Jenis Data Statistik

Jenis Data Statistik

Dewasa ini, ilmu statistik sudah diajarkan pada hampir seluruh fakultas di lingkungan universitas. Statistik menjadi satu hal nan dianggap krusial dalam penelitian kuantitatif sehingga hampir semua orang menekankan refleksi suatu permasalahan pada ilmu tersebut.

Pada dasarnya, statistik merupakan suatu kerangka teori nan juga bagian dari metode nan telah dikembangkan buat melakukan pengumpulan data, analisis, dan keputusan atas suatu persoalan.

Kata statistik sendiri berasal dari bahasa Latin, status , nan artinya negara. Namun secara praktis, kata tersebut digunakan buat menyatakan hal-hal nan berhubungan dengan ketatanegaraan. Pada perkembangannya, statistik kemudian digunakan buat mengatakan tentang pengumpulan dan penyajian keterangan-keterangan nan dibutuhkan oleh negara serta berguna bagi negara.

Akan tetapi, pergeseran makna pun terjadi pada statistik. Dewasa ini, statistik diartikan bukan pada soal ketatanegaraan, melainkan diartikan sebagai representasi suatu keadaan nan umumnya ditekankan dengan angka-angka atau bilangan.

Sebagai contoh, statistik kelahiran dan kematian yaitu data-data nan ditunjukkan dengan angka-angka eksklusif sebagai representasi jumlah kelahiran dan kematian. Tidak hanya itu, statistik juga bisa digunakan buat menyatakan ukuran, rata-rata, nilai penyimpangan, dan angka indeks.

Dengan kata lain, statistik memberikan informasi mengenai suatu persoalan nan telah diteliti sebelumnya dengan menggunakan data kuantitatif. Data kuantitatif sendiri ialah fakta nan bisa diwujudkan dengan angka-angka. Data kuantitatif tersebut menunjukkan jumlah item eksklusif dari suatu kelompok nan akan diketahui karakteristiknya.

Data tersebut dikumpulkan, diolah, dianalisis, dan disimpulkan. Untuk mendapatkan hasil data kuantitatif nan seksama diperlukan ilmu statistik, metode statistik, dan analisis statistik.

Dalam ilmu statistik dikenal adanya tugas statistik, yakni statistik deskriptif dan statistik induktif. Statistik deskriptif ialah statistik nan memunyai tugas buat mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data serta menyajikannya dalam bentuk nan baik.

Sementara itu, statistik induktif ialah statistik nan memunyai tugas mengambil simpulan dan membuat keputusan beralasan sehubungan dengan ketidakpastian di masa depan, berdasarkan analisis nan telah dilakukan. Statistik induktif sering juga disebut statistik inferensial.



Langkah-langkah dan Metode Statistik

Dalam mendapatkan data statistik nan seksama dan baik, diperlukan adanya metode statistik, yakni metode analisis data kuantitatif dengan enam langkah berikut ini :

  1. Pembatasan persoalan
  2. Pengumpulan data nan relevan
  3. Penyelidikan
  4. Pengklasifikasian
  5. Penyajian
  6. Analisis

Langkah pertama dalam pemikiran nan rasional statistik ialah restriksi persoalan nan benar. Dalam restriksi persoalan ini, bukan hanya definisi persoalan saja nan harus dihadirkan, tapi juga persoalan tersebut harus dibatasi sehingga penggunaan metode kuantitatif mendapat kemungkinan buat mencari jawaban dari persoalan tersebut.

Langkah selanjutnya dalam metode statistik ini ialah pengumpulan data nan relevan. Jika hendak mengumpulkan data nan relevan, harus ditentukan pula jenis data nan hendak dikumpulkan. Dengan begitu, proses ini akan berlangsung dengan lancar.

Penyelidikan ialah langkah ketiga nan harus dilakukan dalam metode statistik. Setelah persoalan eksklusif dipelajari dan dibatasi, informasi nan tersedia telah dikumpulkan, kemudian diadakan penyeleksian data sebab tak semua data nan telah dikumpulkan diperlukan dalam penelitian tersebut. Data nan diperlukan hanyalah data nan berperan pada saat pengambilan simpulan dan keputusan tentang persoalan tersebut. Di luar hal itu, data-data lain dianggap tak diperlukan.

Langkah pada metode statistik selanjutnya ialah pengklasifikasian, yakni proses buat memisahkan data atas kelompok-kelompok dengan dasar nan sama. Dengan kata lain, bagian-bagian pada suatu kelompok harus memunyai sifat-sifat generik nan sama nan bisa dibedakan dengan bagian-bagian nan dikumpulkan pada kelompok lain.

Setelah keempat langkah tersebut dilakukan, barulah data statistik tersebut disajikan, baik dalam bentuk tabel maupun diagram. Terakhir, informasi nan telah disajikan dalam tabel statistik akan memberikan banyak keterangan bagi peneliti, namun buat pihak lain dibutuhkan analisis lebih jauh sehingga data tersebut bisa dimengerti. Oleh sebab itu, dibutuhkan langkah selanjutnya nan dinamakan analisis data.



Kesalahan dalam Analisis Statistik

Dalam menganalisis data statistik diperlukan agunan ketepatan informasi tentang persoalan tersebut sehingga data harus diukur secara pasti. Ada beberapa kesalahan informasi nan dapat muncul saat kita melakukan analisis data, yakni kesalahan kebetulan dan kesalahan sistematis.

Kesalahan kebetulan ialah kesalahan nan bersifat tak disengaja saat mengukur, mencatat, atau memasukkan data pada tabel statistik. Sementara itu, kesalahan sistematis ialah kesalahan nan sifatnya disengaja. Kesalahan ini dapat ditemukan jika responden mengemukakan sesuatu nan tak sinkron dengan keadaan sebenarnya. Kesalahan sistematis dalam analisis statistik pun bermacam-macam, antara lain :

  1. Bias, yakni kesalahan dalam penggunaan analisis statistik nan berupa defleksi nan tak disadari oleh si pengguna data.

  2. Data nan tak komparabel, yakni kurang adanya perbandingan data statistik nan sedang diteliti dengan data lain nan relevan pada kurun waktu tertentu.

  3. Asumsi nan tak tepat, yakni interaksi karena dampak nan membuat adanya data statistik sebagai representasi suatu persoalan.

  4. Perbandingan dengan periode nan tak normal. Hal ini bisa menimbulkan kesalahan pada data statistik sehingga periode nan tak normal dianggap sebagai periode normal.

  5. Sampling nan tak tepat juga akan menimbulkan kesalahan pada analisis statistik sebab sebagian besar analisis menggunakan sampling sebagai dasar dalam mengambil simpulan dan keputusan selanjutnya terhadap persoalan tersebut.


Jenis Data Statistik

Dilihat dari sumber dan penggunaannya, data statistik dibedakan menjadi data intern dan data ekstern. Data intern ialah data nan dikumpulkan oleh suatu badan, dan hasil pengumpulan datanya pun digunakan buat kepentingan badan tersebut. Sementara itu, nan dimaksud dengan data ekstern ialah data nan tak terdapat dalam aktivitas intern suatu badan.

Data ini bisa diperoleh dari sumber lain seperti majalah, surat kabar, atau badan lainnya nan menyediakan data statistik tersebut. Selain dilihat dari sumber dan penggunaannya, data statistik juga bisa diklasifikasikan menjadi beberapa jenis data berdasarkan sumber dan proses pengumpulannya, yakni data utama dan data sekunder.

Data utama ialah data nan dikumpulkan oleh suatu badan dan diterbitkan oleh badan tersebut. Badan lain pun, baik badan partikelir maupun pemerintah, bisa memeroleh data statistik tersebut. Sementara data sekunder ialah data nan dilaporkan oleh suatu badan. Badan tersebut tak melakukan pengumpulan data statistik secara independen, melainkan diperoleh dari pihak lain nan telah mengumpulkan data tersebut terlebih dahulu.

Selain keempat jenis data statistik di atas, ada juga nan disebut dengan data diskrit dan data kontinyu. Data diskrit ialah data nan hanya memunyai jumlah nilai nan terbatas, seperti pada nilai banyaknya muris, hewan ternak, dan hasil panen. Data diskrit juga sering disebut nilai pengamatan sebab merupakan hasil dari pengamatan suatu persoalan kuantitatif.

Data kontinyu atau sering juga disebut nilai pengamatan kuantitatif kontinyu ialah data nan secara teoretis bisa menjalani setiap nilai, misalnya nilai pada pengukuran panjang, isi, berat, waktu, dan lain-lain. Nilai dari data statistik tersebut bersifat tak terbatas sehingga penelitian dan pengukuran harus dilakukan secara cermat dan teliti agar tak menimbulkan kesalahan pada data statistik akhir.