Ternak Kambing dan Popularitas

Ternak Kambing dan Popularitas

Ternak kambing ialah salah satu usaha nan banyak dilirik. Hampir di tiap daerah terdapat peternakan hewan nan satu ini dalam skala besar. Kambing ialah hewan herbivora nan tergolong sebagai hewan jinak. Secara fisik, kambing memiliki karakteristik khas nan unik dan sangat gampang dikenali, yaitu mempunyai jenggot. Juga ada dahi nan menonjol dan tanduk nan menghiasi kepalanya.

Kambing umumnya berbobot antara 50 sampai 100 kilogram. Ternak kambing memang tergolong mudah. Selain itu, jenisnya pun ada beragam. Memang sejak ribuan tahun silam kambing telah dipelihara oleh manusia.

Jika hayati di alam bebas, kambing-kambing ini tergolong unik. Mereka biasanya hayati secara berkelompok dengan anggota berkisar antara lima hingga dua puluh ekor. Mereka mengonsumsi rumput-rumputan. Kambing biasanya dipimpin oleh kambing betina nan usianya paling tua. Sementara kambing-kambing lain berperan buat menjaga kawanan agar tak terpisah dari kelompoknya. Ternak kambing dengan metode ini hasilnya dipercaya akan lebih baik.

Ternak kambing dianggap menggiurkan sebab kebutuhan akan kambing tak pernah surut. Apalagi di negara seperti Indonesia nan mayoritas penduduknya beragama Islam. Ada saat-saat nan membuat kambing sangat dibutuhkan buat memenuhi kewajiban umat muslim. Misalnya saja buat berkurban di saat Idul Adha atau melakukan aqiqah. Semakin dekat dengan Idul Adha, semakin tinggi pula harga seekor kambing.

Kenaikan harga dibanding hari-hari biasa cukup signifikan. Hal-hal seperti ini tentu dijadikan pertimbangan saat seseorang memilih buat mengupayakan ternak kambing. Istilahnya, bisnis seputar kambing tak ada matinya. Kambing akan selalu dibutuhkan. Apalagi per-ekornya tak semahal sapi nan memang berukuran jauh lebih besar.

Ketika Idul Adha tiba, banyak orang nan memilih buat melakukan kurban dengan menyembelih kambing. Salah satu pertimbangannya ialah masalah harga. Jadi, jelas sekali usaha ternak kambing ini lebih menjanjikan keuntungan. Terkecuali kambing nan diternak terkena endemi penyakit dan wafat semua dalam waktu semalam.



Ternak Kambing dan Perkembangbiakan

Yang harus diingat, kambing ini berbeda dengan domba. Keduanya tidaklah sama. Kambing sendiri ada beberapa jenis yaitu kambing kacang, kambing saenen, kambing jawarandu, serta kambing etawa. Kambing kacang merupakan kambing jenis unggul nan pertama kali dikembangkan di tanah air. Dahulu banyak orang nan nmemilih ternak kambing jenis ini.

Kambing-kambing ini memiliki disparitas dan ciri-ciri khusus. Akan tetapi, umumnya ternak kambing mengembangbiakkan empat jenis ini. Kambing tergolong cepat berkembang-biak. Hewan ini hanya membutuhkan waktu sekitar 150-an hari buat bunting. Saat melahirkan anaknya paling banyak berjumlah tiga ekor. Dalam setahun mereka dapat melahirkan hingga dua kali.

Jadi, semakin bisa dipahami bagaimana ternak kambing dapat menjadi usaha nan menguntungkan, bukan? Agar tak mengalami kerugian saat melakukan ternak kambing, ada beberapa hal nan harus diperhatikan. Misalnya saja ciri-ciri kambing nan unggul.

Nah, buat itu ada beberapa kriteria nan harus diperhatikan oleh peternak ketika akan berbisnis ternak kambing, misalnya saja memiliki cita rasa daging nan enak dan banyak disukai, beranak kembar (untuk mempercepat pertumbuhan populasi kambing), dan juga perkawinan nan tak mengenal musim. Semua hal tersebut harus mendapat perhatian agar produksi daging bisa berjalan sepanjang tahun.



Keuntungan Ternak Kambing

Ternak kambing kini tak hanya dilakukan buat mengambil dagingnya belaka. Susu kambing pun sudah demikian populer dewasa ini. Bahkan ada nan beranggapan kalau kambing ialah hewan perah tertua di dunia. Hanya saja selama ini kalah pamor dari sapi.

Menurut perhitungan, tujuh ekor hasil dari ternak kambing ini bisa menghasilkan susu nan sama banyak dengan satu ekor sapi. Di lain pihak, pakan kedua jumlah hewan ternak di atas tak sama. Untuk menyamai jumlah pakan satu ekor sapi, dibutuhkan kambing sejumlah sepuluh ekor.

Kambing juga dianggap lebih mudah dipelihara dibanding dengan sapi. Dari perhitungan di atas bisa disimpulkan kalau ternyata mengelola ternak kambing lebih menguntungkan dibanding ternak sapi.

Dengan berabagai alasan, kini ternak kambing perlahan-lahan mulai menggeser ternak sapi. Meski dianggap populer balakangan, namun ternyata kambing sudah diternak sejak ribuan tahun nan lalu. Memelihara kambing dianggap lebih praktis sebab beberapa alasan.

Boleh dikatakan kalau usaha ternak kambing memang sedang banyak dilirik. Ternak ini sukses memanfaatkan semua bagian dari kambing tanpa kecuali. Selain daging dan susunya, kotorannya pun bisa dimanfaatkan buat pembuatan pupuk.

Tadinya para peternak kambing ini menggunakan cara-cara tradisional. Namun tentu saja cara seperti ini menguras tenaga dan memiliki risiko tinggi. Cara nan dimaksud ialah dengan melepas ternak kambing pada masa-masa eksklusif setiap harinya. Tentu saja ini bukan pekerjaan mudah.

Seorang peternak nan menggunakan metode ternak kambing tradisional harus mampu menjaga sekelompok kambing peliharaannya agar tak sampai merusak tanah atau barang milik warga lainnya. Selain itu, harus terjamin ketersediaan rumput di loka nan dituju. Selain itu, risiko kehilangan ternak tentu membayangi. Lengah sedikit, bukan tak mungkin ada kambing nan keluar dari kawanannya.

Cara tradisional ini hanya dapat diterapkan jika hanya memiliki kambing beberapa ekor saja, katakanlah lima ekor. Jika jumlahnya sudah puluhan, mustahil melakukan cara-cara seperti ini dalam mengelola ternak kambing.

Kini cukup banyak juga ternak kambing sudah dikelola dengan lebih serius. kambing-kambing dikumpulkan di kandang dan dirawat sebagaimana nan dilakukan dengan ayam petelur. Kandang kambing ini dihangatkan dan diberi pencahayaan. Kambing tak lagi dilepas di alam bebas, sehingga lebih terpantau perkembangannya. Pemberian makan pun diperhatikan dengan seksama, berikut jadwalnya nan sudah diatur pula.

Tak hanya itu, kambing-kambing ini pun digemukkan buat menghadapi momen-momen istimewa, terutama Idul Adha. Tentu saja ini tak berlangsung instan. Melainkan sudah disiapkan jauh-jauh hari. Sehingga ketika saatnya tiba, ternak kambing nan siap dijual pun memiliki berat nan memadai atau malah lebih dari cukup.



Ternak Kambing dan Popularitas

Ternak kambing memang menjanjikan asa nan besar. Popularitasnya kian benderang belakangan ini. Dengan biaya nan nisbi rendah, hasil nan didapat dapat berlipat ganda. Bicara tentang kambing tentu tak lepas dari nama Raditya Dika. Bahkan dia pun memilih mencomot nama binatang satu ini dalam karya nan kelak melambungkan namanya.

Tak hanya ternak kambing saja, aneka makanan olahan dari hewan satu ini pun cukup punya nama dan mudah ditemukan di seluruh pelosok tanah air. Misalnya saja sop kambing. Siapa nan tak pernah mendengarnya? Meskipun jumlah penggemarnya tak terlalu meluas dampak bau daging kambing nan memang kurang enak.

Begitu juga dengan sate kambing. Padahal bau itu bisa disiasati dengan penggunaan bumbu nan tepat. Misalnya saja membalur daging kambing dengan bumbu halus nan terdiri dari bawang merah, bawang putih, dan jahe. Oh ya, masih ada nasi goreng kambing nan sebenarnya sangat enak. Semua jenis makanan itu membutuhkan pasokan daging secara tetap. Tentu ini juga menjadi alasan kian majunya usaha ternak kambing. Apakah Anda tertarik buat mencoba juga?