Google Penerjemah sebagai Pembanding

Google Penerjemah sebagai Pembanding

Tahukah Anda Google penerjemah ? Banyak guru Bahasa Inggris nan tercengang-cengang mendengar Bahasa Inggris nan digunakan oleh murid mereka pada saat murid-murid tersebut harus mempresentasikan karya atau ide mereka dalam Bahasa Inggris. Setelah ditelusuri, ternyata murid-murid tersebut menggunakan fasilitas Google penerjemah.

Harus diakui kalau fasilitas Google penerjemah ini cukup membantu para pembelajar Bahasa Inggris. Tapi terjemahan itu tak dapat diambil begitu saja dan ditelan mentah-mentah tanpa memerhatikan setiap kata dan susunan tata bahasa dan diksi nan dipakai oleh Google penerjemah.

Ada beberapa hal nan kalau diterjemahkan melalui Google penerjemah maka akan terjadi kesalahan makna dan pengertian dari kalimat nan dimaksud. Misalnya, menerjemahkan peribahasa. Dalam etika terjemahan, sebuah peribahasa Bahasa Indonesia, hendaknya dicarikan padanannya atau analoginya dalam Bahasa Inggris. Tidak dapat menggunakan bahasa denotatif.

Makna figuratif atau makna majas harus dicarikan padanan majasnya dalam bahasa nan akan diterjemahkan. Google penerjemah belum mempunyai fasilitas ini. Kalaupun terjemahannya dipandang cukup mendekati, itu hanya sebatas makna denotatif.

Sangat sulit menemukan analogi nan sama-sama mempunyai makna konotatif. Coba ketik, "Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui." Analogi peribahasa dalam Bahasa Inggris ialah " Killing two birds with a stone ." Tapi dari Google penerjemah, kata-kata inilah nan didapat, " once embraced rowing two or three islands too ". Tentu terkesan sangat tak tepat.



Syarat-syarat Penerjemahan nan Tidak Dimiliki oleh Google Penerjemah

Ada beberapa syarat nan harus dipenuhi oleh seorang penerjemah. Pertama, penerjemah itu paham bahasa nan akan diterjemahkan dan bahasa asal. Kedua, sang penerjemah tahu tentang subjek nan akan diterjemahkannya. Ketiga, sang penerjemah harus ikhlas tak mengubah isi terjemahannya dan menghargai penulis buku atau artikel nan akan diterjemahkannya. Google penerjemah ialah sebuah mesin nan tak mempunyai perasaan sehingga tak dapat memaknai paling tak syarat nan ketiga.

Menerjemahkan sebuah karya bukanlah hal nan mudah. Bahkan ada nan berpendapat kalau sudah memasuki wilayah sakral atau karya-karya nan lebih banyak melibatkan daya kreasi, inovasi, dan imajinasi, terjemahan itu hampir tak dapat dilakukan tanpa mengubah sedikit makna dari isi karya nan akan diterjemahkan. Misalnya, menerjemahkan sebuah puisi.

Sangat sulit menemukan padanan kata nan tepat seperti nan digambarkan oleh penulis puisi tersebut terutama bila puisi itu menggunakan kata-kata metafora, personifikasi, simile, dan kata-kata figuratif atau majas lainnya. Ini juga nan tak dimiliki oleh Google penerjemah. Terjemahan sebuah puisi menggunakan fasilitas Google penerjemah seolah menghilangkan ruh dari puisi itu sendiri.

Lalu kapan dapat menggunakan fasilitas Google penerjemah? Jawabannya dapat kapan pun. Tapi dengan syarat orang nan menggunakan fasilitas Google penerjemah tersebut paling tak mengerti tata Bahasa Inggris dan mempunyai latar belakang pengetahuan Bahasa Inggris nan akan membuat terjemahannya lebih bermakna dan tak terjebak ke dalam gaya terjemahan satu kata ke satu kata, bukannya pemaknaan satu kalimat berdasarkan konteks.

Terjemahan bukanlah ilmu nan sulit dipelajari. Tapi tak semua orang mampu menjadi penerjemah. Fasilitas nan diberikan oleh Google penerjemah sebagai wahana mempermudah mengalihbahasakan sesuatu, patut disyukuri dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Tapi sekali lagi bahwa Google penerjemah tak lain dan tak bukan merupakan mesin.

Seorang penerjemah nan baik tetaplah jauh lebih baik dari Google penerjemah . Hal ini sebab seorang penerjemah tersumpah atau seorang penerjemah profesional tentunya sudah mempunyai pengalaman menerjemahkan majemuk topik dan subjek terjemahan.

Menggunakan Google penerjemah tak harus membayar kecuali biaya internet, sedangkan menggunakan jasa penerjemah profesional dapat menghabiskan uang ratusan ribu. Satu lembar hasil terjemahan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris, kalau nan diterjemahkan ialah sebuah dokumen resmi, harganya Rp 150.000 - Rp 200.000 per lembar.

Bila nan diterjemahkan sebuah abstrak penelitian, harganya Rp 50.000-Rp 80.000 per lembar, bergantung subjeknya. Biasanya dengan pertimbangan biaya tersebut, orang lebih memilih Google penerjemah dengan hasil nan belum tentu bagus.



Google Penerjemah Dahulu, Guru Bahasa Inggris Kemudian

Kalau penggunaan Google penerjemah tak dapat dihindari, hal nan harus dilakukan ialah mencari donasi orang nan paham Bahasa Inggris dan menanyakan pendapatnya tentang terjemahan nan telah dilakukan oleh Google penerjemah. Jangan ditelan mentah-mentah sebab hasil terjemahan terkadang sangat jelek dan tak berterima baik dalam kalimat Bahasa Inggris nan baik dan sahih maupun pemaknaannya. Misalnya menerjemahkan sebuah puisi dalam Bahasa Indonesia berikut ini.

" Bawa saya ke haribaanmu. Dekap saya dengan kelembutan kapas sukmamu. "

Apa nan diberikan oleh Google penerjemah dalam mengartikan kalimat tersebut ke Bahasa Inggris? Inilah terjemahannya.

" Take me to haribaanmu. I'm with the softness of cotton with folded arms sukmamu ".

Kata-kata latif yang menawan itu terlihat kehilangan makna dan getarannya setelah diterjemahkan melalui fasilitas Google penerjemah. Tidak ada rasa sentuhan jiwa diterjemahan nan dilakukan oleh Google penerjemah. Bandingkan dengan apa nan dilakukan oleh seorang penerjemah nan berusaha memaknai puisi cinta tersebut.

" Take me to the bottom of your heart. Hold me with your soul ."

Terlihat sederhana tapi syarat makna dan mudah dipahami, baik oleh penutur Bahasa Inggris maupun penutur Bahasa Indonesia.

Bagaimanapun Google penerjemah cukup berjasa dan dapat dijadikan wahana awal kecintaan kepada Bahasa Inggris. Dengan berlalunya waktu dan semakin tumbuhnya pencerahan keterbatasan nan dimiliki oleh Google penerjemah, seorang pembelajar Bahasa Inggris nan baik akan terus belajar dan belajar hingga mampu menjadi seorang penerjemah nan baik.

Harus juga dipahami bahwa menerjemahkan ialah sebuah keterampilan nan harus selalu diasah. Tanpa latihan, sebuah terjemahan tak akan menemukan makna tepat nan diinginkan.



Google Penerjemah sebagai Pembanding

Untuk kalimat-kalimat sederhana nan dipakai dalam percakapan sehari-hari, Google penerjemah masih dapat diandalkan dan tata bahasa nan dipakainya pun masih dapat dipahami. Misalnya, " aku milikmu dan kamu milikku ." Google penerjemah memberikan kalimat berikut, " I'm yours dan you mine ."

Walau kalimat tersebut masih ada kekurangannya, artinya sudah dapat dipahami. Seharusnya terjemahan nan baik dan sahih serta sinkron dengan kaidah tata bahasa dalam Bahasa Inggris, ialah " I'm yours and you're mine ."

Bagaimana dalam menerjemahkan Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Apakah Google penerjemah dapat diandalkan? Kalimat nan akan diterjemahkan oleh Google penerjemah ialah " Take me to the bottom of your heart. Hold me with your soul. " Apa nan diberikan oleh Google penerjemah ialah " membawaku ke dasar hati Anda. terus aku dengan jiwa Anda ".

Untuk tugas pertamanya ini, Google penerjemah gagal membuat terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia nan baik dan benar. Tidak ada sentuhan perasaan apalagi sentuhan ruh estetika dalam kalimat nan diberikan oleh Google penerjemah.

Bagaimana dengan kalimat berikut ini. " I have been living in Palembang since 2010. I love living here ." Terjemahan apa nan akan diberikan oleh Google penerjemah? " Saya telah tinggal di Palembang sejak 2010. Aku suka tinggal di sini ." Terjemahan Google penerjemah kali ini cukup baik walau ada ketidakkonsistenan dalam menggunakan kata aku dan aku.

Kesimpulannya ialah Google penerjemah dapat digunakan asalkan para penggunanya paling tak memiliki latar belakang Bahasa Inggris walaupun tak banyak. Hal ini akan membuat hasil terjemahan menjadi bermakna dan tak terkesan amburadul dan menunjukkan kepolosan orang nan menggunakan Google penerjemah tersebut.