Kiat-kiat Membina Rona Serasi Rumah Tangga

Kiat-kiat Membina Rona Serasi Rumah Tangga



Peningkatan Gugat Cerai

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah perceraian nan terjadi memperlihatkan gejala nan terus meningkat. Bukan hanya di kota besar, bahkan kesamaan ini juga terjadi di daerah nan jauh dari pengaruh modernism. Menariknya, dari jumlah perceraian nan ada, jenis gugat cerai nan diajukan pihak istri jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan cerai talak nan diajukan pihak suami.

Fenomena ini tentu harus ditanggapi dengan semestinya dan tak dapat dibiarkan begitu saja. Apalagi akibat dari setiap perceraian tentu saja pada anak-anaknya. Banyak kajian nan menemukan akibat jelek terhadap tumbuh bunga dampak berpisahnya orang tua mereka. Tak sedikit pula anak-anak nan mengalami gangguan kepribadian (split personality) dampak hilangnya rona serasi nan selama ini telah mereka rasakan.



Peringkat Utama

Dari sejumlah penelitian ditemukan bahwa perselingkuhan merupakan penyebab primer dalam kasus perceraian maupun konfrontasi dalam rumah tangga. Masalah ini tercatat sebanyak separuh dari jumlah kasus nan ada. Sedangkan penyebab perceraian lainnya ialah komunikasi terputus, pertengkaran nan berkepanjangan, problem ekonomi, dan persoalan poligami.

Besarnya jumlah kasus perceraian dampak perselingkungan memperlihatkan makin mudahnya orang melanggar komitmen rumah tangga. Ikatan sakral suami-istri nan terbangun melalui perkawinan semakin terkikis dan tak lagi memiliki pengaruh dalam rumah tangga. Bahkan fungsi perkawinan sebagai pagar normatif tidak lagi dipandang sebagai tameng atau pelindung terhadap perbuatan tercela, seperti perselingkuhan.

Namun kenyataan perselingkuhan juga memperlihatkan citra nan cukup kompleks sebab masalah ini tak hanya berhubungan dengan unsur kejenuhan rumahtangga. Perselingkungan, dalam banyak kasus, juga bukan sekadar didorong masalah libido ataupun fantasi seksual belaka. Selain dampak pengaruh dari luar nan memang sangat luar biasa besar, perselingkungan juga melibatkan kondisi psikologis dan persepsi mereka tentang pernikahan.

Selain itu perselingkuhan juga berhubungan dengan pola asuh dalam keluarga nan turut berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian suami atau istri. Dari sejumlah kajian juga ditemukan adanya hubungan atau interaksi antara perselingkungan dengan persoalan lain, seperti ekonomi, perjudian dan penggunaan obat-obat terlarang dan narkoba. Karena begitu kompleksnya persoalan perselingkungan, tak akan bijak bila kita hanya menuduh salah satu pihak sebagai penyebabnya. Rona serasi rumah tangga tentu saja harus datang dari kedua pihak, yaitu suami dan istri. Sehingga kekuatan ikatan rumah tangga harus dibangun secara bersama-sama oleh suami istri dari sejak dari awal pernikahan.



Kiat-kiat Membina Rona Serasi Rumah Tangga

Untuk membina rumah tangga serasi memang diperlukan banyak pengorbanan. Apalagi jika Anda dan pasangan memiliki karakter dan Norma hayati nan berbeda. berikut ini ialah beberapa cara nan dapat dilakukan buat membina interaksi rumah tangga nan harmonis.

1. Saling Memberi, Saling Menerima, Tanpa Paksaan

Memberi dan menerima di sini tentu saja dalam hal kebaikan. Jika salah satu memiliki kekurangan, maka nan lain bertugas buat memberikan pengarahan nan baik kepada pasangan agar dapat melakukan hal nan lebih lagi. Kekurangan dan kelebihan di sini tentu bukan terletak pada persoalan materi.

Sebagain orang nan hayati dengan wawasan nan luas tentu akan memahami bahwa dalam sebuah hubungan, diperlukan komitmen buat dapat saling memberi dan menerima. Oleh sebab itu, dalam sebuah biduk rumah tangga juga diperlukan kelapangan dada buat dapat menerima apa nan diberikan oleh pasangan.

Jika pasangan menuntut sesuatu nan merupakan hal nan baik, maka Anda tak perlu segan buat menerima sesuatu tersebut. anda bahkan memiliki kewajiban buat melengkapi apa nan diberikan oleh pasangan Anda tersebut.

Dalam sebuah rumah tangga, perselisihan memang tak dapat dihindari. Namun, jika perselisihan itu monoton dianggap sebagai suatu kendala bagi Anda dan pasangan buat dapat membuat rumah tangga menjadi harmonis, maka Anda perlu buat meminimalisasi perselisihan nan terjadi.

Niat buat berubah menjadi lebih baik dengan menerima kelebihan pasangan, menerima nasihat dan saran dari pasangan, merupakan hal nan krusial dalam biduk rumah tangga. Anda bersedia menerima apa pun dari pasangan, maka Anda pun harus siap buat memberikan sesuatu nan juga baik kepada pasangan Anda.

Dengan begitu, perubahan ke arah nan lebih baik pun akan lebih mudah buat diwujudkan jika dibandingkan Anda nan masih keukeuh dengan segala sesuatu nan Anda pikirkan dan rasakan. Perubahan nan dirasakan tersebut tak hanya akan mengubah diri Anda menjadi lebih baik, tapi juga mengubah banyak hal dari interaksi Anda dan pasangan. Oleh karena itu, jangan segan-segan buat memberi dan menerima!

2. Pemugaran dan Pengendalian Diri

Untuk dapat menjadi lebih baik, dibutuhkan pula tindakan dan langkah nan lebih dari sekadar memberi dan menerima, yakni memperbaiki diri dan mengendalikan diri dalam banyak hal.

Banyak pasangan nan mendadak runtuh hubungannya hanya sebab satu di antara keduanya, atau bahkan kedua-duanya, memiliki rasa gengsi nan tinggi buat dapat memperbaiki diri menjadi seseorang nan lebih baik. Selain itu, Norma dalam melakukan hal-hal di luar keinginan pasangan juga dapat menjadi pemicu retaknya suatu hubungan.

Oleh sebab itu, perbaikilah diri Anda sinkron dengan apa nan telah dikatakan oleh pasangan. Hal ini tentu akan membuat diri Anda dan pasangan menjadi lebih bahagia. Menuruti tindakan nan diminta oleh pasangan bukanlah suatu hal nan sulit buat dilakukan. Anda bahkan dapat merasakannya sebagai bentuk cinta kepada pasangan.

Sementara itu, pengendalian diri nan harus dilakukan ialah buat berhenti menjadikan diri Anda sebagai pusat dari apa nan seharusnya dilakukan. Anda harus mulai belajar memahami bahwa apa nan Anda dan pasangan pikirkan, rasakan, dan lakukan seharusnya dipusatkan pada diri Anda berdua, bukan pada salah satu pihak saja.

Hal itu tentu perlu dilakukan sebab pada saat menikah, Anda dan pasangan bukan lagi menjadi orang atau individu nan terpisah, melainkan satu kesatuan nan wajib dimengerti dan dipahami satu sama lain buat dapat mewujudkan tujuan hayati nan searah.

Misalnya saja, Anda nan biasa pulang larut malam ketika belum menikah, tentu harus terbiasa menjaga waktu bermain bersama teman-teman Anda sebab sudah ada pasangan nan menunggu di rumah. Atau para perempuan nan biasanya tak pernah memasak, tentu harus dapat memasak ketika suami pulang bekerja.

Bukan hanya itu, pengendalian diri nan baik juga perlu dilakukan denagn jalan nan baik dan menggunakan segala sesuatu buat kepentingan bersama. Selain itu, ketika Anda marah, kesal, ataupun merasa tak enak hati, hindarilah perlakuan nan jelek seperti berongsang atau membentak pasangan sebab dengan melakukan hal tersebut, pasangan akan merasa tak dihargai.