Shutterstock - Berbisnis di ShutterStock

Shutterstock - Berbisnis di ShutterStock

Tidak banyak orang nan mengerti tentang peluang bisnis di Shutterstock . Bahkan, mendengar kata Shutterstock sendiri pun belum pernah. Namun, gambar dari Shutterstock akan sering muncul ketika kita mencari image atau desain di Google . Artinya, Shutterstock sudah punya brand nan tenar di dunia, walau di Indonesia belum cukup popular.



Shutterstock - Apa itu Shutterstock?

Shutterstock sendiri merupakan agensi mikrostok buat foto, gambar atau image dan clip art nan melayani transaksi secara global. Shutterstock memiliki kantor pusat di New York, Amerika Serikat. Shutterstock dalam websitenya ( shutterstock.com ) menyediakan kumpulan foto nan berhak cipta perdeo atau Royalti Free (RF) stock photos .

Selain itu di dalamnya juga terdapat ribuan vector gambar serta ilustrasi nan dapat diunduh maupun dibeli. Setiap gambar di Shutterstock memiliki keunggulan masing-masing baik dari kualitas, fokus, estetika, sisi artistik maupun karya orisinil atau orisinal dari masing-masing kontributor. Kontributor ialah anggota Shutterstock nan berprofesi sebagai fotografer maupun illustrator nan siap mendukung tersedianya jutaan gambar di Shutterstock .

Perlu Anda tahu, semenjak April 2012, Shutterstock menyediakan lebih dari 19 juta gambar nan memiliki royalty perdeo atau RF. Selain itu, Shutterstock juga mempunyai video terbatas sejumlah lebih dari 500.000 buah nan dapat didownload secara perdeo buat para anggotanya. Jumlah image dan video nan sedemikian besar tak lepas dari dukungan sekitar 35.000 fotografer, illustrator, dan videografer Shutterstock .

Dalam website Shutterstock , para pengunjung bisa mencari berbagai bentuk gambar sinkron kebutuhan. Pengunjung juga mampu melisensikan image nan mereka miliki buat diperjualbelikan di Shutterstock di pasar dunia.



Shutterstock - Kerjasama Shutterstock

Sebelum mengakuisisi Bigstock salah satu perusahaan dan agensi mikrostok pada 23 September 2009, Shutterstock berdiri sendiri sebagai perusahaan mikrostok tunggal. Dengan akuisisi ini, Shutterstock memperoleh salah satu keunggulan Bigstock , yaitu sistem pembelian mikrostok secara kredit atau angsuran nan memudahkan para pelanggannya membeli image dengan jumlah lebih besar.

Pada bulan Februari 2011, Shutterstock bekerja sama dengan AIGA buat menambah inspirasi bagi para subscribers -nya terhadap image maupun foto. Hal nan luar biasa, pada tahun 2012, tepatnya pada bulan Februari, Shutterstock menjadi perusahaan mikrostok pertama nan telah mencapai jumlah unduhan image terbanyak di dunia, yaitu sejumlah 200 juta unduhan.

Saat ini, Shutterstock memiliki lebih dari 19 juta image dan foto nan mampu dicari dalam hitungan detik. Selain itu, image tersebut bisa dilacak melalui 10 bahasa, termasuk Bahasa Jerman, Perancis, Belanda, Rusia, Inggris, Jepang, Italia, dan China.



Shutterstock - Berbisnis di ShutterStock

Shutterstock hampir sama dengan agensi mikrostok nan lain seperti 123urf, Inmagine, Corbisimages, Gettyimages dan sebagainya. Shutterstock menjual image, foto, ilustrasi, maupun vector. Semuanya dalam bentuk RF ( royalti free ), artinya sang pembeli boleh menyebarluaskan gambar maupun image nan dibeli, namun copyright tetap pada sang illustrator atau fotografer pembuatnya.

Jika kita menjadi kontributor Shutterstock , maka image nan kita upload buat dijual bebas akan diperjualbelikan berkali-kali. Tidak hanya sekali, seperti merk nan selalu menempel pada produk. Kontributor akan memperoleh laba terus-menerus, selama image -nya di Shutterstock ada nan membeli.

Memang diakui bahwa bisnis mikrostok semacam Shutterstock belum populer di Asia Tenggara, apalagi Indonesia. Menurut informasi, jumlah kontributor mikrostok di Indonesia tak lebih dari 30 orang saja. Bandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia nan jumlahnya lebih dari 240 juta orang. Tentu jumlah ini sangat sedikit. Artinya, peluang buat berbisnis dan menjadi pemenang dalam bisnis Shutterstock terbuka lebar.

Salah satu karena generik mengapa bisnis mikrostok seperti Shutterstock tak populer sebab masih banyaknya DVD images , ilustrasi perdeo maupun vector free download nan dapat diperoleh dimanapun dan kapanpun. Hal ini banyak kita jumpai di Indonesia. Namun perlu diingat, pangsa pasar Shutterstock bukanlah nasional, namun internasional. Pangsa pasarnya ialah dunia. Di benua lain, seperti Amerika, Eropa maupun Asia Timur sebagian besar penduduknya sangat menghargai hasil ciptaan dan hak cipta. Sehingga bisnis mikrostok di loka itu berkembang sangat pesat.

Perlahan tapi pasti, Indonesia pun akan dibawa kesana. Anda boleh memilih menjadi kontributor pada bagian apapun. Misalnya fotografer, illustrator ataupun footage . Jika Anda ingin menjadi fotografer Shutterstock , maka paling tak Anda harus memiliki kapital kamera nan handal. Semakin mahal kamera, tentu hasilnya kian indah. Namun, jika ingin menjadi illustrator maupun footage , sepertinya kapital nan diperlukan ialah komputer serta software ilustrasi seperti Adobe Illustrator, Corel Draw maupun Photoshop buat membuat ilustrasi vector nan kita inginkan.



Shutterstock - Bisnis Shutterstock Tidak Instan

Bila Anda tertarik dan terjun di bisnis Shutterstock , maka ada hal nan perlu diketahui, bahwa jika kita meng- upload image kita di Shutterstock dan ada nan mendownload atau membelinya, maka kita akan bisa 0,3 hingga 5 USD. Sekitar 3000 hingga 50000 rupiah. Memang nominalnya sangat kecil, apalagi dibandingkan dengan nilai jasa pembuatan image dan vector secara generik di negeri ini, tentu berbeda jauh.

Shutterstock bukan bisnis nan serba instan, hanya dengan meng- upload satu gambar, Anda dapat memperoleh ribuan dollar. Tidaklah demikian. Kerja keras seorang kontributor tak memperoleh imbalan dalam waktu singkat.

Kita perlu sabar dan terus berkarya buat menghasilkan karya-karya lain nan makin berkualitas sehingga kian banyak subscribers (pelanggan) nan tertarik buat membelinya. Jika setiap hari kita berusaha terus buat selalu menghasilkan image dan meng- upload nya sehingga menjadi portofolio, maka penghasilan di Shutterstock akan menjadi passive income nan sangat membantu pemasukan Anda.

Maka nan harus Anda lakukan ialah meningkatkan kualitas dan kuantitas image nan Anda upload di Shutterstock . Makin bagus kualitas image Anda, maka akan lebih sering di download oleh subscribers . Demikian pula, makin akrab subscribers dengan nama Anda sebagai kontributor, maka image Anda akan kian dicari. Dari sinilah penghasilan kita akan berlipat ganda. Jadi, janganlah Anda berpikir buat membuat satu atau dua image maupun vector , lalu mempunyai penghasilan nan melimpah.



Shutterstock - Menjadi Kontributor Shutterstock

Apa saja syarat buat menjadi kontributor Shutterstock ? Mudah, Anda tak perlu membayar sepeser pun. Cukup dengan mengakses submit.shutterstock.com/ dan mengisi form pendaftarannya. Pastikan nama Anda, loka tanggal lahir, negara maupun email dan rekening nan Anda miliki benar-benar asli, buat kemudahan bisnis Anda.

Berapa image nan harus aku setor setiap bulannya? Memang di Shutterstock tak ada batasan bagi kontributor buat meng upload image nan mereka desain. Namun paling tidak, kita mengerti berapa penghasilan nan akan kita bisa dengan jumlah image tertentu.

Menurut seorang kontributor Shutterstock , dengan memiliki portofolio sekitar 350 vector dan image , seorang kontributor dapat memperoleh 400 hingga 1000 USD per bulan. Tidak kurang dan tak lebih. Jumlah 350 image tersebut ialah jumlah nan normal, tak terlalu banyak. Jika Anda mampu membuat image atau vector 10 buah dalam sehari, maka 350 image akan selesai dalam waktu sekitar 1 bulan. Jika 5 buah dalam sehari, maka 350 vector akan selesai dalam jangka 2 bulan. Hal nan terpenting ialah menghilangkan mindset bahwa 350 vector ialah jumlah nan banyak.

Bila perlu, Anda juga menjadi kontributor di perusahaan maupun agensi image dan vector nan lain. Dengan demikian, kemungkinan image dan vector Anda diunduh akan semakin besar. Hal ini tentu dapat meningkatkan penghasilan Anda. Ingatlah, tak ada kesuksesan nan instan.

Hanya kerja keraslah nan membedakan kesuksesan sesungguhnya dengan kesuksesan nan hanya sesaat. Shutterstock mungkin saat ini kurang dipandang, namun di masa depan bisnis seperti ini akan menjadi ladang penghasilan nan menjanjikan. Tinggal kita, mau atau tak memulai kerja keras itu buat menjamin masa depan nan cerah dengan passive income nan berlimpah.