Faktor Keselamatan dan Peraturan

Faktor Keselamatan dan Peraturan

Mie Instan kini sudah menjadi gaya hayati nan populer. Makanan nan paling digemari oleh masyarakat sebab selain harganya murah dijangkau, rasanya juga enak. Membuatnya pun nisbi gampang, tinggal direbus, beri bumbu lalu hidangkan. Tetapi tak banyak masyarakat kita nan paham tentang bahaya mie instan bila dikonsumsi secara terus menerus.

Mie Instan ialah mie nan sudah dimasak setengah matang, diberi bumbu lalu diawetkan. Bumbu mie instan juga terasa lezat dan gurih. Tentu saja rasa itu diambil dari pemberian msg atau penyedap rasa nan melebihi kadarnya. Hal inilah nan menjadi salah satu bahaya mie instan .

Pengawet dan MSG nan hiperbola tak baik bagi tubuh. Terlalu banyak minum dan makan makanan berpengawet akan membuat tubuh rentan terserang virus kanker. Bahaya mie instan nan lain ialah membuat organ-organ tubuh menjadi lebih lemah dan mudah terserang berbagai penyakit. Makanan nan baik ialah makanan nan segar tanpa pengawet dan tak terlalu menggunakan MSG.

Kalau begitu, apakah kita tak boleh makan makanan mie instan? Tentu saja boleh, asal tak setiap hari dan tak terlalu berlebihan. Makan mie instan setiap hari membuat lambung bekerja ekstra keras buat menghancurkan mie nan berpengawet, bumbunya nan tajam juga akan membuat lambung rusak dan cenderung sakit maag.

Berikut tips bila Anda memang ingin sekali makan mie instan :

  1. Rebus mie instan dengan benar-benar matang dan buang air bekas rebusan. Gunakan air panas lain sebagai kuah. Jangan memasak mie instan dengan cara diseduh.
  2. Jangan berikan semua bumbu mie instan. Berikan saja sedikit dan campur dengan bumbu protesis sendiri. Setidaknya menghindari sedikit bahaya mie instan dari tubuh Anda.
  3. Perhatikan kemasan mie instan, kapan tanggal kadaluarsanya, jangan sampai Anda makan mie instan nan sudah rusak.
  4. Jangan makan mie instan setiap hari. Kecuali Anda dalam keadaan terdesak seperti berada di penampungan bala alam. Cukup makan mie instan satu kali dalam dua minggu, sebab bahan-bahan nan ada di dalam mie instan harus dicerna cukup lama oleh lambung.
  5. Setelah makan mie instan, banyaklah minum air putih. Jangan dihantam dengan minum-minuman bersoda.
  6. Makanlah mie instan nan paling Anda sukai dan sudah sering Anda makan. Tidak usah mencoba-coba mie instan baru. Karena bila Anda kecewa dengan mie instan baru, Anda akan makan mie instan lagi buat menutupi kekecewaan Anda. Tentu saja konduite ini memicu Anda buat terlalu banyak makan mie instan sehingga menambah bahaya mie instan di dalam tubuh Anda.


Dan tentu saja Karena Mengandung Aditif Makanan

Inilag segala jenis daftar nan dikandung di dalam aditif makanan termasuk di dalamnya digunakan pada mie instan.

  1. Pengawet: Ini ialah senyawa kimia nan ditambahkan ke produk makanan buat mencegah makanan dari memanjakan sebab pertumbuhan mikro-organisme seperti bakteri dan jamur. Selain sebagai anti-mikroba, ada juga pengawet nan anti-oksidan.
  2. Beberapa pengawet generik ialah sulfur dioksida nan digunakan dalam bir dan anggur, propionat kalsium nan digunakan dalam makanan seperti roti panggang, natrium nitrit digunakan dalam ham dan sosis. Anti-oksidan pengawet nan BHT dan BHA. Methylchloroisothiazolinone, etanol, glutaraldehida, dan formaldehid ialah beberapa pengawet lain nan digunakan.
  3. Warna: Rona nan digunakan buat meningkatkan baik penampilan makanan atau buat mengimbangi rona nan hilang sambil menyiapkan itu. Kebanyakan dari kita sangat menyadari bahwa persepsi kita tentang rasa makanan, apakah itu apel atau anggur, sangat dipengaruhi oleh warna. Inilah sebabnya mengapa produsen produk makanan menambah warna, seperti rona karamel dalam sup, kaldu, dan minuman ringan, rona merah buat ceri glacé, dan sebagainya.
  4. Rasa: Ini ditambahkan buat meningkatkan rasa makanan, nan bisa berupa protesis atau dibuat dari sumber alami. Rasa biasanya ditambahkan ke makanan nan diproduksi secara komersial, seperti: kue dan roti, makanan ringan, saus, sup atau mie instan, makanan beku, makanan epilog seperti es krim, makanan cepat, dan minuman ringan. Beberapa agen penyedap generik ialah monosodium glutamat atau MSG, maltol, dan disodium guanylate.
  5. Pemanis: agen pemanis nan digunakan buat meningkatkan rasa manis dari makanan. Selain gula, pemanis protesis nan digunakan buat menjaga kalori nan rendah, atau buat mengaktifkan mellitus kecerdasan orang diabetes buat memiliki makanan manis. Beberapa pemanis protesis nan generik ialah aspartam, sakarin, sucralose, dan stevioside.
  6. Asam Makanan: Ini ditambahkan buat menambah kegetiran buat rasa makanan, serta bertindak sebagai anti-oksidan dan pengawet. Beberapa asam makanan nan generik digunakan ialah asam sitrat, asam laktat, asam fumarat, asam malat, asam tartarat, asam fosfat (dalam cola), dan cuka.
  7. Pengemulsi: Ini ditambahkan buat memungkinkan minyak dan air buat mengemulsi, atau tetap digabungkan bersama-sama, seperti susu homogen, mayones, dan es krim.
  8. Anti-caking Agen: Ini digunakan buat mencegah makanan dari lumping atau terjadi penggumpalan bersama-sama, seperti susu bubuk dan garam. Mereka tak larut dalam air dan bertindak dengan baik lapisan partikel atau menyerap kelembaban tat ialah lebih. Sebagai contoh, salah satu anti-caking agen generik digunakan ialah kalsium silikat, nan ditambahkan ke garam meja.
  9. Agen Pengobatan Tepung: Ini ditambahkan ke dalam tepung sehingga bisa meningkatkan sifat-sifatnya. Misalnya, bahan pemutih nan ditambahkan buat membuat tepung putih terlihat, dan buat mengoksidasi permukaan tepung gandum, dan buat membantu dalam pengembangan gluten. Bahan jatuh tempo juga ditambahkan buat membantu dalam pengembangan gluten.
  10. Humectants: Ini membantu dalam menjaga makanan tetap lembab.
  11. Stabilizer, Agen gelling, dan pengental: Zat seperti pektin atau agar memberikan tekstur lebih tegas buat makanan.
  12. Beberapa tambahan makanan lainnya nan generik adalah: antioksidan, nan membantu dalam mencegah oksidasi makanan, atau mereka menjadi tengik, agen kaca, nan membantu dalam melindungi makanan dan meningkatkan daya tarik visual makanan, dan propelan, nan membantu dalam mendorong makanan dari wadah nya.


Faktor Keselamatan dan Peraturan

Keamanan dan kegunaan dari banyak aditif protesis ialah penyebab keprihatinan meningkat di antara masyarakat umum, dan sering diperdebatkan antara ilmuwan serta regulator nan mengkhususkan diri dalam toksikologi makanan dan ilmu makanan.

Sebelum memberikan persetujuan, masing-masing aditif makanan mengalami pengujian ketat buat keselamatan di suatu negara. Namun, kritik nan mengatakan bahwa mereka biasanya diuji dalam isolasi, dan bahwa imbas kumulatif mereka dengan makanan tambahan lainnya dalam jangka panjang masih belum diketahui.

Para pendukung aditif dan dalam hal ini mie instan mengatakan, bahwa bahan kimia ialah konstituen dari semua makanan, beberapa di antaranya ditemukan lebih kondusif daripada nan terjadi pada aditif makanan.

Misalnya, orang nan memiliki intoleransi makanan atau alergi biasanya juga peka terhadap bahan kimia nan terjadi secara alami di beberapa makanan seperti kerang atau kacang, dan pada akhirnya alasannya tak dapat pukul rata bagi semua orang.

Anggapan itu jadi bahan pertimbangan saja, sebab semoga, makanan pokok kita tak berganti pada mie instan, dan tetap memakan makanan alami saja.

Nah, semoga beberapa tips di atas bermanfaat buat Anda. Ingat, bahaya mie instan tak akan langsung terlihat sekarang tetapi 10 atau 20 tahun lagi, bahaya itu akan mengancam diri Anda. Bila Anda meluangkan waktu ke RS. Dharmais, Anda akan banyak menemukan anak-anak nan terkena kanker.

Sebagian besar dari mereka tak dididik buat makan makanan sehat. Orang tua cenderung membiarkan anaknya makan mie instan sehari 3 kali, asalkan anak bahagia dan makan lahap. Waspadalah! Sayangi keluarga Anda.

***