Kenali dan Hindari

Kenali dan Hindari

Narkoba ialah singkatan dari narkotika dan obat berbahaya. Selain narkoba ada pula istilah Napza nan merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif. Cara penggunaan narkotika dan obat berbahaya ini dapat melalui suntikan, dimakan, dihirup, atau dihisap.

Narkotika dan obat berbahaya bukan barang baru. Dalam ilmu kedokteran, narkotika dan obat berbahaya merupakan zat psikotropika nan biasa digunakan buat membius pasien (anestesi) ketika akan dioperasi atau obat-obatan buat penyakit tertentu. Namun sayangnya, sekarang narkotika dan obat berbahaya banyak disalahgunakan. Penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya ini tentu akan memberi akibat merusak nan sama sekali tak diinginkan



Berbagai Jenis Narkoba

Narkotika dan obat berbahaya ini bisa digolongkan ke dalam beberapa bagian, yaitu:

1. Narkotika

Narkotika ialah bahan sintetis maupun semi sintetis nan berasal dari tiga tanaman, yaitu ganja (Cannabis sativa) , kokain (Erythroxyon coca) , dan candu (Papafer somniferum) . Cara kerja narkotika ini ialah dengan menekan susunan syaraf nan membuat penggunanya tak merasakan apa-apa meskipun tubuhnya disakiti.

Narkotika ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu: ganja, morfin, heroin (putauw), opium/opiat, dan LSD. Narkotika digunaka dengan cara dihisap (ganja, heroin, opium), disuntikkan ke bawah kulit (morfin, heroin), dihirup (kokain), dan diletakkan di permukaan lidah (LSD).

2. Psikotropika

Zat ini sama sekali tak mengandung narkotika namun dibuat dengan merekayasa atau mengatur struktur kimia. Cara kerja zat psikotropika ialah mengubah mental dan memengaruhi tingkah laku pemakainya.

Zat psikotropika ini terdiri dari berbagai jenis, diantaranya adalah: ekstasi (dikenal juga dengan nama inex), shabu-shabu, dan BDZ (Benzodiazepin nan bersifat sedatif-hipnotik). Ekstasi dan BDZ berbentuk pil/tablet, sementara shabu-shabu berbentuk kristal seperti gula atau penyedap makanan.

Zat psikotropika ini digunakan dengan cara diminum (ekstasi, BDZ), dihirup (shabu-shabu), disuntikkan ke dalam pembuluh darah (shabu-shabu, BDZ), dan dimasukkan melalui dubur (BDZ).

3. Zat adiktif

Zat adiktif ialah zat nan bisa menimbulkan ketagihan jika digunakan terus menerus. Zat adiktif ini terdiri dari berbagai jenis, antara lain alkohol dan inhalansi/solven.

Saat masuk ke dalam tubuh, alkohol bisa diserap tubuh dalam waktu sekitar satu jam. Setelah diserap, alkohol akan menyebar ke seluruh jaringan dan cairan tubuh. Sedangkan inhalansi/solven ialah menghirup uap bahan-bahan kimia hingga menimbulkan imbas kecanduan.

Bahan-bahan nan dapat menyebabkan kecanduan ialah lem (aica aibon), aerosol, gas korek api, bensin, thinner, dan cairan pembersih.



Kenali dan Hindari

Mengenali jenis-jenis narkotika dan obat berbahaya bukan buat menjadikan seseorang sebagai pengguna atau pecandu narkotika dan obat berbahaya . Bebagai jenis narkotika dan obat berbahaya ini perlu dikenali agar bisa dihindari.

Bahaya nan ditimbulkan oleh pemakaian narkotika dan obat berbahaya tak main-main. Penggunaan narkotika dan obat berbahaya secara monoton bisa mengakibatkan:

1. Rusaknya kesehatan fisik (menimbulkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit pencernaan, jantung, syaraf, dan lain-lain). sebab apa nan dikonsumsi berupa narkotika dan obat terlarang ini ialah hal nan memang tak bisa buat dikonsumsi dengan sembangan tanpa adanya supervisi atau pengtahuan dari pihak nan terkait.

Sehingga dengan mengkonsumsi narkotika dan obat terlarang ini akan bisa secara langsung memberikan imbas jelek kepada tubuh manusia. Karena tentunya akan mengalami proses pencernaan dan hasilnya akan diedarkan ke seluruh tubuh.

Banyak sekali organ tubuh nan akan mengalami gangguan dari konsumsi narkotika dan obat terlarang. Seperti nan telah disebutkan, sistem saraf, jantung, pencernaa, reproduksi, pernpafasan juga akan mengalami gangguan dari imbas pengkonsumsian narkotika dan obat terlarang ini.

Terlebih ketika dalam pemakaian narkotika dan obat terlarang ini menggunakan jarum injeksi nan bergantian. Dan hal inilah nan memang banyak terjadi sebab pada saat memakai masih tidak memikirkan masalah dari steril tidaknya jarum nan dipakai, nan krusial ialah bisa segera mendapatkan kenikmatannya.

Penggunaan jarum injeksi nan bergantian dalam pemakaian narkotika dan obat terlarang ini akan memberikan peluang buat tertularnya beberapa jenis penyakit tertentu. Sebut saja penyakit hepatitis B, dan C serta penyebaran virus HIV AIDS nan sampai saat ini masih belum ada inovasi obat nan bisa menyembuhkannya.

2. Rusaknya kesehatan mental (depresi, halusinasi, dan sebagainya). Ini ialah imbas prikologis konkret nan akan didapatkan oleh siapapun nan mengkonsumsi dari narkotika dan obat terlarang ini.

Gangguan mental memang berhubungan dengan sistem syaraf nan dimiliki oleh seseorang. Terjadinya depresii atau sering murung dan menjadi pendiam ialah imbas nan tak banyak disadari oleh si pengguna narkotika dan obat terlarang ini.

Halusinasi ialah imbas lain nan dimunculkan dalam pengkonsumsian narkotika dan obat terlarang ini. munculnya sebuah pemikiran atau perasaan nan justru sangat jauh dari hal nan nyata. Atau di pengguna merasakan hal nan konkret ada. Itulah nan dimaksud dengan mengalami halusinasi.

Selain itu, si pengguna narkotika dan obat terlarang ini juga akan berpengaruh pada kehidupannya nyatanya. Misalnya jika ia ialah seorang pekerja maka ia akan mengalami penurunan mutu dalam kerjanya.

Ia akan menjadi lebih lamban dalam menyelesaikan pekerjaan nan ada. Dapat jadi malah pekerjaan dilakukan dengan sangat ceroboh dan tidak penuh kehati hatian. Dapat jadi ia juga akan mengalami rasa selalu gelisah atau tegang dalam menghadapi kondisi nan tidak seperti itu.

Secara prikologis, pengguna narkotika dan obat terlarang ini juga akan mengalami kesulitan dalam berkosentrasi. Pikirannya sering sekali buyar dengan diganggu oleh hal lain nan ada di dalam pikirannya sendiri.

Bahkan dalam tingkat nan lebih tinggi, pengguna narkotika dan obat terlarang akan bisa berbuat buat menyakiti dirinya sendiri. Seperti mengiris bagian lengannya, inilah nan banyak dilakukan. Sampai pada tingkat mau membunuh dirinya sendiri ialah akibat konkret nan disebabkan oleh pengkonsumsian narkotika dan obat terlarang ini.

3. Timbulnya berbagai penyakit masyarakat (jual beli narkotika dan obat berbahaya , meningkatnya kriminalitas). Ini ialah akibat nan begitu konkret dari penggunaan narkotika dan obat terlarang ini.

Bagi nan memang memiliki uang atau dari kalangan berduit, mendapatkan narkotika dan obat terlarang ini ialah hal nan mudah buat dilakukan. Namun bagi nan tidak memiliki cukup uang, hal ini akan sulit buat dilakukan dengan mudah. Sine qua non perjuangan buat mendapatkannya.

Ada nan dengan mencuri atau merampok. Dan halini sangat banyak ditemukan di dalam masyarakat. Bahkan ada seseorang nan dengan mudah dan rela akan membunuh seseorang nan lain hanya buat mengambil hartanya nan akan digunakan buat membeli barang haram ini.

4. Rusaknya masa depan.

Bisa dikatakan bahwa inilah tujuan konkret dari peredaran narkotika dan obat terlarang di negara kita. Terlebih ketika sasaran pengkonsumsiannya ialah dari generasi nan muda. Seperti nan telah banyak dijelaskan bagaimana bahaya narkotika dan obat terlarang ini sangat menyerang keadaan fisik dan psikologis dari seseorang.

Sehingga hal ini akan dengan mudah bisa mematukan potensi dari diri si pengguna narkotika dan obat terlarang ini. dengan demikian maka bisa dipastikan bahwa dengan hilangnya potensi nan ada di dalam diri maka akan membuat masa depan nan ada bagi dirinya menjadi lebih kelam atau bahkan hilang dengan begitu saja.

Terhadap masyarakat nan ada di sekitarnya atau orang nan tidak secara langsung mengkonsumsi narkotika dan obat terlarang ini juga akan mendapatkan imbas atau akibat dari pengkonsumsian narkotika dan obat terlarang ini.

Karena banyaknya pengguna maka akan memberikan akibat menurunkan kualitas di dalam masyarakat. Dan hal inipun akan menjadikan masyarakat nan ada menjadi masyarakat nan sangat tak berkualitas.

Mengkonsumsi narkotika dan obat berbahaya dan zat-zat psikotropika berbahaya ini sama saja dengan merusak diri sendiri. Tak sekadar rusak, banyak pecandu narkotika dan obat berbahaya nan akhirnya menemui ajal baik sebab penyakit nan timbul dampak perilakunya maupun dampak over dosis.

Di lihat dari sisi manapun, penggunaan narkotika dan obat terlarang ini sangatlah tak memberikan imbas nan baik bagi diri si pengguna. Justru hanya akan memberikan akibat jelek bagi dirinya, termasuk kesehatan tubuh dan perkembangan psikologisnya. Selain itu, masyarakat sekitar juga akan merasakan akibat jelek ini.

Sehingga bisa ditarik konklusi bahwa tidak akan memperoleh kegunaan apapun dari narkotika dan obat terlarang ini. tidak salah jika ada ajakan, Katakan tak pada narkoba. Say no to drugs.