Gejala Penyakit Amandel

Gejala Penyakit Amandel

Amandel ialah salah satu organ krusial nan terdapat di bagian mulut. Organ nan sering disebut dengan tonsil ini merupakan salah satu jaringan limfoid nan terdapat di daerah faring, yakni di bagian belakang rongga mulut. Organ tersebut memiliki fungsi primer buat memproduksi sel-sel limfosit atau salah satu jenis sel darah putih.

Organ ini juga memiliki peranan krusial buat melawan infeksi selaput lendir pada bagian belakang rongga hidung. Proses perlawanan tersebut dimulai dari saat udara masuk ke saluran napas bagian bawah.

Selain itu, amandel juga merupakan jaringan nan bisa memperoduksi antibodi atau sistem kekebalan tubuh nan berperan dalam memperoduksi imunoglobulin A nan membuat tubuh tahan terhadap berbagai kuman penyakit. Oleh karena itulah amandel dianggap sebagai benteng pertahanan nan sanggup mencegah kuman penyakit masuk ke dalam saluran pernapasan.

Lantas, ada nan disebut dengan penyakit amandel. Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa dapat terkena gangguan amandel. Namun, pembahasan kali ini akan lebih dititikberatkan pada penyakit amandel pada anak.



Penyakit Amandel pada Anak

Penyakit amandel pada anak ternyata lebih sering terjadi dibandingkan pada orang dewasa. Menurut dr. Rita, Pengelola Program Kesehatan Mandiri, ketika melakukan inspeksi terhadap anak-anak SD, terdapat 50% anak dengan kelenjar amandel nan mengalami pembesaran. Beberapa di antaranya ditemukan telah meradang.

Amandel berfungsi sebagai penyaring organisme berbahaya seperti bakteri atau virus nan masuk ke tubuh melalui mulut atau hidung. Dampak tugas “mulia” ini amandel seringkali meradang ketika sedang bertarung dengan organisme tadi. Infeksi ringan nan dialami amandel ini akan memicu sistem kekebalan tubuh buat mengeluarkan antibodi nan melawan infeksi.

Dengan begitu, akan terjadi peradangan pada bagian tersebut sehingga rasa sakit akan muncul ketika bagian amandel tersentuh oleh makanan, atau sakit pada saat menelan sesuatu. Bahkan pada kasus tertentu, pernapasan akan sulit dilakukan oleh anak nan mengalami peradangan amandel.



Gejala Penyakit Amandel

Tugas mulia amandel nan ternyata cukup berat, mengakibatkan peradangan amandel sering terjadi, apalagi pada anak-anak usia 5 – 10 tahun. Gejalanya antara lain sering batuk pilek, tenggorokan sakit, susah menelan, sakit kepala, demam dan kedinginan, kehilangan suara, pembesaran kelenjar getah bening di sekitar leher.

Adakalanya amandel menjadi bersifat akut sehingga anak-anak menjadi susah nafas dan tak mampu menelan. Namun, pada level akut nan tak begitu parah biasanya penyakit amandel ini bisa disembuhkan dalam waktu 4 – 6 hari. Sedangkan penyakit amandel nan sifatnya kronis biasanya terjadi berulang-ulang dalam waktu nan sangat lama.

Namun, cara primer dalam mengetahui apakah anak Anda terkena penyakit amandel atau tak bisa diketahui dengan gejala berikut ini.

  1. Anak mengalami demam dengan suhu tubuh nan tinggi. Demam ini disebabkan oleh adanya zat asing (virus dan bakteri) nan menyerang tubuh.
  2. Rasa sakit pada bagian amandel.
  3. Warna amandel dan daerah sekitarnya menjadi lebih gelap atau lebih terang dan kemerahan.
  4. Amandel menjadi besar atau bengkak.
  5. Amandel tak berfungsi dengan baik.


Penyebab Penyakit Amandel

Radang amandel atau penyakit tonsilitis ialah keadaan di mana saluran pernapasan bagian atas menderita infeksi dampak virus atau bakteri. Organ nan diserang pada kondisi ini tentu saja ialah amandel.

Penyakit amandel disebabkan oleh virus atau bakteri. Beberapa bakteri nan menyebabkan peradangan pada amandel ialah streptokokus beta hemolitik A dan H Influenza.

Jika penyebabnya bakteri, penyakit ini dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotik. Di kalangan virus nan menyebabkan amandel antara lain Epstein-Barr atau adenovirus dan coxsackie.



Cara Mengatasi Penyakit Amandel

Penyebaran bakteri penyebab penyakit amandel dapat melalui bersin atau batuk, itulah sebabnya penyakit ini bersifat menular. Namun, ada beberapa cara agar anak Anda bisa terhindar dari penyakit ini.

  1. Jika ada salah seorang teman atau saudara nan sedang sakit amandel hindari berbagi alat makan, gelas, sikat gigi, dll.
  2. Sering cuci tangan.
  3. Mengganti sikat gigi setelah sembuh dari radang amandel.
  4. Mengamankan barang-barang anak Anda (seperti sikat gigi) dari penderita amandel.
  5. Menghindari orang-orang nan sedang sakit amandel.

Jika tiga dari gejala di atas tersebut sudah nampak, berarti anak Anda memang terkena penyakit amandel atau radang amandel. Segera periksakan ke dokter atau lakukan perawatan ringan dengan memberikan makanan dan minuman nan sehat serta mengompresnya dengan air hangat.

Selain itu, buat mencegah munculnya peradagangan kembali di kemudian hari, hindari anak dari konsumsi es dan makanan atau minuman nan mengandung banyak gula protesis serta penyedap rasa.



Pengobatan dan Perawatan
  1. Banyak-banyaklah minum air putih. Meminum air putih hangat akan membantu mengurangi dan mencegah datangnya peradangan sebab virus atau bakteri tak akan hayati di loka nan hangat.
  2. Hindari makanan nan membuat tenggorokan iritasi seperti makanan pedas, terlalu panas atau dingin, gorengan, dan makanan-makanan berpengawet dan manisan. Jangan mengonsumsi air dingin sebab hal itu akan memicu munculnya virus dan bakteri nan mengakibatkan radang.
  3. Untuk penyakit amandel nan disebabkan bakteri, lakukanlah terapi antibiotik.
  4. Jika sangat sulit menelan maka gantilah makanan dengan minuman berkalori seperti jus buah, milkshake, atau sup.
  5. Mengompres leher dengan air hangat setiap hari.
  6. Berkumur air garam 3-4 kali sehari.
  7. Istirahat dan olahraga nan cukup. Dengan istirahat dan olahraga, maka sistem metabolisme serta sistem kekebalan tubuh akan meningkat sehingga mencegah penyebaran virus atau bakteri nan masuk ke dalam tubuh.


Kapan Operasi Diperlukan?
  1. Jika Anak Anda mengalami pembengkakan pada amandel nan menyebabkannya sulit bernafas.
  2. Sering terjadi peradangan selama minimal tujuh kali dalam setahun.
  3. Terdapat nanah atau abses pada amandel.

Namun, operasi amandel akan menimbulkan imbas nan tak selalu positif. Dengan melakukan operasi tersebut, maka sistem kekebalan tubuh akan berkurang sebab salah satu jaringan pembentuk antibodinya pun berkurang. Orang nan hayati tanpa amandel akan lebih mudah terserang penyakit dibandingkan dengan orang nan memiliki amandel.

Meskipun begitu, banyak pihak medis nan menyerankan agar amandel nan terjadi peradangan harus segera dibuang apabila peradangan atau infeksi amandel disebabkan oleh kuman atau bakteri nan berbahaya bagi kesehatan tubuh nantinya.

Selain dengan cara melakukan operasi, penyakit amandel pada anak ini juga dapat diatasi dengan cara memberi obat tradisional, seperti mengkudu, sambiloto, temulawak, atau pegagan. Tanaman herbal tersebut dapat diolah dengan cara dijus, direbus dan diminum airnya, atau diserut dan diambil sarinya.

Namun, obat herbal tersebut sebaiknya dikonsumsi tak selama amandel dalam kondisi terkena radang saja. Kalaupun peradangan sudah berhenti, tetap minum obat herbal tersebut buat mencegah infeksi virus dan bakteri datang kembali.

Oleh karena itu, jagalah kondisi tubuh Anda dan keluarga dari cuaca ekstrim, kebersihan lingkungan nan kurang terjaga, serta makanan dan minuman nan kurang baik buat dikonsumsi sebab ketiga hal tersebut akan mempermudah virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh Anda sehingga mengakibatkan berbagai peradangan pada organ-organ penting.