Pendapatan Paparazzi

Pendapatan Paparazzi

Media massa luar negeri kerap menyajikan fhoto seniman nan heboh dan sensasional. Kencan gelap atau perselingkuhan seniman misalnya. Dari manakah media massa mendapatkan fhoto seniman nan penuh sensasi tersebut? Paparazzi jawabannya.



Asal Paparazzi

Paparazzi merupakan istilah dalam bahasa Italia nan bermakna 'wartawan foto nan mengkhususkan diri pada foto-foto artis, politikus, atau orang-orang ternama lainnya nan diambil secara diam-diam'. Istilah paparazzi dikenal lewat sebuah film berjudul La dolce vita nan disutradarai Federico Fellini pada 1960. Tokoh primer dalam film tersebut bernama Paparazzo, seorang fotografer.

Dalam buku "Word and Phrase Origins", Robert Hendrickson menulis bahwa Fellini terinspirasi nama Paparazzo dari dialek Italia nan menggambarkan suara dengung seperti dengaungan nyamuk. Ketika Fellini sekolah, ia mengenal seorang anak nan dijuluki Paparazzo (nyamuk) sebab si anak bicara dan bergerak cepat seperti nyamuk.

Istilah paparazzi digunakan dalam beberapa bahasa nan tak menggunakan abjad latin seperti Jepang, Korea, Rusia, dan Thailand. Di Cina, istilah paparazzi diserap dengan makna nan unik, yaitu 'pasukan anjing'.



Cenderung Ilegal

Paparazzi mengambil fhoto seniman dan orang terkenal lainnya tanpa izin. Maka dari itu, reputasinya kurang bagus dan pekerjaannya pun dianggap sebagai gangguan. Beberapa negara bagian di Amerika dan negara-negara Eropa membatasi aktivitas paparazzi dengan mengesahkan undang-undang serta pengaturan jam malam bagi para paparazzi.

Di Norwegia, Jerman, dan Prancis, fotografer memerlukan izin dari orang-orang nan diambil fotonya. Jika mereka tak mau foto-foto tersebut diliris, namun fotografer tetap merilisnya, fotografer dianggap telah melanggar hukum.



Pendapatan Paparazzi

Paparazzi cenderung bekerja lepas tanpa ikatan pada pihak mana pun. Mereka menawarkan fhoto seniman atau orang terkenal lainnya kepada media apa saja nan bersedia memberikan bayaran tinggi.

Pada 1997, nama paparazzi disebut-sebut sebagai salah satu penyebab kematian Putri Diana dan kekasihnya Dodi Al-Fayed. Namun, hal itu tak menghentikan aktivitas paparazzi. Terlebih, bayaran buat fhoto seniman nan didapatkan paparazzi sangat menggiurkan.

Majalah Time edisi "Style & Design" pada 2005 mengangkat kisah Mel Bouzad, seorang paparazzi top di Los Angeles saat itu. Mel mengaku mendapat bayaran US$150.000.

Pada 2008, seorang paparazzi menggugat Keanu Reeves dengan ganti rugi materi senilai $700.000 sebab Keanu telah menganiayanya. Di Inggris, aktris Sienna Miller rela mengeluarkan uang £53.000 buat menebus foto dirinya nan diambil oleh seorang paparazzi.

Sementara di Indonesia, paparazzi belum menjadi profesi nan mencuat ke permukaan. Menjadi paparazzi bukan hanya butuh keahlian fotografi. Seorang paparazzi selain mahir fotografi dan mempunyai kamera berkualitas, harus berani dan rela hayati dalam tekanan tinggi.