Gejala Keracunan Obat Serangga

Gejala Keracunan Obat Serangga

Keracunan obat serangga masih menjadi ancaman bagi kesehatan. Ancaman tersebut sepertinya tak mengenal waktu. Jika virus sapi gila atau virus flu burung menjangkiti dalam fase-fase tertentu, keracunan dari obat serangga ini tidak. Selama manusia tak hati-hati dan waspada terhadap penggunaan racun serangga tersebut.

Kasus keracunan memang cukup menjadi masalah bagi global kesehatan, di manapun berada. Baik di Indonesia maupun di negara maju seperti Jepang dan Amerika. Apapun bentuk nan meracuninya, dampak nan ditimbulkan oleh keracunan ialah terganggunya kesehatan. Entah skala sedang, cukup serius, atau serius.

Keracunan sendiri hakikatnya ialah masuknya sesuatu zat ke dalam tubuh nan sifatnya mengganggu. Zat tersebut dapat biasanya memang berupa zat kimia atau sesuatu nan mengandung bakteri. Reaksi dari keracunan sendiri dapat beraneka macam. Biasanya, penderita akan mengalami pusing dan mual, lalu lemas dan tidak sadarkan diri.

Hal lebih serius nan terjadi pada kasus keracunan, termasuk keracunan obat serangga ialah kematian. Reaksi keracunan hingga dampak nan mengerikan rasanya patut dijadikan alasan buat menjaga diri dari keracunan. Apapun bentuknya.



Keracunan Obat Serangga, Pelakunya si Obat Serangga

Serangga seringkali dianggap sebagai hewan nan mengganggu hayati manusia. Nyamuk dengan suara berdengung dan aktivitas menghisap darah manusia, saat ini dianggap sebagai musuh primer manusia. Karena itu beberapa terobosan dilakukan buat mengusir keberadaan nyamuk hingga membunuh nyamuk dan beberapa serangga lain di sekitar rumah. Mulai dari obat bakar, obat semprot, obat oles pengusir nyamuk, hingga obat elektrik.

Obat serangga tersebut memang menawarkan dua sisi. Bahaya dan manfaat. Ibarat buah simalakama. Jika tak digunakan, kenyamanan kita akan terganggu dengan para serangga itu. Tapi, jika digunakan, terlebih anggaran pakainya tak terlalu diperhatikan, bahaya akan mengancam kesehatan.

Perlu diketahui bahwa tak semua obat serangga kondusif bagi manusia. Beberapa jenis obat serangga dapat menyebabkan keracunan bagi sistem pernafasan manusia. Keracunan obat serangga sebagian besar terjadi sebab zat-zat nan tak bersahabat dan terkandung di dalam obat serangga terakumulasi dalam tubuh manusia. Berbagai zat nan berfungsi sebagai racun serangga sering digunakan dalam rumah tangga, hingga industri pertanian dan perkebunan.

Namanya saja sudah pembasmi, racun pastilah bersifat membunuh, menghancurkan, zat-zat nan terkandung di dalamnya secara otomatis juga bersifat seperti itu. Anda mungkin berpikiran seperti ini "zat tersebut kan buat membasmi serangga, masa manusia juga dapat terkena imbasnya?" Jika Anda masih memiliki pemikiran seperti itu, buang jauh-jauh sekarang juga.

Karena, ternyata kandungan zat kimia pada racun serangga cukup kuat juga buat "melumpuhkan" manusia. Sebenarnya, kunci terhindar dari keracunan obat serangga secara generik ialah hanya lebih hati-hati. Jangan menggangap enteng obat serangga, tapi juga jangan lantas terlalu menaruh ketakutan nan luar biasa. Karena bagaimanapun, Anda membutuhkan obat serangga tersebut buat memusnahkan serangga.

Anda juga perlu tahu informasi mengenai kandungan-kandungan nan terdapat dalam obat serangga. Agar, pemakaiannya tak disalahgunakan dan tak menimbulkan masalah di kemudian hari. Ini penting, terutama Anda nan masih memiliki balita.

Karena kita sama-sama tahu, bahwa balita masih rentan terhadap benda-benda asing di sekitarnya. Termasuk obat serangga. Maka dari itu, jauhkan obat serangga dari anak-anak. Peringatan ini juga tertera dalam setiap kemasan obat serangga bukan? Patuhi hal tersebut, sebab bagaimanapun pihak produsen lebih tahu mengenai produknya.

Organofosfat merupakan zat racun serangga nan paling banyak dipakai. Organofosfat sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Selain itu, zat bernama karbamat juga menghiasi sebagian besar susunan kimia obat serangga nan sering kali digunakan dalam rumah tangga. Baik organofosfat maupun karbamat, bisa menjadi racun nan mematikan jika terhirup, tertelan, atau terserap melalui kulit manusia.

Zat kimia tersebut benar-benar berbahaya. Mematikan bagi para serangga dan membahayakan kesehatan bagi manusia.



Gejala Keracunan Obat Serangga

Sebagian besar racun serangga bekerja pada sistem saraf. Karena itu, keracunan obat serangga akan memperlihatkan gejala-gejala gangguan saraf. Seseorang nan mengalami keracunan obat serangga baik organofosfat maupun karbamat akan menampilkan gejala-gejala sebagai berikut:

  1. Gejala keracunan obat serangga akan muncul 12 hingga 24 jam setelah korban terpapar zat-zat kimia berbahaya. Baik melalui kulit, mulut, atau pernapasan. Bila terpapar melalui pernapasan, imbas nan terjadi dapat kurang dari 12 jam.
  1. Seorang anak nan sedang bermain di wilayah nan sebelumnya terkena racun serangga atau bermain dengan loka racun serangga, apalagi tak tertutup dengan kedap akan dengan mudah mengalami keracunan obat serangga . Anak nan terpapar racun serangga dapat dideteksi awal dengan adanya bau racun serangga nan tercium dari pernapasan atau kulit sang anak.
  1. Apabila seseorang mengalami keracunan serangga, gejala awal nan terjadi ialah diare, sakit perut, dan sering buang air kecil. Gejala lebih lanjut ialah denyut nadi nan mulai melemah, pupil mata nan mengecil, menderita sesak napas, hingga napas berbunyi. Penderita juga dapat mengalami muntah-muntah hingga keluar air mata, tubuh berkeringat dan mengeluarkan banyak cairan ludah.
  1. Untuk stadium nan cukup riskan, maka penderita akan mengalami kelemahan otot hingga lumpuh, denyut nadi makin cepat, tidak mampu bernapas dengan baik, serta tekanan darah meningkat.
  1. Bila stadium lanjut masih belum mendapatkan pertolongan, maka korban akan makin gelisah, bingung, mengalami sakit kepala, kejang-kejang, hingga tak sadarkan diri.

Waspadai gejala ini, sebab gejala ini ialah gejala awal keracunan obat serangga. Segera berti pertolongan pertama, agar gejala keracunan tersebut tak menyebar hingga benar-benar membahayakan kesehatan Anda.



Pertolongan Pertama pada Keracunan Obat Serangga

Informasi tentang pertolongan pertama ketika Anda keracunan juga krusial buat diketahui. Ada beberapa pertolongan pertama nan dapat diberikan bagi seseorang nan mengalami keracunan obat serangga sebelum mendapatkan perawatan dokter atau rumah sakit, di antaranya sebagai berikut.

  1. Bila racun serangga mengenai kulit dan membahayakan, maka baju harus dilepaskan dan segeralah basuh dengan air mengalir serta sabun. Bila ada area kulit nan terluka, maka harus berhati-hati, sebab racun akan lebih cepat diserap di daerah tersebut. Bila racun tertelan, segera berikan konsumsi karbon aktif guna menyerap racun.
  1. Jika gejala-gejala stadium lanjut mulai muncul, segera hubungi rumah sakit atau dokter. Penanganan nan makin cepat akan semakin baik.
  1. Minum air putih nan banyak jika racun serangga keluar. Air bisa menetralkan racun.
  1. Anda juga dapat menggunakan cara tradisional. Jika kebetulan di sekitar rumah Anda ada pohon kelapa, ambil kelapa muda kemudian campurkan dengan garam dan minumkan. Usahakan agar orang nan keracunan muntah.


Pencegahan Keracunan Obat Serangga

Keracunan obat serangga dapat dicegah. Tentunya mencegah lebih baik daripada mengobati. Cara pencegahan tersebut di antaranya sebagai berikut.

  1. Menggunakan insektisida atau racun serangga dengan sangat berhati-hati, apalagi di area bermain si kecil.
  1. Membaca terlebih dahulu instruksi pemakaian racun serangga nan biasanya terpasang di kemasan. Gunakan racun serangga tersebut secukupnya.
  1. Berikan label racun serangga nan jelas dan tempatkan di daerah nan tak terjangkau si kecil.
  1. Mencuci berbagai buah dan sayur segar nan akan dikonsumsi buat mengurangi risiko tertelannya insektisida.
  1. Menjelaskan pada anggota keluarga, khususnya si kecil tentang bahaya racun serangga.

Keracunan obat serangga sesungguhnya sesuatu hal nan dapat dihindarkan. Baca anggaran main lalu ikuti anggaran tersebut juga dapat membantu Anda terhindar dari keracunan obat pembasmi serangga tersebut.