Tanda Penyakit Leukimia

Tanda Penyakit Leukimia

Leukemia menjadi masalah kesehatan dalam global kedokteran nan semakin mengkhawatirkan. Di tahun 2000 saja, sekitar 256.000 orang dalam usia anak-anak hingga dewasa mengalami leukemia hingga sebagian di antaranya meninggal dunia. Penyakit ini menjadi momok nan menakutkan, apalagi penyebabnyapun belum diketahui niscaya hingga saat ini.

Meski belum diketahui penyebab dan pemicunya, tentu Anda memerlukan berbagai informasi mengenai penyakit leukemia. Penyakit nan sebenarnya merupakan penyakit kanker darah ini menimbulkan berbagai pengaruh dan menyerang organ manusia. bahkan, tanda-tandanya juga dapat diamati dengan baik, asal mengetahui informasinya dengan tepat.

Penanganan penyakit kanker darah ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Bidang kedokteran melalui berbagai penelitian dan inovasinya telah menemukan cara-cara ampuh buat membasmi sel-sel leukemia ini. Penasaran seperti apa keterangan lebih lanjutnya? Ini dia informasinya.



Penyakit Leukimia dan Pengaruhnya

Leukimia adalah salah satu jenis penyakit nan tergolong mematikan dan menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Penyakit ini tergolong sulit dideteksi sejak dini, sebab terkadang orang tak menyadarinya dan menganggap gejala nan muncul hanyalah akibat dari penyakit lain nan tak berbahaya. Oleh karenanya, ketika belum menginjak stadium lanjut, penderita tak pernah melakukan pencegahan nan serius.

Leukimia dalam bahasa kedokteran sebenarnya berarti sel darah putih. Karena hal itu, leukemia dikenal sebagai penyakit nan terkait dengan pertumbuhan sel darah putih nan tak terkontrol. Akibatnya, jumlah darah putih di dalam tubuh akan mendesak jumlah sel darah merah. Kondisi seperti ini akan mengganggu fungsi normal sel lainnya.

Pada kondisi normal, sel darah putih akan mereproduksi secara otomatis. Namun pada penderita leukimia, produksi sel darah putih oleh sunsum tulang ini terjadi secara terus menerus dan tak mengalami masa reproduksi. Dampak kondisi ini, fungsi dari sel lain dalam tubuh menjadi terganggu dan tak berfungsi sebagaimana mestinya.

Sel-sel darah putih nan meningkat dalam jumlah besar dapat menyerap energi dari dalam tubuh. Keadaan tersebut dapat menimbulkan penderita penyakit leukemia menjadi cepat lelah dan mengalami lelah nan berkepanjangan. Peningkatan sel darah putih juga menyerap kalori dalam tubuh. Dengan demikian, si penderita akan mengalami penurunan berat badan secara drastis dan terus menerus.

Penyakit ini juga dapat menyerang syaraf. Sakit kepala atau masalah nan berhubungan dengan otak dapat menyerang penderita tanpa alasan nan jelas. Bahkan, penyakit leukemia juga dapat menyerang anak-anak. Penyakit leukemia pada anak dapat menimbulkan bahaya nan sama dengan orang dewasa.



Tanda Penyakit Leukimia

Seperti halnya penyakit lain, penyakit leukemia juga memiliki gejala-gejala nan tampak. Meski gejala nan tampak ini hampir sama dengan penyakit atau infeksi ringan, jika tak ditangani dengan cepat dan tepat akan berbahaya. Apalagi, penyakit leukemia ini dapat menyerang siapa saja, mulai anak-anak hingga dewasa. Tentu tanda-tandanya harus diketahui sejak awal.

Secara pasti, belum diketemukan faktor apa nan menjadi sumber terjadinya penyakit leukimia ini. Namun, penelitian para pakar menemukan bahwa orang nan terkena gambaran radiasi tinggi sangat berpotensi mengalami penyakit leukemia. Selain itu, potensi terkena penyakit leukemia juga ada pada orang dengan genetika eksklusif atau kelainan darah tertentu.

Meski belum ada penyebab nan jelas mengenai penyakit leukemia, penelitian telah menemukan tanda-tanda atau gejala penyakit leukemia nan dapat menyerang siapa saja. Dengan mengetahui tanda-tandanya sejak dini, Anda bisa melakukan pencegahan dan penanganan nan cepat dan tepat. Jangan tunggu sampai gejala terus semakin parah. Tanda-tanda tersebut di antaranya :

1. Kurang darah

Hal ini terjadi sebab sel darah merah terdesak jumlahnya oleh sel darah putih. Kurang darah ditandai dengan pusing, lemas, dan lesu. Untuk memastikan apakah kurang darah nan dialami merupakan tanda leukemia atau bukan, lakukan inspeksi dengan dokter.

2. Terjadi pendarahan

Jumlah sel darah putih nan berlebihan, menyebabkan Platelet nan berfungsi sebagai pembeku darah tak berfungsi. Pendarahan merupakan gejala nan lebih ekstrim dan berbahaya.

3. Nyeri tulang dan sendi

Pegal setelah mengalami aktivitas nan padat tentu menjadi sesuatu hal nan biasa. Namun, jika nyeri tulang dan sendi nan diderita tanpa karena nan jelas, Anda perlu memeriksanya dan mengetahui sebabnya. Dapat jadi, nyeri tulang dan sendi tersebut merupakan gejala penyakit leukimia. Hal ini disebabkan sebab produksi darah putih nan meningkat menyerang sendi dan tulang dalam tubuh.

4. Kelenjar Lympa membengkak

Hal ini sebab lympa berfungsi menyaring darah sehingga ketika sel darah putih jumlahnya berlebih, akan terkumpul pada lympa. Pada usia anak-anak, gejala ini tampak pada keadaan fisik si anak. Anak akan mengalami lebam-lebam pada sekujur tubuhnya. Selain itu, juga mudah berdarah dan mimisan. Pada kulitnya terdapat bintik-bintik merah nan tak jelas penyebabnya.

5. Susah bernafas

Penderita leukimia akan merasa sulit bernafas seperti penderita asma.

6. Pucat

Wajah penderita leukemia akan terlihat pucat sebab jumlah sel darah merah akan terdesak oleh meningkatnya sel darah putih. Dengan demikian, tubuh si penderita akan mengalami kekurangan sel darah putih.

7. Infeksi ringan tidak kunjung sembuh

Infeksi ringan biasanya akan cepat mengalami proses penyembuhan sebab dibantu oleh sel darah putih. Namun, jika produksi sel darah putih tak normal, maka fungsinya sebagai antibodipun akan hilang. Infeksi ringan si penderita penyakit leukemia menjadi tidak kunjung sembuh tanpa donasi antibodi tersebut. Bahkan, sebab hilangnya fungsi antibodi tersebut juga akan menyebabkan penderita sangat mudah terserang infeksi.

8. Sakit perut dan Pembengkakan

Pembengkakan atau nyeri di perut dapat menjadi salah satu gejala leukemia. Hal ini disebabkan oleh peningkatan sel darah putih nan mengakibatkan pembesaran limpa.

9. Demam dan keringat di malam hari

Keringat normal akan muncul pada saat kulit mengeluarkan residu metabolisme nan disebabkan oleh mobilitas atau suhu lingkungan. Namun, jika di malam hari keringat terus keluar, dapat jadi salah satu gejala leukemia. Bahkan, gejala ini juga dapat diperkuat dengan demam.

Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, tak perlu langsung merasa panik. Namun ada baiknya buat segera melakukan inspeksi secara menyeluruh buat memastikan kondisi tubuh. Sebab, buat mendiagnosa seseorang terkena leukimia atau tidak, harus melalui beberapa diagnosa kesehatan. Di antaranya melalui inspeksi darah menyeluruh, bipsy, CT scan, Magnetic Resonance Imaging, inspeksi infra merah, dan juga inspeksi ultrasound.



Terapi Penyakit Leukimia

Bagi mereka nan sudah positif terkena leukimia, ada beberapa langkah pengobatan dan proses terapi nan dapat dilakukan buat menghambat pertumbuhan sel darah putih tersebut. Penanggulangan kanker menggunakan terapi nan bertujuan buat membunuh sel-sel kanker dan mempertahankan kekebalan tubuh. Beberapa terapi nan biasa dilakukan di antaranya ialah :

1. Chemotherapy atau intrathecal medications

Chemotheraphy atau Kemoterapi ini merupakan terapi buat kanker. Kemoterapi ini menggunakan obat-obatan nan akan membunuh sel-sel penyebab kanker. Pada penyakit leukemia, pasien mendapatkan obat maupun kombinasi obat-obatan sinkron dengan jenis leukemia nan diderita.

Obat-obatan tersebut dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui berbagai cara, yaitu melalui mulut atau melalui suntikan. Suntikan dapat melalui pembuluh darah, keteter (tabung kecil), maupun dengan suntikan langsung ke cairan cerebrospinal.

2. Terapi Radiasi

Terapi radiasi juga biasa dikenal dengan radioterapi. Sinkron dengan namanya, terapi ini menggunakan radiasi nan dapat membunuh sel-sel kanker darah. Terapi ini menggunakan mesin besar nan akan mengarahkan radiasi ke organ-organ tertentu, bahkan ke seluruh organ.

3. Terapi Biologi

Terapi ini diberikan melalui suntikan di dalam pembuluh darah balik. Untuk pasien penderita leukemia tertentu, terapi biologi bertujuan buat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kanker darah ini. Padas pasien leukemia kronis, terapi ini bertujuan agar sistem kekebalan tubuh mampu membunuh sel-sel leukemia dalam darah dan sumsum tulang.

Dengan mengetahui apa itu penyakit leukemia, bagaimana gejalanya, dan bagaimana menanggulanginya, Anda dapat melakukan pencegahan mulai saat ini. Meski belum diketahui faktor penyebabnya, tetaplah lakukan pencegahan dengan hayati sehat. Selalu terapkan gaya hayati sehat buat keluarga, agar potensi masuknya penyakit tak akan menghantui kesehatan keluarga.