Bandeng Asap Sidoarjo Sebagai Makanan Khas

Bandeng Asap Sidoarjo Sebagai Makanan Khas

Siapa tidak mengenal kota Sidoarjo, akhir-akhir ini kota nan bermaskot udang dan bandeng ini sangat terkenal. Bukan lagi terkenal sebagai kota udang atau kota delta lagi, tetapi Sidoarjo terkenal sebagai kota lumpur. Hal ini terkait dengan adanya lumpur lapindo nan meleleh dari dalam perut bumi semenjak 2006 lalu. Namun, kali ini kita kesampingkan dulu masalah Sidoarjo nan menjadi kota lumpur lapindo. Kita akan membicarakan tentang masakan ikan bandeng nan mulai terkenal sebagai makanan khas kota Sidoarjo.



Bandeng dan Udang Sebagai Maskot Kot Sidoarjo

Masuk ke gerbang Kota Sidoarjo, kita akan disuguhi pemandangan ikan bandeng dan udang nan melingkar membentuk bulat telur pada patung selamat datang. Keduanya, baik udang maupun bandeng telah lama terkenal sebagai makanan khas Sidoarjo. Pada setiap toko oleh-oleh niscaya akan banyak kita jumpai aneka ragam makanan dan camilan nan terbuat dari udang maupun bandeng.

Sebagai makanan khas, udang lebih dahulu mendominasi dengan kerupuknya, juga petis udang nan enak dimakan bersama tahu goreng panas. Lama kelamaan ikan bandeng nan merupakan ikan air tawar tidak mau kalah. Ikan bandeng mulai marak disuguhkan dan diolah menjadi kuliner nan khas. Belum lagi begitu banyak tambak penghasil bandeng berada di sekitaran lingkar timur Sidoarjo. Tak heran kemudian ikan berdaging putih susu ini ditasbihkan sebagai salah satu maskot kota Sidoarjo selain udang tentunya.



Tradisi Lelang Bandeng Sebagai Wahana Peringatan Maulid Nabi

Pada setiap tahun, di Kota Sidoarjo seperti halnya di kota Gersik, lelang bandeng merupakan tradisi turun temurun buat memeringati maulid Nabi Muhammad Saw. Sebagai maskot kota, ikan bandeng pada saat lelang tersebut sengaja dilombakan buat mencari nan terbesar. Tradisi lelang bandeng sebagai wahana hiburan rakyat dan pengungkapan syukur terhadap keadaan tambak nan kondusif.

Pada lelang tersebut, bupati biasanya hadir dan memilih sendiri bandeng terbesar sebagai pemenang lomba. Bandeng terbesar tersebut biasanya memiliki berat di atas lima kilogram. Bahkan pernah ada bandeng nan memiliki berat hampir dua puluh lima kilogram. Sebagai tradisi tahunan, acara ini banyak diminati buat ditonton oleh seluruh lapisan masyarakat. Bandeng pemenang lomba biasanya digunakan sebagai bahan primer pesta bandeng bakar di tengah alun-alun kota Sidoarjo.



Bandeng Asap Sidoarjo Sebagai Makanan Khas

Sebagai maskot kota, tentu saja bandeng banyak dijumpai di sepanjang jalan Sidoarjo. Mulai dari bandeng berbentuk patung sampai dengan bandeng berbentuk makanan khas kota tersebut. Bandeng asap Sidoarjo sebagai salah satu olahan kuliner nan berbahan standar bandeng sangat digemari oleh penduduk lokal maupun wisatawan nan akan membeli oleh-oleh untuk sanak saudara mereka.

Beberapa toko oleh-oleh nan terletak di sepanjang jalan Kota Sidoarjo memajang bandeng asap sebagai salah satu nan ditawarkan. Bandeng asap biasanya berukuran seperempat sampai satu kilogram per ekornya.

Bandeng asap nan sangat terkenal di Sidoarjo ialah bandeng asap Bu Djalil. Sebagai pengrajin bandeng asap, Bu Djalil dahulu memiliki bedak atau lapak jualan di pasar. Bu Djalil bersama suami mengolah sendiri bandeng asap mereka sehingga rasanya menjadi khas dengan tambahan bumbu petisnya nan mengundang selera. Bandeng asap ini begitu gurih dan sangat pas dipakai sebagai teman makan nasi pulen hangat.

Cara membuat bandeng asap berbeda dengan pembuatan ikan asap pada umumnya. Bandeng nan berkulit tebal tersebut dibuang isi perutnya, kemudian dicuci higienis dan direndam selama satu jam bersama air garam. Setelah itu bandeng digantung dan diletakkan di sebuah ruangan pengasapan seperti oven besar. Oven protesis tersebut kemudian dipanasakan dengan asap pembakaran sabut kelapa. Selain gurih, rona bandeng asap nan terkenal sebagai kuliner khas Sidoarjo tersebut begitu cantik kekuningan.

Jika kesulitan buat menemui rumah Bu Djalil nan ada di sebuah gang Bulu Sidokare, maka kita dapat membeli bandeng asap sebagai oleh-oleh di setiap toko oleh-oleh. Ada toko Tanjung dan Kawan sebagai dua toko oleh-oleh paling terkenal di Sidoarjo.



Bandeng Presto Sebagai Alternatif Lauk Setiap Keluarga Sidoarjo

Sidoarjo memang sangat pantas menjadikan bandeng dan udang sebagai maskotnya. Karena di setiap sudut rumah niscaya kita akan sering melihat orang memakan nasi berlauk bandeng ataupun mengunyah kerupuk udang nan gurih serta nikmat. Sayangnya, daging bandeng nan empuk dan nikmat tersebut seringkali sulit dinikmati sebab durinya nan sangat banyak.

Namun, sebagai seseorang nan suka makan bandeng, penemuan bandeng berduri lunak pun diciptakan. Alat presto nan digunakan ada beberapa ukuran mulai satu liter, dua liter, sampai dengan sepuluh liter.

Cara membuat bandeng presto nan hampir selalu ada di setiap rumah kawasan Sidoarjo ini cukup mudah. Bersihkan bandeng tanpa dibuang sisiknya. Kemudian masukkan bandeng ke dalam larutan garam dan kunyit. Setelah itu letakkan bandeng di panci presto dengan cara bertingkat. Cara ini digunakan sebagai wahana agar bandeng tidak saling menumpuk dan akhirnya hancur. Untuk melunakkan duri, presto dapat digunakan selama +/- 1 jam dan lunaklah semua durinya.

Biasanya bandeng nan dipresto memiliki ukuran kecil sekitar 150-200 gram per ekor. Dan kuliner ini dibalut dengan telur kocok ketika akan digoreng dan digunakan sebagai teman makan nasi dengan disertai sambal tomat nan membuat perut menjadi lapar kembali.



Otak-Otak Bandeng Sebagai Pesaing Untuk Kota Gersik

Jika selama ini kita hanya mengenal otak-otak bandeng sebagai kuliner khas Gersik, maka jangan dikira bahwa di Sidoarjo pun terdapat banyak otak-otak bandeng protesis pengrajin sepanjang daerah Sedati, Sidoarjo. Otak-otak bandeng khas Sidoarjo ini rasanya berbeda dengan otak-otak bandeng Gersik. Inilah nan disebut dengan kreativitas buat membuat maskot bandeng sebagai berbagai kuliner nan sangat lezat.

Otak-otak bandeng Sidoarjo berbeda resep dengan otak-otak Bandeng Gersik. Di Sidoarjo, otak-otak bandeng menggunakan kelapa gongseng sebagai pengisinya berdampingan dengan bumbu halus dan telur kocok.

Cara membuat otak-otak bandeng apabila akan digunakan sebagai lauk makanan :

  1. Bersihkan ikan bandeng, buang sisik dan durinya dengan cara melepaskannya dari arah mulut. Setelah bersih, maka sekarang tiba saatnya buat memberikan bumbu dan kelapa nan telah disangrai.
  1. Bumbu otak-otak bandeng antara lain : bawang putih, bawang merah, garam, kencur, daun jeruk, dan tambahkan cabe merah bila suka.
  1. Campur bumbu tersebut bersama kelapa setengah tua nan telah diparut dan disangrai sebagai isian bandeng. Kalau otak-otak bandeng khas Gersik menggunakan santan sebagai isiannya selain bumbu dan juga telur.
  1. Setelah daging ikan bercampur bumbu, kelapa, dan telur masuk kembali ke badan si bandeng, maka ikan tersebut siap dikukus atau dioven sinkron selera.
  1. Masakan otak-otak bandeng ini sangat sinkron digunakan sebagai oleh-oleh, isian kardus nasi sewaktu hajatan, dan juga digunakan sebagai lauk keseharian bersama nasi hangat nan pulen.


Keberadaan Bandeng Sebagai Maskot Kota Sidoarjo

Begitu melimpah rasa berbagai jenis kuliner dari Bandeng di Sidoarjo. Semua enak dan semua patut dicoba mulai dari bandeng asap, bandeng presto, dan otak-otak bandeng. Semuanya dapat dibeli dengan harga nan sangat terjangkau. Per kilogram bandeng asap hanya dijual sekitar lima puluh ribu per kilogram. Untuk bandeng presto dapat dinikmati sekitar lima ribu rupiah sampai dua puluh ribu rupiah per ekor tergantung besar dan rasanya.

Sebagai salah satu maskot Sidoarjo, bandeng berhasil menggeser lumpur lapindo nan selama ini menjadi sorotan berbagai pihak. Ketika kita masuk kota Sidoarjo baik melalui jalan darat di sekitar Buduran serta jalan tol di sekitar Pondok Mutiara, maka kita akan menemui patung bandeng bersama udang. Keduanya terlihat selalu rukun dan dipergunakan sebagai maskot kota Sidoarjo.