Agung Podomoro dan Estafet Kepemimpinan

Agung Podomoro dan Estafet Kepemimpinan

Berbicara tentang perkembangan pembangunan global properti di Indonesia, tak lengkap rasanya jika tak membicarakan Agung Podomoro. Agung Podomoro Group ialah perusahaan nan bergerak di bidang pengembangan sektor properti.

Perusahaan ini menjadi pelopor dalam pembangunan kawasan pemukiman dengan konsep real estate . Perusahaan ini bergerak dalam bidang real estate dan properti seperti perumahan, apartemen, mal, loka belanja, perkantoran, dan superblock nan dibangun di seputar kawasan bisnis nan menjanjikan.



Agung Podomoro dan Sejarahnya

Nama perusahaan ini jika dilihat dari segi bahasa berasal dari kata bahasa Jawa, yakni agung dan podomoro . Agung bermakna 'besar', sedangkan podomoro memiliki arti 'sama-sama berkunjung'.

Secara filosofis, pemakaian nama ini memiliki makna adanya asa akan datangnya sesuatu nan besar-besar. Sesuatu itu dapat berarti asa ini akan datangnya laba nan besar selain juga nama besar nan berkibar di belantika perusahaan pengembang properti, baik di lingkup Indonesia maupun dalam skala perusahaan pengembang taraf dunia.

Agung Podomoro pertama kali didirikan oleh oleh Anton Haliman pada 1969 dengan proyek pertamanya nan dibangun di kawasan Simprug, Jakarta Utara. Pengerjaan proyek ini memakan waktu sekitar 4 tahun lamanya terhitung sejak mulai dikerjakan pada 1969 sampai selesei pada 1973.

Pada proyek perdananya, perusahaan ini belum menggunakan konsep real estate . Baru pada proyek selanjutnya di tahun nan sama pada pembangunan kawasan pemukiman di wilayah Sunter, Jakarta Utara, perusahaan ini menggunakan konsep hunian nan saat ini banyak diadopsi dan dimodifikasi oleh pengembang lain.



Visi dan Misi Agung Podomoro

Perusahaan ini dapat kokoh berdiri seperti saat ini, salah satunya tak terlepas dari visi dan misi nan dibawanya. Menjadi perusahaan pengembang properti ( Property Development Company ) nan unggul dan terpercaya ialah misi nan diembannya.

Unggul berarti menjadi pengembang properti terkemuka di antara pengembang-pengembang lainnya. Terpercaya ( trusted ) berarti menjadi perusahaan nan mendapat kepercayaan baik oleh stakeholder maupun shareholder nya. Visi ini tertuang dalam profil perusahaan sebagai berikut.

Agung Podomoro Group is poised to become the leading and most trusted property development company in Indonesia.

Semantara itu, misi di perusahaan ini nan telah berjalan selama 43 tahun ini ialah keinginan buat dapat memberikan kepuasan secara maksimal kepada para stakeholder nya. Untuk mencapai hal ini, perlu dilakukakan interaksi nan sinergis secara profesional dengan para kawan kerjanya, seperti nan tercantum dalam profil perusahaan sebagai berikut.

Agung Podomoro Group endeavors to give Maximum satisfaction to its stakeholders by establishing Professional Synergy with its partners.

Untuk mewujudkan visi itu, perusahaan ini menuangkannya ke dalam cetak biru ( blue print ) perusahaan, salah satunya dengan cara membangun sebuah kompleks hunian nan memiliki fasilitas lengkap ( comprehensive ) nan dapat melayani dan memanjakan para penghuni kawasan pemukiman tersebut. Fasilitas pendukung nan dibangun antara lain gedung sekolah, loka rekreasi, dan loka ibadah.

Proyek pembangunan properti nan selama ini ditangani oleh perusahaan ini tak hanya terfokus pada pembangunan kawasan hunian, tetapi juga membangun kawasan komersial seperti halnya pusat perbelanjaan ( mal ). Untuk mempertahankan dan menguatkan posisi dalam persaingan di kalangan developer , Podomoro Group mengusung 3 strategi, yaitu:

  1. focus on property;
  2. first Bite; dan
  3. prudent.

Selama keterlibatannya dalam pengembangan global properti di Indonesia, Agung Podomoro telah menghasilkan prestasi atas dedikasinya selama ini. Pada 2006, perusahaan ini meraih penghargaan sebagai The Property Man of the Year 2006 nan diwakili oleh oleh bos Agung Podomoro Group, yaitu Trihatma Kusuma Haliman.

Selain itu, sebab kontribusinya nan besar dalam pengembangan properti di Indonesia, perusahaan ini telah mendapatkan pengakuan atas kinerjanya dengan mengantongi sertifikat ISO 9001:2000 buat pembangunan Menteng Executive Apartemen, Bukit Gading Mediterania, dan Gading Grande Residence.

Selain membangun hunian buat kalangan menengah atas, perusahaan ini juga membangun perumahan buat keluarga nan secara ekonomi termasuk dalam kategori miskin. Program ini sudah dikembangkan di beberapa daerah di luar Jabodetabek seperti Kresek, Lebak, dan Subang nan ada di Jawa Barat.

Selama hampir setengah abad ini, Podomoro Group telah menyeleseikan berbagai proyek pembangunan baik buat kategori perumahan, apartemen, superblock maupun mal. Beberapa proyek nan masuk dalam kategori perumahan, antara lain Taman Sunter Utama, Telaga Gading Sepong, Permata Mediterania, Bukit Golf Mediterania, Ckuster Griya Sunter, Gading Mediterania Ville, Villa Danau Indah, dan Villa Serpong.

Contoh proyek pembangunan nan masuk dalam kategori apartemen ialah Sudirman Park, The Pakuwon Residence, Thamrin Residence, Apartemen Menteng Eksekutif, Kalibata Residence, The Lavande, dan Gading Nias Residence.

Beberapa superblock nan sukses dibangun perusahaan ini antara lain Superblok Thamrin City, Kelapa Gading Square, CBD Pluit, Pasar Senen, Central Park, Blok M Square, Kuningan City, Mangga Dua, Garden Shopping Arcade, dan Pasar Tanah Abang.

Untuk mengembangkan bisnisnya sekaligus sebagai upaya memberikan kepuasan maksimal kepada para stakeholder dan shareholder nya, perusahaan ini telah membentuk beberapa anak perusahaan, misalnya PT Sunter Agung dan PT Sentral Agung Indah.



Agung Podomoro dan Estafet Kepemimpinan

Di perusahaan mana pun, agar keberlangsungan dan kecemerlangan prestasi perusahaan tetap terjaga, maka estafet kepemimpinan harus benar-benar dipersiapkan. Ini juga nan dilakukan di pucuk pimpinan nan ada di Podomoro Group. Saat ini, perusahaan ini dikomandani oleh Trihatma Kusuma Haliman nan merupakan generasi kedua dalam keluarga Anton Haliman, sang pendiri Agung Podomoro.

Anton Haliman nan mendirikan perusahaan ini terhitung tak terlalu lama mengkomandoni perusahaan ini. Berdiri sejak 1969 dan 17 tahun kemudian, tepatnya pada 1986, pimpinan Agung Podomoro beralih ke Trihatma Kusuma Haliman.

Banyak nan memandang bahwa menjadi generasi kedua buat meneruskan bisnis keluarga ialah beban nan sangat berat. Ibaratnya, perusahaan di tangan generasi kedua sedang dalam masa transisi. Tantangan ini berhasil dilewati oleh Trihatma Kusuma Haliman. Salah satu buktinya ialah dengan diraihnya predikat The Property Man of The Year 2006 . Ini ialah gelar nan sangat prestisius.

Berkaitan dengan cara sang ayah mempersiapkan dirinya menjadi sang penerus andal, Trihatma Kusuma Haliman pernah memberikan bocoran. Anton Haliman sangat ketat dalam menerapkan prinsip profesionalisme dalam bekerja. Salah satu karakteristik sikap professional dalam bekerja ialah tak membuat kacau antara interaksi kerja dan interaksi keluarga.

Inilah nan diterapkan oleh Anton Halimah kepada anak-anaknya. Ketika berada di rumah, Trihatman dan saudaranya nan lain diperlakukan sebagai anak nan dilimpahi afeksi melimpah dari orangtuanya. Tapi ketika di loka kerja, Anton Haliman tak dapat besikap manja. Dia harus benar-benar merintis karier dari strata nan paling rendah. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan buat mempersiapkan proses alih generasi dalam memegang perusahaan properti ini.

Jika mulai merintis karier dari bawah, ketika mengambil alih pimpinan, Trihatman dapat menjalankannya dengan sangat baik sebab sudah paham detailnya. Didikan ayahnya inheren erat dalam pemahamannya termasuk dalam memandang arti dari sebuah profesionalisme.

Berkat didikan kerasnya, Trihatman Kusuma Haliman saat ini dapat dibilang sebagai pemain terkuat dalam bidang bisnis properti di tanah air. Ukuran nan digunakan buat menilai bahwa Trihatman nan berdiri atas nama Agung Podomoro Group sebagai developer terkuat ialah dilihat dari besarnya nilai proyek atau besarnya kapitalisasi pasar nan dihasilkan.

Trihatman Kusuma Haliman dengan Agung Podomoro Group nya ialah tipe generasi kedua nan berhasil melanjutkan tongkat kepemimpinan nan ditinggalkan oleh sang ayah. Ia pun berhasil mengembangkan dan mengimprovisasinya.