara generik dipercaya berasal dari penumpukan gas karbondioksida di dalam atmosfir. Karbondioksida dihasilkan ketika bahan bakar mengalami pembakaran. Tumbuhan mengonversi karbondioksida kembali menjadi oksigen, tetapi divestasi karbondioksida dari kegiatan manusia jauh lebih tinggi dari nan bisa diproses oleh tanaman-tanaman di dunia.

Situasi polusi udara ini diperburuk dengan adanya penebangan hutan dan kehidupan tanaman dirusak oleh hujan asam. Dengan demikian jumlah karbondioksida di udara terus meningkat. Penumpukan karbondioksida ini berperan seperti suatu selimut dan membuat perangkap panas dekat dengan permukaan bumi.

Perubahan atau bahkan beberapa derajat bisa memengaruhi kita semua dengan adanya perubahan iklim dan bahkan kemungkinan bahwa es di kutub bisa meleleh. Salah satu konsekuensi dari lelehnya es di kutub bisa menaikkan taraf air bahari secara global. Sehingga mengakibatkan banjir nan meluas di pantai-pantai. Betapa mengerikan ya akibat dari suatu polusi udara nan berawal dari gas karbondioksida buangan.

Penipisan ozon ialah hasil lain dari polusi udara. Zat-zat kimia nan dilepaskan oleh kegiatan kita memengaruhi stratosfir, salah satu lapisan atmosfir nan mengelilingi bumi. Lapisan ozon dalam stratosfir melindungi bumi dari radiasi ultraviolet dari matahari. Lepasnya kloro fluor karbon atau CFC dari kaleng nan mengandung aerosol, sistem pendingan dan peralatan refrigerator atau pembeku bisa menghilangkan beberapa ozon, sehingga menyebabkan lubang-lubang.

Sehingga lapisan tersebut terbuka dan memungkinkan radiasi mencapai bumi. Radiasi ultraviolet bisa menyebabkan kanker kulit dan bisa menyebabkan kerusakan pada tumbuhan dan kehidupan liar. Sungguh polusi udara tersebut merupakan ancaman serius bagi kehidupan manusia.



Polusi Udara di Dalam Ruangan

Banyak orang menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam ruangan, sekitar 80% hingga 90% dari kehidupan mereka. Kita bekerja, makan, minum dan tidur pada lingkungan tertutup nan mengakibatkan sirkulasi udara terbatas. Demi alasan itulah beberapa pakar merasa bahwa lebih banyak orang nan menderita dari akibat polusi udara di dalam ruangan dibandingkan dengan polusi udara di luar rungan.

Ada banyak sumber dari polusi udara di dalam ruangan. Rokok tembakau, peralatan memasak dan pemanas, serta uap dari bahan-bahan bangunan seperti cat, perabotan dan lain-lain bisa menyebabkan polusi udara di dalam bangunan.

Radon ialah gas radioaktif alami nan dilepaskan dari bumi, dan bisa juga ditemukan terkonsentrasi dalam ruang bawah tanah atau basement. Gambaran polusi udara di dalam rumah dan loka kerja seringkali lebih besar dibandingkan gambaran polusi udara di luar ruangan.

California Air Resources Board atau Dewan Sumber Daya Alam Udara California memperkirakan bahwa polutan udara di dalam ruangan memilki 25% hingga 62% lebih besar ketimbang taraf di luar ruangan dan bisa menyebabkan masalah kesehatan nan serius. Baik polusi udara di luar ruangan dan polusi udara di dalam ruangan perlu dikendalikan dan atau dicegah. Jadi, mari kita bersama-sama mencegah imbas perusakan nan disebabkan oleh polusi udara!