Faktor Penyebab Kanker Payudara

Faktor Penyebab Kanker Payudara

Ada banyak jenis penyakit kanker, salah satunya ialah kanker payudara . Kanker ini menyerang pada jaringan payudara. Jenis kanker ini umumnya menyerang wanita. Akan tetapi, pria juga tak menutup kemungkinan bisa terserang penyakit kanker ini walaupun kecil perbandingannya. Pengobatan nan lazim dilakukan buat kanker ini dengan cara pembedahan jika perlu dilakukan kemoterapi dan radiasi.



Gejala Klinis Kanker Payudara

Kanker ini ditandai dengan gejala sebagai berikut.

  1. Benjolan pada payudara. Umumnya, benjolan nan terjadi tak disertai dengan rasa nyeri. Awalnya, benjolan ini kecil, lama-kelamaan akan membesar dan inheren pada kulit. Dan, menyebabkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu.

  2. Kerusakan pada puting susu. Kulit atau puting susu tertarik ke dalam dan warnanya menjadi merah muda atau kecokelatan. Lama-lama, kulit menjadi seperti kulit jeruk dan mulai timbul borok pada payudara.

  3. Keluar cairan dari puting susu. Keluarnya cairan dari puting susu secara impulsif dan tak normal. Cairan nan keluar dari puting susu dikata normal jika terjadi pad wanita hamil, menyusui, dan pemakai pil kontrasepsi. Wanita harus ekstra waspada jika tiba-tiba keluar cairan encer disertai darah berwarna merah atau cokelat.



Faktor Penyebab Kanker Payudara

Ada banyak faktor nan menyebabkan kanker ini. Di antaranya ialah faktor reproduksi, penggunaan hormon, penyakit fibrokistik, obesitas, konsumsi lemak, radiasi, riwayat keluarga dan faktor genetis, terpapar bahan kimia dari produk-produk plastik. Di antara kedelapan faktor di atas, nan menjadi faktor paling dominan ialah faktor genetis, obesitas, dan gambaran bahan kimia produk plastik. Mari ulas satu per satu buat mendapatkan informasi lebih lanjut.



1. Faktor genetis

Sekitar 5% sampai 10% kasus kanker payudara nan terjadi disebabkan oleh faktor keturunan, di mana penderita mewarisi gen abnormal nan diturunkan dari orang tua ke anak. Gen pada prinsipnya ialah partikel nan terdapat di dalam sel. Gen terdiri dari kromosom-kromosom nan membentuk DNA. DNA terdiri dari perintah-perintah buat membangun protein. Adapun protein bertugas mengontrol struktur dan fungsi sel-sel nan membentuk tubuh kita.

Bayangkan gen sebagai buku pedoman instruksi buat pertumbuhan dan kerja sel. Kejanggalan nan ada pada DNA bagaikan kesalahan ketik nan menyebabkan instruksi tak disebutkan dengan jelas. Akibatnya, sel gagal terbentuk dengan baik atau tak berfungsi dengan baik. Jika ada seseorang nan gennya bekerja seperti itu kemudian ia memiliki keturunan, keturunannya otomatis akan mewarisi 'kesalahan ketik' tersebut. Anda berpotensi terkena kanker ini secara genetis jika:

  1. Kerabat Anda (nenek, ibu, saudara perempuan, bibi) pada pihak ayah maupun ibu Anda divonis mengidap kanker ini sebelum usianya menginjak 50 tahun.

  2. Terdapat kerabat nan menderita kanker indung telur atau payudara di keluarga Anda, meskipun hanya satu orang.

  3. Ada kerabat nan menderita kanker kelenjar lainnya, seperti kanker pankreas, kanker usus besar, kanker kelenjar tiroid, dan sebagainya.

  4. Perempuan-perempuan di keluarga Anda mengidap kanker di kedua payudaranya.

  5. Ada kerabat lelaki nan mengidap kanker ini.



2. Obesitas

Perempuan obesitas nan memiliki indeks massa tubuh di atas 25 memiliki risiko lebih besar terkena kanker ini dibandingkan perempuan kurus nan menjaga berat badannya, terutama jika perempuan tersebut sudah memasuki usia menopause. Risiko terkena kanker ini sebanyak lebih dari 1 kali (kambuh lagi setelah sembuh) terjadi pada perempuan nan kegemukan.

Jaringan lemak pada tubuh bertugas memproduksi hormon estrogen. Semakin banyak jaringan lemak berarti semakin banyak estrogen nan dihasilkan. Dengan demikian ini memicu hormon pencetus kanker ini buat tumbuh dan berkembang. Meski demikian, interaksi antara obesitas dan kanker payudara tak sesederhana itu dan dipengaruhi juga oleh berbagai faktor. Misalnya faktor di area mana lemak menumpuk. Lemak nan menumpuk di area perut memiliki risiko lebih besar mencetuskan kanker ini dibandingkan tumpukan lemak di area paha dan pinggul.

Untuk itu sebaiknya Anda menghindari risiko terkena kanker ini dengan cara menyeimbangkan berat badan. Seiring bertambahnya usia, diet memang menjadi semakin sulit. Namun diet masih bisa dilakukan dengan kesabaran, pengaturan pola makan, dan berolahraga secara teratur. Konsultasikan dengan dokter mengenai berat badan Anda, kaitkan dengan usia, tinggi badan, aktivitas Anda sehari-hari.



3. Gambaran bahan kimia berbahaya dalam plastik

Di loka tinggal dan loka Anda bekerja, Anda dapat terpapar majemuk jenis produk plastik setiap hari, seperti dari wadah makanan dan minuman, piring-piring plastik, dan berbagai jenis botol plastik nan dibuat dari bahan-bahan kimia. Penelitian menunjukkan bahwa semua produk plastik melepaskan zat-zat kimiawi jika dipanaskan atau digores. Penelitian juga membuktikan bahwa pada taraf gambaran tertentu, zat-zat kimia pada plastik, seperti bisphenol A (BPA) bisa mengakibatkan kanker pada manusia.

Bisphenol A atau NPA merupakan estrogen sintetis ringan nan ditemukan di berbagai produk plastik nan bentuknya keras dan kaku, lapisan kaleng makanan dan benda kalengan lain, dan sebagainya. Sifatnya nan mirip dengan estrogen bisa mengacaukan hormon, sebagaimana zat-zat kimia lain di plastik. Di dalam tubuh manusia, ia memengaruhi mobilitas hormon-hormon (terutama estrogen) dengan menghambat atau meniru kerja hormon sehingga terjadi ketidakseimbangan hormon pada tubuh. Karena estrogen ialah hormon mencetus kanker ini, sebaiknya para perempuan menghindari gambaran bahan kimia nan bergerak seperti estrogen.



Pengobatan Kanker Payudara

Ada beberapa metode pengobatan kanker ini, yaitu:

  1. Masektomi. Mastektomi ialah operasi pengangkatan payudara.

  2. Radiasi. Radiasi atau penyinaran ialah proses penyinaran oleh sinar X atau sinar gamma pada bagian nan terkena kanker. Hal ini bertujuan buat membunuh sel kanker nan ada di payudara setelah operasi. Pengobatan ini berefek pada tubuh nan akan melemah, nafsu makan menurun, rona kulit di sekitar payudara menjadi hitam, dan Hb dan leukosit cenderung turun sebab dampak dari radiasi.

  3. Kemoterapi. Kemoterapi ialah proses pengobatan dengan memberikan obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil, kapsul, atau infuse. Kemoterapi bertujuan buat membunuh sel kanker, tak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga seluruh tubuh. Imbas samping dari kemoterapi ialah pasien mengalami mual dan muntah. Selain itu, rambut pasien juga akan rontok dampak pengaruh obat-obatan saat kemoterapi.



Strategi Pencegahan Kanker Payudara

Pencegahan kanker ini bisa dilakukan dengan cara SADARI (periksa payudara sendiri) dan dengan menerapkan gaya hayati sehat. Selain itu, Anda bisa menerapkan tips-tips berikut ini.

  1. Jaga ekuilibrium berat badan Anda.

  2. Olahraga secara teratur.

  3. Hindari makanan nan sekiranya mengandung lemak nan bisa tertimbun di dalam tubuh.

  4. Gunakan gelas berbahan kaca, baja, atau keramik saat minum, terutama jika meminum air panas.

  5. Kurangi konsumsi makanan dan minuman kaleng.

  6. Gunakan botol bertuliskan "bebas BPA"

  7. Hindari memegang kertas struk ATM atau struk pembayaran nan berbahan lembut dan mengilap sebab ia mengandung BPA.

  8. Pahami simbol-simbol daur ulang nan ada di bagian bawah produk plastik. Jika tidak ada tulisan atau lambang PLA, kemungkinan ia mengandung BPA.

  9. Jangan memasak atau menuangkan makanan panas di wadah plastik.

Itulah beberapa informasi seputar kanker payudara. Semoga bermanfaat!