Charlie Chaplin Dan Hollywood

Charlie Chaplin Dan Hollywood

Komedian atau tukang komedi menjadi bagian tidak terpisahkan jagat hiburan dari jaman ke jaman. Di tanah air Indonesia misalnya dikenal pelawak S. Bagyo sebagai generasi pertama sampai sekarang erat Andre Taulani, nan awalnya lebih dikenal sebagai vokalis grup Stinky pada tahun 90-an, sementara jagat hiburan Hollywood pernah memiliki komedian besar dan pernah merajai global layar perak.Ya, Charlie Chaplin namanya, sang pelawak nan menghiasi bioskop global di zaman film 'bisu' dan hitam putih. Sampai sekarang jejak Bagyo dengan dasi kupu-kupu dan paras tanpa dosanya, selalu menginspirasi para pelawak muda, demikian pula gaya Charlie Chaplin dalam mengocok tawa penonton menjadi ikutan para pelawak generasi muda sekarang ini.

Chalie Chaplin selain komedian slaptik nan mengocok tawa penonton, juga merupakan tokoh inspirasi pantomim. Gerakan-gerakan pantomim nan menghibur dan seringkali mengocok perut penonton, secara terang-terangan pernah menjadi acum Septian Dwi Cahyo dari Indonesia. Nama besar Charlie Chaplin dengan style khas yakni berjas panjang, dasi kupu-kupu, laken hitam miring ke depan dan selalu membawa tongkat menjadi bukti diri nan sulit dilupakan orang. Dalam perjalanan hidupnya, Charlie Chaplin pernah berkunjung ke Prambanan, Yogyakarta buat menghibur masyarakat di sana. Tidak mengherankan untul jagat hiburan di Indonesia terutama global lawak, nama Charlie Chaplin seolah menjadi ikon dan tokoh nan menjadi bagian dari global komedi di tanah air sekalipun ia bukanlah orang Indonesia.



Riwayat Singkat Charlie Chaplin

Charlie Chaplin lahir di Walworth, London, Inggris pada 16 April 1889. Ayahnya, Charles Chaplin Senior pendatang dari Roma dan ibu kandungnya Hannah. Charlie kecil dibesarkan di lingkungan artis karena kedua orang tuanya merupakan artis anjung hiburan di London. Jadi sebenarnya dalam urusan menghibur, secara alami pada diri Charlie Chaplin telah tumbuh bakat-bakat nan diwariskan dari kedua orang tuanya. Demikian pula dengan keberanian Charlie Chaplin beraksi di atas anjung hiburan, sudah terbina sebab sering kali melihat kedua orang tuanya menghibur orang lain dalam berbagai skala dan kesempatan. Talenta nan terlatih dengan baik inilah nan menjadi salah satu kapital kuat bagi Charlie Chaplin ketika mulai menerjuni jagat hiburan.

Saat Charlie berumur 12 tahun, bapaknya meninggal global dan Charlie bersama saudaranya lantas diasuh oleh ibunya. Tapi sayang sebab himpitan ekonomi nan begitu berat, menyebabkan ibu kandungan mengalami gangguan jiwa, dan harus dirawat di rumah sakit jiwa. Nasib malang menimpa Chalie nan terpaksa dititipkan di panti asuhan di Lambeth, London.

Charlie bersama kakak kandungnya selama di penampungan sempat mengenyam pendidikan nan diselenggarakan oleh yayasan anak terlantar yakni Central London District School. Namun Charlie tak secara maksimal mendapat kesempatan sekolah terutama sebab ia mulai bahagia dengan global hiburan. Tak ada nan pernah mengira bila kelak Charlie Chaplin kecil itu - nan tidak mendapat pendidikan sepadan dan harus hayati di penampungan - akan menjadi ikon global komedi Hollywood terutama pada saat film layar lebar belum bersuara dan gambarnya masih hitam putih.



Awal Terjun Ke Anjung Hiburan

Dengan latar kehidupan nan susah sejak ditinggal orang tuannya, Charlie bersama kakak-kakaknya berusaha mencari makan lewat pertunjukan lawak di music hall . Dari keterpaksaan inilah bakat alaminya diasah. Talenta dari kedua orang tuanya nan telah akrab dengan global hiburan ditambah motivasi kuat agar segera dapat keluar dari himpitan kesusahan, membuat Charlie Chaplin berjuang lebih keras dibanding dengan anak-anak seusianya.

Sebenarnya pengalaman pentas pertama Charlie Chaplin ketika dia berusia 5 tahun. Pada waktu itu dia terpaksa menggantikan jadwal manggung ibunya, sebab Hannah sedang sakit keras. Maka dia terpaksa pentas di anjung nan rata-rata ditonton oleh para pemabuk. Sungguh berat beban mental Chalie pada malam pentas pertama itu. Namun akhirnya pengalaman pertama mentas itu pula nan menumbuhkan semangat buat menjadi penghiburan nan sukses. Pengalaman pertama di usia nan baru menginjak 5 tahun menjadi pengalaman tidak terlupakan. Dengan demikian kalaupun waktu itu melakukan kekeliruan, maka ia akan selalu ingat buat tak mengulang kekeliruan tersebut.

Memang sahih bahwa pentas pertamanya itu dapat dikatakan tidak begitu sukses. Namun, semenjak itulah Chalie sering tampil di anjung hiburan sebagai pemain bayaran. Dia membantu The Eight Lancashire Lads, kelompok penari lokal di London. Ketika tahun 1903, dia tampil sebagai aktor pelengkap pada drama A Romance of Cockayne. Kehidupan Charlie Chapli boleh dikatakan sudah sedikit terbebas dari himpitan kesulitan sejak ia mulai menggeluti global hiburan, namun tentu saja belum dapat dikatakan sukses. Perjalanan masih panjang dan Charlie Chaplin memang belum benar-benar dapat menaklukan jagat hiburan saat itu. Namanya juga pemain bayaran, kapan saja dapat dicoret dan posisinya digantikan dengan orang lain. Fenomena inilah nan memicu Charlie Chaplin buat selalu habis-habisan setiap mendapat kesempatan bermain. Keseriusan itu memang membuah hasil, setidaknya mulai mendapat keperceyaan dari penyelenggara sekalipun belum mendapat peran primer nan dinilainya sepadan dengan perjuangannya selama ini.



Charlie Chaplin Dan Hollywood

Di London, dia memiliki banyak pengalaman pentas komedian. Pada 1910, Chalie Chaplin bersama saudaranya mendapatkan tawaran pentas keliling di Amerika. Selama dua tahun Chalie Chaplin menghibur masyarakat Amerika dengan pentas keliling dari anjung ke panggung. Saat itulah nan dirasakan Charlie Chaplin sebagai komedia nan benar-benar komedian, mendapat peran primer sekaligus kesempatan manggung keliling Amerika nan tidak sembarang orang dapat mendapatkannya. Tidak mengherankan bila kesempatan itu dipergunakan secara optimal, dan ingin menunjukkan bahwa ia profesional sehingga layak mendapat kesempatan lebih besar lagi dari nan telah didapatkannya selama ini.

Pada 1914, Charlie Chaplin mulai membintangi film bisu. Jenis lawak slaptik film pertamanya ialah Making a Living. Dalam film bisu dia memerankan Tramp, nan berpenampilan kumis ala hitler dan celana kedodoran . Kelak karakter Tramp menjadi trade mark nya Charlie Chaplin. Di tahun nan sama film keduanya dirilis, berjudul Kid Auto Races at Venice.

Dalam sejarah perjalanan hayati komedian tenar dari Amerika ini, Charlie Chaplin, telah sukses membintangi hampir 100 judul film. Charlie Chaplin pun melejit menjadi legenda komedian slaptik nan menjadi inspirasi film lawak Hollywood berikutnya. Charlie Chaplin benar-benar berlimpah uang sehingga telah melupakan masa sulitnya. Masa sulit ketika ditinggalkan oleh ayahnya, maupun masa sulit ketika ia mulai secara terpaksa harus mencari uang sendiri ketika ibunya terganggu ingatan. Dan Charlie Chaplin memilih anjung hiburan sebagai cara mencari penghidupan, seperti nan telah dilakukan kedua orang tuanya. Padahal kedua orang tuanya sendiri sejauh ini belum mendapat kehidupan nan layak dari anjung hiburan tersebut. Namun pilihan Charlie Chaplin memang tak salah. Kedua orang tuanya boleh tak sempat mendapatkan berhasil dari anjung hiburan sebab berbagai sebab, namun ia sendiri telah mendapatkan segalanya.



Charlie Chaplin Wafat

Pada 1977 Sang legenda komedian, Charlie Chaplin meninggal global pada usia 88 tahun di Swiss. Dia mati bertepatan dangan hari Natal. Dia dimakamkan di tepi danau Jenewa.