Kekurangan Makanan VS Pemenuhan Nutrisi

Kekurangan Makanan VS Pemenuhan Nutrisi

Kekurangan makanan ? Apa nan terlintas di benak Anda ketika mendengar frasa tersebut? Dapat jadi nan tergambar ialah sebuah keadaan nan memprihatinkan bukan? Ya, kekurangan makanan memang identik dengan kelaparan dan keadaan nan tak baik.



Kekurangan Makanan - Salah Satu Masalah Mendasar

Dalam kehidupan manusia, makanan memiliki peranan nan sangat penting. Dengan makan, nutrisi nan dibutuhkan oleh tubuh manusia bisa terpenuhi dengan baik. Lalu, apa jadinya jika manusia mengalami kekurangan makanan?

Manfaat makanan bagi tubuh nan dapat secara langsung dirasakan oleh tubuh ialah kenyang. Manfaat lain dari makanan ialah masuknya berbagai kandungan nutrisi dalam tubuh nan tak dapat digantikan oleh apapun. Jika melihat kegunaan nan demikian besar dari makanan, kekurangan makanan jelas menjadi masalah fundamental bagi kehidupan manusia.

Jika manusia kekurangan makanan, berbagai permasalahan niscaya akan muncul. Terutama nan berkaitan dengan kesehatan. Pernah mendengar istilah gizi jelek atau busung lapar? Sebuah masalah sosial nan belakangan sering kita dengar terjadi di beberapa negara. Ya, dalam hal ini, kekurangan makanan bahkan dapat menjadi penyebab kematian seseorang.

Terlihat seperti masalah nan sepele, tapi tahukah Anda bahwa kekurangan makanan ialah benar-benar masalah nan serius? Kekurangan makanan dapat juga ditafsirkan sebagai masalah sosial dan ekonomi. Ketika sebuah negara memiliki rakyat nan kekurangan bahan pangan, maka negara tersebut dapat jadi memiliki masalah sosial dan ekonomi nan sedang kritis.

Kekurangan makanan tentu saja akan membuat siapapun manusianya kekurangan asupan gizi. Akibatnya, tampilan fisik menjadi tak segar, dan tak memiliki cadangan tenaga. Jika sudah demikian, hal tersebut dapat mengganggu stabilitas nasional dari beberapa bidang. Belum lagi beban mental nan harus diderita. Ya, kekurangan makanan nyatanya memang melahirkan banyak masalah baru di belakangnya.

Tidak usah jauh-jauh mencari contoh kasus kekurangan makanan di negara lain, di Indonesia saja hal memprihatinkan tersebut masih terjadi. Kekurangan makanan nyatanya juga masih menjadi salah satu masalah bagi masyarakat Indonesia. Terutama buat masyarakat Indonesia nan masih kekurangan secara ekonomi.

Kebutuhan terhadap pemenuhan makanan menjadi hal nan mewah. Kesamaan buat tak mementingkan kandungan nutrisi dan lebih mementingkan kenyang atau tak ialah hal biasa nan terjadi pada masyarakat Indonesia dalam memilih makanan. Hasilnya, selain kekurangan makanan, masalah lain nan berkenaan dengan pemenuhan gizi ialah gizi buruk.

Masalah seperti ini seperti sudah mendarah daging, sulit jika harus diubah dalam waktu nan cepat. Kerjasama nan baik antara pihak pemerintah, forum terkait dan masyarakat menjadi jalan keluar nan cukup baik buat mengurangi masalah "kekurangan makanan" ini. Salah satunya dapat dengan cara mempermudah birokrasi peminjaman kapital buat usaha kecil menengah atau adanya pelatihan-pelatihan spesifik buat bekal berwiraswasta bagi masyarakat Indonesia.



Kekurangan Makanan VS Pemenuhan Nutrisi

Hal nan kemudian menjadi krusial dari masalah kekurangan makanan ini adalah, tak terpenuhinya berbagai kebutuhan gizi di dalam tubuh. Hal ini menjadi krusial sebab nyatanya, kandungan-kandungan tersebutlah nan memiliki kegunaan vital bagi tubuh. Salah satunya nan cukup krusial ialah kandungan serat dalam makanan.

Selain karbohidrat, mineral, vitamin, lemak dan protein, serat juga sangat krusial bagi kesehatan tubuh kita. Makanan berserat harus dikonsumsi buat menjaga kelancaran organ pencernaan. Makanan berserat dapat didapatkan dari buah-buahan dan sayuran. Kekurangan makanan berserat bisa mengakibatkan berbagai gangguan saluran pencernaan nan akan mengakibatkan sembelit.

Sayangnya, dalam kasus kekurangan makanan , makanan berserat juga menjadi salah satu jenis makanan nan diabaikan. Pun demikian bagi masyarakat nan beruntung bisa menikmati makanan setiap harinya. Bagi sebagian besar orang, terutama anak-anak, sayuran ialah musuh besar. Padahal, sayuran mengandung banyak serat nan berefek baik bagi kesehatan tubuh sehingga bisa mengurangi risiko penyakit berbahaya.

Kelihatannya mungkin sepele. Orang tak makan sayur tak lantas wafat begitu saja. Demikian juga dengan orang dengan kasus kekurangan makanan. Namun, sekali lagi, ini bukan perkara hayati dan mati. Mengonsumsi sayur berarti memberi asupan nutrisi dan serat nan baik bagi tubuh. Bila kebutuhan serat tubuh tercukupi, semua organ tubuh, terutama saluran pencernaan, akan melakukan tugasnya dengan ringan.



Akibat Kekurangan Makanan Berserat

Serat, sekali lagi, merupakan kebutuhan vital bagi kesehatan tubuh manusia. Berikut ini merupakan beberapa dampak kekurangan makanan berserat.



Sembelit

Sembelit merupakan salah satu dampak dari kekurangan makanan berserat. Gejala nan ditunjukkan dengan perut begah atau kembung dan tak lancarnya buang air besar (BAB). Normalnya, buang air besar dilakukan setiap hari pada pagi hari. Namun, pada orang nan kekurangan serat, buang air besar dapat terjadi seminggu sekali. Bahkan, lebih.

Ketika Anda kekurangan makanan, terutama makanan berserat, buat buang air besar pun Anda harus mengeluarkan banyak energi karena, biasanya, feses sudah mengeras dan berwarna hitam. Dengan demikian, anus akan terasa sakit dan mungkin dapat sampai terluka. Jika dibiarkan, luka akan semakin parah dan dapat menyebabkan infeksi.

Sembelit biasanya terjadi pada orang nan pola makannya tak terkontrol serta asupan gizi nan kurang. Orang nan kekurangan makanan, bukan hanya makanan berserat pun rentan terhadap penyakit ini. Selain itu, sembelit biasa terjadi pada orang nan terlalu lama duduk. Sembelit merupakan salah satu akibat ringan kekurangan makanan berserat. Akibat nan lebih serius dapat mengakibatkan terjadinya kanker usus. Oleh karena itu, sediakan selalu makanan berserat bagi kesehatan keluarga Anda.



Obesitas

Kekurangan makanan berserat dalam tubuh dapat menimbulkan obesitas atau peningkatan berat badan. Hal ini tentu saja berbeda jika kita membicarakan orang nan kekurangan makanan sebab tak makan. Makanan nan tak mengadung serat, biasanya, tak secara konkret mengenyangkan. Sekalipun sudah mengonsumsi berbagai jenis makanan, Anda tetap akan merasa lapar sebab makanan nan dikonsumsi belum memenuhi nutrisi nan dibutuhkan tubuh.

Bagi Anda nan ingin berdiet atau menjaga kelangsingan tubuh, makanan berserat dapat dijadikan pilihan tepat buat diet. Makanan berserat mengandung nutrisi nan diperlukan tubuh sehingga Anda akan merasa kenyang setelah mengonsumsinya. Dalam keadaan kenyang, otomatis kita tak akan tergoda dengan makanan lain. Dengan demikian, estetika tubuh Anda tetap terjaga. Dalam kasus kekurangan makanan, makanan berserat juga dapat digunakan sebagai salah satu asupan makanan paling bermanfaat.



3. Dampak Kekurangan Makanan Berserat - Diabetes

Kekurangan makanan berserat mengakibatkan gula darah berada pada posisi tak stabil, dalam arti naik turun. Keadaan gula darah nan naik turun secara tak terkontrol akan mengakibatkan penyakit diabetes. Oleh karena itu, makanan berserat perlu dikonsumsi buat menunda atau memperlambat penyerapan gula darah dalam tubuh. Makanan berserat bagi penderita diabetes bisa diperoleh dari beras merah, kacang buncis, dan kacang polong.



4. Dampak Kekurangan Makanan Berserat - Mual

Gejala kekurangan makanan berserat ini sering terjadi pada orang nan sedang berdiet atau terlalu lelah beraktivitas. Orang nan sedang berdiet cenderung mengonsumsi makanan berprotein dibanding karbohidrat. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi. Jika asupan karbohidrat kurang, akan timbul mual dampak lapar nan tertahan. Dengan mengonsumsi makanan berserat, rasa lapar akan terobati. Program diet Anda pun berjalan lancar.