Siklus Menstruasi

Siklus Menstruasi

Buat para wanita, terutama bagi wanita dewasa nan telah berkeluarga, mengetahui waktu masa fertile menstruasi sangat penting. Hal ini krusial terutama bagi mereka nan ingin cepat-cepat punya anak atau sebaliknya, ingin menjaga agar tak cepat hamil.

Masa fertile menstruasi setiap wanita tidaklah sama. Namun, pada umumnya jeda maupun interval masa fertile menstruasi tak terlalu berbeda jauh.



Arti Masa Fertile Menstruasi

Masa fertile menstruasi merupakan masa dimana proses ovulasi sedang berlangsung, yaitu proses pematangan sel telur nan siap buat dibuahi. Jadi, jika melakukan interaksi seksual di masa fertile menstruasi tersebut, kemungkinan besar buat terjadinya kehamilan sangat tinggi.



Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi aialah jeda antara hari pertama menstruasi dengan hari pertama mensatruasi berikutnya. Misalnya pada bulan Mei hari pertama menstruasi Nona Dewi jatuh pada tanggal 15 dan pada bulan Juni hari pertam haidnya jatuh pada tanggal 13. Maka siklus menstruasi Nona Dewi ialah 28 hari.

Panjang siklus menstruasi perempuan bervariasi baik antar individu maupun pada individu nan sama. Siklus menstruasi pendek antara 15-23 hari dan siklus panjang antara 35-45 hari masih dianggap normal. Ada sejumlah perempuan nan siklusnya teratur, sementara ada pula nan bervariasi sampai dengan 7 hari.

Banyak faktor nan mempengaruhi panjangnya siklus menstruasi ini, termasuk stres fisik dan psikis. Tetapi, panjang siklus menstruasi nan dianggap rata-rata normal ialah 28 hari. Untuk lebih memudahkan pemahaman, pada tulisan ini kita gunakan rata-rata siklus 28 hari.

Siklus menstruasi di bawah kontrol hormon seks. Siklus ini dibagi dalam 2 fase yaitu fase sebelum ovulasi dan fase setelah ovulasi.

Selama siklus haid, tubuh perempuan siap buat menghadapi kehamilan. Siklus ini diatur oleh empat hormon seksual. Hormon perangsang folikel dan hormon peluruh, nan disekresi oleh kelenjar pituitari, menyebabkan sebuah telur di folikelnya menjadi matang dan dilepaskan.

Telur dan folikelnnya mengeluarkan estrogen dan progesteron, nan membuat dinding rahim menebal. Telur nan terbuahi akan membenamkan diri ke dinding tersebut. Bila tak terbuahi, telur akan keluar dari tubuh bersama darah dan sel-sel dinding tersebut, saat haid. Siklus berlangsung selama 28 hari namun dapat bervariasi setiap bulan, dan dapat berbeda pada setiap perempuan.



Siklus Teratur dan Tidak Teratur

Menstruasi atau haid ialah perubahan fisiologis dalam tubuh perempuan nan terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini krusial dalam reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia pubertas dan menopause.

Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya, nan disebut sebagai siklus estrusi.

Pada perempuan siklus memstrusi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku generik tak semua perempuan memiliki siklus menstrusi nan sama, terkadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari.

Menstruasi merupakan pertanda bahwa seorang perempuan telah mengalami kematangan organ reproduksi. Itu berarti jika ada sperma nan masuk maka dapat terjadi kehamilan.

Menstruasi sebagai sesuatu nan fitrah dialami oleh semua perempuan, mulai terjadi ketika umur 12-13 tahun. Pada masa-masa awal, terjadinya menstruasi sering tak teratur. Hal ini disebabkan sebab menstruasi terjadi tanpa divestasi sel telur sehingga terjadinya menstruasi mulai teratur dengan interval 26-32 hari.

  1. Proses menstruasi diawali oleh fase proliferasi.pada fase ini terjadi penebalan lapisan endometrium atau lapisan dalam rahim.
  1. Fase proliferasi terjadi sekitar 1-2 minggu. Penebalan lapisan endometrium diakibatkan oleh rangsangan hormon estrogen.
  1. Peningkatan hormon estrogen juga merangsang sekresi atau pengeluaran hormon LH ( Lueinzing Hormone ) dan menekan hormon perangsang folikel atau FSh ( Folicle Stimulating Hormone ).
  1. Saat siklus menstruasi juga terjadi siklus ovarium nan dimulai dengan fase folikuler. Pada fase folikuler terjadi divestasi sel te;ur atau ovulasi dari folikel Graff.
  1. Sel telur nan dikeluarkan akan ditangkap oleh rumbai pada tuba falopii. Sel telur ini dilapisi oleh korona radiata nan akan memberikan nutrisi selama 48 jam. Perlu diketahui bahwa ovarium terdiri atas beberapa folikel.
  1. Setelah terjadinya ovulasi, folikel nan masih ada akan berubah menjadi korpus luteum nan nantinya akan mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron.
  1. Fase berikutnya disebut dengan fase sekresi. Setelah endometrium tumbuh dan berkemban, pembuluh darah akan semakin dominan dan mengeluarkan cairan.
  1. Bila tak ada sperma nan membuahi sel telur sehingga tak terjadi pembuahan (ferlitisasi), maka korpus luteum akan mengalami kematian sehingga produksi estrogen dan progesteron menurun dan menghilang.
  1. Tidak adanya estrogen dan progesteron menyebabkan terjadinya fase vasokpnstriksi atau pengerutan pembuluh darah.
  1. Pengerutan pembuluh darah menyebabkan lapisan dalam rahim mengalami kekurangan darah dan akhirnya mengalami kematian.
  1. Kematian lapisan dalam rahim akan diikuti oleh pelebaran pembuluh darah atau vasolidatasi dan menyebabkan divestasi darah dalam bentuk pendarahan.
  1. Pendarahan nan terjadi merupakan fase genre menstruasi. Darah nan hilang selama menstruasi berkisar antara 50-60 cc.


Kehangatan di Saat-Saat Subur

Mengetahui masa fertile menstruasi sangatlah krusial bagi pasangan suami istri nan ingin cepat memiliki anak, maupun pasangan nan menerapkan keluarga berencana dan ingin berhati-hati karenanya. Tapi bagaimanakah caranya mengetahui saat-saat fertile istri Anda?

Masa fertile ialah masa di mana sel telur siap dibuahi oleh sperma sehingga memunggkinkan terjadinya kehamilan. Usia sel telur ialah 1-2 hari. Jika tak ada sperma nan membuahi telur tersebut, sel telur akan wafat dan akan keluar dari tubuh bersama-sama dengan darah haid.

Masa fertile dengan demikian merupakan suatu masa dalam siklus menstruasi perempuan di mana terdapat sel telur matang nan siap dibuahi, sehingga bila perempuan tersebut melakukan interaksi seksual maka dimungkinkan terjadi kehamilan.

Masa fertile merupakan rentang waktu pada perempuan nan terjadi “sebulan” sekali. Ibarat bercocok tanam, maka melihat “musim” nan fertile sangat menentukan hasilnya.

Demikian juga pasutri nan ingin segera mendapatkan keturunan, perlu mengetahuai masa fertile ini. Sebaliknya, pasangan nan ingin menunda, menghentikan, atau tak menghendaki kehamilan harus mengetahui masa fertile ini buat menghindari melakukan persetubuhan.

Sayangnya, tak sedikit perempuan nan merasa kebingungan bagaimana mengetahui awal masa subur. Yang diketahui seringkali hanyalah bahwa dia merasa basah dan melihat pendarahan pada vagina.



Waktu Masa Fertile Menstruasi

Masa fertile menstruasi setiap wanita memiliki siklus nan berbeda-beda. Waktu masa fertile menstruasi bisa dihitung dari saat ovulasi berlangsung yaitu pada jeda sebelum masa menstruasi berikutnya sekitar 14 hari. Karena tak sama tanggal dan siklus menstruasi setiap bulannya, maka dihitung mulai dari hari pertama menstruasi bulan sebelumnya.

Nah, masa suburnya ialah tiga sampai lima hari sebelum dan sesudah hari nan telah dihitung tadi. Yang perlu diingat ialah siklus setiap orang berbeda-beda, ada nan 28 hari, ada juga nan kurang.

Cara menghitung waktu siklus menstruasi yaitu dari hari pertama waktu menstruasi bulan sebelumnya ke hari pertama waktu menstruasi berikutnya.

Contoh:

Misalnya siklus Anda setiap bulannya ialah 28 hari. Bulan lalu Anda mulai menstruasi tanggal 1, maka estimasi Anda akan menstruasi lagi di bulan berikutnya sekitar tanggal 28. Nah, 14 hari dari masa ovulasi Anda akan jatuh sekitar tanggal 14, jadi estimasi masa fertile Anda sekitar dari tanggal 12 sampai 16.



Cara Mengetahui Masa Fertile Menstruasi

Untuk mengetahui masa fertile menstruasi, kita bisa mengamati dari ciri-ciri generik nan dimiliki oleh tubuh. Anda bisa mengenali dan merasakannya melalui:

  1. Suhu badan
    Saat masa pematangan sel telur atau ovulasi, terjadi peningkatan suhu badan selama beberapa hari dari suhu badan normal biasanya. Anda akan lebih merasakan badan agak panas tanpa demam.

    Suhu normal orang dewasa dalam keadaan sehat ialah 36 derajat celcius, nah suhu badan akan meningkat seiring dengan masa ovulasi menjadi sekitar 37 derajat celcius sampai 38 derajat celcius.
  1. Lendir
    Anda juga bisa mengecek sendiri di leher rahim atau serviks dan merasakan perubahan dengan adanya produksi lendir nan agak berlebih di daerah itu. Cairan lendir ini kalau dipegang kenyal seperti jel/agar-agar dan panjang.

Selain dari dalam tubuh, kita juga bisa mengetahui masa fertile menstruasi ini dengan cara menggunakan alat. Jangan ragu buat menggunakannya jika Anda benar-benar ingin mengetahui masa fertile menstruasi.

Alat ini bisa dibeli di apotik atau toko obat. Alat buat mengetahui masa fertile menstruasi seperti alat test Luteinizing Hormone atau LH nan berperan dalam proses ovulasi.